Bahan Baku Sifat fisis, kimia bahan baku dan produk reaksi.

5 Sifat kimia : - Tidak larut dalam air, larut dalam dimetil tereftalat, dimetil formanit dan metanol. - Bereaksi dengan metanol membentuk dimetil tereftalat - Bereaksi dengan thianil halida membentuk tereftaloit halida.  Metanol Sifat Fisis : - Rumus molekul : CH 3 OH - Berat molekul : 32,04 gramg.mol - Fase atau warna : cair, tidak berbau - Titik didih 1 atm : 64,7°C - Titik lebur 1atm : -97,68°C - Kemurnian : 99,4 metanol dan 0,6 air - Densitas pada 25°C : 0,78664 gramcm 3 - Viskositas pada 25°C : 0,5513 cp Sifat kimia : - Larut dalam air, alkohol, ester dan pelarut organik lain - Dehidrogenasi oksidatif dengan katalis silvermolybdenum oksida membentuk formaldehid. CH 3 OH + ½ O 2 HCHO + H 2 O  Katalis Sifat Fisis : - Jenis : Alumina aktif ±1 KOH - Bentuk : Pellet granular - ρ p = densitas padatan : 1,188 gramcm 3 - ε p = pore volume inside : 0,725 Catalystcatalyst volume = 1- ρ b ρ p - ρ b = bulk density : 0,3267 gramcm 3 - dp = diameter partikel : ¼ inchi - Luas muka : 175 m 2 gram - Mean pore radius : 45A 6

2.3.2. Produk

 Dimetil tereftalat Sifat Fisis : - Rumus molekul : p-C 6 H 4 COOCH 3 2 - Jenis : Technical grade - Berat molekul : 194,18 gramg.mol - Fase warna : Kristal berwarna putih - Kemurnian : 93,617 DMT 0,002 Metanol 0,048 Air - Ukuran : 0,3-1,5 mm - Specific gravity, 25°C : 1,283 - Triple point : 140,64°C - Titik didih : 284°C

2.4. Tinjauan proses

Reaksi pembentukan produk dimetil tereftalat DMT merupakan reaksi esterifikasi. Reaksi yang terjadi adalah : C 6 H 4 COOH 2 g + 2CH 3 OH g C 6 H 4 COOCH 3 2g + 2H 2 O g Reaksi dilakukan pada suhu 324°C dan tekanan atmosferis 1,5 atm dengan perbandingan massa metanol dan asam tereftalat 9:1, menghasilkan konversi reaktor dapat mencapai 97. Suhu reaktor sangat terbatas maksimal 330°C karena di atas suhu 330°C akan terjadi minor disintegration, reaksi samping akan banyak dan problem teknik akan muncul US Patent 3.972.912 Pada fase gas mempunyai harga perubahan enthalphi standard ΔH f 298 adalah -0,36 kJmol, panas reaksi bernilai negatif sehingga dapat disimpulkan bahwa reaksi pembentukan dimetil tereftalat DMT merupakan reaksi eksotermis. 7

III. Diskripsi Proses

Pada proses pembuatan dimetil tereftalat DMT dapat dibagi dalam empat tahap yaitu:

1. Tahap penyimpanan bahan baku

Bahan baku metanol cair disimpan pada tangki penyimpan metanol pada suhu lingkungan 30 °C dan tekanan atmosferis 1 atm untuk menjaga agar metanol tetap berada pada fase cair. Sedang bahan baku untuk asam tereftalat AT berupa padatan kristal disimpan pada tangki penyimpan pada suhu 30 °C dan tekanan atmosferis 1 atm.

2. Tahap penyiapan bahan baku

a. Bahan baku metanol Bahan baku metanol cair 99,4 massa dari tangki penyimpanan metanol F-210 dipompakan sehingga menjadi tekanan 1,7 dan dialirkan menuju vaporizer V-110, dimana media untuk memanaskannya adalah Dow therm A yang keluar dari heat exchanger E-210. Uap metanol yang keluar dari vaporizer V-110 kemudian diumpankan ke tangki separator F- 213 untuk memisahkan cairan dengan uapnya. Uap metanol yang keluar dari vaporizer F-213 P=1,7 atm, T=97°C dicampur dengan uap metanol hasil recycle dari menara distilasi D-110 99,4 massa dengan T= 64,86 ° C dan tekanan dinaikkan sebesar 1,7 atm, T=97,9°C dengan menggunakan blower G-220. Seluruh campuran dimasukkan pada furnace Q-110 dengan suhu 389°C, P=1,7 atm. b. Bahan baku Asam Tereftalat AT Umpan AT kristal putih dari tangki penyimpanan F-260 bersama AT recycle dari desublimator B-111 lalu disublimasi menggunakan uap metanol panas dari furnace Q-110 T = 389°C, P = 1,7 atm di dalam sublimator B-110. Hasil dari sublimasi T = 324°C, P = 1,5 atm kemudian dipisahkan dari adanya logam-logam yang tidak tersublimasi menggunakan siklon H-250. Kemudian uap metanol dan AT di umpankan pada reaktor.