PERANAN UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK (UPPO) TERHADAP PENDAPATAN PETANI DAN PENGEMBANGAN WILAYAH DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG

Jurnal Ekonom, Vol 15, No 4, Oktober 2012

PERANAN UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK (UPPO) TERHADAP PENDAPATAN PETANI DAN PENGEMBANGAN WILAYAH DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN
DELI SERDANG

Irma Ariani Siregar*, Rahmanta**, dan Wahyu Ario Pratomo**
*Mahasiswa PWD USU **Dosen PWD USU

Abstract: The use of land in Percut Sei Tuan Subdistrict is dominated by agricultural land for 57.22% of the total area of the subdistrict. The current condition of this agricultural land is that most of the land is damaged that this condition has degraded the fertility of the soil. The research was be doing at Kolam Village and Tanjung Rejo Village Percut Sei Tuan Subdistrict, Deli Serdang Regency. The data obtained were analyzed through multiple linear regression tests, simple linear regression test, paired samples t test, and descriptive analysis. The result of this study showed that 1) the agricultural land area and the use of organic fertilizer simultaneously had positive and significant influence on the production of the farmers in Percut Sei Tuan Subdistrict, 2) the production after the use of organic fertilizer simultaneously had positive and significant influence on the income of the farmers in Percut Sei Tuan Subdistrict, 3) there was a difference between the production before and after the establisment of the Organic Fertilizer Processing Unit, and 4) the contribution of the Organic Fertilizer Processing Unit in producing organic fertilizer was not adequate to meet the need for organic fertilizer in Percut Sei Tuan Subdistrict.

Abstrak: : Penggunaan lahan di Kecamatan Percut Sei Tuan didominasi oleh lahan pertanian seluas 57,22% dari luas kecamatan. Kondisi lahan pertanian pada saat ini sebagian besar telah menunjukkan degradasi/kerusakan penurunan kesuburan.Penelitian ini dilakukan di Desa Kolam dan Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda, analisis regresi linear sederhana, analisis uji beda (paired samples t test) dananalisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) luas lahan dan pemakaian pupuk organik secara bersama-sama memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap produksi petani di Kecamatan Percut Sei Tuan. 2) produksi sesudah pemakaian pupuk organik secara simultan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan petani di Kecamatan Percut Sei Tuan. 3) terdapat perbedaan antara produksi sebelum dengan produksi sesudah adanya kegiatan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO). 4) kontribusi Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) dalam menghasilkan pupuk organik dirasa belum mencukupi kebutuhan akan pupuk organik di Kecamatan Percut Sei Tuan.

Kata kunci: pupuk organik, pendapatan petani, pengembangan wilayah

PENDAHULUAN Sebagian besar penduduk Indonesia
bermata pencaharian di sektor pertanian.Pertanian adalah dasar dalam pembangunan ekonomi dan peluang kerja di pedesaan.Penggunaan lahan di pedesaan lebih memfokuskan kepada produksi pertanian. Daerah pedesaan mempunyai peranan dan fungsi yang sangat penting

dalam menghasilkan berbagai jenis komoditas pertanian (pangan, perkebunan dan peternakan).
Pengembangan wilayah merupakan usaha memberdayakan suatu masyarakat yang berada di suatu wilayah untuk memanfaatkan sumber daya alam yang terdapat di sekeliling mereka dengan menggunakan teknologi yang relevan

30


Jurnal Ekonom, Vol 18, No 1, Januari 2015

dengan kebutuhan, dan bertujuan

meningkatkan kualitas hidup masyarakat

yang bersangkutan.Dalam menganalisis

pengembangan wilayah sering berhadapan

dengan faktor-faktor yang secara langsung

atau tidak langsung berkaitan dengan

penggunaan lahan.Setiap jenis penggunaan

lahan dapat mencirikan kualitas

penggunaan lahan itu sendiri, dan ketika


lahan memberikan tanda-tanda kerusakan

maka jenis penggunaan lainnya siap

menggantikan.

Kondisi lahan pertanian pada saat

ini sebagian besar telah menunjukkan

degradasi/kerusakan lahan atau penurunan

kesuburan lahan, akibat pemakaian pupuk

anorganik yang terus menerus.Hal ini

ditunjukkan oleh semakin rendahnya

kandungan bahan organik pada lahan


pertanian.Perbaikan kesuburan lahan

merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan kualitas lahan pertanian

dalam rangka peningkatan produktivitas

lahan dan pelestarian lingkungan demi

mewujudkan pertanian berkelanjutan.Salah

satu metode yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan kesuburan lahan pertanian

dapat ditempuh melalui pemberian pupuk

organik.


Pupuk organik adalah pupuk yang

sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari

bahan organik yang berasal dari bagian

tanaman dan atau hewan yang telah melalui

proses dekomposisi, dapat berbentuk padat

atau cair yang dapat berfungsi sebagai

pupuk dan dapat digunakan untuk

memperbaiki sifat fisik, sifat kimia dan

biologi tanah pertanian. Kelebihan pupuk

organik dibanding pupuk anorganik adalah


menyehatkan lingkungan, penggunaan

pupuk organik tidak meninggalkan residu

pada tanaman sehingga aman untuk

dikonsumsi; revitalisasi produktivitas tanah,

penggunaan pupuk organik sangat

membantu memperbaiki struktur tanah

sehingga tanah menjadi lebih

gembur/subur, ringan dan mudah diolah;

dan menekan biaya usaha tani, penggunaan

pupuk organik dapat mereduksi jumlah


penggunaan pupuk anorganik.

Penggunaan pupuk organik saja

pun tidak dapat meningkatkan produktivitas

lahan pertanian.Oleh karena itu, kombinasi

penggunaan pupuk organik dan pupuk

anorganik

untuk

meningkatkan

produktivitas lahan dan produksi perlu

dipromosikan


dan

disosialisasikan.Kombinasi pupuk organik

dan pupuk anorganik perlu dilakukan agar

degradasi lahan dapat dikurangi dalam

rangka memelihara pelestarian lingkungan

(Darma Susetya, 2012).

Unit Pengolah Pupuk Organik

(UPPO) merupakan salah satu media

penghasil pupuk organik di Kecamatan

Percut Sei Tuan.Unit Pengolah Pupuk


Organik (UPPO) adalah fasilitas

pembangunan penghasil pupuk organik

yang terdiri dari bangunan rumah kompos,

bak fermentasi, alat pengolah pupuk

organik, kendaraan roda 3, bangunan

kandang ternak dan ternak

sapi/kerbau.Sasaran dari kegiatan

pengembangan Unit Pengolah Pupuk

Organik (UPPO) adalah sentra produksi

tanaman pangan, hortikultura, perkebunan


rakyat dan sentra peternakan.

Kecamatan Percut Sei Tuan

memiliki luas wilayah 19.079 Ha dimana

luas lahan pertaniannya 10.917 Ha.Lebih

dari 50% luas kecamatan merupakan luas

lahan pertanian. Di Kecamatan Percut Sei

Tuan, terdapat 2 (dua) lokasi Unit Pengolah

Pupuk Organik (UPPO) yang terletak di

Desa Kolam dan Desa Tanjung Rejo.

Alasan pemilihan Kecamatan Percut Sei


Tuan adalah karena Kecamatan Percut Sei

Tuan merupakan salah satu sentra produksi

tanaman pangan terutama padi sawah di

Kabupaten Deli Serdang.

Kegiatan pengembangan Unit

Pengolah Pupuk Organik (UPPO) harus

didukung peran aktif dari petani yang

bernaung di dalam wadah kelompok tani

penerima bantuan Unit Pengolah Pupuk

Organik (UPPO). Dimana dengan adanya


pengelolaan yang baik dari kelompok tani

diharapkan kebutuhan petani di kecamatan

ini akan pupuk organik dapat tersedia

dengan jumlah dan waktu yang tepat.

Pengembangan Unit Pengolah Pupuk

Organik (UPPO) yang dilaksanakan di

Kecamatan Percut Sei Tuan diharapkan dari

kegiatan ini dapat meningkatkan produksi

pertanian dan pelestarian lingkungan demi

mewujudkan pertanian berkelanjutan.

Dengan meningkatnya produksi pertanian

berarti dengan sendirinya pendapatan petani

juga akan mengalami peningkatan. Bila

lahan masih memberikan keuntungan

31

Irma Ariani Siregar, Rahmanta, Wahyu Ario Pratomo : Peranan Unit Pengolah Pupuk …

kepada pemakainya ‘seyogyanya’ penggunaan lahan tetap dipertahankan.
METODE Penelitian ini dilakukan di Desa
Kolam dan Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, dengan pertimbangan di 2 (dua) desa tersebut terdapat pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO).Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda, analisis regresi linear sederhana, analisis uji beda (paired samples t test) dananalisis deskriptif.
HASIL Pengaruh Luas Lahan dan Pemakaian Pupuk Organik Terhadap Produksi Petani di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan pada Tabel 1. Maka dapat disusun persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :Y = 1721,301 + 694,023 X1 + 5,447 X2. Koefisien regresi luas lahan (X1) adalah sebesar 694,023 (tanda positif). Interpretasi terhadap angka ini adalah apabila luas lahan bertambah sebesar 1 Ha maka produksi responden akan meningkat sebesar 694,023 Kg per musim tanam. Sebaliknya apabila luas lahan berkurang

sebesar 1 Ha maka produksi responden menurun sebesar 694,023 Kg per musim tanam.
Koefisien regresi pemakaian pupuk organik (X2) adalah sebesar 5,447 (tanda positif). Interpretasi terhadap angka ini adalah apabila pemakaian pupuk organik bertambah sebesar 1 Kg maka produksi respoden akan meningkat sebesar 5,447 Kg per musim tanam. Sebaliknya apabila pemakaian pupuk organik berkurang sebesar 1 Kg maka produksi responden akan menurun sebesar 5,447 Kg per musim tanam.
Kolom R Square menunjukkan angka 0,950, hal ini menunjukkan bahwa produksi responden dipengaruhi sebesar 95% oleh faktor luas lahan dan pemakaian pupuk organik. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor atau penyebab lain yang tidak dapat dijelaskan pada uraian ini.
Dari uji Anova (F-test) pada Tabel 2.diperoleh nilai Fhitung sebesar 875,252 sedangkan nilai probabilitas menunjukkan angka 0,000 < alpha maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti hipotesis penelitian yang mengatakan secara bersama-sama luas lahan dan pemakaian pupuk organik berpengaruh positif terhadap produksi petani dapat diterima.

Tabel 1. Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients B Std. Error

1 (Constant)

1721.301

688.515

Luas Lahan (Ha)

694.023

258.924

Pemakaian Pupuk Organik (Kg)

5.447

.311

a. Dependent Variable: Produksi Sesudah Pemakaian Pupuk Organik (Kg) Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2013

Tabel 2. Hasil Uji Simultan F (F-test)

ANOVAb

Model

Sum of Squares

Df Mean Square

1 Regression Residual Total

8.9818 4.7207 9.4538

2 4.4918 92 513065.143 94

a. Predictors: (Constant), Pemakaian Pupuk Organik (Kg), Luas Lahan (Ha) b. Dependent Variable: Produksi Sesudah Pemakaian Pupuk Organik (Kg) Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2013

F 875.252

Sig. .000a

32

Jurnal Ekonom, Vol 18, No 1, Januari 2015

Tabel 3. Hasil Uji Parsial (t-test)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant)

Luas Lahan (Ha)

Pemakaian

Pupuk

Organik (Kg)

1721.301 694.023
5.447

688.515 258.924
3.11

.131 .857

a. Dependent Variable: Produksi Sesudah Pemakaian Pupuk Organik (Kg) Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2013

t
2.500 2.680 17.511

Sig.
.014 .009 .000

Dari uji parsial (t-test) pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa thitung pada variabel luas lahan adalah 2,680 sedangkan nilai probabilitas menunjukkan angka 0,009 < alpha maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya luas lahan secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap produksi petani di Kecamatan Percut Sei Tuan.Pada variabel pemakaian pupuk organik thitung adalah 17,511 sedangkan nilai probabilitas menunjukkan angka 0,000 < alpha maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya pemakaian pupuk organik secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap produksi petani di Kecamatan Percut Sei Tuan.

Pengaruh Produksi Sesudah Pemakaian Pupuk Organik Terhadap Pendapatan Petani di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan pada Tabel 4 maka dapat disusun persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut :Y = 254422,076 + 3650,268 X. Koefisien regresi produksi sesudah pemakaian pupuk organik (X) adalah sebesar 3650,268 (tanda positif). Interpretasi terhadap angka ini adalah apabila produksi bertambah sebesar 1 Kg maka pendapatan petani akan meningkat sebesar Rp 3.650,268. Sebaliknya apabila produksi berkurang sebesar 1 Kg maka pendapatan petani akan menurun sebesar Rp 3.650,268

Tabel 4. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model 1 (Constant)
Produksi Sesudah Pemakaian Pupuk Organik (Kg) a. Dependent Variable: Pendapatan (Rupiah) Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2013

Unstandardized Coefficients

B Std. Error

254422.076

156689.100

3650.268

29.038

Tabel 5. Hasil Uji Simultan F (F-test)

ANOVAb

Model

Sum of Squares

df Mean Square

1 Regression Residual Total

1.26016

1 1.26016

7.41313 93 7.97111

1.26716

94

a. Predictors: (Constant), Produksi Sesudah Pemakaian Pupuk Organik (Kg) b. Dependent Variable: Pendapatan (Rupiah) Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2013

F 15802.597

Sig. 0.000a

Tabel 6. Hasil Uji Parsial (t-test)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

B

1 (Constant) Produksi Sesudah Pemakaian Pupuk Organik (Kg)

254422.076 3650.268

a. Dependent Variable: Pendapatan (Rupiah) Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2013

Std. Error
156689.100 29.038

Standardized Coefficients
Beta
.997

t
1.624 125.708

Sig.
.108 .000

33

Irma Ariani Siregar, Rahmanta, Wahyu Ario Pratomo : Peranan Unit Pengolah Pupuk …

Kolom R Square menunjukkan angka 0,994, hal ini menunjukkan bahwa pendapatan responden dipengaruhi sebesar 99,4% oleh faktor produksi sesudah pemakaian pupuk organik. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor atau penyebab lain yang tidak dapat dijelaskan pada uraian ini.
Dari uji Anova (F-test) pada Tabel 5 diperoleh nilai Fhitung sebesar 15802,597 sedangkan nilai probabilitas menunjukkan angka 0,000 < alpha maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti hipotesis penelitian yang mengatakan secara simultan produksi sesudah pemakaian pupuk organik berpengaruh positif terhadap pendapatan petani dapat diterima.
Dari uji parsial (t-test) pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa thitung pada variabel produksi sesudah pemakaian pupuk organik adalah 125,708 sedangkan nilai probabilitas menunjukkan angka 0,000< alpha maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya produksi sesudah pemakaian pupuk organik secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan petani di Kecamatan Percut Sei Tuan.
PEMBAHASAN Pengaruh Keberadaan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) Terhadap Pengembangan Wilayah di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
Analisa pengembangan wilayah dalam penelitian ini dilihat dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan.Dari aspek ekonomi, peneliti membahas mengenai dampak pemakaian pupuk organik terhadap pendapatan petani melalui pendekatan jumlah produksi. Pemakaian pupuk organik oleh petani diharapkan dapat meningkatkan produktivitas lahan dimana hal ini akan mempengaruhi jumlah produksi. Dengan meningkatnya produksi pertanian berarti

dengan sendirinya pendapatan petani juga

akan mengalami peningkatan.

Berdasarkan hasil penelitian,

seluruh responden mengatakan bahwa

terdapat perbedaan antara produksi sebelum

dan sesudah pemakaian pupuk organik.

Rata-rata kenaikan produksi sekitar 13,3%

dari produksi sebelumnya. Hasil analisis uji

beda (paired samples t test) menunjukkan

angka -9,483 yang berarti rata-rata produksi

sebelum pemakaian pupuk organik lebih

rendah dari pada rata-rata produksi sesudah

pemakaian pupuk organik.

Kriteria pengambilan keputusan

terhadap uji beda (paired samples t test)

adalah apabila probabilitas < alpha, H0

ditolak dan Ha diterima dan apabila

probabilitas > alpha, H0 diterima, Ha

ditolak. Berdasarkan Tabel 7 nilai

probabilitas menunjukkan angka 0,000 <

alpha maka dapat disimpulkan bahwa Ha

diterima yang artinya bahwa terdapat

perbedaan antara produksi sebelum

pemakaian pupuk organik dengan produksi

sesudah pemakaian pupuk organik.

Dari aspek lingkungan, peniliti

membahas mengenai dampak pemakaian

pupuk organik terhadap kelestarian

lingkungan demi mewujudkan pertanian

berkelanjutan.Apabila lahan masih

memberikan

keuntungan

kepada

pemakainya ‘seyogyanya’ penggunaan

lahan tetap dipertahankan.Berdasarkan hasil

penelitian, seluruh responden sudah

menyadari manfaat pemakaian pupuk

organik

terhadap

pelestarian

lingkungan.Salah satu keunggulan pupuk

organik adalah membantu memperbaiki

struktur tanah dan bahan organik yang

terkandung dalam pupuk organik dapat

meningkatkan kesuburan tanah.Kondisi

fisik tanah menjadi lebih ringan sehingga

mempermudah melakukan pengolahan

tanah.Selain itu pemakaian pupuk organik

juga dapat mengurangi jumlah pemakaian

pupuk anorganik karena pemakaian pupuk

anorganik secara berlebihan dapat

menyebabkan kerusakan lahan.

Tabel 7. Hasil Uji beda (paired samples t test) terhadap produksi sebelum dan sesudah pemakaian pupuk organik

Pair 1 Produksi Sebelum Pemakaian Pupuk Organik (Kg) Produksi Sesudah Pemakaian Pupuk Organik (Kg)
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2013

t -9.483

df 94

Sig. (2-tailed) .000

34

Jurnal Ekonom, Vol 18, No 1, Januari 2015

Tabel 8. Kontribusi Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) akan pupuk organik per masa tanam

selama tahun 2010 - 2012

Tahun

Masa Tanam

Realisasi Produksi

Kebutuhan Pupuk

Kontribusi

Pupuk Organik

Organik

(%)

(Kg)

(Kg)

2010 April-September

300.000

2.184.000

13,74

Oktober-Maret

350.000

2.184.000

16,03

2011 April-September

700.000

2.184.000

32,05

Oktober-Maret

800.000

2.184.000

36,63

2012 April-September

900.000

2.184.000

41,21

Sumber :Hasil Pengolahan Data Primer, 2013

Dampak Keberadaan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) terhadap ketersediaan pupuk organik dalam jumlah dan waktu yang tepat di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
Dari Tabel 8 dapat dilihat seberapa besar kontribusi Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) dalam memenuhi kebutuhan pupuk organik di Kecamatan Percut Sei Tuan.Setiap tahun kontribusi Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) dalam memenuhi kebutuhan pupuk organik di Kecamatan Percut Sei Tuan semakin meningkat. Akan tetapi kontribusi Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) dalam memenuhi kebutuhan pupuk organik ini masih dirasa belum mencukupi akan kebutuhan pupuk organik di kecamatan itu. Seiring dengan semakin meningkatnya permintaan akan pupuk organik diharapkan diimbangi dengan ketersediaan pupuk organik dalam jumlah dan waktu yang tepat. Penambahan jumlah Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) dinilai dapat meningkatkan jumlah produksi pupuk organik. Alternatif lain adalah menambah jumlah bangunan rumah kompos dan bak fermentasi pada Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) yang sudah ada.
KESIMPULAN 1. Produksi petani dipengaruhi sebesar
95% oleh faktor luas lahan dan pemakaian pupuk organik. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa variabel luas lahan dan pemakaian pupuk organik secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi petani di Kecamatan Percut Sei Tuan. Selain itu secara parsial masing-masing variabel

independen berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen.

2. Pendapatan petani dipengaruhi sebesar

99,4% oleh faktor produksi sesudah

pemakaian pupuk organik. Hasil

analisis regresi sederhana menunjukkan

bahwa variabel produksi sesudah

pemakaian pupuk organik secara

simultan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pendapatan petani

di Kecamatan Percut Sei Tuan. Selain

itu secara parsial variabel independen

berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen.

3. Pada aspek ekonomi, peneliti

membahas mengenai dampak

pemakaian pupuk organik terhadap

pendapatan petani melalui pendekatan

jumlah produksi. Pemakaian pupuk

organik oleh petani dapat meningkatkan

produksi. Dengan meningkatnya

produksi berarti dengan sendirinya

pendapatan petani juga akan mengalami

peningkatan. Terdapat perbedaan antara

produksi sebelum dan sesudah

pemakaian pupuk organik. Rata-rata

kenaikan produksi sekitar 13,3% dari

produksi sebelumnya. Hasil analisis uji

beda (paired samples t test) terhadap

produksi sebelum dan sesudah

pemakaian

pupuk

organik

menunjukkan angka -9,483 yang berarti

rata-rata produksi sebelum pemakaian

pupuk organik lebih rendah dari pada

rata-rata produksi sesudah pemakaian

pupuk organik. Nilai probabilitas

menunjukkan angka 0,000 < alpha

maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan antara produksi

sebelum pemakaian pupuk organik

dengan produksi sesudah pemakaian

pupuk organik. Pada aspek lingkungan,

peneliti membahas mengenai dampak

35

Irma Ariani Siregar, Rahmanta, Wahyu Ario Pratomo : Peranan Unit Pengolah Pupuk …

pemakaian pupuk organik terhadap

pelestarian

lingkungan

demi

mewujudkan pertanian berkelanjutan.

Apabila lahan masih memberikan

keuntungan kepada pemakainya

‘seyogyanya’ penggunaan lahan tetap

dipertahankan. Pemakaian pupuk

organik oleh petani dapat meningkatkan

kesuburan tanah dan dapat mencegah

degradasi/kerusakan lahan. Selain itu

pemakaian pupuk organik juga dapat

mereduksi/mengurangi

jumlah

pemakaian pupuk anorganik.

4. Kontribusi Unit Pengolah Pupuk

Organik (UPPO) dalam memenuhi

kebutuhan akan pupuk organik di

Kecamatan Percut Sei Tuan terutama di

Desa Kolam dan Desa Tanjung Rejo

semakin tahun semakin meningkat.

Akan tetapi kontribusi Unit Pengolah

Pupuk Organik (UPPO) dalam

memenuhi kebutuhan pupuk organik

masih dirasa belum mencukupi akan

kebutuhan pupuk organik. Seiring

dengan semakin meningkatnya

permintaan akan pupuk organik

diharapkan diimbangi dengan

ketersediaan pupuk organik dalam

jumlah dan waktu yang tepat.

Penambahan jumlah Unit Pengolahan

Pupuk Organik (UPPO) dinilai dapat

meningkatkan jumlah produksi pupuk

organik. Alternatif lain adalah

menambah jumlah bangunan rumah

kompos dan bak fermentasi pada Unit

Pengolahan Pupuk Organik (UPPO)

yang sudah ada.

SARAN

1. Kepada Dinas Pertanian Provinsi dan

Dinas Pertanian Deli Serdang agar

memberi

pembinaan/supervisi,

monitoring dan evaluasi terhadap

jalannya pengoperasian Unit Pengolah

Pupuk Organik (UPPO) secara kontinu

agar terhindar dari kemungkinan

terhentinya aktivitas Unit Pengolah

Pupuk Organik (UPPO). Kepada Dinas

Pertanian Provinsi maupun Deli

Serdang agar mengusahakan

penambahan jumlah Unit Pengolah

Pupuk Organik (UPPO) di Kecamatan

Percut Sei Tuan guna meningkatkan

ketersediaan pupuk organik di

kecamatan ini.

2. Kepada petani pengurus Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) agar bersedia menambah jumlah bangunan rumah kompos dan bak fermentasi secara swadana pada Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) yang sudah ada. Penambahan sarana ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan pupuk organik.
3. Dari penelitian ini diharapkan agar melakukan penelitian selanjutnya mengenai Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) agar lebih aktual dan akurat demi mendukung pembangunan masyarakat pedesaan khususnya di Deli Serdang.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : Rineka Cipta.

Budiharsono Sugeng. 2005. Teknik Analisa

Pembangunan Wilayah Pesisir dan

Lanjutan.Jakarta : PT.Pradnya

Paramita.

Darma Susetya. 2012. Panduan Lengkap

Membuat Pupuk Organik Untuk

Tanaman

Pertanian

dan

Perkebunan.Yogyakarta : Pustaka

Baru Press.

Febrita, E.H. 2011.Peranan Perkumpulan

Petani Pemakai Air (P3A) Dalam

Meningkatkan

Pendapatan

Masyarakat Petani di Daerah Irigasi

Namo Rambe Kabupaten Deli

Serdang.Medan :Tesis Sekolah

Pascasarjana USU Medan.

Ghozali Imam. 2005. Aplikasi Analisis

Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang : Badan Penerbit

Universitas Diponegoro.

Jedeng, I Wayan.2011. Pengaruh Jenis dan

Dosis Pupuk Organik Terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Ubi Jalar

(Ipomoea batatas) Varietas Lokal

Ungu.Denpasar :Tesis Sekolah

Pascasarjana Universitas Udayana

Denpasar.

Kaimuddin. 2009. Pertumbuhan dan

Produksi Berbagai Varietas Padi

Terhadap Beberapa Dosis Pupuk

Organik. Jakarta.

Kariada, IK dan Aribawa, IB.

2005.Pengaruh Residu Jenis dan

Dosis Pupuk Organik Terhadap

36

Jurnal Ekonom, Vol 18, No 1, Januari 2015

Pertumbuhan dan Hasil Padi Di Desa

Subak Rejasa Kabupaten Tabanan

Bali. Bali :Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian (BPTP).

Nachrowi D. Nachrowi. 2001. Analisis

Sumber Daya Manusia, Otonomi

Daerah dan Pengembangan Wilayah,

dalam Tiga Pilar Pengembangan

Wilayah Pusat Pengkajian Kebijakan

Teknologi Pengembangan Wilayah.

Jakarta : Badan Pengkajian dan

Penerapan Teknologi (BPPT).

Nugroho, I. dan Dahuri, R.

2012.Pembangunan

Wilayah

Perspektif Ekonomi, Sosial dan

Lingkungan. Jakarta : LP3ES.

Saefulhakim, dkk. 2002. Studi

Perencanaan

Wilayah

Pengembangan Strategi (Strategy

Development Region). Bogor : IPB

dan Bappenas.

Wahyunindyawati.2011.

Pengaruh

Pemberian Pupuk Organik Terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman

Bawang Merah. Jawa Timur : Balai

Pengkajian Teknologi Pertanian.

Badan Pusat Statistik. 2012. Kecamatan

Percut Sei Tuan Dalam Angka

2011.Deli Serdang.

Gerbang

Pertanian.

2012.

http://www.gerbangpertanian.com/20

12/03/kelebihan-pupuk-organik-

dibanding-kimia.html.Kelebihan

Pupuk Organik Dibanding dengan

Pupuk Anorganik (diakses pada

tanggal 19 Oktober 2012).

Kementerian Pertanian. 2011. Pedoman

Teknis Pengembangan Rumah

Kompos. Jakarta.

Kementerian Pertanian. 2011. Pedoman

Teknis Pengembangan Unit Pengolah

Pupuk Organik (UPPO). Jakarta.

Pemerintah Republik Indonesia.Undang-

Undang Nomor 41 Tahun 2009

tentang Perlindungan Lahan

Pertanian Pangan Berkelanjutan.

Pemerintah Republik Indonesia.Undang-

Undang Nomor 13 Tahun 2003

tentang Ketenagakerjaan.

37