Layanan sirkulasi di perpustakaan fakultas sains dan teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: Kajian terhadap perspektif pemustaka dan pustakawan

  

LAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS SAINS DAN

TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA: KAJIAN TERHADAP PERSPEKTIF PEMUSTAKA DAN

PUSTAKAWAN

  Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

  Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh :

  

Mifta Apriyanto

108025000046

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

  

ABSTRAK

MiftaApriyanto (NIM. 108025000046)

Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: Kajian Terhadap Perspektif Pemustaka

dan Pustakawan

  Di bawah bimbingan Ade Abdul Hak, M.Hum. Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi pemustaka terhadap sikap pustakawan dalam memberikan pelayanan serta tanggapan pustakawan terhadap persepsi pemustaka di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Untuk pendekatan kuantitatif, digunakan metode accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 77 responden. Accidental sampling adalah pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang atau benda yang kebetulan dijumpai. Sedangkan untuk pendekatan kualitatif, digunakan metode wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah persepsi pemustaka terhadap layanan sirkulasi di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sangat bagus. Hal itu dilihat dari hasil kuesioner yang menunjukan bahwa pemustaka puas dengan pelayanan yang ada di layanan sirkulasi Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sementara itu, tanggapan pustakawan terhadap persepsi pemustaka adalah akan tetap mempertahankan dan meningkatkan pelayanan yang sudah ada di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Kata kunci: Persepsi, Sirkulasi, Pemustaka, Pustakawan

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi arti dari kehidupan yang terjalani

dengan iringan nikmat yang tiada henti, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penulisan

skripsi yang berjudul “Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: Kajian terhadap Perspektif Pemustaka dan

Pustakawan”. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah memberikan dukungan dan doa dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih

penulis sampaikan kepada:

  1. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

  2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

  3. Bapak Mukmin Suprayogi, M. Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

  4. Bapak Ade Abdul Hak, S.Ag, M.Hum selaku Dosen Pembimbing. Terimakasih atas bimbingan serta saran dalam penyusunan skripsi ini.

  5. Alm. Bapak Rizal Saiful Haq, MA selaku Dosen Pembimbing Akademik.

  6. Bapak Luthfi Irhason, S.IP selaku pustakawan di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah bersedia dengan sabar memberikan pengarahan dan pengetahuannya. ii

  7. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh keluarga besar Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang sangat bermanfaat.

  8. Orang tua yang selalu memberikan doa dan semangat yang tak henti-hentinya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  9. Om Syahril Simamora dan Tante Saeni yang selalu memberikan fasilitas dan motivasi yang tak henti-hentinya kepada penulis.

  10. Kakak dan Adikku yang juga selalu mendoakan penulis dan memberikan semangat yang begitu berarti.

  11. Teman-teman kuliah seperti Lanna, Radit, Zihan, Arif, Danang, Irfan, Bdul, Fahri, Ibenk, Hakim, Amet dan yang tidak dapat disebutkan satu per satu akan tetapi semangat dan dorongan dari kalian memberikan penulis inspirasi yang begitu bermanfaat. Tetap semangat dan terus berjuang untuk menggapai cita-cita kawan.

  12. Pimpinan dan Staff IMMC (Indonesia Media Monitoring Center) seperti Pak Farid, Bang Nardi, Mas Zaenal, Pak Haryo, Mas Ismet yang selalu memberikan pengetahuan dan pengalaman baru bagi penulis.

  13. Teman-teman FAP Badminton Club; Adrian, Muchtar, Lukman, Ridho, Yudi, Adit, Rangga, Hakim, Mas Dipa, Raja, Supri, Randi dan lainnya yang selalu menghadirkan gelak tawa dan sportifitas dalam setiap pertandingan.

  Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, Penulis terbuka dan bersedia menerima setiap kritik dan iii Penulis juga memohon maaf apabila ada kekeliruaan atau ada hal yang tidak berkenan dalam penyusunan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna bagi Penulis dan setiap pembacanya.

  Ciputat, September 2014 Penulis

  

DAFTAR ISI

  KATA PENGANTAR ..................................................................................... .i DAFTAR ISI

  ………. …………… ................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vii BAB I PENDAHULUAN...

  ….……………………………………… 1 A. Latar Belakang Masalah… ................................................. 1 B. Pembatasan Masalah… ....................................................... 4 C. Perumusan Masalah… ........................................................ 4 D. Tujuan Penelitian… ............................................................ 5 E. Manfaat Penelitian .............................................................. 5 F. Metode Penelitian ............................................................... 6 G.

  Sistematika Penulisan ......................................................... 9

  BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Perguruan Tinggi .......................................... 11 B. Layanan Sirkulasi . ............................................................. 15 C. Persepsi ............................................................................... 18 1. Definisi Persepsi… ........................................................ 18 2. Ciri-ciri Persepsi… ........................................................ 19 D. Definisi Sikap……………………………………………..20 E. Ciri Sikap…………… ........................................................ 22 F. Pemustaka……………………… ....................................... 22 G. Pustakawan………… …………… .................................... 23 1. Definisi Pustakawan ...................................................... 23

  v

  BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI A. Sejarah Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi .......... 29 B. Visi,Misi dan Tujuan Perpustakaan .................................... 30 C. Struktur Organisasi..…. ...................................................... 30 D. Jenis Koleksi Bahan Pustaka .............................................. 31 E. Manajemen Koleksi … ....................................................... 32 F. Ruang dan Fasilitas … ........................................................ 35 G. Kegiatan Pelayanan…… ..................................................... 38 1. Layanan Sirkulasi… ...................................................... 39 2. Layanan Penelusuran Informasi… ................................ 41 3. Layanan Pendaftaran Anggota… .................................. 42 4. Layanan Bebas Pustaka… ............................................. 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengumpulan Data…… ..................................................... 44 B. Pengolahan Data……… .................................................... 44 C. Penyajian Data……… ....................................................... 47 1. Proses Pendaftaran Keanggotaan Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi ………...……………...47 2. Proses Sirkulasi Perpustakaan Fakultas

  Sains dan Teknologi ………………………………….53 3.

  Sikap Layanan Pustakawan ...……………………. . .61

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan……………. .................................................... 69 B. Saran ………………. ……………. ................................... 70

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada masa sekarang menyebabkan perkembangan informasi semakin pesat pula. Perpustakaan sebagai pusat informasi semakin dituntut untuk memberikan

  layanan informasi yang lebih baik dan tepat guna, sehingga dapat menarik perhatian pemustaka dari berbagai kalangan dengan latar belakang yang berbeda

  1 seperti anak-anak, pelajar, mahasiswa, dosen, peneliti dan sebagainya.

  Perpustakaan yang menyediakan informasi dan memberikan layanan kepada pemustaka dari seluruh lapisan masyarakat dalah perpustakaan umum.

  Sedangkan perpustakaan yang digunakan untuk keperluan mahasiswa di kampus meliputi perpustakaaan umum kampus dan perpustakaan fakultas.

  Perpustakaan terdiri dari beberapa layanan salah satunya yaitu layanan sirkulasi. Layanan sirkulasi di perpustakaan bisa dikatakan sebagai ujung tombak kegiatan pelayanan pengguna di perpustakaan, karena layanan sirkulasi merupakan area layanan yang banyak berinteraksi langsung dengan pengguna dari pada layanan lain yang ada di perpustakaan. Aktivitas bagian layanan menyangkut

  2 masalah citra perpustakaan. Baik tidaknya sebuah perpustakaan berkaitan erat dengan bagaimana layanan perpustakaan diberikan kepada pemustaka.

  Tujuan layanan sirkulasi adalah mengatur arus kegiatan transaksi perninjaman dan pengembalian dengan memperlancar dan mempermudah proses peminjaman koleksi baik untuk dibawa pulang, maupun keperluan sejenak seperti fotokopi melalui proses penyelesaian administrasi dengan pencatatan data buku terlebih dahulu.

  Dengan adanya tujuan pelayanan sirkulasi maka pemakaian koleksi dapat secara efektif, pengawasan terhadap bahan pustaka akan kemudahan dilakukan dan koleksi perpustakaan akan terjaga karena diketahui siapa peminjam koleksi, waktu pengembalian yang jelas dan pelanggaran dapat diketahui dengan segera.Untuk dapat melaksanakan kegiatan perpustakaan maka harus disesuaikan fungsi dan masing-masing petugas pelayanan sirkulasi. Fungsi dan tugas pelayanan sirkulasi sangat penting karena dapat membantu pengguna perpustakaan memperoleh bahan pustaka dan dapat melindungi bahan pustaka.

  Keberhasilan dari sebuah perpustakaan salah satunya dapat diukur dengan melihat seberapa jauh layanan sirkulasi pada sebuah perputakaan tersebut. Salah satunya dilihat dari aspek pustakawan, terutama sikap. Dalam melayani pemustaka, pustakawan hendaknya bersikap baik dan sopan serta menghargai pemustaka. Kesan yang ditimbulkan akibat dari sikap pustakawan dalam memberikan pelayanan dapat membuat citra pustakawan menjadi kurang baik,

  3 diberikan kepada pemustaka. Bagian layanan merupakan tolak ukur keberhasilan sebuah perpustakaan. Perpustakaan akan dinilai baik secara keseluruhan oleh pemustaka jika mampu memberikan layanan yang terbaik dan dinilai buruk secara keseluruhan jika layanan yang diberikan buruk.

  Untuk mencapai sebuah citra layanan dalam perpustakaan yang baik maka diperlukan adanya penilaian tentang sikap yaitu sikap petugas bagian layanan dalam melayani pemustaka maupun sikap dari pemustaka itu sendiri. Dengan mengetahui sikap pemustaka, maka penulis dapat mengevaluasi kinerja bagian layanan. Sehingga akan diketahui kekurangan dan keberhasilan yang telah dicapai untuk meningkatkan mutu layanan pada perpustakaan tersebut.

  Perselisihan yang terjadi antara pustakawan dan pemustaka yang disebabkan oleh kesalahpahaman dalam memberikan pelayanan dalam perpustakaan tersebut. Hal ini mengakibatkan kesenjangan antara pemustaka dengan perpustakaan, terutama pustakawan. Untuk memperbaiki hubungan antara pustakawan dengan pemustaka, salah satunya dengan memperbaiki dan meningkatkan pelayanan terhadap pemustaka, terutama di bagian layanan sirkulasi.

  Berdasarkan pertimbangan hal tersebut di atas, maka penulis ingin mengetahui persepsi pemustaka terhadap layanan sirkulasi. Jenis layanan sebagai objek penelitian adalah layanan sirkulasi. Alasan pemilihan jenis layanan ini, karena jenis layanan ini merupakan jenis layanan yang sering dimanfaatkan oleh

  4

  Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: Kajian terhadap Perspektif Pemustaka dan Pustakawan ”.

  B. Pembatasan Masalah

  Agar penulisan proposal skripsi ini tidak meluas dan lebih terarah, maka penulis memberikan batasan hanya pada bagian layanan sirkulasi di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Yaitu persepsi pemustaka terhadap layanan sirkulasi di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan tanggapan pustakawan terhadap persepsi pemustaka.

  C. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah sekaligus pertanyaan penulis yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah:

  a. Bagaimana persepsi pemustaka terhadap layanan sirkulasi di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta?

  b. Bagaimana tanggapan pustakawan terhadap persepsi pemustaka di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta?

  5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

  Mengacu kepada permasalahan penelitian tersebut, tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian adalah: a. Untuk mengetahui persepsi pemustaka terhadap layanan sirkulasi di

  Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

  b. Untuk mengetahui tanggapan pustakawan terhadap persepsi pemustaka pada layanan sirkulasi di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  a. Dapat mengetahui lebih mendalam sikap pustakawan layanan yang diberikan di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

  b. Dapat dijadikan masukan bagi perpustakaan sebagai alat untuk mengevaluasi sikap pustakawan pada layanan sirkulasi di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sehingga dapat meningkatkan mutu layanan yang lebih baik.

  c. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Program Strata Satu (S1).

  6

E. Metode Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

  Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik. Metode penelitian deskriptif analitik, yaitu penelitian dengan cara memusatkan diri pada masalah yang aktual, mengumpulkan data yang relevan, menjelaskan kemudian menganalisa dan dapat ditarik kesimpulan tentang masalah yang dihadapi. Sedangkan pendekatan penelitiannya adalah kuantitatif dan kualitatif. Untuk pendekatan kuantitatif digunakan metode kuesioner atau angket. Sedangkan untuk pendekatan kualitatif, digunakan metode purposive sampling dengan informan penelitian yaitu pustakawan dengan melakukan wawancara terhadap hasil kuesioner.

2. Populasi dan Sampel

  Populasi adalah jumlah keseluruhan obyek-obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan. Sedangkan sampel adalah sebagian dari individu yang diselidiki dari keseluruhan individu penelitian. Sampel diambil berdasarkan jumlah anggota baru yang mendaftar di tahun 2013 (data diperoleh dari bulan Januari 2013 - April 2013), yaitu berjumlah 514.

  Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampling kebetulan (Accidental Sampling), yaitu teknik sampling kebetulan dilakukan apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang atau benda

  7 yang kebetulan ada atau dijumpai

  2

  . Apabila sampel subyeknya kurang dari 100 diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi.

  Sedangkan jika tingkat populasi besar atau lebih besar dari 100 orang maka dapat diambil sampel sebanyak 10%-15% atau 20%-25%. Maka dalam hal ini peneliti akan mengambil sampel sebanyak 15% dari jumlah populasi.

  Berdasarkan ketentuan tersebut maka penulis mengambil jumlah sampel yaitu sebanyak 77 responden atau 15% dari jumlah pengunjung yang berjumlah 514 orang.

3. Teknik Pengumpulan Data

  Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini, ditempuh beberapa teknik pengumpulan data, yaitu: a.

  Metode Kuesioner atau Angket Kuesioner atau angket, yaitu pengumpulan data primer penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada pemustaka yang berkunjung ke Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi.

  b.

  Wawancara, merupakan percakapan dan tanya jawab kepada pustakawan bagian layanan sirkulasi di Perpustakaan Sains dan Teknologi yang bertujuan untuk mengetahui tanggapan pustakawan terhadap persepsi pemustaka.

  8 c.

  Studi pustaka, yaitu penulis memperoleh data melalui literatur- literatur yang berhubungan dengan bidang kajian.

  d.

  Presentase data, yaitu menggunakan presentase denngan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan responden, karena jumlah jawaban tiap kuesioner berbeda.

  Adapun rumus presentase sebagai berikut :

  P = F x100% N

  Keterangan : P = Presentase F = Frekuensi yang akan dicari presentasinya

  3 N = Number of case (jumlah frekuensi) 4.

   Teknik Pengolahan Data

  Dari hasil data-data yang diperoleh pada tempat penelitian tersebut, akan diolah dengan beberapa teknik pengolahan data, yaitu: a.

  Penataan data mentah, yaitu data yang mengacu kepada kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengatur dan mengklasifikasikan data yang terkumpul di lapangan. Misalnya, peneliti mengumpulkan data dari hasil observasi dan wawancara data yang ada dikumpulkan, diklasifikasikan berdasarkan permasalahan untuk dapat diakses secara cepat.

  9 b.

  Editing data, yaitu kegiatan persiapan data sebelum dianalisis.

  Proses editing data ini merupakan penelitian awal terhadap data, untuk mengetahui data tersebut terdapat kesalahan atau tidak, dan layak atau tidak untuk disajikan dalam memecahkan masalah.

  c.

  Penarikan Kesimpulan Data-data yang telah dijabarkan dalam bentuk naratif akan penulis ambil kesimpulan. Kesimpulan digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya.

F. Sistematika Penulisan

  Untuk mempermudah penyusunan proposal ini, penulis membagi pembahasan menjadi lima bab dan masing-masing bab berisi beberapa bagian seperti yang digambarkan di bawah ini:

  BAB I PENDAHULUAN Terdiri atas dasar pemikiran yang menjadi latar belakang masalah,pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian.

  BAB II TINJAUAN LITERATUR Berisi tentang definisi perpustakaan perguruan tinggi, layanan sirkulasi, definisi persepsi, ciri-ciri persepsi,

  10

  BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Berisi tentang sejarah, profil, visi dan misi, tugas dan fungsi kewenangan, dan struktur organisasi Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis menguraikan hasil penelitian tentang persepsi pemustaka terhadap layanan sirkulasi di Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan tanggapan pustakawan terhadap persepsi pemustaka.

  BAB V PENUTUP Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang sudah dilakukan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

  perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya. Tujuan perguruan tinggi di Indonesia dikenal dengan nama Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat). Yang termasuk perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan jurusan, bagian fakultas, universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, akademi, maupun

  1 perpustakaan progran non gelar.

  Menurut B.B Morgan perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat di lingkungan lembaga-lembaga pendidikan tinggi yang pada umumnya mempunyai ciri-ciri yang mirip karena mereka mempunyai tujuan yang sama, yaitu

  2

  untuk mendukung misi pendidikan lembaga induknya . Sedangkan menurut Abdul Rahman Saleh perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di lingkungan perguruan tinggi atau sekolah tinggi, akademi atau pendidikan tinggi

1 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003),

  h.51

  12 lainnya, yang pada hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu perguruan

  3 tinggi .

  Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa definisi dari perpustakaan perguruan tinggi adalah sebuah lembaga pemberi layanan informasi yang berada di lingkungan lembaga pendidikan tinggi yang bertujuan untuk menunjang terlaksananya program pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

  Tujuan diselenggarakannya Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah untuk menunjang terlaksananya progran pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang disebut dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan melalui pelayanan informasi yang meliputi lima aspek yaitu: a.

  Pengumpulan informasi b. Pengolahan informasi c. Pemanfaatan informasi d. Penyebarluasan informasi e. Pemeliharaan/pelestarian informasi

3 Abdul Rahman Saleh, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi, (Jakarta: Universitas

  13 Perpustakaan perguruan tinggi berperan sebagai salah satu unit sarana kelengkapan pusat perguruan tinggi yang bersifat akademik dalam menunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dalam menunjang dharma pendidikan dan pengajaran, maka perpustakaan mengumpulkan, mengolah, menyediakan serta menyebarluaskan informasi sesuai dengan kurikulum di perguruan tinggi. Dalam hal ini perpustakaan berusaha untuk memperkaya pengetahuan dosen dan mahasiswa, serta mempertinggi kualitas pengajar dan mempertinggi mutu hasil belajar mahasiswa. Dalam menunjang dharma penelitian, perpustakaan berusaha mengumpulkan, mengolah, menyediakan, serta menyebarluaskan dan melestarikan hasil-hasil penelitian ilmiah sebagai bahan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

  Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 Pasal 55 perpustakaan perguruan tinggi berstatus sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di tingkat pusat yang mempunyai kedudukan setingkat dengan unit pelaksana teknis lainnya di tingkat pusat. Untuk mencapai tujuan yang telah disebutkan diatas, maka perpustakaan perguruan tinggi mempunyai tugas-tugas sebagai berikut: a.

  Menyediakan dan mengolah bahan pustaka untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat perguruan tinggi, seperti mahasiswa, staf pengajar dan mungkin juga pegawai perguruan tinggi lainnya.

  b.

  Memberikan pelayanan dan pendayagunaan bahan pustaka bagi masyarakat

  14 c.

  Menyediakan bahan pustaka dan layanan referensi pada semua tingkatan akademis dari mahasiswa yang baru masuk sampai kepada mahasiswa Pasca Sarjana, bahkan kepada staf pengajar.

  d.

  Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan.

  e.

  Menyediakan jasa peminjaman bagi seluruh pemakai perpustakaan (anggota).

  f.

  Menyediakan jasa informasi aktif baik kepada pemakai di lingkungan perguruan tinggi maupun kepada masyarakat di luar perguruan tinggi seperti kepada masyarakat industri dan lain-lain.

  Fungsi perpustakaan perguruan tinggi dapat ditinjau sedikitnya dari dua segi yaitu : a.

  Dari segi layanan, perpustakaan perguruan tinggi mempunyai enam fungsi yaitu sebagai pusat :

1. Pengumpulan informasi 2.

  Pengolahan informasi 3. Penelusuran informasi 4. Pemanfaatan informasi 5. Penyebarluasan informasi 6. Pemeliharaan serta pelestarian informasi b. Dari Segi program kegiatan, perpustakaan perguruan tinggi mempunyai tiga macam fungsi, yaitu :

  15

  1. Sebagai pusat layanan informasi untuk program pendidikan dan pengajaran.

  2. Sebagai pusat layanan informasi untuk program penelitian.

  3. Sebagai pusat layanan informasi untuk pengabdian pada

  4 masyarakat.

B. Layanan Sirkulasi

  Kata sirkulasi berasal dari bahasa inggris

  “circulation” yang mempunyai arti

  perputaran, peredaran.Sedangkan dalam ilmu perpustakaan, kata sirkulasi sering dikenal dengan pemanfaatan bahan pustaka. Menurut Bafadal-Ibrahim , “Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan kerja yang berupa pemberian bantuan kepada pemakai

  5

  perpustakaan dalam proses peminjaman dan pengembalian bahan pustaka ”.

  Ada tiga macam sistem layanan yang biasa dilakukan oleh perpustakaan, yaitu sistem layanan terbuka, sistem layanan tertutup, dan sistem layanan campuran.

  Masing-masing layanan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.

  1. Sistem Layanan Terbuka (Open Access) Dalam sistem layanan terbuka, perpustakaan memberi kebebasan kepada pengunjungnya untuk dapat masuk dan memilih sendiri koleksi yang diinginkannya dari rak. Oleh karena itu, penataan ruang koleksi perlu diperhatikan.

  2. 4 Sistem Layanan Tertutup (Close Access)

  Abdul Rahman Saleh, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta: Universitas Terbuka, 1995), h.17

  16 Layanan tertutup memiliki arti pengguna tidak boleh langsung mengambil koleksi bahan pustaka yang diinginkannya di rak, tetapi harus melalui petugas perpustakaan.

  Pengguna dapat memilih koleksi bahan pustaka yang diinginkannya melalui katalog yang disediakan.

3. Sistem Layanan Campuran (Mixed Access)

  Layanan campuran merupakan gabungan layanan terbuka dan tertutup. Layanan campuran ini biasanya digunakan oleh Perpustakaan Perguruan Tinggi. Untuk koleksi skripsi, referensi, dan thesis dilayani secara tertutup melalui katalog. Sedangkan

  6 untuk koleksi yang bersifat umum menggunakan layanan terbuka.

  Menurut Buku Pedoman Umum Pengolahan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi

  , “Layanan sirkulasi adalah kegiatan peredaran koleksi perpustakaan diluar

  7

  perpustakaan Menurut Sjahrial-Pamuntjak ”. , “Sirkulasi adalah kegiatan peredaran koleksi perpustakaan, baik untuk dibaca di dalam perpustakaan maupun dibawa

  8

  keluar perpustakaan ”.

  Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan sirkulasi adalah kegiatan yang harus ada di dalam perpustakaan yang berhubungan dengan bagian peminjaman dan pengembalian bahan pustaka agar dapat dipergunakan oleh pengguna secara maksimal. Agar perpustakaan dapat memainkan perannya dengan 6 baik/berdaya guna maka perpustakaan harus didukung oleh sarana, prasarana serta 7 Bafadal-Ibrahim, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h. 40 Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi 8 (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1999), h. 34 Sjahrial-Pamuntjak, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

  17 tenaga kerja pengelola yang handal. Untuk itu tenaga pengelola perpustakaan perguruan tinggi perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan mengelolah perpustakaan perguruan tinggi khususnya pada bagian pelayanan sirkulasi.

  Berdasarkan Buku Pedoman Perpustakaan Perguruaan Tinggi, pelayanan sirkulasi adalah kegiatan melayangkan koleksi perpustakaan kepada para pemakai atau pengguna perpustakaan dengan berbagai macam kegiatan seperti:

  1. Membuat peraturan mengenai pemakaian/peminjaman koleksi, misalnya yang mengatur : a.

  Siapa saja yang boleh ,memakai fasilitas perpustakaan b.

  Syarat-syaratnya apa saja c. Hak-haknya apa saja d.

  Lamanya jangka waktu peminjaman e. Banyaknya koleksi bahan pustaka yang boleh dipinjam keluar oleh setiap orang/anggota perpustakaan.

  f.

  Sanksi-sanksi bila terlambat mengembalikan pinjaman bahan pustaka ataupun bila terjadi pelanggaran terhadap peraturan perpustakaan.

  2. Membuat pengumuman tentang pendaftaran anggota perpustakaan langsung tertulis di perpustakaan.

  3. Melakukan penagihan kepada para anggota perpustakaan yang belum mengembalikan pinjamannya, padahal sudah habis batas waktu peminjamanya dengan cara ditagih langsung ataupun lewat surat tagihan.

  18

  4. Mencatat dengan tertib dan teratur semua pemasukan uang pendaftaran anggota perpustakaan maupun uang denda keterlambatan pengembalian koleksi pustaka, untuk kemudian menyetorkannya kepada yang berwenang ataupun pimpinan perpustakan.

  5. Melayani permintaan “Surat Bebas Pinjaman Pustaka (SBPP)” kepada para anggota perpustakan yang memerlukan untuk keperluan studi.

  9 Berdasarkan Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi, rangkaian

  kegiatan proses layanan sirkulasi meliputi kegiatan sebagai berikut:

  1. Meminjamkan

  2. Mengembalikan

  3. Mencatat pesanan

  4. Memperpanjang masa pinjam

  5. Menagih

  6. Memberikan sanksi

  7. Memberikan keterangan bebas/bersih pinjaman Semua kegiatan tersebut harus tercakup dalam peraturan perpustakaan untuk diketahui dan dipatuhi oleh pengguna dan staf perpustakaan.

  10

  9 Departemen Pendidikan Nasional, Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta: Direktorat Jendral Departemen Pendidikan Nasional, 2004), h. 6 10 Departemen Pendidikan Nasional, Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta:

  19

C. Persepsi

1. Definisi Persepsi

  Kita menangkap berbagai gejala di luar diri kita melalui lima indera yang kita miliki. Proses penerimaan rangsang ini disebut penginderaan (sensation). Tetapi pengertian kita akan lingkungan atau dunia disekitar kita bukan sekedar hasil penginderaan itu. Ada unsur interpretasi terhadap rangsang-rangsang yang diterima.

  Interpretasi ini menyebabkan kita menjadi subjek dari pengalaman kita sendiri.

  Rangsang-rangsang yang diterima dan inilah yang menyebabkan kita mempunyai suatu pengertian terhadap lingkungan. Proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun peristiwa) sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti disebut persepsi. Karena persepsi bukan sekdar penginderaan maka ada penulis yang menyatakan persepsi sebagai the interpretation of experience (penafsiran pengalaman). Persepsi dapat disimpulkan suatu tanggapan, kesan, penilaian seseorang terhadap sesuatu yang ditangkap oleh panca indera.

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia persepsi adalah proses seseorang

  11

  mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Sementara itu menurut Sarwono dalam pandangan konvensional persepsi dianggap sebagai kumpulan penginderaan, sebagai proses pengenalan objek yang merupakan aktivitas kognisi dimana otak aktif

  20 menggabungkan kumulasi (tumpukan) pengalaman dan ingatan masa lalu serta aktif

  12 menilai untuk memberi makna dan penilaian baik atau buruk.

  Dengan demikian dapat disimpulkan persepsi adalah proses pengenalan terhadap objek (benda, manusia, gagasan, gejala dan peristiwa) melalui panca indera sehingga dengan serta merta memberi makna dan nilai kepada suatu objek dengan menonjolkan sifat khas dari suatu obyek serta hasil dari persepsi bisa bisa berupa tanggapan atau penilaian yang berbeda dari individu.

  2. Ciri-Ciri Persepsi Penginderaan terjadi dalam suatu konteks tertentu, konteks ini disebut sebagai dunia persepsi. Agar dihasilkan suatu penginderaan yang bermakna, ada ciri-ciri umum tertentu dalam dunia persepsi tersebut, yaitu: a.

  Rangsangan-rangsangan yang diterima harus sesuai dengan modalitas tiap- tiap indera, yaitu sifat sensoris dasar dari masing-masing indera (cahaya untuk penglihatan; bau untuk penciuman; suhu bagi perasa; bunyi bagi pendengaran dan sebagainya).

  b.

  Dunia persepsi mempunyi sifat ruang (dimensi ruang); kita dapat mengatakan atas-bawah, tinggi rendah,luas-sempit, latar depan-belakang, dan lain-lain.

  c.

  Dunia persepsi mempunyai dimensi waktu, seperti cepat-lambat, tua-muda dan lain-lain.

  21 d.

  Objek-objek atau gejala-gejala dalam dunia pengamatan mempunyai struktur yang menyatu dengan konteksnya. Struktur dan konteks ini merupakan keseluruhan yang menyatu.

  e.

  Dunia persepsi adalah dunia penuh arti. Kita cenderung melakukan pengamatan atau persepsi pada gejala-gejala yang mempunyai makna bagi

  13 kita, yang ada hubungannya dengan tujuan dalam diri kita.

D. Definisi Sikap

  Sikap merupakan produk dari proses sosialisasi dimana seseorang bereaksi sesuai dengan rangsangan (stimulus) yang diterimanya. Bila sikap mengarah pada objek tertentu, berarti penyesuaian diri terhadap objek tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan kesediaan untuk bereaksi dari orang tersebut terhadap objek.

  Dengan sendirinya tindakan diawali melalui proses yang cukup kompleks dan sebagai titik awal untuk menerima rangsangan adalah melalui alat indera, seperti penglihatan, pendengaran, alat raba, rasa dan bau. Definisi lain yang dinyatakan oleh Judd yang dikemukakan oleh Baron dan Byrne,

  “sikap adalah evaluasi yang abadi dari berbagai

  14

  aspek didunia sosial-evaluasi yang disimpan dalam ingatan ”.

  Bila diamati, definisi yang diberikan oleh para ahli memiliki perbedaan satu sama lain, namun esensinya sama saja. Menurut Scifman dan Kanuk menyatakan 13 Irwanto, Psikologi Umum : Buku Panduan Mahasiswa, (Jakarta : PT. Prenhallindo, 2002)h.

  71-73. 14 Robert A. Baron and Donn Byrne, Social Psychology, (Massachusetts: Allyn and Bacon,

  22 bahwa “Sikap adalah ekspresi perasaan (inner feeling), yang mencerminkan apakah seseorang senang atau tidak senang, suka atau tidak suka, dan setuju atau tidak

  15 terhadap suatu objek”.

  Dalam diri individu sendiri terjadi dinamika berbagai psikofik seperti kebutuhan, motif, perasaan, perhatian, dan pengambilan keputusan. Semua proses ini sifatnya tertutup sebagai dasar pembentukan suatu sikap yang akhirnya melalui ambang batas terjadi tindakan yang bersifat terluka dan inilah yang disebut tingkah

  16 laku.

E. Ciri Sikap

  17 Sikap memiliki ciri khas diantaranya: a.

  Sikap mempunyai objek tertentu seperti orang, perilaku, konsep, situasi, benda dan sebagainya.

  b.

  Sikap mengandung penilaian seperti setuju dan tidak setuju, suka dan tidak suka.

  Sikap bisa dikatakan sebagai respon. Respon hanya timbul apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki timbulnya reaksi individual.

  Respon evaluatif berarti bahwa bentuk respon yang dinyatakan sebagai sikap itu 15 Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

  2008), h.152 16 17 Mar’at, Sikap Manusia: Perubahan Serta Pengukurannya, (Bandung: Ghalia, 1981), h.12 Sarlito Wirawan, Psikologi Sosial: Individu dan Teori-Teori Psikologi Sosial, (Jakarta:

  23 didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu, yang memberi kesimpulan nilai terhadap stimulus dalam bentuk baik atau buruk, positif atau negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan, suaka atau tidak suka, yang kemudian mengkristal sebagai

  18 potensi reaksi terhadap objek sikap.

  Mengukur persepsi hampir sama dengan mengukur sikap. Walaupun materi yang diukur bersifat abstrak, tetapi secara ilmiah sikap dan persepsi dapat diukur, dimana sikap terhadap obyek diterjemahkan dalam sistem angka. Dua metode pengukuran sikap terdiri dari metode Self Report dan pengukuran Involuntary Behavior.

  1. Self Report merupakan suatu metode dimana jawaban yang diberikan dapat menjadi indikator sikap seseorang. Namun kelemahannya adalah bila individu tidak menjawab pertanyaan yang diajukan maka tidak dapat mengetahui pendapat atau sikapnya.

  2. Involuntary Behaviour dilakukan jika memang diinginkan atau dapat dilakukan oleh responden, dalam banyak situasi akurasi pengukuran sikap dipengaruhi

  19 kerelaan responden.

G. Pemustaka

  Pemakai perpustakaan (pemustaka) adalah segala-galanya bagi perpustakaan, segala bentuk kegiatan perpustakaan harus selalu diarahkan pada kepentingan 18 Saifudin Azwar, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

  2002). Ed.2, h.15 19 Saifudin Azwar, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

  24 masyarakat. Masyarakat yang menggunakan jasa pelayanan perpustakaan pada umumnya individu ataupun kelompok yang berbeda-beda latar belakangnya.

  20 Bagi perpustakaan fakultas, mahasiswa sebagai calon pemakainya sangat

  berarti. Mahasiswa disini adalah sekelompok orang yang berada atau bagian dari fakultas. Whittaker membedakan pemakai perpustakaan menjadi dua berdasarkan frekuensi kunjungan dan pemahaman mereka tentang perpustakaan, yaitu:

  21 1.

  Reguler Users: Kelompok pemakai yang rutin mengunjungi perpustakaan kurang lebih satu kali sebulan dan mereka mengerti apa yang dapat mereka harapkan dari perpustakaan.

2. Occasional User: Mereka yang kadang-kadang mengunjungi perpustakaan namun mereka tidak mengerti manfaat dari perpustakaan ini.

H. Pustakawan

1. Definisi Pustakawan

  Tidak semua orang yang bekerja di perpustakaan dapat disebut pustakawan. Adapun definisi pustakawan menurut organisasi Pustakawan Indonesia adalah orang yang memberikan layanan/ jasa kepada masyarakat

  20 Sudariah Na sution, “Perkembangan Perpustakaan Umum Saat Tinggal Landas” : perspektif pelayanan perpustakaan umum (Jakarta: Perpustakaan Umum DKI Jakarta, 1985) 21 Wiji Suwarno, Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan ; Sebuah Pendekatan Praktis (Yogyakarta :

  25 sesuai dengan misi yang diemban oleh badan induknya berdasarkan Ilmu

22 Perpustakaan.

  Persyaratan pendidikan formal di bidang Ilmu Perpustakaan mengacu kepada jabatan atau orang yang bertanggung jawab atas manajemen kerja perpustakaan, sedangkan orang yang tidak mempunyai pendidikan formal Ilmu Perpustakaan bisa disebut tenaga penunjang dan staf administrasi, karena itulah tenaga pustakawan dapat dibedakan menjadi dua kelompok tenaga kerja, yaitu tenaga profesional dan tenaga non profesional. Adapula yang membedakannya menjadi tiga kelompok dengan menambahkan tenaga para

  23 profesional diantara kedua kelompok tersebut.

  Menurut Hernandono pustakawan adalah “Pegawai Negeri Sipil yang berijazah di bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi yanng diberi tugas secara penuh oleh pejabat yang berwenang, untuk melakukan kegiatan perpustakaan dan dokumentasi pada unit-unit perpustakaan instansi

  24 pemerintah atau unit tertentu lainnya”.

2. Peran Pustakawan

  Pustakawan perguruan tinggi mengemban tanggung jawab yang besar 22 atas keberadaan dan kelangsungan hidup perpustakaan di lingkungan

  Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993), h.6 23 Iskandar Sulaiman, “Mencari Falsafah Kepustakawanan Indonesia”. Al-Maktabah., III,I (April 2001), h.42

  26 perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan pustakawan adalah orang yang mengelola perpustakaan dan orang yang paling tahu dalam hal penelusuran dan kebutuhan para pemakai. Kemampuan lain pustakawan adalah mengklasifikasi, memfiling dokumen file, lokasi koding bahkan sampai bentuk format penyimpanan data.

  Sebagaimana telah kita ketahui perpustakan perguruan tinggi adalah sarana penunjang dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, perpustakaan juga merupakan laboratorium ilmiah, sebagai tempat penelitian literatur dokumen oleh para pemakai perpustakaan. Pemakai perpustakaan diantaranya adalah pengajar, peneliti, mahasiswa ataupun golongan pemakai lainnya. Oleh sebab itu para pustakawan perguruan tinggi dalam menjalankan tugasnya harus selalu bertindak dengan profesional dalam mengambil keputusan baik dalam hal pemecahan suatu masalah maupun lainnya. Hal ini mengakibatkan para pustakawan harus memiliki jiwa profesional sebagai seorang pustakawan perguruan tinggi.

3. Fungsi Pustakawan

  Bertautan erat dengan fungsi perpustakaan. Fungsi perpustakaan

  25

  adalah penyimpanan, informasi, pendidikan, penelitian, kultural. Fungsi penyimpanan artinya perpustakaan bertugas menyimpan hasil karya manusia 25 khususnya informasi terekam dengan tidak memandang format maupun Sulistyo, Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan . (Jakarta : Universitas Terbuka, 1994).

  27 medianya. Fungsi informasi artinya perpustakaan bertugas menyediakan serta memberikan informasi bagi pemakainya.

  Fungsi pendidikan berarti perpustakaan menunjang kegiatan pendidikan pemakainya. Fungsi penelitian artinya perpustakaan bertugas membantu penelitian yang dilakukan oleh anggotanya dengan wujud penyediaan informasi dan data bagi pemakainya. Fungsi kultural dilakukan perpustakaan untuk menumbuhkan apresiasi budaya anggota masyarakat.

  Dengan adanya fungsi perpustakaan, maka fungsi pustakawanpun mengikutinya. Maka pustakawan bertugas membantu pemakai dengan berbagai jasa seperti jasa informasi, jasa penelusuran, pendidikan pemakai, dan membantu penelitian.