KETENTUAN UMUM PERDA NO. 1 TAHUN 2009 TTG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH TTD KABAG

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DONGGALA dan BUPATI DONGGALA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Donggala; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintah Daerah; 3. Kepala Daerah adalah Bupati Donggala selanjutnya disebut Bupati; 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Donggala; 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Donggala; 6. Inspektorat adalah Inspektorat Daerah Kabupaten Donggala; 7. Dinas adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Donggala; 8. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD, adalah Perangkat Daerah pada Pemerintah Daerah selaku Pengguna Barang Daerah; 9. Unit Kerja adalah Bagian SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa Program; 10. Pejabat yang berwenang adalah Pejabat Pemerintah danatau Pejabat Pemerintah Daerah yang berwewenang membina dan mengawasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 11. Barang Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari Perolehan lainnya yang sah; 12. Pengelola Barang adalah Pejabat yang berwewenang dan bertanggung jawab menetapkan kebijakan dan Pedoman serta melakukan Pengelolaan Barang Daerah; 13. Pengguna Barang adalah Pejabat Pemegang Kewenangan Penggunaan Barang Daerah; 14. Penilai adalah pihak yang melakukan penilaian secara independen berdasarkan kompetensi yang dimilikinya terdiri dari penilai internal dan penilai eksternal; 15. Kuasa Pengguna Barang adalah Kepala Satuan Kerja atau Pejabat yang ditunjuk oleh Pengguna Barang untuk menggunakan Barang yang berada dalam penguasaannya dengan sebaik-baiknya; 16. Perencanaan Kebutuhan adalah kegiatan merumuskan rincian Kebutuhan Barang Daerah untuk menghubungkan Pengadaan Barang yang telah lalu dengan Keadaan yang sedang berjalan sebagai Dasar dalam melakukan tindakan yang akan datang; 17. Penggunaan adalah Kegiatan yang dilakukan oleh Pengguna Barang dalam mengelolah dan menatausahakan Barang Daerah yang sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi Instansi yang bersangkutan; 18. Pemanfaatan adalah Pendayagunaan Barang Milik Daerah yang tidak dipergunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam bentuk sewa, pinjam pakai, kerja sama pemanfaatan, dan bangun serah guna bangun guna serah dengan tidak mengubah status kepemilikan; 19. Sewa adalah Pemanfaatan Barang Milik Daerah oleh Pihak lain dalam jangka tertentu dan menerima imbalan uang tunai; 20. Pinjam pakai adalah penyerahan Penggunaan barang antara pemerintah pusat dengan Pemerintah daerah dan antar pemerintah daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima 3 imbalan dan setelah jangka waktu tersebut berakhir diserahkan kembali kepada Pengelola barang; 21. Kerjasama pemanfaatan adalah pendaaguanaan barang daerah oleh pihak lain dalam jangka waktu tertantu dalam rangka peningkatan penerimaan negara bukan pajak pendapatan daerah dan sumber pembiayaan lainnya; 22. Bangun guna serah adalah pemanfaatan barang daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan danatau sarana berikut fasilitasnya, kemudian didaya gunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati, untuk selanjutnya diserahkan kembali tanah beserta bangunan danatau sarana berikut fasilitasnya setelah berakhirnya jangka waktu; 23. Bangun serah guna adalah pemanfaatan barang daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan danatau sarana berikut fasilitasnya, dan setelah selesai pembangunannya diserahkan untuk di daya gunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang disepakati; 24. Penghapusan adalah tindakan menghapus barang daerah dari daftar barang dengan menerbitkan keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan pengguna danatau kuasa pengguna berang danatau pengelola barang dari tanggung jawab adminstrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya; 25. Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan barang daerah sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara dijual, dipertukarkan, dihibahkan ataus disertakan sebagai modal pemerintah; 26. Penjualan adalah pengalihan kepemilikan barang daerah kepada pihak lain dengan menerima penggantian dalam bentuk uang; 27. Tukar menukar adalah pengalihan kepemilikan barang daerah yang dilakukan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, antar pemerintah daerah, atau antara pemerintah pusatpemerintah daerah dengan pihak lain, dengan menerima penggantian dalam bentuk barang, sekurang-kurangnya dengan nilai seimbang; 28. Hibah adalah pengalihan kepemilikan barang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, dari pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, antar pemerintah daerah, atau dari pemerintah pusatpemerintah daerah kepada pihak lain, tanpa memperoleh penggantian; 29. Penyertaan Modal daerah adalah pengalihan kepemilikan pusat kepada pemerintah daerah, dari pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, antar pemerintah daerah, atau dari pemerintah pusatpemerintah daerah kepada pihak lain, tanpa memperoleh penggantian; 30. Penatausahaan adalah rangkaian kegiatan yang meliputi pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan barang daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 31. Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil pendataan barang daerah; 32. Penilaian adalah suatu proses kegiatan penelitian yang selektif didasarkan pada datafakta yang objektif dan relevan dengan menggunakan metodeteknik tertentu untuk memperoleh nilai barang daerah; 33. Daftar Barang Pengguna, yang selanjutnya disingkat dengan DBP, adalah daftar yang memuat data barang yang digunakan oleh masing-masing pengguna barang; 34. Daftar Barang Kuasa Pengguna, yang selanjutnya disingkat dengan DBKP, adalah daftar yang memuat data barang yang dimiliki oleh masing-masing kuasa pengguna barang; 35. Pihak lain adalah pihak-pihak selain satuan kerja perangkat daerah. Pasal 2 1 Barang Milik Daerah meliputi : a. barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD; atau b. barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah. 2 Barang sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b meliputi : a. barang yang diperoleh dari hibahsumbangan atau yang sejenis; b. barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjiankontrak; c. barang yang diperoleh sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangang; atau d. barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperolah kekuatan hukum tetap. Pasal 3 4 1 Pengelolaan barang milik daerah dilaksanakan berdasarkan asas fungsional, kepastian hukum, transparansi dan keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas dan kepastian nilai. 2 Pengelolaan Barang Milik Daerah meliputi : a. Perencanaan kebutuhan dan penganggaran; b. Pengadaan; c. Penerimaan, penyimpanan dan penyaluran; d. Penggunaan; e. Penatausahaan; f. Pemanfaatan; g. Pengamanan dan pemeliharaan; h. Penilaian; i. Penghapusan; j. Pemindahtanganan; k. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian l. Pembiayaan; dan m. Tuntutan ganti rugi.

BAB II PEJABAT PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH