Pengaruh Amalan Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah Terhadap Akhlak Santri di Pondok Pesantren Suryalaya

6)2/ / fセH
PENGARUH AMALAN TAREKAT QADIRIYAHWA
NAQSABANDIYAH TERHADAP AKHLAK SANTRI DI PONDOK
PESANTREN SURYALAYA TASIKMALAYA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:

Aisyah

106011000064

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMAISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA


2010

.

__

-------

'"I

PERPUSTAKAAN
.

セBN^G

BセG

...

uᄋセGRwZ


'.'\-/.'" It. 1.'·1

ャ⦅セ

j

\

!

IT

LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini:

DHedn.

dad


Nama

: Aisyah



' . " •• 0 ••• " " •••••••••• '

:\? セ|HGZ セgs

'w. bh I,.

:

No|セHIZG_

NIM

: 1060 II 000064


Fakultas/Jurusan

: Fakultas lImu Tarbiyah dan Keguruan / PAl

Judul skripsi

: Pengaruh Amalan Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah
terhadap Akhlak Santri di Pondok Pesantren Suryalaya
Tasikmalaya

Dengan ini menyatakan bahwa:
I. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya dengan sebenar-benarnya untuk
diajukan kepada Fakutas IImu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana (S.Pd.I) di Universitas Islam
Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri
SyarifHidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli
saya.maka saya pun bersedia menerima sangsi yang berlaku di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 15 Desember 2010

j[AiQGセB

SVTWQY VSfセWbPXV

•セ

•• ,., •• ., •••••••••••

..

..
.

PENGARUH AMALAN TAREKAT QADIRIYAH WA NAQSABANDIYAH
TERHADAP AKHLAK SANTRI DI PONDOK PESANTREN SURYALAYA
TASIKMALAYA

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:
Aisyah
106011000064

OJ Bawah Bimbingan

Dr. H. Akhmad Sodiq M.Ag
19710709.199803.1.001

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA


PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul "PENGARUH AMALAN TAREKAT QADIRIYAH

WA NAQSABANDIYAH TERHADAP AKHLAK SANTRI DI PONDOK
PESANTREN SURYALAYA TASIKMALAYA" di1Uukan kepada Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah dan
telah dinyatakan lulus dalam ujian sidang munaqasah pada tanggal 09 Desember

.

2010 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis
. berhak memperoleh gelar
Sarjana Program Strata Satu (S 1) dalam bidang Pendidikan Agama Islam.
Jakarta, 15 Desembel' 20 I0
Panitia sidang munaqasah:

Ketua Panitia (Ketua Jurusan PAl)

Tanggal


Bahrissalim, M.Ag
NIP: 19680307.199803.1.002

Sekretaris (PAl)
Drs. Sapiuddin Siddiq, M.Ag
NIP: 19670328.200003.1.00 I

Penguji I
Dr. Khalimi M.A
NIP: 196505015.199403.1.006

Penguji II
Drs. Sapiuddin Siddiq, M.Ag
NIP: 19670328.200003.1.001
Mengetahui:

Dekan Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan

1.98703.1.003


TandaTangan

ABSTRAKSI
Aisyah
Pengaruh Amalan Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah Terhadap Akhlak
Santri di Pondok Pesantren Suryalaya
Tarekat adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan tujuan
untuk sampai kepada Allah. Sebelum seseorang menjalankan amalan tarekat harus
melaksanakan talqin atau bai'at, kemudian menjalankan amalan-amalan yang berada
dalam tarekat tersebut. Amalan dalam Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah yaitu
zikir, khataman, manaqiban dan riyadhah yang tujuannya adalah mengislahkan did
sendiri terutama dalam aspek akhIak aZ-karimah, tazkiyah aZ-naft, taqarub,
muraqabbah, mahabbah Zillah dan ma'rifatillah.
Akhlak jauh lebih penting daripada pandai menghafal dalil-dalil dan hukumhukum agama yang tidak diresapkan dan dihayati dalam hidup. Pembinaan jiwa
merupakan tumpuan perhatian pertama dalam misi Islam untuk menciptakan manusia
yang berakhlak mulia. Islam mengarahkan bahwa pembinaan jiwa haruslah
didahulukan dari pembinaan aspek-aspek lain. Karena dari jiwa yang baik akan lahir
perbuatan baik yang pada gilirannya akan membuahkan kebaikan dan kebahagian
pada seluruh kehidupan manusia lahir batin.
Penelitian ini mengunakan metode "deskriptif analisis", sedangkan jenis

pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional yaitu untuk
mencari hubungan antara kedua variabel. Sedangkan teknik pengumpulan datanya
yaitu dengan cara menyebar angket yang berisi sejumlah pertanyaan tentang
pengaruh amalan Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah terhadap akhlak santri di
Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya. Angket dibagikan kepada santri Pondok
Pesantren Suryalaya kelas XII, jawaban angket tersebut dihitung dengan rumus
prosentase kemudian diolah dan dijelaskan secara deskriptif. Selain itu,peneliti
memperoleh data penunjang lainnya melalui wawancara kepada pembina asrama dan
salah seorang santri Pondok Pesantren Suryalaya. Setelah diperoleh hasil angket
tentang pengaruh amalan Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah terhadap akhlak
santri Pondok Pesantren Suryalaya, lalu penulis rnenghitungkedua variabel tersebut
dengan mengunakan rumus product moment. Hal ini untuk mengetahui tingkat
korelasi kedua variabel tersebllt.
Setelah penelitian dilakukan, maka penulis mempeoleh hasil penelitian
dengan angka 0,430 yang berarti terdapat korelasi yang positif antara pengaruh
amalan Tarekat Qadiriyah wa Naqabandiyah terhadap akhlak santri di Pondok
Pesantren Sllryalaya, yang mana korelasi tersebut tergolong sedang atau cukup
karena korelasinya berada antara 0,40-0,70.

KATAPENGANTAR


Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah mencurahkan rahmat, hidayah dan inayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Teriring pula shalawat serta salam kepada junjungan baginda Nabi
Muhammad SAW sebagai suri tauladan bagi seluruh manusia, beserta keluarga,
sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.
Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana
pendidikan pada Fakultas Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam di urN
SyarifHidayatullah Jakarta.
Penulis sadari, bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini sudah tentu
penulis banyak mengalami .kesulitan. Hal ini karena keterbatasan dan kemampuan
yang belum sempurna. Namun, berkat adanya bantuan, motivasi, dan bimbingan
dari berbagai pihak, syukur Alhamdulillah skripsi ini dapat terselesaikan.
Oleh j(arena itu, sudah sepantasnyalah penulis dalam kesampatan
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dari awal hingga terselesainya skripsi ini. Maka dengan ketulusan hati
yang paling dalam penulis menghaturkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
I. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan serta Pembantu Dekan I
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Ketua dan Seketaris Jurllsan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. H A Shodiq M.Ag dosen pembimbing dalam penulisan skripsi ini, terima
kasih yang telah meluangkan waktllnya kepada penulis untuk memberikan
petunjuk dan pengarahan dengan penllh kesabaran dan keikhlasan sehingga
penulis selesai dalam menYllslln skripsi ini.

ii

4. Pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama dan Tarbiyah UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang memberikan fasilitas kenyamanan kepada penulis
dalam mencari sumber-sumber yang dibutuhkan.
5. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmunya selama penulis
mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang diberikan bermanfaat.
6. KH. A. Shohibul Wafa Tajul Arifin (Abah Anom) sebagai guru mursyid
penulis dan Pimpinan Pondok Pesantren Suryalaya. Marsekal Muda Mahpudin
Taka sebagai ketua Yayasan Serba Bakti Suryalaya dan para pengurus
Yayasan Serba Bakti Suryalaya yang memberikan kesempatan penulis untuk
melakukan penelitian di lingkungan Pondok Pesantren Suryalaya, berkat
bantuan dan kerjasama mereka akhirnya skripsi ini selesai dengan baik.
Semoga Allah Merahmati mereka semua.
7. Amamater yang penulis banggakan MAK Serba Bakti Suryalaya dan para
sahabat seperjuangan dalam menuntut ilmu dan dalam pembinaan Akhlak
Dessy Fitria Leni, Eka Utami, Tine, Tini, Sopi Sopiah, Lely Fathul Husnah,
Kamaluddin Koswara, Juanda Selamet, Maulana Al-mubarok, Cuhya, Hendi.
8. KH. Taufiqul Hakim dan Ibu Nyai pemimpin Pondok Pesantren Darul Fallah
Jepara, serta para ustadz dan ustadzah yang telah memberikan iltnu kepada
penulis khususnya mengenai pembacaan kitab kuning. Dan KH Maksum
Hasan Pemimpin Pondok Pesantren Miftahul Huda Utsmaniyah Ciamis serta
Ustadz dan ustadzahnya yang telah memberikan pelajaran khusus mengenai
Ilmu Fiqih kepada Penulis. Semoga Allah Merahmati mereka semua.
9. Guru-guru yang telah medidik penulis dan orang-orang yang telah
memberikan pengaruh dalam kehidupan penulis yaitu KI-l Dudun (AIm), KH.
Asrory (AIm), H. Ahdi Nuruddin (kepala sekolahMAK Serba Bakti
Suryalaya), Ibu Sari, Ibu Sri, Ustadz Abdul Majid S.Pd.I, Ustadz Mun'im,
Mamah Ati dan Mamah Otin (Pembina Asrama Pondok Pesantren Suryalaya),
10. Abuya H.M Sholeh dan Umy Hj. Yumnah yang tulus ikhlas mengorbankan
dan mencurahkan perhatiannya untuk mendidik, mengasuh serta memberikan
motivasi yang tinggi dalam menyelesaikan skripsi ini.

iii

II. Suamiku tercinta dan tersayang lrwan Syaifullah yang selalu membimbing

penulis tetap dalam ketaqwaan.
12. Saudara-saudaraku: Ali Al-Ridha dan istri Bunda Zalfah, Lukman, Asep
Mahmud, Nur Shofa dan Abidah. Serta keluaraga besar K.H Ma'mun bin
Abdul Raman, terima kasih atas segala do'a, semangat dan motivasi yang
selalu diberikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
13. Teman-teman Mahasiswa PAl FITK angkatan 2006 kelas B yang selalu
memberikan kenangan manis saat menjalani hari-hari kuliah yaitu Dahria,
Dini Rahmawati, Ani Mayrani, Aminah Tuzuhriyah, Ade Putri, Siti Barirah,
Syarifah, Dewi Priyandini, Abdul Aziz, Abdul Ghani Jamal, Abdul Rohim,
Ahmad Sahroni, Ahmad Nasehuddin, Ahmad Fadillah, Alfian Haekal, Deden
Rahman Budiman, Arief Mahmudi, Aji Paymi, Ade Darmawan, Andi
Basyuni. Ansory.
14. Taman-teman seperjuangan dalam melaksanakan PPKT di MTs Nurussalam
Pondok Pinang yaitu Rahmah Khairunnisa, Futoymah, Shorih, Andi Tanjung,
Muhammad Ahyani.
15. Kepada seluruh pihak yang telah memberikan konstribusinya dalam skripsi
ini, yang tak penulis sebutkan satu persatu.
Akhimya hanya kepaada Allah SWT jualahpenulis menghambakan diri
dan memohon pertolongan. Semoga skripsi ini memberikan manfaatbagi kita
semua, khusunya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Jika ada yangbenar
dalam penulisan ini adalah semata-mata datangnyadari Allah dan apabila di
dalamnya terdapat suatu kesalahan, maka itu dari kekhilafahan diri penulis
sebagai hamba Allah yang dhaif, mudah-mudahan maksucl clan tujuan penulis
dapat tercapai sesuai dengan apa yang penulis harapkan dan cita-citakan. Amin.

Jakarta, 30 November 2010

Aisyah

iv

DAFTARISI
ABSTRAK

.

KATAPENGANTAR

ii

DAFTAR lSI

v

DAFTAR TABEL

vii

DAFTAR BAGAN

ix

BAB I

PENDAHULUAN

1

A. Latar Belakang Masalah

I

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah

7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

8

KAJIAN TEORl DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

9

A. Madel Pembinaan Akhlak dalam Tasawuf

9

BAB II

I. Pengertian Akhlak

9

2. Dasar-dasar........................................................................

II

3. Tujuan Akhlak...................................................................

II

4. Macam-macam Akhlak

12

5. Aspek-Aspek yang mempengaruhi akhlak

16

B. Hubungan Akhlak dengan Tasawuf

21

C. Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah

22

I.. Pengertian Tarekat.............................................................

22

2. Sejarah Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah

24

3. Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah di Pandak Pesantren
Suryalaya

30

4. Tujuan Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah

31

5. Amalan-Amalan Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah di
Pandak Pesantren Suryalaya

33

a. Baiat atau Talqin

33

b. Zikir

35

c. Khataman

39

d. Manaqiban

40
v

e. Riyadhah

BAB III

BAB IV

BAB V

42

D. Kerangka Berfikir

44

E. Hipotesa Peneitian

46

METODELOGI PENELITIAN................................................

47

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..

47

B. Metode Penelitian..................................................................

47

C. Variabel Penellitian

48

D. Populasi dan Sampel..............................................................

50

E. Teknik Pengumpulan Data.....................................................

51

F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data.....................................

52

HASIL PENELITIAN

56

A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Suryalaya

56

I. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Suryalaya

56

2. Yayasan Serba Bakti Pondok Pesantren);uryalaya.............

58

3. Lembaga Pendidikan di Pondok Pesantren Suryalaya

63

a. Pendidikan Formal Umum

63

b. Pendidikan FOlmal Keagamaan

66

c. Pendidikan Non Formal atau Pengajian Tradisional.......

68

4. Fasilitas Pondok Pesantren Suryalaya................................

70

5. Keberadaan Santri Pondok Pesatren Suryalaya...................

73

B. Deskripsi Data

74

C. Analisa Data

92

D. Interprestasi Data...................................................................

94

PENUTUP

97

A. Kesimpulan

97

B. Saran

98

DAFTARPUSTAKA

99

LAMPIRAN-LAMPlRAN

vi

DAFTAR TABEL

Tabe! I Matrik dan Kisi-kisi Angket Penelitian

48

Tabe! 2 Skala Prosentase

53

Tabe! 3 Angka Indeks Korelasi......................

54

Tabel 4 Susunan Bidang dan Personalia dalam Struktur Organisasi Yasyasan Serba
Bakti Pondok Pesantren Suryalaya

61

'fabe! 5 Jurusan dan Program Studi STIELM Suryalaya

65

Tabe! 6 Faku!tas dan Jurusan di IAILM

67

Tabe! 7 Santri Memahami Tata Cara zikir.......................................................... 75
Tabel 8 Santi Mengetahui Tujuan Zikir.............................................................. 75
Tabel 9 Santri Melaksanakan Zikir Jahar

76

Tabe! 10 Santri Melaksanakan Zikir Khafi......................................................... 76
Tabe!11 Santri Melaksanakan Khataman pada Hari Senin dan Kamis

77

Tabel 12 Santri Melaksankan khataman ba'da magrib

77

Tabe! 13 Santri Hafa! Bacaan Khataman..................

78

Tabe! !4 Santri Melaksanakan Manaqiban......................................................... 78
Tabel 15 Santri Melaksanakan Manaqiban dengan Khidmat

79

Tabel 16 Santri Menyimak Penceramah dengan Baik

79

Tabe! 17 Santri Memahami Tujuan Manakiban.................................................. 80
Tabel 18 Santri Melaksankan Riyadhah

80

Tabel 19 Santri Melaksankan Riyadhah Terus Menerus..................................... 81
Tabe! 20 Santri Melaksankan Riyadhah yang lainn

81

Tabel 21 Santri Memahami Tujuan Riyadhah

82

Tabe! 22 Santri Melaksanakan Shalat Fardu di Awal Waktu

82

Tabe! 23 Santri Melaksanakan Shalat-Shalat Sunah

83

Tabe! 24 Santri Melaksanakan Puasa Sunah

83

Tabel 25 Santri Bersyukur Ketika Mendapat Nikmat dari Allah......................... 84
Tabel 26 Santri Bersabar Ketika Mendapatkan Musibah

84

Tabel 27 Allah Maha Melihat, Maka Santri Berbuat BaiL................................ 85
vii

Tabel 28 Santri Menolong Teman atau Orang Lain yang dalam Kesulitan

85

Tabel 29 Santri Mengueapkan Terima Kasih Setelah ditolong Orang................. 86
Tabel 30 Santri Meminta Maaf Setelah Melakukan Kesalahan........................... 86
Tabel 31 Santri Berbuat Baik kepada Orang yang Berbeda Agarna

87

Tabel 32 Santri Berprilaku Sopan kepada Ternan, Guru atau Orang Lain........... 87
Tabel 33 Setelah Melaksanakan Shalat Santri Mendoakan Orang Tua................ 88
Tabel 34 Santri Mernatuhi Perintah Orang Tua

88

Tabel 35 Santri Menepati Janji

89

Tabel 36 Santri Merasa Rendah Hati atau Tawadhu

89

Tabel 37 Perhitungan Untuk Meneari Data Variabel X dari Hasil Penyebaran
Angket

90

Tabel 38 Perhitungan Untuk Meneari Data Variabel X dari HasH Penyebaran
91

Angket
Tabel 39 HasH Perhitungan Variabel XY

viii

93

DAFTAR BAGAN

Bagan I Siisilah Thariqat Qadiriyah Naqsyabandiyah

27

Bagan 2 Kerangka Pemikiran

45

Bagan 3 Struktur Organisasi Yayasan Serba Bakti Suryalaya............................. 59
Bagan 4 Struktur Pengajian Tradisional

69

ix

BABI
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Akhlak adalah suatu "keadaan" di dalam jiwa seseorang, yang
menjadi sumber perbuatannya yang bersifat alternatif (baik atau buruk, bagus
atau jelek) sesuai dengan pengaruh pendidikan yang diberikan kepadanya.
Apabila jiwa ini dididik untuk mengutamakan kemulian dan kebenaran,
ゥ。エョ セ ・ュ

kebajikan, menyu.kai kebaikan, dilatih untuk meneintai kebaikan

dan memiliki kejelekan, maka dengan mudah akan lahir darinya perbuatanperbatan yang baik dan tidak sulit baginya untuk melakukan akhlak baik
Sebaliknya, apabila jiwa itu diterlantarkan, tidak didik dengan semestinya
sehingga ia meneintai keburukan dan membenei kebaikan, maka akan muneul
darinnya perkataan-perkataan yang hina dan eaeat, yang disebut sebagai
akhlak buruk
Oleh karena itu, Islam menekankan akhlak baik dan mengajarkan
orang muslim untuk senantiasa membina akhlak serta menanamkannya di
dalam j iwa mereka. Islam mengukur iman seorang hamba berdasarkan
keutaman dirinya dan mengukur iman seorang hamba berdasarkan kabaikan

2

akhlaknya. Allah SWT sendiri memuji Rasul-Nya Muhammad SAW lantaran
kebaikan akhlak beliau, Allah berfirman:
,r-.

JJ

__

QfLSGセ

M Bセj、

セケ

_Ie Giセ iG

".-"",,':;

1-'

"Dan Sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti
yang agung. " (QS. AI-Qalam:4)
Rasulullah SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia, beliau
bersabda:

-li;:.UI· IS::.;.' - 'U

c.:.:.' QI



Nセ
.
"Sesungguhnya aku diulus unluk menyempurnkan akhlak". (HR.
Bukhari).
Rasulullah SAW bersabda:
'.,

loIセ N[B i ^MNオャ
エZ_セij

J

.. ""

セji

iii __ J

,,__...

__,

J-P:W I J;'J.JI.! :JI.! セ
"

.;if iGZ[セ

i:

N セj

(JWI
セ...
"

.-

.u1.,iP) iuZェセQ
J

__ 0...

::t j.QJf QセY

-I;i:fJ
0

J ,.\セ ::t


"Dari Abu Darda' Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallal/aahu
'alaihi wa Sal/am bersabda: "Tidak ada sualu amal perbualan pun
dalam limbangan yang lebih baik daripada akhlak yang baik."
(Riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi. Hadits shahih menurut Tirmidzi).

"Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah mereka yang
lerbaik akhlaknya ". (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

"Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekal
kepadaku, pada hari kiamal adalah oranya yang paling baik akhlaknya
dianlara kalian. " (I-IR Bukhari)

3

"Dengan akhlak baikk, seorang hamba akan mencapai derajat (mulia)
dan kedudukan utama di akhirat, meskipun dia kurang ibadah". (HR
Thabrani dengan sanad Jayyid)'
Karena pentingnya akhlak maka salah satu tujuan pendidikan adalah
menjadikan peserta didik memiIiId akhlak mulia, seperti tertulis dalam
Undang-Undang Rl Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasionai bahwa:
Pendidikan nasional berupaya mengempangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, beriImu, cakap, kratif; mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta beltanggung jawab.
Dalam kegiatan pendidikan, tujuan memiliki kedudukan yang amat
penting. Apabiia di bandingkan di antara aneka komponen lain dalam
peneyelenggaraan pendidikan, maka tujuan pendidikan inerupakan komponen
yang sangat vital. Sehingga dapat dikatakan bahwa semua komponen
diadakan, seluruh kegiatan pendidikan diupayakan, semuanya semata-mata
hanyalah tertuju kepada pencapaian tlyuan pendidikan. Oleh karenanya,
semua hal dan semua kegiatan penyelenggaraan pendidikan yang menyimpang
dari pencapaian tujuan pendidikan, dianggap sebagai praktik pendidikan yang
menyimpang juga. Pada bagian lain tujuan pendidikan memiliki fungsi yang
amat penting pula selain penting dalam kedudukannya. Fungsi tujuan
pendidikan adalah mengarahkan, memberikan orientasi, dan memberikan
pedoman kearah mana pendidikan di selenggarkan sebaik-baiknya. Oleh
karena tujuan pendidikan memiliki fungsi yang amat penting tersebut, maka
tujuan pendidikan harus terumuskan dan dirumuskan secara mantap oleh
semua pelaku pendidikan di semua jenjang. Dengan adanya rumusan tujuan

1 Abu Bakar Jabir EI-Jazairi, Polo f1idup Muslim: Minhajul Muslim, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 1997), eet ke-2, 11.335

4

pendidikan yang mantap dirahapkan pelaksanaan pendidikan yang dilakukan
tidak akan menyimpang. 2
Dalam

Undang-Undang

(UU)

Sisdiknas

(Sistem

Pendidikan

Nasional) terlihat isinya sangat Islami dan berupaya menjadikan anak didik
menjadi manusia-manusia yang sempurna, bertakwa, dan beriman kepada
Tuhan yang Maha Esa serta bertanggung jawab. Artinya, pendidikan kita
diarahkan pada peningkatan keteladanan, ketakwaan, dan beriman. Tentu saja,
arahnya pada pendidikan akhlak mulia.
Mengenai tujuan pendidikan Islam, Abuddin Nata mengemukakan
bahwa "tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya seorang hamba Allah
yang patuh dan tunduk melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya selia memiliki sifat-sifat yang mulia. Dalam rumusan ini terlihat
bahwa pendidikan Islam merupakan sarana yang mengantarkan anak didik
agar menjadi orang yang berakhlak.,,3
Tampaknya akhlak peserta didik merupakan sebuah problema
pendidikan yang ada di Indonesia, ini sebagaimana yang eliutarakan oleh HAR
Tilaar yang menyebutkan ada delapan problema pendidikan eli Indonesia
sebagai berikut:
I. Merosotnya akhlak dan moral peserta elidik.
2. Pemerataan
kesempatan
memperoleh
pendidikan
dan
pemerataan kualitas.
3. Rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang dan jenis
pendidikan.
4. Masih rendahnya efisiensi internal sistem pendielikan.
5. Masih rendahnya efeiensi eksternal sistem pendidikan
6. Kelembagaan pendielikan dan pelatihan yang kaku dan simpang
siur
7. Managemen penelidikan dan pelatihan nasional yang belum
sejalan dengan pembangunan nasional.
8. Sumber daya manusia yang belum profesional. 4

, Arif Rohman, Memahami Pendidikan dan IImu Pendidikall, (Yogyakarta: Laks Bang
Medialama, 2009), h.87
, Abuddin Nala, M.A Akhlak Tasawu/. (Jakarta: PT TajaGrafindo Persada, 1996), h. 38
4 ArifRohman, Memahami Pendidikall, h.247

5

Merosotnya akhlak dan moral peserta didik disebabkan karena untuk
mewujudkan pembangunan pendidikan nasional dan membentuk akhlak
masyarakat Indonesia tidak mudah. Disebabkan masyarakat lita kini
mengalami krisis multidimensional, khususnya krisis etika, moral, dan akhlak.
Di samping ilu, banyak pendidik yang belum memiliki kesadaran bahwa
mereka memiliki tanggung jawab, bukan hanya mencerdaskan pesertadidik,
tetapi juga membentuk akhlak mereka. Dalam proses pembelajaran, para
pendidik saat ini lebih fokus pada transfonnasi i1mu. Sebaliknya, pembinaan
akhlak sangat kurang. Akibatnya, banyak generasi muela kita saat ini yang
terjerumus ke hal-hal yang tidak baik. Misalnya,narkoba, perkelahian antar
pelqiar, dan perkelahian antarmahasiswa.
Kemerosotan akhlak suelah terlihat jelas eli masyarakat 。ォィゥイセ
ini. Berbagai gejala kemerosotan itu misalnya; semakin mudahnya masyarakat
terutama generasi muela menkonsumsi minuman keras, narkoba, elan obat
terlarang lainnya, pergaulan bebas yang tielak ada jarak lagi antara laki-Iaki
dan perempuan, banyaknya kasus tawuran dan bentrokan antar siswa baik
dilingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
Kemerosotan moral ini, tidak saja terjadi pada orang yang telah
dewasa, akan tetapi telah menjalar sampai kepaela tunas-tunas muda yang
diharapkan untuk membela nama baik bangsa dan negara. Akhir-akhir ini
banyak keluhan-keluhan orang tua, ahli penelielik elan orang-orang yang
berkecimpung dalam bidang agama elan sosial,anak-anak terutama yang
sedang berumur belasan tahun dan mulai remaja, banyak yang sukar
dikendalikan, nakaI, keras kepala, berbuat keonaran, maksiat, dan hal-hal yang
mengganggu ketentraman umum. 5
Lembaga penelidikan Islam, seperti pesantren yang eli dalamnya ada
kiai, ustaz, syekh, ataupun sebutan lainnya,aelalah pengelola sistem
pendidikan nonformal yang banyak mengajarkan penelidikanakhlakdallbudi
pekerti. Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan alternative
5 Muhammad Ardani, Akhlak Tasffil'lq: Nilai-Nilai Akhlak alau budi peke"li dalam
ibadat dan tasffil'uj. ( Jakarta: PT. Mitra Cahaya Utama, 2005), h. 1

6

pembanding, karena pendidikan dan pengajaran di pesantren, banyak yang
mengarahkan pada pencapaian kesempurnaan akhlak al-karimah. Dengan
demikian, yang menjadi tolak ukur keberhasilan pendidikan di pesantren di
samping pandai dengan ilmu agama, juga terletak pada akhlaknya. Selebih
lagi pesantren yang bemuansakan tasawuf, maka kesempurnaan akhlak adalah
tujuannya. Seperti pengertian tasawuf itu sendiri menurut AI-Junaidi ibn
Muhammad al-Khazzaz al-Nihawandi (wafat tahun 297 Hl910 M di
Baghdad), yaitu:

"Tasawuf adalah keluar dari budi perangai (akhlak) yang tercela
dan masuk ke budi perangai (akhlak) yang terpuji. ,,6
Di Indonesia terkenal sebuah tarekat bemama Tarekat Qadiriyah wa
Naqsabandiyah. Tarekat ini dianggap sebagai tarekat terbesar, terntama di
pulau jawa. Salah satu pusat penyebarannya berada di jawa Barat, yaitu di
Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya. Podok Pesantren Suryalaya sebagai
layaknya sebuah pesantren memiliki santri yang bennukim di pondok. Santri
di Pondok Pesantren Suryalaya selain sekolah dan mengaji kitab-kitab kuning
juga melaksanakan amalan-amalan Tarekat Qadiriyah wa naqsabandiyah
seperti talqin, zikir, khataman, manakiban dan riyadhah. Atas dasar itnlah
maka penulis mengambil judul skripsi "Pellgaruh Amalan Tarekat
Qadiriyah wa Naqsabandiyah Terhadap Akhlak Salltri di Pondok
Pesantrell Suryalaya Tasikmalaya".
B. Idelltifikasi, Pembatasan, dan Perllmusan Masalah

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkall latar belakang masalah di atas, maka pennasalahan
yang diteliti di identifikasi sebagai berikut:
a. Setiap muslim hams hams memiliki Akhlak Al-Karimah.

6

Muhammad Ardani,Akhlak TaSall'lif, h.l89

7

b. Salah satu tujuan pendidikan adalah menjadikan peserta didik untuk
memiliki akhlak mulia.
c. Akhlak peselia didik merupakan problema pendidikan yang ada di
Indonesia.
d. Kemerosotan akhlak sudah terlihat jelas di masyarakat.
e. Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan yang mengarahkan
peserta didik atau santri pada pencapaian kesempurnaan akhlak.
2. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari terjadinya perluasan dan salah tafsir, maka
penulis memberikan batasan penelitian sebagai berikut:
a. Amalan Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah adalah talqin, zikir,
khataman, manakib, dan riyadhah.
b. Akhlak yang termasuk dalam pembahasan ini adalah prilaku santri,
segala gerak-gerik santri, akhlak kepada Allah, akhlak kepada
Rasulullah, akhlak kepada orang tua, akhlak kepada sesama manusia,
dan akhlak terhadap diri sendiri.
c. Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah adalah yang berada di Pondok
Pesantren Suryalaya Tasikmalaya.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti ingin
melihat pengaruh antara Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah dengan
akhlak santri di Pondok Pesantren Suryalaya. Rumusan permasalahn
secara operasional untuk mendapatkan jawaban dari penelitian ini adalah
sebagai berilmt:
a. Bagaimana amalan Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah di Pondok
Pesantren Suryalaya Tasikmalaya?
b. Bagaimana
Tasikmalaya?

Akhlak

santri

di

Pondok

Pesantren

Suryalaya

8

c. Apakah

terdapat

pengaruh

amalan

Tarekat

Qadiriyah

wa

Naqsabandiyah terhadap akhlak santri di Pondok Pesantren Suryalaya
Tasikmalaya?
C. Tujuan dan Mallfaat Pellelitian
1. Tujuall Penelitian
Adapun tlljuan dari pcnelitian ini adalah sebagai berikllt:
a. Ingin mengetahui amalan Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah.
b. Ingin mengetahui akhlak santri di Pondok Pesantren Suryalaya.
c. Ingin mengetahui apakah ada pengaruh amalan Tarekat Qadiriyah wa
Naqsabandiyah terhadap akhlak santri.

2. Manfaat PeneIitian
Adapun manfaat penlitian ini adalah:
a. Untuk memperkenalkan pesantren yang bernuansa tasawuf dengan
pengamalan Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah.
b. Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan saran
bagi pesantren lain dalam upayanya mewujudkan santri yang
berakhlak baik atau akhlak al-karimah.

BABII
KAJIAN TEOm DAN PENGAJUAN HWOTESIS
A. Model Pembinaan Akhlak dalam Tasawuf
1. Pengertian Akhlak

Akhlak secara kebahasaan berarti budi pekerti, adat kebiasaan,
perangai, muru'ah atau segala sesuatu yang menjadi tabi'at. Dan akhlak
dari segi istilah dapat merujuk kepada berbagai pendapat para pakar,
menurut Ibnu Miskawih, bahwa akhlak adalah:

"Sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk
melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan ".
Dan akhlak menurut imam AI-Ghazali adalah:
"

.x {"') ,;D'"
*;
,h

J

0t:0

JWU\

J'J.:.j iセZ

'"

セ|jG
...-.

"Sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macammacam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan"
Sejalan dengan pengertian tersebut di atas, dalam Mu 'jam al-

wasith, Ibrahim Anis mengatakan bahwa akhlak adalah:

10

"Sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macammacam perbuatan baik atau buruk tanpa membutuhkan pemikiran
dan pertimbangan. "

Selanjutnya di dalam kitab Dairatul Ma 'arif, secaJ'a singkat akhlak
diartikan:

"Sifat-sifat manusiayang terdidik"

Keseluruhan definisi akhlak tersebut di atas tampak tidak ada yang
bertentangan, melainkan memiliki kemiripan antara satu dan lainnya.
Definisi-definisi akhlak tersebut secara substansial tampak saling
melengkapi. dan darinya dapat melihat lima ciri yang terdapat dalam
perbuatan akblak, yaitu:
a) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat
dalam jiwa seseorang, sehingga telah meqjadi kepribadiannya.
b) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan
mudah dan tanpa pemikiran. Ini tidak berarti bahwa pada saat
melakukan perbuatan, yang bersangkutan dalam keadaan tidak
sadar, hilang ingatan, tidur atau gila, Pada saat yang
bersangkutan melakukan suatu perbuatan ia tetap sehat akal
pikirannya dan sadar.
c) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari diri orang
yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari
luar. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan atas
dasar kemauan, pilihan dan keputusan yang bersangkutan,
d) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan
sesungguhnnya, bukan main-main atau karena bersandiwara.
e) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan karena
ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena ingin dipuji
orang atau karena ingin mendapatkan sesuatu pujian.!
Jadi akblak adalah perbuatan seseorang yang timbul dari did
sendiri, dilakukan dengan mudah tanpa pemikirin dan telah tertanam kuat
dalam jiwa seseorang.
1

Abuddin Nata, Akhtak Tasml'/if. (JakaJ1a:PT RajaGrafindo Persada, 1996), h.I-7

11

2. Dasar-dasar Akhlak
Dalam tuntunan Islam telah ditetapkan bahwa sebagai sumber
moral atau dasar dalam Islam yang menjelaskan kriteria baik dan buruknya
suatu perbuatan adalah AI-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW. 2
Kedua dasar inilah yang menjadi landasan dan sumber ajaran Islam
secara keseluruhan untuk mengatur pola hidup dan menetapkan perbuatan
yang baik dan bunIlc Akar dari akhlak Islam adalah takwa yang menjadi
asas yang kokoh, tidak berganti dan berubah, tidak tunduk kepada hawa
nafsu dan pertimbangan perorangan atau pertimbangan umum yang selalu
berubah dan berganti. Takwa merupakan tempat dari semua sifat-sifat
utama yang berkumpul disikitarnya. Orang yang takwa mengetahui
sungguh-sungguh bahwa Islam itu sumber dari pada akhlak dan takwa
adalah pusatnya.
3. Tujuan Akhlak
Tujuan akhlak adalah hendak menciptakan manusia sebagai
makhluk yang tinggi dan sempurna, dan membedakannya dari makh[ukmakhluk lainnya. Akh[ak hendak menjadikan manusia berakhlak baik,
bertindak-tanduk yang baik terhadap manusia, terhadap sesama makh[uk,
dan terhadap Tuhan.
Yang hendak dikendalikan o[eh akhlak Wah tindakan [ahir. Akan
tetapi o[eh karena tindakan [ahir itu tidak dapat terjadi bila tidak didahului
oleh gerak batin atau tindakan hati, maka tindakan batin dan gerak-gerik
hati tennasuk [apangan yang diatur o[eh akhlak. Tidak akan terjadi
perkelahian kalau tidak didahului o[eh tindakan batin atau gerakCgerik hati,
yakni benci membenci atau hasad. Oleh karena itu maka setiap insan
diwajibkan dapat menguasai batinnya atau mengendalikan hawa nafsunya
karena tindakan batin merupakan motor dari segala tindakanlahir. 3

2
3

Abuddin Nata, Akhlak Tasffil'uj, h. 7
Anwar Masy'ari, AkhiakAI-Qur'an. (Surabaya:Bina IImu, 1990), h. 4.

12

4. Macam-macam Akhlak
Adapun penerapan akhlak dalam kehidupan sehari-hari adalah
sebagai berikut:
a. Akblak kepada Allab
Titik tolak akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan
kesadaran bahwa tiada tuhan selain Allah. Banyak alasan mengapa
manusia harus berakhlak baik terhadap Allah, diantaranya adalah
Karena Allah telah menciptakan manusia dengan segala keistemewaan,
Allah telah memberikan perlengkapan pancainclera, hati nurani dan
naluri kepada manusia dan Allah menyediakan berbagai bahan dan
sarana kehidupan yang terdapat di bumi, seperti tumbuh-tumbuhan,
air, udara, binatang dan lain sebagainya. Semua itu tunduk kepada
kemauan manusia atau siap untuk dimanfaatkan.4
Akhlak terhadap Allah SWT merupakan cerminan hubungan
baik antara manusia dengan Allah SWT, pada dasarnya mengambil
sikap mematuhi perintah-Nya. Dengan kata lain sikap tersebut adalah
sikap takwa, taat dan berbakti kepada Allah dan meninggalkan
larangan-Nya.
Akhlak baik terhadap Allah SWT, secara garis besar meliputi:
1) Bertaubat (At-Taubah), adalah sikap yang menyesali
perbuatan buruk yang pernah dilakukannya dan berusaha
menjauhi serta melakukan perbuatan baik
2) Bersabar (Ash-Shabru), adalah sikap manahan diri pada
kesulitan yang dihadapinya.
3) Bersyukur (Asy-Syukru), adalah sikap yang selalu ingin
memanfaatkan dengan sebaik-bailcnya nikmat yang telah
diberilcan oleh Allah SWT kepadanya.
4) Bertawakal (At-Tawakkal), adalah menyerahkan segala
urusan kepada Allah SWT setelah berbuat semaksimal
mungkin.
5) Ilchlas (Al-Ikhlas), adalah sikap yang menjauhkan diri dari
riya ketika mengeljakan amal baik.
6) Berharap (Ar-Raja '), adalah sikap jiwa yang sedang
menunggu sesuatu yang disenangi dari Allah SWT.
4 Muhammad Ardani, Akhlak TaSml'lif: Ni/ai-Nilai Akhlak a/all BlIdi peker/i dalam
Ibada/ dan TasmVlif, ( Jakarta:PT. Mitra Cahaya Utama, 2005), h.49

13

7) Bersikap takut (Al-Khauj), adalah sikap jiwa yang sedang
menunggu sesuatu yang tidak disenangi dari Allah SWT. 5
Jadi Akhlak kepada Allah SWT dapat terealisasi dengan
penghambaan hanya kepada Allah dan tidak menyekutukan dengan
apa pun dan siapa pun. Hal itu dapat dilakukan dengan menjalankan
perintah Allah dan berusaha semaksimal mungkin menghindari segala
larangan.
b. Akblak I{epada Rasulullab
Sepelii halnya akhlak kepada Allah SWT harus beriman
kepada-Nya, maIm akblak menusia kepada Nabi Muhammad SAW
ialah beriman kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu percaya beliau
adalah Nabi dan rasul (utusan) Allah SWT kepada seluruh umat
manusia. Iman bukan hanya sekedar percaya terhadap sesuatu yang
diyakini, tetapi harus dibuktikan dengan amal perbuatan. Amal
perbuatan yang dijelaskan dalam AI-Qur' an dan AI-Hadist, tentang
bagaimana bersikap kepada Rasulullah SAW.
Di antara perilaku atau macam-macam akhlak yang harus
dilakukan oleh setiap muslim dan muslimah terhadap Rasulullah
SAW, ialah sebagai berikut:
I)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)

5

6

Ikhlas beriman kepada Nabi Muhammad SAW.
Mengucapkan shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW.
Taat kepada Rasulullah SAW.
Cinta kepada Rasulullah SAW.
Percaya atas semua berita yang disampaikan Rasulullah
SAW.
Tidak boleh mengabaikan Rasulullah SAW.
Menghidupkan sunnah Rasulullah SAW.
Menghonnati pewaris Nabi Muhammad SAW.
Laksanakan hukum Allah SWT dan Rasulullah SAW. 6

Muhammad Ardani, Akhlak Tasml"if, h. 70
Muhammad Ardani, Akhlak Tasm,',if, h. 73

14

Akhlak mulia kepada Rasulullah dapat juga dilakukan dengan
mencintai

dan

mengikuti

jejak

kehidupan

Rasulullah

dan

melaksanakan perintah atau sunnah Rasulullah.
c. Akhlak kepada Orang Tua
Sebagai anak diwajibkan untuk patuh dan menurut terhadap
perintah orang tua dan tidak durhaka kepada mereka. Dalam hal ini
terutaina kepada ibu: karena jasa seorang ibu kepada anaknya tidak
bisa dihitung dan tidak bisa ditimbang dengan ukuran.
Allah SWT berfirman:

of....';":iC J.. LセゥN

;'!j.':;"j
y.

J.

Dokumen yang terkait

KEPATUHAN SANTRI TERHADAP ATURAN DI PONDOK PESANTREN MODERN Kepatuhan Santri Terhadap Aturan di Pondok Pesantren Modern.

0 8 23

TAREQAT QADIRIYAH NAQSABANDIYAH ( TQN ) ( Tinjauan Historis Dan Edukatif Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah di Desa Balak ).

0 1 21

KONTRIBUSI MAJELIS TAREKAT QADIRIYAH WA NAQSYABANDIYAH AL UTSMANIYAH TERHADAP PENGENDALIAN STRESS : STUDI EKSPLORASI JAMA'AH TAREKAT QADIRIYAH WA NAQSYABANDIYAH AL UTSMANIYAH DI PONDOK PESANTREN AL FITHRAH KELURAHAN KEDINDING KECAMATAN KENJERAN SURABAYA.

7 40 179

Pengaruh pengajian terhadap peningkatan pemahaman ibadah sholat jamaah Tarekat Qadriyah Wa Naqsabandiyah di Pondok Pesantren Al-Hidayat Ginuk Magetan.

1 14 92

PENANGANAN PENYALAHGUNA NAPZA DENGAN PENDEKATAN TAREKAT QADIRIYAH NAQSYABANDIYAH DI INABAH 1-2 PONDOK PESANTREN SURYALAYA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 207

PENANGANAN PENYALAHGUNA NAPZA DENGAN PENDEKATAN TAREKAT QADIRIYAH NAQSYABANDIYAH DI INABAH 1-2 PONDOK PESANTREN SURYALAYA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 142

PENANGANAN PENYALAHGUNA NAPZA DENGAN PENDEKATAN TAREKAT QADIRIYAH NAQSYABANDIYAH DI INABAH 1-2 PONDOK PESANTREN SURYALAYA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 101

Amalan Tarekat Qadiriyah Wa Naqsabandiyah Sebagai Proses Pendidikan Jiwa Di Masjid Babul Muttaqin Desa Kradenan Jetis Ponorogo

1 1 15

ETOS KERJA PENGIKUT TAREKAT QÂDIRÎYAH WA NAQSHABANDÎYAH

0 2 28

PERAN PENDIDIKAN TARIKAT QADIRIYYAH WA NAQSABANDIYAH: STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN DARUL FALAH PAGUTAN MATARAM

0 0 19