Tujuan Pembelajaran Melalui tanya jawab, latihan, dan diskusi, peserta didik dapat: Materi Pembelajaran Kisah Nabi Ishāq a.s.

C. Tujuan Pembelajaran Melalui tanya jawab, latihan, dan diskusi, peserta didik dapat:

a. Menyebutkan kisah singkat keteladanan Nabi Ishāq a.s. dengan benar. b. Menyebutkan sikap damai Nabi Ishāq a.s. dengan benar. c. Menunjukkan sikap damai dengan benar.

D. Materi Pembelajaran Kisah Nabi Ishāq a.s.

Nabi Ishāq a.s. adalah putera Nabi Ibrahim dari isterinya Siti Sarah. Nabi Ismail adalah putera Ibrahim dari isterinya Siti Hajar. Ada kisah sifat suka perdamaian yang ditunjukkan Nabi Ishāq a.s. terhadap anaknya, yaitu ketika kedua anak kembarnya Ya’qūb dan Ishu saling iri terhadap kasih sayang orangtua. Nabi Ishāq a.s. dikaruniai dua anak kembar bernama Ishu dan Ya’qūb yang keduanya kurang rukun. Ishu merasa iri hati terhadap Ya’qūb yang menurutnya lebih dimanjakan oleh ibunya. Ya’qūb merasa kurang nyaman dengan sifat iri Ishu, lalu meminta nasihat ayahandanya. Berkatalah Ishāq: Wahai anakku, usiaku sudah lanjut. Aku khawatir bila aku sudah tutup usia, kondisi kalian berdua tetap seperti ini. Maka jalan yang terbaik, menurut fikiranku, pergilah kau Ya’qūb, berhijrah ke Fadan Arām di daerah Irak, di mana bermukim bapak saudara ibumu, Laban bin Batuil”. Perdamaian yang digagas oleh Nabi Ishāq dimulai dari memisahkan kedua anaknya, karena walau bagaimanapun iri dan persaingan biasa terjadi antar saudara. Kisah Nabi Ishāq dengan meminta Ya’qūb hidup bersama saudaranya di Iraq adalah suatu langkah mendamaikan. Nama Nabi Ishāq ini beberapa kali disebut dalam al-Qur’ān, namun kisahnya tidak banyak diceritakan. Di antaranya Q.S. Hūd11:69-74, seperti berikut: Ayat 69: Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami Malaikat-malaikat telah datang kepada Ibrahim membawa khabar gembira, mereka mengucapkan selamat. Ibrahim menjawab: Selamatlah maka tidak lama kemudian Ibrahim menjamukan daging anak sapi yang dipanggang. Ayat 70: Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata:Jangan kamu takut sesungguhnya kami adalah Malaikat-malaikat yang diutuskan untuk kaum Lūth. Ayat 71: Dan isterinya berdiri di sampingnya lalu dia tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira akan kelahiran Ishāq dan sesudah Ishāq lahir pula Ya’qub. Ayat 72: Isterinya berkata: sungguh mengherankan apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua dan suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua juga? Sesungguhnya ini benar-benar sesuatu yang aneh. Ayat 73: Para Malaikat itu berkata: Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? itu adalah rahmat Allah dan keberkatan-Nya dicurahkan atas kamu hai Ahlulbait sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah. Ayat 74: Maka tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira telah datang kepadanya dia pun bersoal jawab dengan Malaikat-malaikat Kami tentang kaum Lūth. Q.S. Maryam19: 49 sebagai berikut: Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah Kami anugerahkan kepadanya Ishāq dan Yaqub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi. Q.S. as-saffāt37: 112-113 sebagai berikut : Ayat 112; “Dan Kami beri dia khabar gembira dengan kelahiran Ishāq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang ¡ālih. Ayat 113: Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishāq. Dan di antara anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada pula yang dzalim terhadap dirinya dengan nyata.

E. Metode Pembelajaran