Rose Ash Sidiqi Marita, 2014 Identifikasi Kemampuan Habits Of Mind Siswa Melalui Praktikum Dan Diskusi Serta
Pengaruhnya Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Organ Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemampuan masyarakat saat ini semakin berkembang, perkembangan tersebut ditandai dengan adanya kemajuan pada bidang teknologi, pengetahuan, dan seni,
sehingga menuntut warganya untuk bisa bertahan di tengah kehidupan bermasyarakat. Begitu juga siswa, dituntut untuk memiliki kemampuan dalam
menghadapi perkembangan tersebut dengan cerdas dan tepat. Perkembangan tersebut juga dapat memunculkan suatu masalah bagi siswa, sehingga seyogianya
siswa memperoleh kemampuan untuk dapat secara mandiri mendapatkan solusi dan memilih strategi yang tepat dalam menyelesaikannya. Dengan demikian,
siswa siap menghadapi kehidupan masyarakat kelak di kemudian hari. Tantangan ini dijawab oleh Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang
dilaksanakan dengan menegakkan lima pilar belajar, yaitu 1 belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2 belajar untuk
memahami dan menghayati; 3 belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat efektif; 4 belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain; dan 5
belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang efektif, aktif, kreatif, dan menyenangkan Trianto, 2010.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP memiliki kerangka dasar dan struktur yang meliputi empat komponen, yaitu standar kompetensi dan
kompetensi dasar, penilaian berbasis kelas, kegiatan belajar mengajar, dan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah. Standar kompetensi merupakan
seperangkat kompetensi yang dibakukan secara nasional dan diwujudkan dengan hasil belajar siswa. Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan
landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Menurut Pusat Kurikulum
2002 dalam Trianto 2010, kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan
1
Rose Ash Sidiqi Marita, 2014 Identifikasi Kemampuan Habits Of Mind Siswa Melalui Praktikum Dan Diskusi Serta
Pengaruhnya Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Organ Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kebiasaan berpikir dan bertindak secara konsisten dan terus menerus
memungkinkan seseorang menjadi kompeten, dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu. Adanya pencapaian
kompetensi siswa, diharapkan siswa dapat bertahan hidup, menyesuaikan diri, dan berhasil di masa datang. Kebiasaan berpikir yang tercakup dalam standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang merupakan arah dan landasan kurikulum, menunjukkan identifikasi kemampuan kebiasaan berpikir
habits of mind
siswa dapat dilakukan selama kegiatan pembelajaran. Hal ini juga diperkuat dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Calik, dkk 2014, yaitu adanya perbedaan yang signifikan antara kemampuan
scientific habits of mind
calon guru semester satu dengan calon guru semester empat program pendidikan
Walaupun dalam penelitian ini masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, identifikasi kemampuan kebiasaan berpikir
habits of mind
siswa juga dapat dilakukan dalam kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan penerapan kurikulum berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter
competency and character based curriculum
, yang dapat membekali siswa dengan tuntutan perkembangan zaman dan tuntutan teknologi. Melalui
implementasi kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kontekstual, diharapkan siswa mampu
secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia
sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Pada umumnya, pendidikan karakter menekankan pada keteladanan, penciptaan lingkungan, dan pembiasaan;
melalui berbagai tugas keilmuan dan kegiatan yang kondusif. Dengan demikian, apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan dikerjakan oleh siswa dapat membentuk
karakter mereka Mulyasa, 2013. Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 menunjukkan adanya kemampuan kebiasaan berpikir
habits of mind
siswa yang terintegrasi dalam proses pembelajaran.
Rose Ash Sidiqi Marita, 2014 Identifikasi Kemampuan Habits Of Mind Siswa Melalui Praktikum Dan Diskusi Serta
Pengaruhnya Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Organ Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Kebiasaan berpikir
habits of mind
, tidak hanya ditekankan pada bagaimana siswa mengungkapkan pengetahuannya, namun juga bagaimana siswa mengolah
dan mendapatkan pengetahuannya. Pembelajaran dan inovasi keterampilan adalah hal yang tidak terpisahkan bagi siswa dalam menghadapi kehidupan yang
kompleks dan lingkungan kerja pada abad 21. Solusi dalam menghadapi abad 21 secara efektif; siswa harus mampu berkomunikasi, bekerja dalam tim, belajar
sepanjang hayat
life-long learning
, dan memfungsikan visual, serta mempunyai sikap sosial yang tinggi. Sekolah menekankan peningkatan pentingnya
pembelajaran yang bergeser ke arah digital dan nilai kemampuan intelektual. Visi ini menggambarkan tujuan pendidikan secara umum. Visi sekolah difokuskan
untuk menciptakan pembelajar yang mempunyai kepercayaan diri, pembelajaran berpusat pada siswa, dan cakap dalam
high-tech
sebagai pembelajar sepanjang hayat-selalu ada tantangan yang inovatif dan kreatif
Partnership for 21st Century Skills
dalam Costa dan Kallick, 2009. Prinsip pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP,
meliputi: 1 berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya; 2 beragam dan terpadu; 3 tanggap terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; 4 relevan dengan kebutuhan kehidupan; 5 menyeluruh dan berkesinambungan; 6 belajar
sepanjang hayat; dan 7 seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Trianto, 2010. Hal ini sejalan dengan kategori-kategori
habits of mind
dikembangkan oleh Costa dan Kallick 2009.
Habits of mind
, terdiri dari 16 kategori, yaitu tekun; menggunakan waktu dengan tepat dan cerdas; mau
menerima pandangan orang lain; bersifat terbuka; metakognitif; menetapkan standar yang tinggi dan selalu mencari cara dalam menemukan jawaban; bertanya
dan menemukan pemecahan; menerapkan pengetahuan lama untuk situasi yang baru dihadapi; berpikir dan berkomunikasi baik tulisan dan lisan secara akurat;
memberikan perhatian terhadap sekeliling melalui rasa, sentuhan, bau pendengaran dan penglihatan; memiliki ide-ide dan gagasan baru; mempunyai
Rose Ash Sidiqi Marita, 2014 Identifikasi Kemampuan Habits Of Mind Siswa Melalui Praktikum Dan Diskusi Serta
Pengaruhnya Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Organ Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
rasa ingin tahu terhadap misteri di alam; mengambil resiko secara bertanggungjawab; menikmati ketidaklayakan dan yang tidak diharapkan
menyenangkan; dapat bekerja dan belajar dengan orang lain dalam tim; dan tetap berusaha terus belajar dan menerima bila ada yang tidak diketahuinya. Hal ini
menunjukkan bahwa
habits of mind
merupakan kemampuan yng dapat terintegrasi dalam proses pembelajaran untuk membekali siswa guna menjawab tantangan
arus globalisasi, berkontribusi pada pembangunan masyarakat dan kesejahteraan sosial, terbuka serta adaptif terhadap berbagai perubahan.
Sistem pengelolaan KTSP menuntut kegiatan belajar mengajar yang memberdayakan semua potensi siswa untuk menguasai kompetensi yang
diharapkan. Pemberdayaan ini diarahkan untuk mendorong individu belajar sepanjang hayat dan mewujudkan masyarakat belajar. Prinsip-prinsip dalam
kegiatan belajar mengajar tersebut, meliputi 1 berpusat pada siswa; 2 mengembangkan kreativitas siswa; 3 menciptakan kondisi menyenangkan dan
menantang; 4 mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai; 5 menyediakan pengalaman belajar yang beragam; dan 6 belajar melalui berbuat
learning by doing
. Pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut diwujudkan dengan menerapkan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang efektif, kontekstual,
dan bermakna, salah satunya melalui praktikum dan diskusi. Penelitian Gauld 2005 menyatakan bahwa keterampilan kritis berinkuiri dan penalaran dapat juga
diajarkan dan diaplikasikan dalam kegiatan diskusi. Inkuiri erat kaitannya dengan kegiatan praktikum.
Praktikum sangat memungkinkan mengembangkan kreativitas siswa melalui kerja ilmiah, menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, belajar melalui
berbuat
learning by doing
sehingga kegiatan belajar dapat melibatkan kemampuan
hands-on
dan
minds-on
siswa
.
Pada kegiatan praktikum, siswa dapat
menemukan pengalaman baru untuk mengamati, mencoba, menggunakan alat, bereksperimen, dan dilanjutkan dengan proses diskusi membahas hasil praktikum.
Dalam proses diskusi akan banyak muncul pertanyaan, perbedaan pendapat, dan
Rose Ash Sidiqi Marita, 2014 Identifikasi Kemampuan Habits Of Mind Siswa Melalui Praktikum Dan Diskusi Serta
Pengaruhnya Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Organ Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
interaksi antar siswa semakin meningkat. Hal ini yang dapat menuntut siswa memberdayakan semua potensinya. Adanya pemberdayaaan semua potensi siswa
ini dapat memunculkan kemampuan
habits of mind
siswa selama pembelajaran. Dengan adanya berbagai masalah dalam bentuk pertanyaan, kegiatan praktikum,
atau isu-isu yang diberikan, siswa dituntut untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut dan mencari strategi yang tepat dalam menyelesaikannya. Ada siswa
yang mudah menyelesaikannya, ada siswa yang mengalami kesulitan dalam mencari jawabannya. Dalam hal ini tidak hanya dibutuhkan informasi saja, tetapi
juga bagaimana tindakan yang harus diambil dalam menghadapi masalah tersebut. Kemampuan berperilaku cerdas tersebut disebut
habits of mind
Costa dan Kallick, 2009.
Melalui
habits of mind
, guru dapat mengukur bagaimana siswa mendapatkan dan memproduksi pengetahuannya, tidak hanya berkutat pada bagaimana siswa
mengungkapkan pengetahuannya dalam menyelesaikan masalahnya, sehingga keseimbangan antara kemampuan intelektual kognitif, sikap afektif, dan
keterampilan psikomotorik pun dapat tercapai. Keseimbangan ini menunjukkan tujuan hasil belajar dapat diwujudkan. Menurut
National Education Standar
NRC, 1996 pengembangan profesional bagi guru sains perlu memadukan pengetahuan sains, pembelajaran paedagogi, dan pengetahuan tentang siswa. Guru
perlu membimbing, mengarahkan, memfasilitasi, dan memacu siswa belajar, serta menanamkan
habits of mind
pada siswa. Beberapa penelitan tentang
habits of mind
, penelitian Sriyati 2011 menunjukkan bahwa asesmen formatif dapat meningkatkan
habits of mind
mahasiswa, meningkatkan hasil belajar, membentuk karakter yang lebih baik dan menimbulkan kepedulian mahasiswa terhadap keanekaragaman hayati Indonesia.
Sejalan dengan penelitian Sriyati, Idris 2013 menyatakan bahwa penerapan asesmen portofolio dapat meningkatkan
habits of mind
dan penguasaan konsep siswa. Penelitian Amal 2013 menyatakan adanya efektivitas program berbasis
habits of Mind
dalam meningkatkan keterampilan menulis kreatif.
Rose Ash Sidiqi Marita, 2014 Identifikasi Kemampuan Habits Of Mind Siswa Melalui Praktikum Dan Diskusi Serta
Pengaruhnya Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Organ Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Penelitian Haka 2013 menyatakan bahwa pembelajaran dengan strategi asesmen kinerja lebih efektif meningkatkan keseluruhan kemampuan
habits of mind
siswa dan dapat meningkatkan penguasaan siswa. Dalam penelitiannya, dijelaskan
terjadi peningkatan
kemampuan penguasaan
konsep siswa
menggunakan pembelajaran dengan strategi asesmen kinerja secara signifikan dengan hasil tes akhir melebihi rata-rata nilai KKM mata pelajaran sebesar 74.
Kemampuan
habits of mind
siswa pun meningkat dari 2,91 kriteria sedang menjadi 3,40 kriteria sedang. Berdasarkan berbagai penelitian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa dalam setiap pembelajaran,
habits of mind
berjalan berdampingan dengan penguasaan konsep siswa, jika
habits of mind
siswa tinggi, maka penguasaan konsep siswa juga tinggi.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka menurut peneliti penting dilakukan penelitian untuk melakukan identifikasi kemampuan
habits of mind
siswa SMA dalam pembelajaran sistem organ melalui praktikum dan diskusi serta
pengaruhnya terhadap penguasaan konsep.
B. Rumusan Masalah