Pembangkitan Gelombang Oleh Angin Maw

28 seperti penambangan pasir dan material lain di daerah aliran sungai DAS, karena galian tersebut material pasir atau kerikil yang semestinya menjadi pengaman pantai jadi hilang. Terjangan dan arus laut tak ada yang membendung. Itulah yang menyebabkan abrasi berlangsung dengan cepat http:nusabali.com, 2010. 3. Perpindahan pergerakan muara sungai. 4. Pencemaran perairan pantai yang dapat mematikan karang dan pohon bakau Fungsi terumbu karang selain sebagai bagian ekologis dari ekosistem pantai yang sangat kaya dengan produksi perikanan juga melindungi pantai dan ekosistem perairan dangkal lain dari hempasan ombak dan arus yang mengancam terjadinya erosi. Fungsi dari hutan bakau mangrove selain sebagai tempat wisata dan penghasil kayu adalah sebagai peredam gelombang dan angin badai, pelindung erosi, penahan lumpur dan penangkap sediment http:baliprov.go.id, 2010 . 5. Pengaruh pembuatan waduk di hulu dan yang melintang sungai yang ada kecenderungan menyebabkan berkurangnya sedimen ke hilir.

2.4 DASAR-DASAR PERENCANAAN

2.4.1 Angin

Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke tempat bertekanan udara rendah http:id.wikipedia.org, 2010. Data angin diperlukan untuk peramalan tinggi dan periode gelombang.

2.4.1.1 Pembangkitan Gelombang Oleh Angin

Gelombang yang terjadi di lautan dapat dibangkitkan atau diakibatkan oleh berbagai gaya. Bebarapa jenis gaya pembangkit gelombang antara lain angin, gaya gravitasi benda-benda langit, letusan gunung berapi, gempa bumi, dsb. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, akan difokuskan pada pembangkitan gelombang oleh angin. 29 Angin yang berhembus di atas permuakaan air akan memindahkan energinya ke air. Kecepatan angin akan menimbulkan tegangan pada permukaan laut, sehingga permukaan air yang semula tenang akan terganggu dan timbul riak gelombang kecil di atas permukaan air. Apabila kecepatan angin bertambah, riak tersebut menjadi semakin besar, dan apabila angin berhembus terus akhirnya terbentuk gelombang. Semakin lama dan semakin kuat angin berhembus, semakin besar gelombang yang terbentuk Triatmodjo, 2008. Tinggi dan periode gelombang yang dibangkitkan dipengaruhi oleh kecepatan angin U, lama hembusan angin D, fetch F dan arah angin. Pada umumnya pengukuran angin dilakukan di daratan, sedangkan di dalam rumus- rumus pembangkitan gelombang, data angin yang digunakan adalah yang ada di atas permukaan laut. Oleh karena itu diperlukan transformasi data angin di atas daratan yang terdekat dengan lokasi studi ke data angin di atas permukaan laut Triatmodjo, 2008. Hubungan antara angin di atas laut dan angin di atas daratan terdekat diberikan oleh persamaan berikut: Keterangan: U L = Kecepatan angin yang diukur di darat m dt U w = Kecepatan angin di laut m dt R L = Nilai koreksi hubungan kecepatan angin di darat dan di laut Grafik 2.1 L U W U L R = Triatmodjo, 2008 G d K 2 d t k Grafik 2.1 Triatmodjo Setelah dikonversika Keterangan: U A = Fa U = Ke

2.4.1.2 Maw

Data a diperoleh da terdekat yan kecepatan an selanjutnya U A = 0,71 Grafik hub , 2008 h dilakukan an pada fakt ktor teganga ecepatan ang war Angin W angin yang ari stasiun pe ng tersedia. ngin maksim dilakukan U 1,23 Tr bungan ant n konversi tor tegangan an angin gin m dt Wind Rose digunakan engamatan B Data yang mum harian pengelomp iatmodjo, 20 tara kecepat kecepatan angin wind untuk anal Badan Mete g diperoleh selama 10 ta pokan berda 008 tan angin d angin, ma d stress facto lisis angin orologi dan dari stasiun ahun. Data y asar arah d di laut dan aka kecepa or dengan p merupakan Geofisika y n tersebut b yang diperol dan kecepa 30 n di darat atan angin persamaan: data yang yakni BMG erupa data eh tersebut atan. Hasil 31 pengelompokan pengolahan dibuat dalam bentuk tabel atau diagram yang disebut dengan mawar anginwind rose Departemen Pekerjaan Umum, 2009. Dengan tabel atau mawar angin, maka karakteristik angin dapat dibaca dengan tepat Triatmodjo, 2008. Gambar 2.3 Mawar angin Triatmodjo, 2008

2.4.1.3 Fetch