Haryani, 2013 Layanan Dasar Bimbingan Dan Konseling Untuk Mengembangkan Empati Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Tabel 3.5 Daftar Cek Perilaku Agresi Siswa
Nama :
Tanggal :
Jam :
Tempat :
NO ASPEK
Layanan ke- Ket
1 2
3 4
5 1
Menampilkan sikap bemusuhan
2 Senang memberi
perintah mendominasi
orang lain
3 Senang
mengganggu orang lain
4 Mudah
tersinggung karena hal sepele
5 Emosi meledak-
ledak 6
Menggunakan kekerasan untuk
mencapai tujuan 7
Menyukai hal-hal berbau kekerasan
8 Senang
menyerang orang lain yang berbeda
dengan pendapatnya
9 Memiliki
kecenderungan melanggar aturan
tidak disiplin
E. Analisis Data
Hancock dan Algozzine 2006 menyatakan ada 3 tiga strategi yang dapat dipergunakan untuk menyusun laporan penelitian studi kasus, yaitu analisis
tematik, analisis kategorial dan analisis naratif. Strategi pelaporan dalam penelitian ini menggunakan strategi analisis tematik yaitu memberikan pelaporan
dengan menekankan pada jawaban-jawaban atas pertanyaan penelitian, sehingga menghasilkan tema-tema pelaporan yang sesuai dengan pertanyaan penelitian.
Haryani, 2013 Layanan Dasar Bimbingan Dan Konseling Untuk Mengembangkan Empati Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Analisis
data sebelum di lapangan dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Nasution
Sugiyono, 2008 mennyatakan bahwa analisis data telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan dan
berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti sudah mulai mengumpulkan data sejak bulan
September 2011, tetapi secara intens baru mulai bulan Maret 2012 hingga bulan Mei 2012.
F. Pemeriksaan Keabsahan Data
Menurut Moleong 2006 beberapa teknik pemeriksaan keabsahan data adalah sebagai berikut:
1. Perpanjangan Keikutsertaan
Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen itu sendiri. Keikutsertaan
peneliti sangat
menentukan dalam
pengumpulan data.
Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan pada latar penelitian.
Perpanjangan keikutsertaan berarti hubungan peneliti dengan nara sumber akan semakin akrab tidak ada jarak lagi, semakin terbuka, saling mempercayai
sehingga dapat tercipta hubungan yang hangat antara peneliti dengan responden.
Haryani, 2013 Layanan Dasar Bimbingan Dan Konseling Untuk Mengembangkan Empati Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Dalam hal ini peneliti terjun langsung berperan sebagai guru di SD Negeri Nogotirto.
2. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan berarti mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan maupun
tentatif. Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari
dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Peningkatan ketekunan pengamatan dapat meningkatkan kredibilitas data
karena peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan tersebut benar atau salah. Peneliti dapat memberikan deskripsi data
yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati.
G. Tahap-tahap Penelitian