ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
                                                                                PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
– Lanjutan
PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
– Continued
- 69 - Grup  mengelola  eksposur  terhadap  mata
uang  asing  dengan  mencocokkan,  sebisa mungkin,  penerimaan  dan  pembayaran
dalam masing-masing individu mata uang. Jumlah  eksposur  mata  uang  asing  bersih
Grup
pada tanggal
laporan posisi
keuangan diungkapkan dalam Catatan 30. The  Group  manages  the  foreign
currency  exposure  by  matching,  as  far as  possible,  receipts  and  payments  in
each  individual  currency.  The  Group ’s
net  open  foreign  currency  exposure  as of  financial  position  date  is  disclosed  in
Note 30.
Analisis sensitivitas mata uang asing Foreign currency sensitivity analysis
Grup terutama terekspos terhadap USD. The  Group  is  mainly  exposed  to  the
USD. Tabel  berikut  merinci  sensitivitas  Grup
terhadap  peningkatan  dan  penurunan  2 pada  tahun  2014  dan  8  pada  tahun
2013  dalam  Rp  terhadap  USD.  2  pada tahun  2014  dan  8  pada  tahun  2013
adalah tingkat sensitivitas yang digunakan ketika  melaporkan  secara  internal  risiko
mata  uang  asing  kepada  para  karyawan kunci,
dan merupakan
penilaian manajemen  terhadap  perubahan  yang
mungkin  terjadi  pada  nilai  tukar  valuta asing.
Analisis sensivitas
hanya mencakup  item  USD  yang  ada  dan
menyesuaikan  translasinya  pada  akhir periode  untuk  perubahan  2  pada  tahun
2014 dan 8 pada tahun 2013 dalam nilai tukar  mata  uang  asing.  Jumlah  positif  di
bawah  ini  menunjukkan  peningkatan  laba atau  ekuitas  dimana  Rp  menguat  2
pada  tahun  2014  dan  Rp  melemah  8 pada  tahun  2013  terhadap  USD.  Untuk
pelemahan  2  pada  tahun  2014  dan penguatan  8  pada  tahun  2013  dari  Rp
terhadap  USD,  akan  ada  dampak  yang dapat  dibandingkan  pada  laba  setelah
pajak,  dan  saldo  di  bawah  ini  akan menjadi negatif.
The  following  table  details  the  Group ’s
sensitivity  to  an  2  and  8  increase decrease  in  the  Rp  against  the  USD  in
2014  and  2013,  respectively.  2  in 2014  and  8  in  2013  is  the  sensitivity
rate  used  when  reporting  foreign currency
risk internally
to key
management  personnel  and  represents managements
assessment of
the reasonably  possible  change  in  foreign
exchange  rates.  The  sensivity  analysis includes
only outstanding
USD monetary
items  and  adjust their
translation at the period end for a 2 in 2014 and 8 in 2013 change in foreign
currency rates. A positive number below indicates  an  increase  in  profit  or  equity
where  the  Rp  strengthens  2  in  2014 and  Rp  weakening  8  in  2013  against
the USD. For Rp weakening 2 in 2014 and  strengthens  8  in  2013  of  the  Rp
against  the  USD,  there  would  be  a comparable  impact  on  the  profit  after
tax,  and  the  balances  below  would  be negative.
Dampak setelah pajak Impact net of tax
Rp Labarugi
Profitloss 2014
3,327,126,5163,327,126,516 i    2014 2013
2.582.553.8822.582.553.882 i    2013
i Hal  ini  terutama  disebabkan  oleh
eksposur  terhadap  saldo  utang  Grup dalam  mata  uang  US  pada  akhir
periode pelaporan. i  This  is  mainly  attributable  to  the
exposure  outstanding  on  US denominated liabilities  in the Group
at the end of the reporting period.
Sensitivitas  Grup  terhadap  mata  uang asing  telah  meningkat  selama  tahun
berjalan terutama
disebabkan oleh
peningkatan  pinjaman  dalam  mata  uang US yang telah menghasilkan utang dalam
mata uang US yang lebih tinggi. The  Group
’s  sensitivity  to  foreign currency  has  increased  during  the
current  year  mainly  due  to  the  increase in  US  denominated  loan  which  has
resulted  in  higher  US  denominated payables.