PENDAHULUAN Upaya Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Menulis Karya Ilmiah (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Mojolaban).
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mewujudkan pendidikan yang bermutu tentu tidaklah begitu mudah,
karena banyak komponen yang saling berkaitan salah satunya guru. Tidak
dapat dipungkiri bahwa guru merupakan inti dari pendidikan itu sendiri. Oleh
karena itu, dalam membangun pendidikan yang berkualitas dan kompetitif,
keberadaan guru memiliki peran yang sangat strategis sehingga setiap guru
harus secara terus-menerus meningkatkan profesionalismenya.
Di Indonesia berbagai cara dilakukan pemerintah untuk meningkatkan
profesionalitas guru, salah satunya melalui sertifikasi guru. Sertifikasi guru
merupakan pengakuan bahwa seorang guru telah memiliki kompetensi untuk
melaksanakan pendidikan yang dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi
(Mulyasa, 2012: 34).
Upaya untuk meningkatkan profesionalitas guru bisa dilakukan oleh
guru melalui kegiatan menulis karya ilmiah. Guru bukanlah sebuah robot
yang bisa melakukan sesuatu hal tanpa adanya dorongan pembinaan dari
pimpinan dalam membuat karya ilmiah. Dalam hal ini peranan pemimpin
sekolah dituntut aktif dalam membimbing, membina, dan mengarahkan guruguru untuk meningkatkan profesionalitasnya melalui kegiatan menulis karya
ilmiah. Sebagai pemimpin nomor satu disekolah, kepala sekolah mempunyai
peranan penting dalam membantu guru dan siswa.
Kepala sekolah berpengaruh besar terhadap prestasi sekolah, murid, dan
guru itu sendiri. Telah disebutkan dalam Permendiknas No. 13 tahun 2007
bahwa
salah
satu
kompetensi
kepala
sekolah
yaitu
peningkatan
profesionalitas guru.
Upaya peningkatan profesionalitas guru terkadang hanya terfokus pada
proses belajar saja. Diakui atau tidak melalui kegiatan menulis secara ilmiah
dapat meningkatkan profesionalitas guru. Kondisi yang terjadi bagi guru
adalah kompetensi menulis yang masih memprihatinkan (Saroni, 2012). Hal
1
2
ini terlihat dari kemauan guru untuk menulis masih rendah. Sebagai seorang
pendidik kemampuan menulis sangat diharapakan ketika guru menyampaikan
materi.
Salah satu syarat kenaikan angka kredit guru ialah harus menulis karya
ilmiah atau publikasi ilmiah. Unsur dan sub unsur kegiatan Guru yang dinilai
angka kreditnya adalah:
a) publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan inovatif pada
bidang pendidikan formal; dan; b) publikasi buku teks pelajaran, buku
pengayaan, dan pedoman Guru (Permenpan-RB Nomor 16 Tahun 2009)
Terkait dengan peran kepala sekolah, penelitian yang dilakukan oleh
Susanto, Rahmad Pandoyo dan Wuradji (2015) bahwa kepala sekolah
memiliki pengaruh terhadap peningkatan kinerja guru. Kinerja guru bukan
saja dalam hal pembuatan perangkat pembelajaran, namun juga harus mampu
meningkatkan karir jabatannya. Program sertifikasi guru harus dibarengi
peningkatan karir, salah satunya melalui kegiatan penulisan dan penelitian
(Mulyasa, 2012: 38).
Penelitian yang dilakukan oleh Wahyudin (2010) tentang “School
Principal as Curriculum Manager: An Approach to The Improvement of
Primary School Teacher Performance in Indonesia” menyimpulkan bahwa
kepala sekolah memiliki dua peran utama, yaitu sebagai pimpinan
instruksional bagi guru dan sebagai manajer. Kepala sekolah dan guru harus
bekerja sama menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). Penelitian
ini belum menjelaskan peran utama sekolah dalam meningkatkan
professional guru serta peningkatan karir pangkat. Peningkatan karir pangkat
dilakukan melalui pembuatan karya ilmiah.
Hasil penelitian dari Wahyuni (2012) tentang “Pembinaan Kepala
Sekolah Melalui Penelitian Tindakan Sekolah Berdampak Pada Peningkatan
Kemampuan Guru, Minat Dan Kreatifitas, Serta Prestasi Belajar Siswa”
menyimpulkan bahwa kepala sekolah memiliki peranan penting dalam rangka
meningkatkan kemampuan guru.
3
Manfaat menulis karya ilmiah untuk guru antara lain: melatih untuk
mengembangkan keterampilan membaca yang efektif; Melatih untuk
menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber; Mengenalkan dengan
kegiatan kepustakaan; Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas
dan sistematis; Memperoleh kepuasan intelektual; Memperluas cakrawala
ilmu pengetahuan.
SMA Negeri 1 Mojolaban merupakan sekolah dengan jumlah guru 54
orang. Golongan atau pangkat guru di SMA Negeri 1 Mojolaban rata-rata
sudah golongan III dan IV, namun belum semua guru melaksanakan
peningkatan profesi melalui penulisan karya ilmiah.
Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa guru dan kepala
sekolah harus saling memberikan pemikiran yang sejalan untuk mencapai
tujuan pendidikan. Peran kepala sekolah sebagai manajer disekolah
diharapkan selalu aktif untuk membimbing serta mendorong duru melakukan
kagiatan yang menunjang profesi keguruan, namun yang terjadi masih
banyak pimpinan sekolah yang belum bekerja secara maksimal kaitannya
dengan peningkatan profesi guru. Salah satu contoh peningkatan profesi guru
ialah melalui menulis karya ilmiah. Upaya guru di SMA Negeri 1 Mojolaban
dalam meningkatkan prosefinya melalui kegiatan menulis karya ilmiah belum
terlihat secara maksimal.
B. Rumusan Masalah
Fokus penelitian ini adalah upaya peningkatan kemampuan guru dalam
menulis karya ilmiah di SMA Negeri 1 Mojolaban. Adapun fokus tersebut
diuraikan menjadi rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah usaha-usaha guru dalam meningkatkan kemampuan
menulis karya ilmiah di SMA Negeri 1 Mojolaban ?
2. Bagaimanakah
peran
kepala
sekolah
dalam
meningkatkan
kemampuan menulis karya ilmiah bagi guru di SMA Negeri 1
Mojolaban ?
4
3. Bagaimanakah kemampuan guru dalam menulis karya ilmiah di SMA
Negeri 1 Mojolaban selama ini ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan usaha-usaha guru dalam meningkatkan kemampuan
menulis karya ilmiah di SMA Negeri 1 Mojolaban.
2. Mendeskripsikan
peran
kepala
sekolah
dalam
meningkatkan
kemampuan menulis karya ilmiah bagi guru di SMA Negeri 1
Mojolaban.
3. Mendeskripsikan kemampuan guru dalam menulis karya ilmiah di
SMA Negeri 1 Mojolaban selama ini.
D. Manfaat Penelitian
Harapan dari peneliti, semoga penelitian ini dapat bermanfaat secara
teoritis maupun praktis.
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai
acuan atau landasan pengembangan ilmu pendidikan terutama dalam
meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah oleh para pendidik.
2. Manfaat praktis
Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat bagi:
a. Kepala sekolah, penelitian ini bisa dijadikan acuan penentu
kebijakan kepala sekolah dalam rangka peningkatan kemampuan
guru dalam menulis karya ilmiah.
b. Guru, hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan
guru untuk meningkatkan kemampuan guru terutama dalam
menulis karya ilmiah.
c. Masyarakat, hasil penelitian ini bisa digunakan untuk menilai
kemampuan guru dalam menulis karya ilmiah.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mewujudkan pendidikan yang bermutu tentu tidaklah begitu mudah,
karena banyak komponen yang saling berkaitan salah satunya guru. Tidak
dapat dipungkiri bahwa guru merupakan inti dari pendidikan itu sendiri. Oleh
karena itu, dalam membangun pendidikan yang berkualitas dan kompetitif,
keberadaan guru memiliki peran yang sangat strategis sehingga setiap guru
harus secara terus-menerus meningkatkan profesionalismenya.
Di Indonesia berbagai cara dilakukan pemerintah untuk meningkatkan
profesionalitas guru, salah satunya melalui sertifikasi guru. Sertifikasi guru
merupakan pengakuan bahwa seorang guru telah memiliki kompetensi untuk
melaksanakan pendidikan yang dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi
(Mulyasa, 2012: 34).
Upaya untuk meningkatkan profesionalitas guru bisa dilakukan oleh
guru melalui kegiatan menulis karya ilmiah. Guru bukanlah sebuah robot
yang bisa melakukan sesuatu hal tanpa adanya dorongan pembinaan dari
pimpinan dalam membuat karya ilmiah. Dalam hal ini peranan pemimpin
sekolah dituntut aktif dalam membimbing, membina, dan mengarahkan guruguru untuk meningkatkan profesionalitasnya melalui kegiatan menulis karya
ilmiah. Sebagai pemimpin nomor satu disekolah, kepala sekolah mempunyai
peranan penting dalam membantu guru dan siswa.
Kepala sekolah berpengaruh besar terhadap prestasi sekolah, murid, dan
guru itu sendiri. Telah disebutkan dalam Permendiknas No. 13 tahun 2007
bahwa
salah
satu
kompetensi
kepala
sekolah
yaitu
peningkatan
profesionalitas guru.
Upaya peningkatan profesionalitas guru terkadang hanya terfokus pada
proses belajar saja. Diakui atau tidak melalui kegiatan menulis secara ilmiah
dapat meningkatkan profesionalitas guru. Kondisi yang terjadi bagi guru
adalah kompetensi menulis yang masih memprihatinkan (Saroni, 2012). Hal
1
2
ini terlihat dari kemauan guru untuk menulis masih rendah. Sebagai seorang
pendidik kemampuan menulis sangat diharapakan ketika guru menyampaikan
materi.
Salah satu syarat kenaikan angka kredit guru ialah harus menulis karya
ilmiah atau publikasi ilmiah. Unsur dan sub unsur kegiatan Guru yang dinilai
angka kreditnya adalah:
a) publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan inovatif pada
bidang pendidikan formal; dan; b) publikasi buku teks pelajaran, buku
pengayaan, dan pedoman Guru (Permenpan-RB Nomor 16 Tahun 2009)
Terkait dengan peran kepala sekolah, penelitian yang dilakukan oleh
Susanto, Rahmad Pandoyo dan Wuradji (2015) bahwa kepala sekolah
memiliki pengaruh terhadap peningkatan kinerja guru. Kinerja guru bukan
saja dalam hal pembuatan perangkat pembelajaran, namun juga harus mampu
meningkatkan karir jabatannya. Program sertifikasi guru harus dibarengi
peningkatan karir, salah satunya melalui kegiatan penulisan dan penelitian
(Mulyasa, 2012: 38).
Penelitian yang dilakukan oleh Wahyudin (2010) tentang “School
Principal as Curriculum Manager: An Approach to The Improvement of
Primary School Teacher Performance in Indonesia” menyimpulkan bahwa
kepala sekolah memiliki dua peran utama, yaitu sebagai pimpinan
instruksional bagi guru dan sebagai manajer. Kepala sekolah dan guru harus
bekerja sama menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). Penelitian
ini belum menjelaskan peran utama sekolah dalam meningkatkan
professional guru serta peningkatan karir pangkat. Peningkatan karir pangkat
dilakukan melalui pembuatan karya ilmiah.
Hasil penelitian dari Wahyuni (2012) tentang “Pembinaan Kepala
Sekolah Melalui Penelitian Tindakan Sekolah Berdampak Pada Peningkatan
Kemampuan Guru, Minat Dan Kreatifitas, Serta Prestasi Belajar Siswa”
menyimpulkan bahwa kepala sekolah memiliki peranan penting dalam rangka
meningkatkan kemampuan guru.
3
Manfaat menulis karya ilmiah untuk guru antara lain: melatih untuk
mengembangkan keterampilan membaca yang efektif; Melatih untuk
menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber; Mengenalkan dengan
kegiatan kepustakaan; Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas
dan sistematis; Memperoleh kepuasan intelektual; Memperluas cakrawala
ilmu pengetahuan.
SMA Negeri 1 Mojolaban merupakan sekolah dengan jumlah guru 54
orang. Golongan atau pangkat guru di SMA Negeri 1 Mojolaban rata-rata
sudah golongan III dan IV, namun belum semua guru melaksanakan
peningkatan profesi melalui penulisan karya ilmiah.
Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa guru dan kepala
sekolah harus saling memberikan pemikiran yang sejalan untuk mencapai
tujuan pendidikan. Peran kepala sekolah sebagai manajer disekolah
diharapkan selalu aktif untuk membimbing serta mendorong duru melakukan
kagiatan yang menunjang profesi keguruan, namun yang terjadi masih
banyak pimpinan sekolah yang belum bekerja secara maksimal kaitannya
dengan peningkatan profesi guru. Salah satu contoh peningkatan profesi guru
ialah melalui menulis karya ilmiah. Upaya guru di SMA Negeri 1 Mojolaban
dalam meningkatkan prosefinya melalui kegiatan menulis karya ilmiah belum
terlihat secara maksimal.
B. Rumusan Masalah
Fokus penelitian ini adalah upaya peningkatan kemampuan guru dalam
menulis karya ilmiah di SMA Negeri 1 Mojolaban. Adapun fokus tersebut
diuraikan menjadi rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah usaha-usaha guru dalam meningkatkan kemampuan
menulis karya ilmiah di SMA Negeri 1 Mojolaban ?
2. Bagaimanakah
peran
kepala
sekolah
dalam
meningkatkan
kemampuan menulis karya ilmiah bagi guru di SMA Negeri 1
Mojolaban ?
4
3. Bagaimanakah kemampuan guru dalam menulis karya ilmiah di SMA
Negeri 1 Mojolaban selama ini ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan usaha-usaha guru dalam meningkatkan kemampuan
menulis karya ilmiah di SMA Negeri 1 Mojolaban.
2. Mendeskripsikan
peran
kepala
sekolah
dalam
meningkatkan
kemampuan menulis karya ilmiah bagi guru di SMA Negeri 1
Mojolaban.
3. Mendeskripsikan kemampuan guru dalam menulis karya ilmiah di
SMA Negeri 1 Mojolaban selama ini.
D. Manfaat Penelitian
Harapan dari peneliti, semoga penelitian ini dapat bermanfaat secara
teoritis maupun praktis.
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai
acuan atau landasan pengembangan ilmu pendidikan terutama dalam
meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah oleh para pendidik.
2. Manfaat praktis
Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat bagi:
a. Kepala sekolah, penelitian ini bisa dijadikan acuan penentu
kebijakan kepala sekolah dalam rangka peningkatan kemampuan
guru dalam menulis karya ilmiah.
b. Guru, hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan
guru untuk meningkatkan kemampuan guru terutama dalam
menulis karya ilmiah.
c. Masyarakat, hasil penelitian ini bisa digunakan untuk menilai
kemampuan guru dalam menulis karya ilmiah.