Studi Karakteristik Habiat Penelusuran Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) dan Pengelolaannya di Pantai Tampang - Belimbing Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

01 "'

*-I

STUD1 KARAKTERISTIK HABIAT PENELURAN
PENYU SISIK (Erettnocheiys iirzbricata) DAN
PENGELOLAANNYA DI PANTAI TAMPANG - BELIMBING
TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN

Oleh :

AGUS ARIANTO

E. 29.0617

JURUSAN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999

Agus Arianto. E. 29.0617. Studi Karakteristik Habitat Per~eluranPenyu Sisik (fiefn~oclrelj,.~

itrrhrictrm) Dan Pengelolaanl~yadi Pantai Tampang - Belin~bil~g
T a m a n Nasional Bukit Barisiil~
Sclatal~. Di b a \ r a l ~b i m b i n g a ~Ir.
~ Agus Priyono, &'ISd a r ~Drs. Ismu Sutanto Su\velo.

Di seluiuli Indooesia, peliyu laut khususnya Penyu Sisik dau Penyu Hijau paling banyak
dimanfaatkan, baik ten1puiung (karapas), dazing. kulit, dan telomya. Hal ini rnenyebabkan populasi
penyu laut tersebut semakin terancam, dipeibii~uklagi oleh pengunduhan atau pengambilan telur
penyu rer~nasuk yang berada di kawasan konservasi alam.

Oleli karena itu dipei-lukan opaya

konser\.asi penyu laut di Indonesia de~igancara kouservasi in-sin1 (di dalam habitat aslinya) &an
konser\~asiex-situ (di luar habitat aslinya) (PI-IP.4. 1992).
Salah satu contoh upaya ko~iservasiin-silu aiitara lain dilakukan di urjung selatar~kawasan Tarnal>
Nasional Bukit Barisan Selaran, tepatnya di pantai Blarnba~iganyang terletak antara Tampang Belimbing yang men~pakan lokasi peneluran Penyu Sisik.

Pada saat ini lokasi tersebur sedang

dikembangkan sebagai objek wisata alam kare~iakeindahan laut, pantai, dan satwa yang ada. I'enyu

Sisik (Ererrrrochelyx irribricrrrrr) pada masa - masa tertelitu rnelaku~a;; pe~ielurandi sepa~ijangpa~ilai
entara Tampang - Belirnbing,

sehingga urltuk menjaga kelestariaii Penyu Sisik dalam kabvasan

tersebut, diperlukan suatu sistem pengelolaan yang sesuai dengan koodisi populasi d a ~ habitat
i
Penyu
Sisik di lokasi tersebut.
I'engumpulan data dan infor~ilasitcntang habitat. aspek biologis. dan faktor pengganggu Peiiyu
Sisik diliarapkan dapat digonaka11 sebagai dara dasar bagi kebijakan pengelolaan penyu laut
(khosusnya Penyu Sisik) di kawasan pa~ltaitersebur.
Tujuai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan populasi Penyu Sisik yang bertelur.
karakteristik habitat peneluran Penyu Sisik, faktor - faktor yalig mempenga~uhipopulasi dan lokasi
peneiuran, serta siste~iipengelolaan Pantai Ta~iipang- Belirnbing Tanian Nasional Bukit Barisan
Selatan sebagai liabitat penelura~iP e n y t ~Sisik.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah rlietode sur\.ei. yang meliputi peiigamatan dan
wawancara dengan pihak - pihak terkait. Data yang dikumpolkan meliputi data primer, yaitu palijang
pantai. kelei-engall dan lebar pantai, vegetasi pantai, pasir sarang, ukuran sarang, penyebaran sarang,
jumlah penyu laut yalig naik dan be~telur. suhu sarang, jeiiis satwa lain, dan faktor yang

mempengaruhi peliyu laut. Data lainnya yang dikompulkan yaitu dara sekunder yang melipi~tipeta
lokasi, status kawasan, dan keadaa~iumuili lokasi penelitian.
Dari basil pengamatan yang dilakukan di lapangan dite~iu~kan
5 buali sarang peneluran yang
diduga kuat mempakall saralig penelurali Penyu Sisik di sepa~ijangpaiitai Da~iauMerijukut Ilingga
Way Penerusan. Berdasarka~isaran!: yaiig diternukan, dilakukan pengukura~ipada dua bagian sarang

yaitu bagian peniiukaan dan dasar sarang. Lubang sarang bagian aras berkisar alitara 21 cm - 22.5 cm
dengao rara - rata i 21,65 ctii dan untuk bagia~idasar sarang berkisar antara 19 c m - 21.5 cm dengan
rata

- rata i- 20,4Qcni.

Sedangkan utlti~kkedalaman sarang berkisar antara 30 c m - 40 ciii detigali raia

- rata i 35,4 cm.
Vegerasi yalig melatarbelakangi paotai peneluraii ini, pada umumnya di sebelali luar didominas]
n
pandan (P~rtril~riirzirs
recroriiis).

ole11 rogo - rogo (Scm~eoin,l,,~zresceizs),tatapayali ( l / ~ o n ~ o epescrrl~r-(re),
sedai~gkaiidi sebelali dalatnnya adalah jambon (Eirgertirr sp.), madany kuniog (Er~g~lliirnrrlirr
.sl)icorn
BI.), krikir (Gz,etrnr,ln sl>ecioso),butito (Bnrririgfo~rio~nrintictr),dan lain - lain.
Berdasarkan hasil pengukuran lokasi peneluran Penyu Sisik di sepan~angpantai Daiiau nie~~juhui
hingga \Vay Penen~san,diperoleh pakijang patitai penelurat~41 15 meter, dengan musit11 pellelurail
sekitar bula~iOktober - Desember (rneno~utiuformasi penduduk sekitar kawasan).
Sedangkan tipe pantai pe~ieluran Pe~iyuSisik sepa~ijaiigpanrai Danau Me~ijukurliingga Way
Petie~usa~i
nierupakan panrai be~pasirdengan lebar pantai berkisar antara 47.65 m - 88.56 m dengan
lebar rata - rata i 63.14

111.

yaiig mcliputi lebar pantai supratidal berkisar antara 19.13

111 -

38,4S oi


dengan rata - rata i 29,s ni dati pantai intertidal berkisar an(ara 21.43 m - 51.31 m dengan rata - raia
i 33-17 m.

Utituk keierengan patltai berkisar alitara 2,66" - 5.54" (5.91 O/n - 12.31 %) d c ~ ~ g a n

kelereiigan rata - rata i 3.94O (8.76 %). Menitrut NuitJa (1992). Penyu Sisik pada umumnya daeral~
penelurannya tidak luas hattya berkisar 2 - 12

ti1

di alas batas pasang tertinggi.

Deoiikia~ijuga

menurut Priyono (1994). yang menyatakan baliwa kelandaian pantai yang relatif datar sesuai dengai~
habitat Penyu Sisik. Bila melihat dari pustaka yaug ada. pantai peneluran Danau Meiijukut l~iogga
Way Peoemsan sangat cocok scbagai lokasi petlcluran l'enyu Sisik karena mcmiliki lebar paniai
supratidal yang luas dan kslerengan yang relatif datar.
Pasir pantai pet~nukaandati dasar sarang meliiputiyai lekstur yang didomi~iasiolrh li.aksi pasir
lialus d a sedang

~ ~ yang nieliputi, fraksi pasir llalus bagian pem~ukaansaraog metiiiliki nilai rata - rata i68,753 % dan bagian dasar sarang rnempunyai nilai rata - rata i 74,93 %. Sedangkan iinn~kfraksi pasir
sedang bagian pemiukaan sarang ~ l ~ e ~ i i i lnilai
i k i rata - rata i 23.47 % dan bagian dasar sarang
niemiliki ~iilairata - rata i- 18.52 %.
Tinggi rendalinya kandiingan air sangat erat kaitan~iyadengan panas yang diterima ole11 sarang
baik pe~niukaanniaupun dasar sarang. Oleh kavena itu kandungan air pasir saraiig be~pengamh
terhadap suliu sarang. Kandunya~iair pasir berdasarkan pengujian berkisar anta1-a 0.2 % - 7.76 %
dengan rata - rata -i 4.67 % yang meliputi, kandungati air permukaan sarang berkisar anrara 0,2 % 4.99 % dengan rata - rata i 2,29 % dan kanduogan air dasar sarang berkisar antara 5.43 % - 7,76 %
dengan rata -rata i 6.88 %. Kandungan air pada bagian permukaan relatif lebili kecil dibandingkatl
dengan bagia~idasar sarang. lial ini disebabkan karena panas ya~igditeri~napada bagia~isaralig tersebut
(pemiukaan dan dasar) tidak seiniba~igk a r e ~ ~panas
a
yaug diterima pada bagian pemiukaan langsung

mengenai bagiati tersebut tanpa terhalangi oleh lapisan lainnya seperti bagian dasar sarang.

Bila

dibandingkati dengan hasil penelitian Zulrakar (1996). yang n~elakukanpenelitian di Pulau Dapur
terdapat kesamaan pada kandungan airtlya dimaiia pasir sarang Penyu Sisik bertelur satna - sama

niemiliki katidungan air pasir di ba\vah 10 %.
Sedangkati suhu sat-ang pada bagian pennukaan memiliki kisaran rata - ram sebcsar 23.93OC

-

34,20°C. kedalaman 15 cnl berkisar antara 27.>6'C - 31,72"C, kedalamati 30 cni berkisar atitara
29.46"C

- 30.56"C.

dan kedalaman 45 cm belkisar antara 28.55"C - 29.15"C. Hal ini nlenutMukkan

kestabilat~suhu sarang atau flitktuasi suhu sarang yatig relatif kecil (khosustiya kedalaman 30 cm d a t ~
4 5 cnl atau dasar dasar) disebabkatl karena petubahan cuaca yang terjadi tidak langsottg mengenat
kedalaman tersebut, di sampiilg itu kisaran kadar air yang relatif kecil pada bagiatl dasar sarang (5,4;
% - 7,76 %) sangat membantu dalam rnetljaga kesrabilan suhu sarang tersebur.

Adapun ancaman kelestarian Penyu Sisik yan: palins besar di sepatijatig pantai psnelurat~Dana11
Menjitkur hingga Way Penerusan berasal dari kegiatan atau aktivitas manusia yang berupa perbu~uati
penyu, pengunduhan telur, dan penggunaan alat penanykap udang dan ikan yang masih menggunakan

born dan pukat harimau. Selain itu terdapat beberapa liewan pematlgsa di daerali peneluran penyu
tersebut, seperti babi hutati (Sus pictallis), biawak (I'(irir,tzis srilvotor.), dan kepiting hantu (Oqipotiii
sp.). Sedangkatl gangguan dari alatli berupa pemindahan nlassa pasir pada panlai peneluran pans
mengakibatkaii pasir patltai yang ada di sepanjang Tatijung Cina sampai Belirnbing, khitsusnya Danau
Metijukut hingga Way Penerusan seritlgkali tcrjadi peritballan, ha1 ini disebabkan adanya pasang air
laut yang besar terutama bila mitsim barat tiba yaitu pada bulan Mei - Agustus.
Guna metijaga kclestartan atau kelangsungan penyu laut, kliususnya I'enyu Sisik pihak Tamat1
Nasional Bukit Barisan selatan dibanfu PT. Sac Nusantara selaku pengelola pariwisata pantai Tampang
- Belin~biny melakukan kegiatan pengelolaan penyu laut, khususnya I'enyu

sisik yaitu dengati

n~embitatpenangkaran semi alami. Kegiatan ini dipusatkan di dua tenlpat yaitu Blarnbangan sebagai
salah satu lokasi penelurati Penyu Sisik dengan kegiatan betupa pemindalian telur dari saran:: alami ke
saratlg senu alami, dan daerah laitltlya yaitu Belintbing dengan kegiatan berupa pembesaran afau
pen~eliharaantitkik sebelum dilepaskan ke laut. Kegiatan itli sendiri sudali berjalan selama 2 bula~i
dengan persentase keberhasilan petletasan sebesar 10 'YO. Kurang berhasilnya kegiatan tersebut lebih
disebabkati penanganan di lapangan yang kurang manlpu (kurang pengetaliuan atait pelatillan yang
diberikan oleh pihak Taman Nasional Bukit Barisan Selatan kepada petugas di lapangan). Sedangkan
untuk pengembangan pariwisata yailg akan dilakukan di zona intensif Tampang - Belirnbing nantinya

(Karena masih dalani tahap pembailgitnan i 45 %). sangatlah pentiug apabila PT. Sac Nusanrara yang
ditetapkan berdasarkan S K Menteri Kehutanan No. 1779 Menhut - 11 1 1990 selaku pengelola
pariwisata di daerah tet-sebut menerapkan etika ber\visara alam bagi para pengunjung (khususnya
dengan objek penpu) dalatu pengelolaaiinya guna metljaga keseimbangau yang positif antara
pengusalia komersial dan kelesfarian alam (khususnya kelestarian habitat dau keberadaan Penyu Sisik).

Hal ini perlu direrapkan mengingat lokasi penelul-an Pmyu Sisik berada dalam zona pe~uanfaaran
intensif rersebut.

STUD1 KARAKTERISTIK HABITAT PENELURAN
irrrbricata) DAN PEA'GELOLAANNVA
PENYU SISIK (Eletntoc/le~j~s
DI PANTAI TAMPANG - BELIRIBING
TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN

Olell :

AGUS ARIANTO

E. 29.0617


Skripsi
Sebc~guiSnlnh SUIZI
S J I N ~U
C I II I Ih4e1el)lpe1.0leh
I~
Gel~~r
SARJANA ICEHUTANAN

Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

JURUSAN KONSER\'ASI SUMBERDAYA HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

1999

Judul

: STUD1 I(ARAI(TENSTII< HABITAT PENELURAN


PENYU

SISIIC

(Eret~~toclzelys i111bi.icrrtn) DAN

I'ENGELOLAANNYA

DI

PANTAI TAMPANG

-

BELIMBING TAMAN NASIONAL BUIUT B A N S A N
SELATAN
Nama Maliasiswa

: Agus Arianto

Nomor Polcok

: E. 29.0617

Jurusar~

: I