Dampak Kebijakan Makroekonomi terhadap Inflasi dan Pendapatan Nasional di Indonesia : Suatu Analisis Simulasi

'"I
3?;>o

セ|j@

,10('{'''{

f
tfDAMPAK KEBIJAKAN MAKROEKONOMI TERHADAP
INFLASI DAN PENDAPATAN NASIONAL DIINDONESIA:
SUATU ANALISIS SIMULASI

Oletl

INCREASA SUPAHTINAH

PROGRAMPASCASARJANA
INSTITUT PERT ANIAN BOGOR
1999

RINGKASAN


INCREASA SUPARTINAH. Dampak Kebijakan Makroekonomi Terhadap Inflasi
dan Pendapatan Nasional di Indonesia: Suatu Analisis Simulasi. (Dibawah
bimbingan BONAR M. SINAGA sebagai Ketua, ANNY RATNAWATI dan SRI
HARTOYO sebagai Anggota).
Sebagai negara sedang berkembang, Indonesia menghadapi masalah baik
dalam memelihara stabilitas dalam jangka pendek maupun masalah pertumbuhan
ekonomi dalam jangka panjang. Kestabilan tingkat harga selalu menarik untuk
dianalisis khususnya dalam pengendalian laju inflasi, sebab harga merupakan
besaran ekonomi penentu adanya keseimbangan makroekonomi.
Tujuan penelitian adalah (1) membangun model makroekonometrika
Indonesia yang menekankan pada kaitan antara inflasi dan pendapatan nasional,
(2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi dan pendapatan
nasional, dan (3) menganalisis dampak kebijakan makroekonomi baik kebijakan
moneter, fiskal, dan tingkat upah terhadap inflasi dan pendapatan nasional di
Indonesia.
Model makroekonometrika Indonesia diduga dengan metode Two Stage
Least Squares Hセsl@
Simulasi dilakukan dengan altematif skenario kebijakan
moneter, fiskal, dan tingkat upah.

Model
makroekonometrika cukup baik menjelaskan fenomena
makroekonomi Indonesia. Secara keseluruhan hasil pendugaan model
makroekonometrika Indonesia menunjukkan semua parameter dugaan sesuai
dengan harapan dan cukup valid digunakan untuk simulasi altematif kebijakan
makroekonomi.
Dalam pasar barang, pendapatan nasional merupakan faktor yang paling
besar pengaruhnya terhadap pengeluaran konsumsi, investasi, ekspor, dan impor.
Pengeluaran pemerintah dipengaruhi oleh penerimaan pemerintah, sedangkan
penerimaan pemerintah dipengaruhi oleh nilai tukar,
Dalam pasar uang, pendapatan nasional merupakan faktor yang paling
besar pengaruhnya terhadap permintaan uang, penawaran uang giral, dan
penawaran uang kuasi. Penawaran uang kartal dipengaruhi oleh permintaan uang,
sedangkan tingkat suku bunga dipengaruhi oleh tingkat suku bunga diskonto.
Dalam pasar tenaga kerja, tingkat upah merupakan faktor yang paling
besar pengaruhnya terhadap permintaan tenaga kerja dan penawaran tenaga
kerja. Selain dipengaruhi oleh tingkat upah penawaran tenaga kerja juga
dipengaruhi oleh jumlah penduduk, sedangkan tingkat upah dipengaruhi oleh
investasi.
Dalam pasar luar negeri, neraca pembayaran dipengaruhi oleh nilai tukar.

Inflasi dipengaruhi oleh penerimaan pemerintah, impor, tingkat suku bunga, dan
tingkat upah.
Pendapatan nasional merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya
terhadap perubahan di pasar barang dan pasar uang; tingkat upah merupakan
faktor yang berpengaruh terhadap perubahan di pasar tenaga kerja; dan nilai tukar

ii

merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap perubahan di pasar
luar negeri.
Depresiasi menyebabkan peningkatan inflasi dan penurunan pendapatan
nasional. Peningkatan inflasi terjadi karena dampak peningkatan oleh perubahan
penerimaan pemerintah dan tingkat upah lebih besar dari pada dampak
penurunan oleh perubahan impor dan tingkat suku bunga sebagai akibat
depresiasi. Sedangkan penurunan pendapatan nasional terjadi karena dampak
penurunan oleh perubahan pengeluaran konsumsi, investasi, dan ekspor lebih
besar dari pada dampak peningkatan oleh perubahan pengeluaran pemerintah,
dan impor akibat depresiasi.
Peningkatan tingkat suku bunga diskonto menyebabkan penurunan inflasi
karena dampak penurunan

dan pendapatan nasional. Penurunan inflasi エ・セ。、ゥ@
oleh perubahan tingkat suku bunga lebih besar dari pad a dampak peningkatan
oleh perubahan penerimaan pemerintah, impor, dan tingkat upah akibat
peningkatan tingkat suku bunga diskonto. Sedangkan penurunan pendapatan
nasional terjadi karena dampak penurunan oleh perubahan pengeluaran
konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, ekspor, dan impor akibat
peningkatan tingkat suku bunga diskonto.
Peningkatan giro wajib minimum menyebabkan penurunan inflasi dan
pendapatan nasional. Penurunan inflasi エ・セ。、ゥ@
karena dampak penurunan oleh
perubahan impor dan tingkat suku bunga lebih keeil dari pada dampak
peningkatan oleh perubahan penerimaan pemerintah dan tingkat upah akibat
peningkatan giro wajib minimum. Sedangkan penurunan pendapatan nasional
terjadi karena dampak penurunan oleh perubahan pengeluaran konsumsi,
pengeluaran pemerintah, dan ekspor lebih besar dari pada dampak peningkatan
oleh perubahan investasi dan impor akibat peningkatan giro wajib minimum.
Peningkatan pajak menyebabkan peningkatan inflasi dan penurunan
karena dampak peningkatan oleh
pendapatan nasional. Peningkatan inflasi エ・セ。、ゥ@
perubahan penerimaan pemerintah, tingkat suku bunga, dan tingkat upah lebih

besar dari pada dampak penurunan oleh perubahan impor akibat peningkatan
pajak. Sedangkan penurunan pendapatan nasional エ・セ。、ゥ@
karena dampak
penurunan oleh perubahan pengeluaran konsumsi, investasi, dan ekspor lebih
besar dari pada dampak peningkatan oleh perubahan pengeluaran pemerintah
dan impor akibat peningkatan pajak.
Peningkatan upah menyebabkan peningkatan inflasi dan penurunan
karena dampak peningkatan oleh
pendapatan nasional. Peningkatan inflasi エ・セ。、ゥ@
perubahan penerimaan pemerintah dan tingkat upah lebih besar dari pada
dampak penurunan oleh perubahan impor dan tingkat suku bunga. Sedangkan
penurunan pendapatan nasional terjadi karena dampak penurunan oleh
perubahan pengeluaran investasi lebih besar dari pada dampak peningkatan oleh
perubahan konsumsi, pengeluaran pemerintah, ekspor, dan impor akibat
peningkatan upah.
Kombinasi depresiasi, peningkatan pajak, dan upah menyebabkan
peningkatan inflasi dan penurunan pendapatan nasional. Peningkatan inflasi
エ・セ。、ゥ@
karena dampak peningkatan oleh perubahan penerimaan pemerintah dan
tingkat upah lebih besar dari pada dampak penurunan oleh perubahan impor dan

karena
tingkat suku bunga. Sedangkan penurunan pendapatan nasional エ・セ。、ゥ@

iii

dampak penurunan pengeluaran konsumsi, investasi, dan ekspor lebih besar dari
pada dampak peningkatan oleh perubahan pengeluaran pemerintah dan impor.
Kombinasi peningkatan tingkat suku bunga diskonto, pajak, dan upah
menyebabkan penurunan inflasi dan pendapatan nasional. Penurunan inflasi
terjadi karena dampak penurunan oleh perubahan impor dan tingkat suku bunga
lebih besar dari pada dampak peningkatan oleh penerimaan pemerintah dan
tingkat upah akibat kombinasi kebijakan tersebut. Sedangkan penurunan
pendapatan nasional terjadi karena dampak penurunan pengeluaran konsumsi,
investasi, dan ekspor lebih besar dari pada dampak peningkatan oleh perubahan
pengeluaran pemerintah dan impor akibat kombinasi kebijakan tersebut.
Dari simulasi kebijakan dapat disimpulkan bahwa dampak perubahan
kebijakan moneter lebih besar terhadap inflasi dari pada dampak perubahan
kebijakan fiskal, dan pengupahan, sebaliknya dampak perubahan kebijakan fiskal
dan pengupahan lebih besar terhadap pendapatan nasional dari pada dampak
peru bah an kebijakan moneter.

Kebijakan yang menyebabkan peningkatan inflasi dan penurunan
pendapatan nasional adalah depresiasi nilai tukar, peningkatan pajak, upah, dan
kombinasi depresiasi, pajak, dan upah. Untuk menekan inflasi kebijakan yang
dapat dilakukan adalah peningkatan tingkat suku bunga diskonto, giro wajib
minimum, dan kombinasi peningkatan tingkat suku bunga diskonto, penerimaan
pajak, dan upah, dengan konsekuensi penurunan pendapatan nasional yang lebih
kecil dari pada peningkatan inflasi. Altematif lain dari peningkatan upah tanpa
diikuti kenaikan tingkat harga dengan cepat adalah dengan peningkatan
produktivitas pekerja, melalui bantuan bahan kebutuhan pokok, bantuan
pendidikan dan peningkatan fasilitas kesehatan bagi tenaga kerja.
Pada penelitian lanjutan disarankan untuk (1) memasukkan faktor-faktor
diluar ekonomi, seperti faktor keamanan, kepastian hukum, dan politik, dan (2)
melakukan disagregasi sektor riil dalam perekonomian sehingga analisis kebijakan
makroekonomi lebih akurat.

iv

DAMPAK KEBIJAKAN MAKROEKONOMI TERHADAP INFLASI
DAN PENDAPATAN NASIONAL DIINDONESIA:
SUATU ANALISIS SIMULASI


Oleh
INCREASA SUPARTINAH

Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Institut Pertanian Bogor
Program p。ウ」セョL@

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

1999

Judul Tesis

Nama Mahasiswa

DAMPAK KEBIJAKAN MAKROEKONOMI TERHADAP INFLASI

DAN PENDAPATAN NASIONAL 01 INDONESIA: SUATU
ANALISIS SIMULASI
: INCREASA SUPARTINAH

Nomor Pokok

95018

Program Studi

ILMU EKONOMI PERTANIAN

Menyetujui:

1. Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, MA
Ketua

Dr. Ir. Anny Ratnawati. MS

Anggota

Tanggal Lulus:

Dr. Ir. Sri Hartoyo, MS
Anggota

25 September 1999

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pekan Baru Riau pada tanggal 11 Agustus
1969 sebagai anak ke empat dari delapan bersaudara dari keluarga Bapak
Rosmidi Sannan dan Ibu R. Rosmawaty.

Penulis menyelesaikan

pendidikan di SO Kebon Baru 01 pagi Jakarta pad a tahun 1982, SMP
Negeri 73 Jakarta pada tahun 1985 dan SMA Negeri 26 Jakarta pada
tahun 1988.


Penulis diterima di Jurusan IImu Ekonomi dan Studi

Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Riau melalui jalur PMOK.
Kemudian penulis pada semester III melanjutkan studi ke Universitas
Trisakti Jakarta di jurusan dan Fakultas yang sama dan memperoleh gelar
s。セョ@

Ekonomi pada tahun 1993.
Sejak tahun 1993 penulis adalah staf pengajar pada Jurusan
Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Trisakti Jakarta.

Penulis diterima sebagai mahasiswa program Studi IImu Ekonomi
Pertanian,

Program
p。ウ」セョL@

Institut Pertanian Bgor pada tahun

1995 dan melakukan penelitian pada bidang Makroekonomi.

KA TA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, karena alas Ridho, Rahmat dan KaruniaNya lah tesis ini dapat penulis selesaikan.

Tesis ini merupakan salah satu

prasyarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi IImu
Ekonomi Pertanian, Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogar.
Banyak peristiwa dan pengorbanan yang tercurah dalam pembualan tesis
ini, sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besamya kepada:
1. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, MA selaku ketua komisi pembimbing, atas bimbingan,
saran, kritik, arahan serta perhatian kepada penulis, mulai dari saat awal
penulis mengikuti Program Magister di Institut Pertanian Bogar, penyusunan
usulan penelitian, pelaksanaan penelitian hingga penulisan tesis.
2. Dr. Ir. Anny Ratnawati, MS dan Dr. Ir. Sri Hartoyo, MS selaku anggota komisi
pembimbing alas segal a bimbingan, saran, kritik, arahan serta perhatian
kepada penulis, mulai penyusunan usulan penelitian, pelaksanaan penelitian
hingga penulisan tesis.
3. Rektor, Dekan Fakultas Ekonomi, Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan
Universitas Trisakti, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti Program Magister di Institut Pertanian Bogar.
4. Direktur dan Asisten Direktur Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogar
yang telah berkenan memberikan kesempalan kepada penulis untuk mengikuti
Program Magister di Institut Pertanian Bogar.

5. Pimpinan Biro Pusat Statistik di Jakarta beserta seluruh karyawan atas izin
dan ォ・セ。ウュョケ@

yang diberikan selama penelitian.

6. Seluruh teman-teman pada Jurusan IImu Ekonomi Pertanian' 95: Pak Maryadi,
Pak Dahri, Pak Ujang, Mbak Aida, Ijum, Reni, Helen, Pak Yani, Mbak Rani,
Malia, dll alas segala perhatian, bantuan, persahabalan dan ォ・セ。ウュ@
menempuh pendidikan di Program
7. Sahabatku

p。ウ」セョL@

selama

Institut Pertanian Bogor.

Ema dan mbak Nonon atas segala bantuan dan persaudaraan

selama menempuh pendidikan, dalam pengolahan data penelitian sampai
sekarang. Semoga persahabatan kita tetap abadi.
8. Suami dan kedua anakku yang lahir pada saat penulis menempuh pendidikan
(Mas Yanto, Ayu dan Daffa) yang selalu penuh dengan doa, pengorbanan dan
pengharapan agar penulis cepat menyelesaikan Program Magister.
9. Bapak, Ibu, dan semua saudaraku (Mas Toto, mbak Santi, Rayshan, mas
Didit, mbak Dolly, Dodi, Nisa,Yuti, Yogi, Tari,

Hendri dan mbak Ning) atas

segal a doa, dorongan semangat, perhatian, bantuan moral dan materiilnya
sehingga penulis mampu menyelesaikan Program Magister.
Akhimya semoga tesis ini bermanfaat bagi penulis dan bagi semua pihak
yang. memerlukannya serta Insyaa Allah semua doa dan budi baik dari semua
pihak mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amin.

Bogor, September 1999

DAFTAR lSI
Halaman

I.

II.

III.

DAFTAR TABEL .................................................................................

xiii

DAFTAR GAM BAR .............................................................................

xv

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................

xvi

PENDAHULUAN .................................................................................

1

1.1. Latar Belakang .............................................................................

1

1.2. Perumusan Masalah ....................................................................

7

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... .... ............ ........ ...... ... ...... ... ...

8

1.4. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian .. ..... ... ......... ... ... .......

9

TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................

10

2.1. Perkembangan Inflasi di Indonesia ...............................................

10

2.2. Beberapa Hasil Penelitian Inflasi .. .... ... .... ........... ............... ..... ......

15

KERANGKA TEORI ............................................................................

25

3.1. Definisi Inflasi ...............................................................................

25

3.2. Sebab-Sebab Inflasi ....... ......... ............ .................. ... ... ... ......... ......

26

3.2.1. Teori Klasik Tentang Inflasi ...............................................

27

3.2.2. Teori Kuantitas Uang Sederhana .......................................

35

3.3. Kerangka Model Makroekonomi Indonesia ....... ...... ... ... ... ... ..........

40

3.3.1. Pasar Barang ....... ...... ..... ...... ..... .............. .................. .... ....

42

3.3.2. Pasar Uang .... .................... .... .... ......... ............ ...... ...... ... ....

57

3.3.3. Pasar Tenaga Kerja ............... ..... .............. ...... ....... ... .........

65

3.3.4. Pasar Luar Negeri ........... ....... .... ....... .................................

70