STUDI TENTANG TEKNIK KOMUNIKASI ORANGTUA DALAM PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK SALSA KECAMATAN PERCUT SEI TUAN T.A. 2015/2016.

STUDI TENTANG TEKNIK KOMUNIKASI ORANGTUA
DALAM PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN
ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK SALSA
KECAMATAN PERCUT SEI
TUAN T.A. 2015/2016
Skripsi
Telah Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru
Pada Prodi Pendidikan Anak Usia Dini

OLEH:
RIZKI WINITRI
NIM. 1123113021

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK

RIZKI WINITRI, Nim : 1123113021, Studi Tentang Teknik Komunikasi

Orangtua Dalam Pengembangan Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun Di TK
SALSA Kecamatan Percut Sei Tuan T.A 2015/2016. Skripsi. Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2016.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah teknik komunikasi yang
diterapkan orangtua kurang sesuai terhadap anak sehingga mempengaruhi
kemandirian anak, kurangnya kepercayaan orangtua terhadap kemampuan anak,
dan saat memberikan instruksi, orangtua tidak memperhatikan apakah anak sudah
mengerti maksud dari instruksi tersebut atau belum, serta kurangnya pemahaman
orangtua tentang perannya dalam mengembangkan kemandirian anak. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui teknik komunikasi yang digunakan orangtua
dalam mengembangkan kemandirian anak usia 5-6 tahun. Dalam penelitian ini
sumber data penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Subjek dalam
penelitian ini adalah 5 orangtua yang anaknya sudah mandiri berusia 5-6 tahun.
Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus dan analisis datanya
menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Variabel bebas adalah teknik
komunikasi orangtua sedangkan variabel terikat adalah pengembangan
kemandirian anak. Instrumen pengumpulan data adalah wawancara terstruktur.
Data dianalisis dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data,
penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik yang digunakan orangtua

dalam mengembangkan kemandirian anak adalah dengan menggunakan teknik
komunikasi yang bersifat empati, responsif, adanya pesan positif, terbuka dan
terpercaya, mendengarkan secara aktif, adanya pesan optimistik, komunikasi
proporsional dan tidak adanya sikap menghakimi.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat
selesai dengan baik. Skripsi ini berjudul “Studi Tentang Teknik Komunikasi
Orangtua Dalam Pengembangan Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun di TK
SALSA Kecamatan Percut Sei Tuan T.A. 2015/2016”. Penulisan skripsi ini
dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar
sarjana pada program studi PG PAUD.
Penulis juga menyadari bahwa banyak bantuan yang tak ternilai dari
berbagai pihak, dengan ini penulis berkesempatan mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
1.

Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd

beserta jajarannya.

2.

Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)
UNIMED.

3.

Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S sebagai Wakil Dekan I Bidang Akademik,
Bapak Drs. Aman Simaremare, MS sebagai Wakil Dekan II Bidang
Kepegawaian dan Perlengkapan Umum dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut,
M.Pd sebagai Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

4.

Ibu Kamtini, S.Pd, M.Pd selaku Ketua Prodi PG PAUD.

5.


Bapak Dr. Edward Purba, MA selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Ibu Kamtini, S.Pd, M.Pd, Ibu Dra. Dorlince
Simatupang, M.Pd, dan Ibu Dra. Sariana Marbun, M.Pd selaku Dosen penguji

yang telah memberikan kritik dan saran serta masukan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini agar lebih baik.
6.

Seluruh Dosen Prodi PG PAUD FIP UNIMED, yang telah membimbing dan
membagikan ilmunya. Khususnyan Ibu Kamtini, S.Pd, M.Pd selaku dosen
Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama mengikuti
perkuliahan.

7.

Seluruh civitas akademika FIP UNIMED, dosen dan pegawai yang tidak
disebutkan namanya dalam tulisan ini.

8.


Ibu Kamtini S.Pd, M.Pd selaku Kepala Sekolah TK SALSA yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. Dan
orangtua dari siswa/i yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya
selama penulis melakukan penelitian.

9.

Teristimewa kedua orangtua tercinta, Bapak Mahadi danIbu Susmiati, S.Pd
yang telah dengan sabar dan penuh kasih sayang merawat, menjaga,
membesarkan, dan mendidik penulis. Serta tak henti-hentinya mendoakan
anak-anaknya untuk mencapai cita-cita.

10. Untuk adik tersayang Rahmat Fauzi dan Rudi Kurniawan. Kemudian untuk
seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungan, motivasi dan doa
kepada penulis.
11. Kepada kak Ika Suyanti, S.Pd yang telah memberikan bantuan kepada penulis
untuk menyelesaikan skripsi tepat waktu
12. Kepada teman sekaligus teman-teman seperjuangan di Prodi PG PAUD
angkatan 2012 dan sahabat saya Yuli Hardiyanti serta sahabat gemot fani,

rahmah, rani, icha, niken, qoqom, nisya BB, rahmi, patma, widya, dan mifta

yang selalu setia dalam suka maupun duka yang turut memberikan bantuan,
masukan dan dorongan kepada penulis.
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai
pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Allah SWT
membalasnya.

Penulis

menyadari

bahwa

skripsi

ini

masih


jauh

dari

kesempurnaan, sehingga penulis mohon kritik dan saran dari berbagai pihak, agar
hasilnya lebih baik lagi. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua
dan dapat dijadikan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.

Medan,

Juni 2016

Penulis,

Rizki Winitri
NIM. 1123113021

DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... v
DAFTAR TABEL ...................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... ix
BAB I: PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ............................................................................... 6
1.3. Batasan Masalah .................................................................................... 6
1.4. Rumusan Masalah .................................................................................. 6
1.5. Tujuan Penelitian ................................................................................... 7
1.6. Manfaat Penelitian ................................................................................. 7
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teori ...................................................................................... 9
2.1.1. Pengembangan Kemandirian Anak ...................................................... 9
2.1.1.1. Pengertian ................................................................................ 9
2.1.1.2. Ciri-ciri Kemandirian AUD ....................................................... 11
2.1.1.3. Aspek Kemandirian AUD .......................................................... 14
2.1.1.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian AUD .............. 15
2.1.2. Teknik Komunikasi Orang Tua ........................................................... 19
2.1.2.1. Pengertian ................................................................................. 19

2.1.2.2. Komponen dalam Proses Komunikasi ........................................ 21
2.1.2.3. Tujuan dan Fungsi Komunikasi ................................................. 23

2.1.3. Teknik Komunikasi Orang Tua dalam Pengembangan Kemandirian
AUD .................................................................................................... 26
2.2. Kerangka Konseptual ............................................................................. 37
BAB III: METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian ...................................................................................... 40
3.2. Subjek Penelitian ................................................................................... 40
3.3. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ........................................ 40
3.4. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 41
3.5. Teknik Analisi Data ............................................................................... 43
3.7. Lokasi dan Jadwal Penelitian.................................................................. 44
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pembahasan Teknik Analisis Data.......................................................... 46
4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian .............................................................. 48
4.3. Interpretasi Data ..................................................................................... 58
4.4. Pembahasan Penelitian ........................................................................... 60
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ............................................................................................ 63

5.2. Implikasi ................................................................................................ 63
5.3. Saran ...................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 65
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kisi-kisi Pedoman Wawancara ..................................................... 42
Tabel 3.2. Jadwal Penelitian .......................................................................... 45
Tabel 4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian .................................................... 48

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Proses Komunikasi .................................................................. 23
Gambar 4.1. Gambar Teknik Komunikasi Orangtua Yang Mempengaruhi
Kemandirian Anak ................................................................... 47

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian
Lampiran 3 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Pada hakikatnya belajar berlangsung sepanjang hayat. Untuk menciptakan

generasi yang berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak usia dini dalam hal
ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan
bagi anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. PAUD menjadi sangat penting
mengingat potensi kecerdasan dan dasar-dasar perilaku seseorang terbentuk pada
rentang usia ini. PAUD diselenggarakan melalui jalur formal (TK, RA, sederajat),
jalur non formal (KB,TPA, sederajat), dan jalur pendidikan informal (berbentuk
pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungannya).
Pendidikan anak usia dini merupakan proses interaksi antara pendidik
(orangtua, pengasuh, dan guru) dengan anak usia dini secara terencana untuk
mencapai tujuan. Membangun manusia yang berkualitas harus melalui
pendidikan, oleh karena itu pendidik harus menanamkan karakter yang baik bagi
anak usia dini. Karakter yang akan dikembangkan bagi anak usia dini antara lain:
kesopanan, kasih sayang, keindahan, bersahabat, kepatuhan, kedisplinan dan
kemandirian. Salah satu karakter yang paling penting adalah kemandirian, karena
bekal kemandirian yang sudah terbentuk sejak usia dini akan membentuk mereka
menjadi pribadi yang mandiri, cerdas, kuat, dan percaya diri ketika menginjak

dewasa nanti, sehingga mereka akan siap mengahadapi masa depan yang penuh
tantangan dan hambatan.
Pendidikan anak usia dini merupakan wadah yang tepat untuk membentuk
dan mengembangkan kemandirian anak. Meskipun dunia sekolah turut berperan
dalam memberikan kesempatan kepada anak untuk mandiri, keluarga tetap
merupakan pilar utama dan pertama dalam pembentukan anak untuk mandiri.
Mengembangkan perilaku kemandirian pada anak harus dimulai dari lingkungan
rumah.
Peran orangtua sangatlah diperlukan untuk membantu anak menumbuhkan
perilaku yang mandiri. Komunikasi antara orangtua dan anak akan menjadi
jembatan agar anak bisa yakin bahwa dirinya bisa mandiri. Orangtua harus
memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan segala sesuatu dengan
sendiri tanpa perlu merasa khawatir kepada anaknya dengan memberikan sikap
positif kepada anak, seperti memuji dan mendukung usaha atau aktifitas yang di
lakukan anak dalam kegiatannya. Misalnya, orangtua mengajak anak untuk ke
kamar mandi saat anak hendak buang air kecil dan ketika malam hari sebelum
anak tidur, orangtua juga mengajak anak ke kamar mandi untuk buang air kecil.
Untuk pertama kali orangtua harus menemani si anak ke kamar mandi, namun
orangtua juga harus memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukannya
sendiri dan orangtua hanya mengawasi anak agar si anak mulai terbiasa untuk
mandiri. Jika anak sudah terbiasa ke kamar mandi sendiri, anak akan terbiasa juga
ketika berada di luar rumah misalnya saja ketika anak disekolah. Contoh lainnya
adalah anak diajarkan untuk mandi sendiri, awalnya beri anak gayung agar dia
mengambil air sendiri dan menyiramkannya ke tubuhnya lalu beri sabun namun

biarkan anak yang menggosokkannya ke tubuhnya sendiri. Jika anak ingin makan
dan minum, mulailah untuk mengajari anak untuk mengambilnya di dapur dan
biarkan anak makan sendiri walaupun kadang bajunya akan kotor karena kena
makanannya.
Dengan adanya pembiasaan dirumah, anak akan terlatih juga untuk
melakukan segala sesuatu sendiri. Misalnya ketika disekolah, anak bisa makan
dan minum sendiri, anak bisa memasukkan alat tulisnya ke dalam tasnya, dan jika
anak sudah terbiasa mandiri anak tidak akan lagi ditunggui orangtuanya sampai
pulang sekolah. Hal ini dapat terwujud jika orangtua membimbing anak, ketika
anak sudah mulai membiasakan diri untuk mandiri.
Komunikasi yang baik antara orangtua dan anak sangatlah penting , karena
jika komunikasi antara orangtua dan anak sudah baik maka orangtua pun dapat
dengan mudah untuk mengembangkan kemandirian anak. Komunikasi yang baik
memerlukan waktu yang tepat, dimana orangtua dan anak terlibat percakapan
yang aktif dan menyenangkan. Setiap ada kesempatan, manfaatkan momen
tersebut untuk mengajak anak bicara. Bicara di sini tidak sekedar basa-basi
menanyakan apa kabarnya hari ini. Akan tetapi, menyelami perasaan senang,
sedih, marah, maupun keluh kesah anak. Jika sudah terbangun komunikasi yang
dapat membuat orangtua dan anak lebih dekat akan memudahkan orangtua untuk
membantu anak mengembangkan kemandirian anak. Oleh karena itu, komunikasi
antara orangtua dan anak sangatlah diperlukan

karena jika komunikasi yang

kurang baik antara orangtua dan anak, bisa jadi anak malah tidak terurus.
Ditambah lagi jika orangtuanya yang memiliki kesibukan di luar rumah yang
menyebabkan berkurangnya waktu bersama si anak. Ada juga orangtua yang

selalu melarang anak untuk melakukan sesuatu. Hal tersebut dapat menghambat
perkembangan kemandirian anak. Namun, apabila orangtua memberikan
kesempatan kepada anak untuk melakukannya sendiri dengan pengawasan
orangtua maka akan lebih baik lagi hasilnya.
Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di TK SALSA pada usia 56 tahun, penulis masih menemukan masalah yaitu apabila anak berangkat sekolah,
anak meminta orangtuanya untuk mengantarnya sampai ke dalam kelas bahkan
ada orangtua yang menunggu anaknya sampai pulang sekolah. Jika anak tersebut
ditinggal oleh orangtuanya anak tersebut akan menangis sejadi-jadinya, hal ini
membuat orangtua tidak tega untuk meninggalkannya. Masalah lain yang
ditemukan adalah ada anak yang tidak berani ke kamar mandi sendirian, anak
tersebut selalu minta ditemani oleh guru jika ingin ke kamar mandi. Masalah lain
adalah saat belajar mengajar berlangsung, ada anak yang selalu minta didampingi
jika mengerjakan tugasnya padahal anak tersebut bisa mengerjakannya sendiri
namun bila tidak ada yang mendampinginya dia akan berhenti mengerjakan
tugasnya. Namun ada juga anak yang selalu mengerjakan tugasnya cepat selesai
dibanding temannya yang lain tanpa dibantu guru. Pada saat anak mau makan
bersama, ada anak yang tidak mau makan sendiri dan harus disuapin oleh guru.
Ketika ditelusui ternyata anak tersebut memang dibiasakan jika berada dirumah
anak tersebut selalu disuapin orangtuanya. Saat orangtuanya ditanya kenapa masih
menyuapi anaknya, orangtua tersebut mengatakan bahwa jika si anak makan
sendiri akan mengotori pakaian si anak dan makanannya malah dijadikan mainan.
Hal tersebut membuat orangtua menjadi marah dan mengambil makanan si anak
dan menyuapinya. Teknik komunikasi yang dilakukan orangtua belum tepat untuk

mengembangkan

kemandirian

anak

karena

orangtua

tidak

memberikan

kesempatan kepada anak untuk melakukan sesuatu sendiri. Dari berbagai
permasalahan yang telah diuraikan, ternyata masih banyak orangtua yang kurang
memahami perannya dalam mengembangkan kemandirian anak. Orangtua masih
belum percaya dengan kemampuan anaknya, oleh karena itu orangtua melarang
anak untuk melakukan aktivitas sendiri.
Tidak hanya orangtua saja, guru juga merupakan orang yang dekat dengan
si anak, karena anak sering bertemu dan berkomunikasi dengan guru maka guru
juga dapat mengembangkan kemandirian anak. Namun kenyataanya guru
mengalami kendala, salah satunya adalah dari segi waktu. Keterbatasan waktu
tersebut membuat guru tidak dapat memperhatikan anak didiknya secara
mendetail. Dalam mengembangkan kemandirian guru membantu anak denga
mengawasi anak tersebut. Misalnya, ketika anak ingin ke kamar mandi, anak mau
makan, belajar dan memasukkan alat tulis anak ke dalam tasnya. Namun, sudah
sewajarnya guru dan orangtua bekerja sama untuk membantu anak dalam
mengembangkan kemandirian anak, karena anak selalu berada di lingkungan
keluarga, dan sekolah.
Setelah penulis menemukan masalah-masalah yang terjadi pada anak usia
5-6 tahun di TK SALSA dan penulis mengangkat masalah tersebut ke dalam
judul Skripsinya dengan judul : ”Studi Tentang Teknik Komunikasi Orangtua
Dalam Pengembangan Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun di TK SALSA
Kecamatan Percut Sei Tuan”. Penulis berkeinginan meneliti bagaimana
sebenarnya teknik komunikasi yang diterapkan orangtua agar anak mampu
mengembangkan kemandiriannya.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi permasalahan pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Teknik komunikasi yang diterapkan orangtua kurang sesuai terhadap anak
sehingga mempengaruhi kemandirian anak
2. Kurangnya kepercayaan orangtua terhadap kemampuan anak
3. Saat memberikan instruksi, orangtua tidak memperhatikan apakah anak sudah
mengerti maksud dari instruksi tersebut atau belum
3. Kurangnya pemahaman orangtua tentang perannya dalam mengembangkan
kemandirian anak

1.3. Batasan Masalah
Adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori-teori dan agar penelitian
dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka penulis membatasi masalah
menjadi “Studi Tentang Teknik Komunikasi Orangtua Dalam Pengembangan
Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun di TK SALSA Kecamatan Percut Sei Tuan
T.A 2015-2016”.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut: “Bagaimana teknik komunikasi orangtua dalam
mengembangkan kemandirian anak usia 5-6 tahun di TK SALSA Kecamatan
Percut Sei Tuan T.A 2015-2016?”

1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut: “Untuk mengetahui
teknik komunikasi yang digunakan orangtua dalam mengembangkan kemandirian
anak usia 5-6 tahun di TK SALSA Kecamatan Percut Sei Tuan T.A 2015-2016”.

1.6. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan, selain itu juga dapat memberi
pemahaman

psikologis

terhadap

guru-guru

dalam

meningkatkan

kemandirian anak.
b. Sebagai

sumber

bacaan bagi yang berminat

meneliti untuk

mengembangkan PAUD
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukkan agar guru
berupaya dalam meningkatkan kemandirian anak di TK B.
b. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukkan bagi
sekolah dalam melakukan pembinaan dan pengelolaan terhadap guru untuk
meningkatkan kemandirian anak di TK B.
c. Bagi penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengalaman,
dan pengetahuan bagi penulis tentang penelitian.

d. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk para
peneliti ketika meneliti tentang teknik komunikasi orangtua dang
pengembangan kemandirian anak.

BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa teknik komunikasi
yang digunakan orangtua dalam mengembangkan kemandirian anak adalah
responden A, B, C, D dan E menggunakan komunikasi yang bersifat empati,
responsif, adanya pesan positif, terbuka dan terpercaya, mendengarkan secara
aktif, adanya pesan optimistik, komunikasi proporsional, dan tidak adanya sikap
menghakimi. Tetapi masing-masing responden melakukan teknik tersebut dengan
menggunakan pendekatan yang berbeda. Akan tetapi, masing-masing responden
tetap menggunakan teknik komunikasi yang bersifat empati dan responsif dalam
melakukan komunikasi kepada anak.

4.2. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan, penulis
mememperoleh implikasi sebagai berikut: Teknik komunikasi yang digunakan
orangtua dalam mengembangkan kemandirian anak yaitu dengan menggunakan
teknik yang bersifat empati dan yang bersifat responsif. Maka peneliti
menyarankan agar orangtua menggunakan komunikasi yang bersifat empati dan
responsif sebagai salah satu teknik komunikasi yang digunakan untuk
mengembangkan kemandirian anak.

4.3. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang dapat peneliti berikan
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengembangkan kemandirian anak orangtua dianjurkan menggunakan
teknik komunikasi yang bersifat empati, responsif, adanya pesan positif,
terbuka dan terpercaya, mendengarkan secara aktif, adanya pesan optimistik,
komunikasi proporsional dan tidak adanya sikap menghakimi.

2. Saat anak mulai berkomunikasi dengan orangtua, hendaknya orangtua lebih
memperhatikan bahasa tubuh anak, agar orangtua tahu apa yang sebenarnya
dibutuhkan anak sehingga komunikasi yang terjalin semakin maksimal.
3. Jika orangtua ingin membangun komunikasi yang baik dengan anak, orangtua
juga harus menghindari kekerasan secara verbal ataupun non verbal, misalnya
menghujat/memaki anak, mencubit anak, memukul dan sebagainya agar
komunikasi yang terjalin dapat berjalan harmonis.

DAFTAR PUSTAKA

Chazen, et al. 1983, Helping Your Children With Behavior Difficulties, Canberra,
University Par Press
Dahlan. D. 2004. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung:
Percetakan PT Remaja Rosdakarya
Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya
Familia, Tim Pustaka. 2006. Membuat Prioritas, Melatih Anak Mandiri.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Fadlillah, M & Lilif, M. 2013. Pendidikan Karakter Anak Usia Dini. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media
Muhammad, A. 2007. Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT Bumi Aksara
Montessori. 2008. The Absorbent Mind Pikiran yang Mudah Menyerap.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Novan, A, W. 2013. Bina Karakter Anak Usia Dini: Panduan Orangtua & Guru
dalam Membentuk Kemandirian & Kedisiplinan Anak Usia Dini.
Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
Putra, N & Dwilestari, N. 2013. Penelitian Kualitatif PAUD. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Ramadhani, S. 2008. The Art of Positive Communicating: Mengasah Potensi dan
Kepribadian Positif Pada Anak Melalui Komunikasi Positif. Yogyakarta:
Bookmarks.
Sjarkawi, 2006. Pembentukan Kepribadian Anak. Jakarta: Bumi Aksara
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung: Cv. Alfabeta
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Cv.
Alfabeta
Uchjana, E.O. 2006. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter Usia Dini (Strategi Membangun
Karakter di Usia Emas). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.