Uji Organoleptik dan Daya Terima Masyarakat

tepung beras ketan 30 + labu kuning 70 + bunga kecombrang 35 bertahan sampai hari ketiga. Perbedaan daya simpan ini dipengaruhi oleh konsentrasi bunga kecombrang yang berbeda, gula, dan lamanya pemasakan. Semakin banyak konsentrasi bunga kecombrang maka daya simpan akan semakin lama karena di dalam bunga kecombrang terdapat zat antimikroba. Hasil penelitian Sukandar et al 2010 menyatakan bahwa ekstrak air bunga kecombrang bersifat antibakteri terhadap E. Coli zona hambat 4,8 mm60 dan S. Aureus zona hambat 6,87 mm20. Semakin banyak konsentrasi gula maka daya simpan dodol akan semakin lama karena gula berfungsi sebagai pengawet alami. Selain itu, semakin lama pemasakan maka daya simpan dodol akan semakin lama. Menurut Prayitno 2006 menyatakan bahwa dalam pembuatan dodol, tahapan pemasakan atau pemanasan merupakan tahapan yang paling penting, karena akan menentukan sifat dodol yang dihasilkan. Pemasakan yang kurang akan mengakibatkan kadar air dodol masih tinggi, sehingga dodol akan mudah diserang oleh mikroorganisme. Keadaan ini menyebabkan daya simpan dodol menjadi lebih pendek.

D. KESIMPULAN

Aktivitas antioksidan tertinggi dodol pada perlakuan L1K1 tepung beras ketan 50 + labu kuning 50 + bunga kecombrang 15 yaitu 33,84 dan kadar betakaroten tertinggi pada perlakuan L2K2 tepung beras ketan 40 + labu kuning 60 + bunga kecombrang 25 yaitu 0,0035µgg, sedangkan aktivitas antioksidan dan kandungan betakaroten terendah dodol sebesar 11,81 dan 0,0013µgg pada perlakuan L3K3 tepung beras ketan 30 + labu kuning 70 + bunga kecombrang 35. Dodol pada semua perlakuan memiliki warna kuning kecoklatan dan rasa kurang manis, tekstur dodol umumnya kurang kenya dan daya terima masyarakat dodol pada semua perlakuan kurang suka. DAFTAR PUSTAKA Anam, Choiroel dan Sri Handajani. 2010. Mie Kering Waluh Cucurbita moschata dengan Antioksidan dan Pewarna Alami. Jurnal Penelitian. Solo: Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret. Antawinarya, I Gusti Ngurah. 2013. Pengaruh Perbandingan Jumlah Tepung Ketan dengan Lidah Buaya Aloe Barbandesis Miller terhadap Karakteristik Dodol Lidah Buaya. Makalah Seminar Hasil. Bali: Universitas Udayana, Fakultas Teknologi Pertanian. Astawan, Made. 2008. Khasiat Warna-Warni Makanan. Jakarta: Gramedia Carvalho, Lucia Maria Jaeger de, Patricia Barros Gomes, Ronoel Luiz de Oliveira Godoy, Sidney Pacheco, Pedro Henrique Fernandes do Monte, Jose Luiz Viana de Carvalho, Marilia Regini Nutti, Ana Cristina Lima Neves, Ana Carolina Rodrigues Alves Vieira, dan Semiramis Rabelo Ramalho Ramos. 2011. Total Carotenoid Contents, α-carotene and β- carotene, of Landrace Pumpkins Cucurbita moschata Duch: Preliminary Study. Brazil: Food Research International, 47, 337-340. Erawati. 2012. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Garciniadaedalanthera Pierre dengan Metode DPPH 1,1 difenil pikrilhidrazil dan Identifikasi Golongan Senyawa Kimia dari Fraksi Paling Aktif. Skripsi. Depok: FMIPA, Universitas Indonesia. Moelarman, Noviar Harun dan Evy Rossi. 2014. Pengaruh Penambahan Bunga Kecombrang terhadap Daya Terima dan Kandungan Gizi Kerupuk. Jurnal. Riau: Fakultas Pertanian, Universitas Riau. Norshazila, S., Irwandi, J., Othman, R. and Yumi Zuhanis, H. H. 2012. Scheme of Obtaining β-carotene Standard from Pumpkin Cucurbita moschata Flesh. Malaysia: International Food Research Journal, 19, 531-535. Prayitno, Sukim. 2006. Aneka Olahan Terong. Yogyakarta: Kanisius. Purbowati, Dwi. 2013. Kadar Kalsium dan Vitamin C Dodol Labu Kuning Cucurbita moschata dan Buah Sirsak Annona muricata, L. dengan Variasi Pemanis”. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Purwanto, Racmawaty Octavi, Bambang Dwi Argo dan Mochamad Bagus Hermanto. 2013. Pengaruh Komposisi Sirup Glukosa dan Variasi Suhu Pengeringan Terhadap Sifat Fisiko-Kimia dan Inderawi Dodol Rumput Laut Eucheuma spinosium. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis. Malang: Universitas Brawijaya, Vol 1.

Dokumen yang terkait

KANDUNGAN β-KAROTEN DAN DAYA TERIMA PADA BROWNIES DENGAN PENAMBAHAN WORTEL

4 12 19

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita moschata) TERHADAP KADAR β-KAROTEN Pengaruh Substitusi Tepung Labu Kuning (Cucurbita Moschata) Terhadap Kadar Β-Karoten Dan Daya Terima Produk Flakes.

1 5 18

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita moschata) TERHADAP KADAR Β-KAROTEN DAN Pengaruh Substitusi Tepung Labu Kuning (Cucurbita Moschata) Terhadap Kadar Β-Karoten Dan Daya Terima Apem.

0 4 14

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KUALITAS ES KRIM TRADISIONAL LABU KUNING (Cucurbita Muschata) DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK Aktivitas Antioksidan dan Kualitas Es Krim Tradisional Labu Kuning (Cucurbita muschata) dengan Penambahan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah Seba

0 3 12

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KUALITAS ES KRIM TRADISIONAL LABU KUNING (Cucurbita Muschata) DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK Aktivitas Antioksidan dan Kualitas Es Krim Tradisional Labu Kuning (Cucurbita muschata) dengan Penambahan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah Seba

0 2 16

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN β-KAROTEN DODOL LABU KUNING DENGAN PENAMBAHAN BUNGA KECOMBRANG Aktivitas Antioksidan Dan Kandungan Β-Karoten Dodol Labu Kuning Dengan Penambahan Bunga Kecombrang Sebagai Pengawet Alami.

0 4 19

PENDAHULUAN Aktivitas Antioksidan Dan Kandungan Β-Karoten Dodol Labu Kuning Dengan Penambahan Bunga Kecombrang Sebagai Pengawet Alami.

0 2 5

DAFTAR PUSTAKA Aktivitas Antioksidan Dan Kandungan Β-Karoten Dodol Labu Kuning Dengan Penambahan Bunga Kecombrang Sebagai Pengawet Alami.

0 4 4

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG LABU KUNING (Cucurbhita Pengaruh Substitusi Tepung Labu Kuning (Cucurbhita Moschata)Terhadap Kadar Β-Karoten dan Daya Terima Pada Biskuit Labu Kuning.

0 3 13

PENDAHULUAN Pengaruh Substitusi Tepung Labu Kuning (Cucurbhita Moschata)Terhadap Kadar Β-Karoten dan Daya Terima Pada Biskuit Labu Kuning.

0 2 5