MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARYA ILMIAH DENGAN PENDEKATAN BERBASIS TUGAS : Studi Kuasi Eksperimen atas Kemampuan Menulis Karya Ilmiah pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Majalengka Tahun Pelajaran 2008/2009.

(1)

i

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN PEMBIMBING PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian ... 1

B. Batasan Masalah ... 9

C. Rumusan Masalah ... 10

D. Tujuan Penelitian ... 10

E. Manfaat Penelitian ... 11

F. Definisi Operasional ... 12

G. Hipotesis Penelitian ... 15

BAB II MODEL PEMBELAJARAN KARYA ILMIAH DENGAN PENDEKATAN BERBASIS TUGAS A. Keterampilan Berbahasa ... 16

B. Ihwal Menulis ... 18

1. Pengertian Menulis ... 18

2. Menulis sebagai Proses Berpikir ... 20

3. Aspek Linguistik dalam Menulis ... 22


(2)

ii

5. Pengolongan Tulisan ... 24

C. Karya Tulis Ilmiah ... 30

1. Pengertian Karya Tulis Ilmiah ... 30

2. Jenis Karya Tulis Ilmiah ... 32

3. Kerangka Isi Karya Tulis Ilmiah ... 34

4. Penilaian Karya Tulis Ilmiah ... 38

D. Pendekatan Berbasis Tugas ... 42

1. Pengertian Pendekatan Berbasis Tugas ... 43

2. Prinsip dan Praktik Pembelajaran Menulis dengan Pendekatan Berbasis Tugas ... 47

3. Tahap-tahap Pembelajaran Menulis dengan Pendekatan Berbasis Tugas ... 48

4. Pembelajaran Menulis Berbasis Tugas ... 49

E. Perancangan Model Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah ... 51

F. Model Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Berbasis Tugas ... 55

1. Skenario ... 55

2. Orientasi Model ... 57

3. Model Mengajar ... 57

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 64

B. Sumber Data Penelitian ... 65

1. Populasi Penelitian ... 65

2. Sampel Penelitian ... 66

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 67

D. Instrumen Penelitian ... 68

1. Instrumen Perlakuan ... 68

2. Instrumen Pengumpulan Data ... 68


(3)

iii

F. Prosedur Pengolahan Data ... 74

BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi dan Analisis Data Model Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah

1. Deskripsi Data Model Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah dengan Pendekatan Berbasis Tugas ... 77 2. Analisis Data Model Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah dengan

Pendekatan Berbasis Tugas ... 96 B. Deskripsi dan Analisis Data Kemampuan Menulis Karya Ilmiah pada

Kelas Eksperimen ... 104 1. Deskripsi Data Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Siswa pada

Kelas Eksperimen ... 104 2. Analisis Data Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Siswa pada

Kelas Eksperimen ... 115 C. Deskripsi dan Analisis Data Kemampuan Menulis Karya Ilmiah pada

Kelas Kontrol ... 120 1. Deskripsi Data Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Siswa pada

Kelas Kontrol ... 120 2. Analisis Data Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Siswa pada

Kelas Kontrol ... 130 D. Hasil Analisis Data Penelitian ... 134

1. Hasil Analisis Data Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Siswa pada Kelas Eksperimen ... 134 2. Hasil Analisis Data Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Siswa pada

Kelas Kontrol ... 136 E. Pembahasan Hasil Analisis Penelitian ... 139

1. Perbedaan Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Siswa Kelas Eksperimen Sebelum dan Sesudah Penerapan Model


(4)

iv

2. Perbedaan Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Siswa Kelas Kontrol Sebelum dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran

Menulis Berbasis Tugas ... 140

3. Keefektifan Model Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah dengan Pendekatan Berbasis Tugas dalam Meningkatkan Kemampuan menulis ... 141

4. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah dengan Pendekatan Berbasis Tugas ... 143

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 146

B. Saran ... 149

DAFTAR PUSTAKA ... 151

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 155


(5)

v

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel Halaman 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMA Kelas XI

Standar Isi Kurikulum 2006 ... 50 3.1 Jumlah Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Majalengka

Tahun Pelajaran 2008/2009 ... 58 4.1 Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah ... 90 4.2 Skor Hasil Analisis Kemampuan Menulis Karya Ilmiah

Kelas Eksperimen……….. ... 127 4.3 Skor Hasil Analisis Kemampuan Menulis Karya Ilmiah

Kelas Kontrol……….. ... 130 4.4 Perbedaan Tes Akhir Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah pada

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ……….. ... 4.5 Format Pengukuran Karya ilmiah ………...

Gambar Halaman 2.1 Model Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah dengan Pendekatan

Berbasis Tugas ... 55 3.1 Prosedur Penelitian Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah


(6)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman 1. Keputusan Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan

Indonesia tentang:

a. Pengangkatan Pembimbing Penulisan Tesis Program Magister (S2) .. 155 b. Perpanjangan Tugas Pembimbing Penulisan Tesis Program Magister

(S2) SPs UPI Angkatan 2007 ... 157 2. Surat permohonan izin mengadakan studi lapangan/penelitian ... 159 3. Surat keterangan telah melakukan penelitian dari Kepala SMA Negeri

1 Majalengka ... 160 4. Desain model pembelajaran menulis karya ilmiah dengan pendekatan

Berbasis tugas ……….. ... 161 5. Instrumen wawancara pelaksanaan pembelajaran menulis karya ilmiah 165 6. Instrumen tes kemampuan Menulis Karya Ilmiah Siswa Kelas XI SMA 166 7. Kisi-kisi Instrumen Tes Objektif Pengetahuan Menulis Karya Ilmiah ... 167 8. Instrumen Tes Hasil Belajar Pengetahuan Menulis Karya Ilmiah ... . 180 9. Kualitas Butir Tes Kemampuan Menulis Karya Ilmiah ... . 188 10. Pengolahan Data Uji t Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Kelas

Eksperimen melalui Program SPSS v 12,0 ... 192 11. Pengolahan Data Uji t Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Kelas

Kontrol melalui Program SPSS v 12,0 ... 193 12. Pengolahan Data Uji Perbedaan Tes Akhir pada Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol melalui Program SPSS v 12,0 ... 194 13. Pengolahan Data Statistik Uji t Hasil Kemampuan Menulis Karya Ilmiah 195 14. Format Penilaian Kemampuan Menulis Karya Ilmiah ... . 203 15. Instrumen Observasi Kegiatan Guru Melaksanakan Model Pembelajaran 205 16. Contoh 1 Laporan Hasil Penelitian ... . 207 17. Contoh 2 Laporan Hasil Penelitian ... ... . 210


(7)

(8)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Di era informasi sekarang ini kiranya tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. Keterampilan menulis dipergunakan oleh orang terpelajar untuk mencatat, merekam, meyakinkan, melaporkan/memberitahukan, dan mempengaruhi. Maksud dan tujuan seperti ini hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannva dan mengutarakannya dengan jelas melalui pemakaian kata-kata dan struktur kalimat.

Keterampilan menulis dapat dimiliki oleh siapa pun tidak terbatas pada sekelompok orang tertentu. Keterampilan tersebut harus dilatihkan secara terus-menerus, sehingga seseorang akan terbiasa dengan mengungkapkan ide atau pikirannya tidak hanya bentuk lisan tetapi dalam bentuk tulisan. Dengan seringnya berlatih menulis maka akan tertanam keterampilan menulis yang baik pada pribadi seseorang. Selain itu, siswa pun akan memiliki sikap ilmiah dan berwawasan pengetahuan yang luas.

Meskipun telah disadari bahwa keterampilan menulis sangat diperlukan dalam kehidupan modern, pada kenyataannya masih banyak guru ataupun siswa yang belum menguasai keterampilan menulis. Sebagian guru masih beranggapan bahwa aktivitas


(9)

menulis adalah milik para jurnalis, sastrawan, peneliti, dan para panelis lainnya. Siswa pun menganggap bahwa kegiatan menulis sebagai kegiatan yang sulit dan membosankan. Mereka terlihat malas, tidak bergairah, dan jenuh ketika diberi tugas untuk menulis karangan. Tentu saja anggapan tersebut keliru bahkan akan menyebabkan rendahnya kompetensi menulis pada diri guru yang bersangkutan dan berdampak pada diri siswanya.

Keterampilan menulis karya ilmiah adalah kegiatan yang mendasar bagi semua orang yang ingin mengungkapkan ide, gagasan, dan pikirannya kepada orang lain. Bagi ilmuwan, kegiatan menulis karya ilmiah merupakan salah satu ukuran peningkatan mutu pengabdian hidupnya pada masyarakat. ”derajat seorang ahli diukur dari mutu jumlah karya ilmiahnya. Karya ilmiah adalah anak otak seorang akademikus, yang akan tinggal dalam khazanah pustaka sampai ia tiada” (Indriati, 2006). Dari kegiatan menulis karya ilmiahlah seseorang dikenal oleh teman-teman seperjuangan dan generasi yang akan datang. Dengan kata lain, kegiatan menulis karya ilmiah adalah suatu cara berkomunikasi dalam memajukan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan.

Banyak siswa yang merasakan masalah dalam pengajaran menulis, khususnya menulis karya tulis ilmiah. Hal ini terlihat dari pilihan kata yang kurang tepat, kalimat yang kurang efektif, sukar mengungkapkan gagasan karena kesulitan memilih kata atau membuat kalimat, bahkan kurang mampu mengembangkan ide secara teratur dan sistematis. Di samping itu, kesalahan ejaan pun sering sekali kita jumpai. Permasalahan tersebut muncul karena kegiatan menulis memang membutuhkan


(10)

pikiran, waktu, serta perhatian yang sungguh-sungguh sehingga dianggap sebagai beban berat. Di samping itu, siswa juga kesulitan dalam menuangkan ide-ide mereka ke dalam tulisan secara teratur dan sistematis. Akibatnya, kemampuan menulis mereka rendah.

Rendahnya minat guru dalam kegiatan tulis-menulis karya ilmiah berhubungan erat dengan kualitas pembelajaran menulis pada siswa. Makin rendah minat guru terhadap kegiatan tulis-menulis karya ilmiah, makin rendah pula peningkatan kualitas pembelajaran menulis pada siswa. Begitu pula sebaliknya, makin tinggi minat guru terhadap kegiatan tulis-menulis karya ilmiah, makin lebih baik pula peningkatan kualitas pembelajaran menulis pada siswa. Para guru harus berusaha untuk menumbuhkembangkan minat siswa dalam menulis karya ilmiah. Selain itu, guru sebagai pendidik diharapkan mampu menjadi contoh bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran menulis karya ilmiah.

Rendahnya minat guru terhadap keterampilan menulis karya ilmiah ini dikarenakan adanya sebagian guru yang masih beranggapan bahwa aktivitas menulis karya ilmiah adalah milik para ilmuwan, peneliti, dan para panelis lainnya. Tentu saja anggapan tersebut keliru bahkan akan menyebabkan rendahnya kompetensi menulis pada diri guru yang bersangkutan dan berdampak pada diri anak didiknya. Rendahnya mutu kemampuan menulis karya ilmiah disebabkan pula oleh kenyataan bahwa pengajaran menulis atau mengarang masih dianaktirikan (Badudu, 1985: 35). Hal ini diperjelas oleh Alwasilah bahwa pelajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah lebih mengutamakan keterampilan menyimak, membaca, berbicara, daripada mengajarkan


(11)

menulis. Didukung pula oleh hasil penelitian Rankin (dalam Cahyani, 2002: 84) terhadap keterampilan berbahasa yang memperlihatkan perbandingan yang cukup signifikan, yaitu keterampilan menyimak: 45%, berbicara: 30%, membaca: 16%, dan menu1is: 9%.

Keterampilan menulis bukanlah hal yang sulit juga bukan suatu hal yang mudah apalagi menulis karya tulis ilmiah. Seseorang yang ingin terampil menulis karya ilmiah tidak cukup dengan mempelajari penggunaan kaidah bahasa dan pengetahuan tentang teori menulis tetapi juga seseorang harus memiliki sejumlah informasi yang ingin diungkapkan kepada orang lain dalam bentuk ragam bahasa tulis. Persyaratan minimal tersebut harus dimiliki seseorang dan dipraktikkan secara teratur agar mampu menulis karya ilmiah dengan baik.

Keterampilan menulis karya ilmiah dapat dimiliki oleh siapa pun tidak terbatas pada sekelompok orang tertentu. Keterampilan tersebut harus dilatihkan secara terus-menerus dan teratur sehingga seseorang akan terbiasa mengungkapkan ide atau pikirannya tidak hanya bentuk lisan, tetapi dalam bentuk tulisan. Dengan seringnya berlatih menulis karya ilmiah maka akan tertanam keterampilan menulis karya ilmiah yang baik pula pada pribadi seorang siswa. Siswa akan terlatih berpikir secara sistematis dan teratur. Selain itu, siswa pun akan memiliki sikap ilmiah dan berwawasan pengetahuan yang luas. Sekait dengan hal tersebut, salah satu upaya pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah siswa adalah melalui pendekatan berbasis tugas.


(12)

Pendekatan berbasis tugas merupakan salah satu alternatif pendekatan pembelajaran menulis yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah siswa di antara pendekatan pembelajaran lainnya yang sudah dikenal sebelumnya. Contohnya, pendekatan konstruktivisme, CTL, lateral, kolaboratif. Pendekatan berbasis tugas dikenal juga dengan pendekatan berbasis instruksi, yaitu suatu pendekatan pengajaran di bidang keterampilan berbahasa. Pendekatan ini lebih memfokuskan pada penggunaan bahasa asli siswa. Pendekatan berbasis tugas banyak digunakan pada pembelajaran bahasa kedua bagi penutur asing. Namun, tidak menutup kemungkinan dapat pula digunakan dalam proses pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia pada Standar Kompetensi menulis karya ilmiah berupa laporan hasil penelitian dan pengamatan.

Pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas bersifat praktis dapat diaplikasikan secara menarik hati dengan petunjuk yang jelas untuk menumbuhkan motivasi siswa dalam menulis karya ilmiah. Sebanyak mungkin pembelajaran menulis karya ilmiah berbasis tugas menghindari kesulitan-kesulitan dan anggapan yang dapat menghambat siswa untuk menulis. Siswa diberikan tugas dan latihan-latihan untuk menulis karya ilmiah dengan mudah dan menyenangkan. Dengan demikian, pendekatan berbasis tugas dianggap dapat meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah siswa berupa laporan hasil penelitian dan pengamatan.

Pelaksanaan pembelajaran menulis karya ilmiah berbasis tugas berbeda dengan pembelajaran menulis dengan pendekatan konvensional. Pendekatan berbasis tugas


(13)

berorientasi pada tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa, sedangkan pendekatan konvensional berorientasi pada metode ceramah. Pendekatan berbasis tugas berorientasi pada aktivitas siswa, sedangkan pendekatan konvensional berorientasi pada aktivitas guru. Pendekatan berbasis tugas siswa berperan secara aktif, sedangkan pendekatan konvensional siswa pasif (hanya menyimak). Pendekatan berbasis tugas menekankan pada peningkatan belajar, sedangkan pendekatan konvensional menakankan pada penilaian. Pendekatan berbasis tugas siswa diberi kesempatan lebih untuk beraktivitas, sedangkan pendekatan konvensional guru lebih banyak kesempatan beraktivitas.

Pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas memiliki beberapa kelebihan di antaranya biayanya tidak terlalu mahal untuk diimplementasikan dalam pembelajaran; siswa berperan aktif melalui tugas-tugas menulis secara langsung; siswa mengerjakan tugas sendiri, dan guru dituntut menguasai materi, lebih memfokuskan proses bimbingan atau bekerja sama membentuk proses kreatif. Namun, pendekatan berbasis tugas pun memiliki kekurangan, yaitu guru harus memahami kemampuan tiap siswa dan peran guru lebih aktif dalam membimbing siswa dalam menulis karya ilmiah; memerlukan alokasi waktu yang lama.

Pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas memiliki banyak persamaan dengan pembelajaran melalui pendekatan konstruktivisme, tetapi ada perbedaan di keduanya. Pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas, yaitu memberikan tuntunan


(14)

atau pedoman yang disediakan berupa petunjuk-petunjuk yang harus dikerjakan oleh siswa dengan bimbingan dan arahan seorang guru. Siswa distimulasi dan dimotivasi untuk banyak membaca dan latihan menulis. Pembelajaran menulis berbasis tugas ini lebih difokuskan kepada suatu rancangan pembelajaran yang jelas bagi siswa sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas menulis karya ilmiah.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMA kelas XI semester ke-2, Standar Kompetensi Menulis adalah mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman/ringkasan, notulen rapat, dan karya ilmiah. Adapun yang menjadi kompetensi dasarnya adalah menulis karya ilmiah seperti hasil pengamatan dan penelitian. Menulis karya ilmiah berbasis penelitian sangat penting karena siswa diharapkan dapat berpikir kritis dan logis dalam mengungkapkan gagasannya. Dengan karya ilmiah siswa akan terlatih mengungkapkan ide, pikiran, dan hasil temuannya secara ilmiah, logis, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, menulis karya ilmiah dapat dijadikan bekal pengalaman berharga untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

Berhasil tidaknya pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya untuk mencapai keberhasilan pembelajaran menulis ditunjang oleh beberapa faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor guru, metode, teknik pembelajaran, kurikulum, dan faktor siswa sebagai pengguna metode. Siswa memerlukan motivasi dalam pembelajaran menulis karya ilmiah. Motivasi dari sekeliling menjadi bahan untuk diproses oleh pikiran dan perasaan, selanjutnya melahirkan pengetahuan serta pengalaman. Di antara


(15)

faktor-faktor tersebut, faktor-faktor guru sangat berperan dalam menentukan keberhasilan pembelajaran di kelas.

Berkaitan dengan adanya anggapan tersebut, guru dituntut untuk melakukan perubahan dan pembaharuan dalam proses pembelajaran. Misalnya, pembaharuan proses pembelajaran di kelas, peranan guru harus lebih maksimal dalam melaksanakan tugas pembelajarannya. Guru tidak lagi berperan sebagai penyampai ilmu pengetahuan tetapi harus berperan sebagai pendidik yang akan membentuk kepribadian siswanya menjadi cakap, terampil, kreatif, dan memiliki kepribadian. Siswa jangan dipandang sebagai objek semata, tetapi harus diberi peran aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, siswa harus dijadikan mitra yang baik dalam proses penyerapan ilmu pengetahuan.

Guru harus mampu berperan sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran yang kreatif, sedangkan siswa berperan sebagai agen pembelajar yang aktif dan terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran di kelas. Siswa aktif dan termotivasi untuk melakukan proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan tuntutan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan prinsip pembelajaran (Depdiknas, 2002c: 2-5) bahwa “pembelajaran hendaknya dirancang mengikuti prinsip-prinsip pembelajaran dan motivasi belajar. Pembelajaran merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun pemahamannya. Karena itu tanggung jawab belajar sepenuhnya berada pada diri siswa. Guru bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang mampu mendorong prakarsa, motivasi, dan tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat”.


(16)

B. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah penelitian di atas, penulis akan membatasi permasalahan penelitian ini sebagai berikut.

1. Bidang kajian penelitian ini adalah proses pembelajaran, yakni proses pembelajaran keterampilan menulis karya ilmiah di SMA. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis tugas yaitu model pembelajaran yang mendasarkan pada kebutuhan atau pengalaman siswa (kompetensi siswa) dalam pemilihan isi materi pembelajaran. Model pembelajaran ini memberikan tuntunan atau pedoman yang disediakan guru berupa petunjuk-petunjuk yang harus dikerjakan oleh siswa. Pedoman atau petunjuk-petunjuk tersebut lebih difokuskan kepada suatu rancangan pembelajaran yang jelas bagi siswa sebagai tugas menulis dengan bimbingan seorang guru. Pendekatan berbasis tugas mengembangkan hubungan yang interaktif antara keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis secara operasional, menyeluruh, dan terintegrasi. 2. Kemampuan menulis karya ilmiah dalam penelitian ini dibatasi pada kemampuan menulis karya ilmiah berbentuk laporan hasil pengamatan dan penelitian. Laporan hasil pengamatan dan penelitian adalah laporan yang ditulis berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian berupa jurnal ilmiah yang memiliki ciri-ciri keilmuan, kerangka penulisan, asli dari gagasan siswa, dan menggunakan kaidah bahasa yang benar (penggunaan EYD, pilihan kata tepat, kalimat efektif, dan koherensi antar paragraf).


(17)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, penulis akan merumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Seperti apa perencanaan model pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas dalam meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Majalengka?

2. Seperti apa pelaksanaan model pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas dalam meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Majalengka?

3. Apakah model pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Majalengka?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, tujuan penelitian ini adalah:

1. mendeskripsikan perencanaan model pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas dalam meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Majalengka;


(18)

2. mendeskripsikan bentuk pelaksanaan model pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas dalam meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Majalengka;

3. mendeskripsikan keefektifan model pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas dalam meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Majalengka.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan minimal dapat menemukan prinsip-prinsip pembelajaran menulis karya ilmiah yang mengintegrasikan keterampilan berbahasa lainnya, yaitu membaca, menulis, dan menyimak. Hal ini penting untuk dijadikan referensi dalam pengembangan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang berkaitan dengan model pembelajaran keterampilan menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak, seperti berikut:

a. penulis dapat menambah pengalaman dan pengetahuan mengenai pembelajaran keterampilan menulis karya ilmiah melalui pendekatan berbasis


(19)

tugas, serta mampu menggunakan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang menarik minat siswa sehingga dapat meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah dengan baik,

b. penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi guru untuk memilih metode, teknik, dan pendekatan berbasis tugas yang sesuai dengan situasi dan kondisi pembelajaran di kelas sehingga mampu menarik minat siswa serta dapat menjadi masukan bagi guru sebagai salah satu model pengembangan dalam menyusun bahan pembelajaran yang lebih bervariasi,

c. siswa diharapkan memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang lebih baik serta memiliki motivasi untuk menulis sehingga dapat meningkatkan keterampilan menulis, khususnya dalam menulis karya ilmiah hasil pengamatan dan penelitian.

F. Definisi Operasional

Variabel penelitian ini memfokuskan keterampilan siswa dalam menyusun karya ilmiah jenis laporan penelitian dan pengamatan berupa jurnal ilmiah. Variabel penelitian ini terdiri atas variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya adalah model pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas, sedangkan variabel terikatnya adalah peningkatan kemampuan menulis karya ilmiah jenis laporan penelitian dan pengamatan berupa jurnal ilmiah.


(20)

1. Model pembelajaran menulis karya ilmiah berbasis tugas adalah model belajar yang didasarkan pada kebutuhan atau pengalaman (kompetensi) siswa melalui tiga tahapan kegiatan, yaitu tugas awal, pelaksanaan tugas, dan tugas akhir. Ketiga tahapan kegiatan tersebut digunakan guru dalam membantu siswa memperoleh informasi, gagasan, keterampilan, sikap, cara berpikir, dan kemampuan berekspresi. Dengan model pembelajaran tersebut siswa memahami dan termotivasi untuk menulis karya ilmiah dengan baik. Model pembelajaran ini diwujudkan dalam bentuk langkah-langkah atau kegiatan-kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang harus dilakukan siswa dalam menulis karya ilmiah. Dalam kaitannya dengan pembelajaran menulis karya ilmiah, kompetensi siswa tersebut bisa dilihat pada Standar Isi.

Untuk mencapai kompetensi tersebut, siswa melakukan tiga tahap pembelajaran berbasis tugas, yaitu tahap tugas awal, siswa menerima penjelasan dari guru mengenai pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, selanjutnya siswa memilih topik yang sesuai dengan minat, siswa diberi motivasi untuk melakukan tugasnya sendiri atau secara kelompok, siswa mencermati demonstrasi hasil pengerjaan yang ideal, siswa mengidentifikasikan dan menganalisis ciri-ciri tugas yang harus dicapainya, dan siswa diajak untuk share dan saling memberikan masukan atau pengalaman satu sama lainnya.

Tahap pelaksanaan tugas, siswa melakukan pengamatan dan penelitian dengan bimbingan guru, siswa menyusun laporan penelitian dan pengamatan, siswa menyerahkan laporan hasil penelitian dan pengamatan, siswa saling bertukar hasil


(21)

kerja untuk saling mengoreksi dan menyunting, guru memberikan tanggapan, arahan dan bimbingan terhadap hasil kerja siswa, dan guru memberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa.

Tahap tugas akhir, siswa menganalisis bahasa yang digunakan dalam menyusun tugas, siswa memperbaiki dan mengembangkan tugas yang disusun, guru mengulang kembali tugas yang telah dikerjakan siswa, guru melakukan refleksi tentang tugas yang telah dikerjakan siswa, guru mengevaluasi pembelajaran menulis dengan pendekatan berbasis tugas dengan memfokuskan pada bentuk-bentuk bahasa yang digunakan siswa.

2. Kemampuan menulis karya ilmiah merupakan salah satu bentuk tulisan yang memiliki kategori ilmiah. Karya ilmiah tersebut memiliki isi, bentuk, dan karakteristik tersendiri yang membedakan dengan karya tulis nonilmiah. Karakteristik tulisan ilmiah di antaranya memiliki ciri yang menandai sebagai syarat keilmiahan tulisan. Dalam penelitian ini, karya ilmiah yang dimaksudkan adalah tulisan ilmiah yang memiliki persyaratan di antaranya: (1) isi tulisannya mencakup bahasan pengetahuan keilmuan; (2) penulisannya cermat, tepat, benar, dan menggunakan sistematika yang umum dan jelas; (3) tidak bersifat subjektif, emosional, mengungkapkan terkaan, prasangka, atau memuat pandangan-pandangan tanpa fakta dan rasional yang mantap; dan (4) asli bukan rekayasa atau tiruan naskah orang lain. Karya ilmiah dalam penelitian ini adalah karya ilmiah jenis laporan yang disusun berdasarkan hasil kegiatan pengamatan dan penelitian siswa berupa jurnal ilmiah.


(22)

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis kerja dalam penelitian ini penulis rumuskan sebagai berikut.

1. Model pembelajaran menulis dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Majalengka.

2. Pelaksanaan model pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas dapat meningkatkan kualitas menulis karya ilmiah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Majalengka.


(23)

64 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuasi eksperimen dengan desain penelitian “The Randomeized Pretest-Postest Control Group Design”. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kuasi eksperimen, jenis tes awal dan tes akhir pada kelas kontrol ekuivalen. Rancangan ini melibatkan dua kelompok secara sampling. Kelas eksperimen (KE) diberi perlakuan pengajaran keterampilan menulis dengan model pembelajaran menulis karya tulis ilmiah jenis penelitian dan pengamatan berupa jurnal ilmiah dengan pendekatan berbasis tugas dan kelas kontrol (KK) diberikan perlakuan pengajaran keterampilan menulis tanpa menggunakan pendekatan berbasis tugas. Kedua kelas itu diberi tes awal dan tes akhir yang sama untuk mengetahui efektivitas perlakuan, skor tes awal dan tes akhir dibandingkan dengan menggunakan rancangan sebagai berikut.

Tabel 3.1

Rancangan Penelitian Kuasi Eksperimen

Kelas Eksperimen R 01 X1 02

Kelas Kontrol R 03 X2 04

(Adaptasi Freankel & Wallen, 1993: 248) Keterangan:


(24)

01 : Pengukuran awal kelas eksperimen. 02 : Pengukuran akhir kelas eksperimen. 03 : Pengukuran awal kelas kontrol. 04 : Pengukuran akhir kelas kontrol.

X1 : Perlakuan mengajarkan karya ilmiah jenis laporan penelitian dan pengamatan berupa jurnal ilmiah dengan pendekatan berbasis tugas.

X2 : Perlakuan mengajarkan karya ilmiah dengan pendekatan konvensional.

B. Sumber Data Penelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Majalengka yang berada di Kabupaten Majalengka. Pemilihan populasi berdasarkan pertimbangan bahwa penerapan model pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas dapat dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Majalengka dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

Sumber data utama dalam populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Majalengka tahun pelajaran 2008/2009. Rombongan belajar siswa kelas XI ada sepuluh rombongan kelas di antaranya enam kelas program studi IPA dan empat kelas program studi IPS. Jumlah total siswa kelas XI SMA Negeri 1 Majalengka tahun pelajaran 2008/2009 adalah 412 siswa. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.


(25)

Tabel 3.2

Jumlah Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Majalengka Tahun Pelajaran 2008/2009

No Kelas/Program Jumlah Siswa Jumlah Total

L P

1. XI IPA- 1 12 27 39

2. XI IPA- 2 13 27 40

3. XI IPA- 3 12 28 40

4. XI IPA- 4 12 26 38

5 XI IPA- 5 13 26 39

6. XI IPS- 6 14 27 41

7. XI IPS- 1 18 26 44

8. XI IPS- 2 20 24 44

9. XI IPS- 3 23 21 44

10 XI IPS- 4 18 25 43

Jumlah Keseluruhan 412

Data Wakasek Kurikulum SMA Negeri 1 Majalengka TP 2008/2009

2. Sampel Penelitian

Jumlah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Majalengka yang mengikuti proses pembelajaran terlalu banyak sehingga peneliti menggunakan sampel. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan teknik sampling random undian kelas dengan pertimbangan teknik analisis data dan waktu.

Jumlah siswa yang dijadikan sampel sebanyak dua kelas yang terdiri atas 80 siswa. Jumlah ini dibagi dua kelompok yaitu kelas eksperimen (KE), yaitu kelas XI A-3 dengan jumlah sebanyak 40 siswa dan kelas kontrol (KK), yaitu kelas XI A-2 dengan jumlah sebanyak 40 siswa.


(26)

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Majalengka, Jalan K.H. Abdul Halim 113, Kabupaten Majalengka. Pada tahun Pelajaran 2008/2009, SMA Negeri 1 Majalengka menampung siswa sebanyak 1200 yang terbagi menjadi 30 rombongan belajar, yaitu masing-masing kelas X, XI, dan XI berjumlah sepuluh rombongan belajar. Kelas XI terdiri atas enam kelas program studi IPA dan empat kelas program studi IPS. Kelas XII terdiri atas lima kelas program studi IPA dan lima kelas program studi IPS.

Penentuan SMA Negeri 1 Majalengka ini sebagai lokasi penelitian, penulis lakukan dengan tetap mempertimbangkan karakteristik, homogenitas dan heterogenitas SMA yang ada, termasuk memperhatikan keterbatasan penulis.

Pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama delapan minggu mulai 6 April sampai dengan 26 Mei 2009. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, tahap pertama berupa pengumpulan bahan dan studi pendahuluan. Tahap kedua, pelaksanaan uji coba model pembelajaran dan instrumen penelitian. Tahap ketiga, pelaksanaan model pembelajaran menulis karya ilmiah berbasis tugas dan observasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas XI IPA dengan alokasi waktu yang disesuaikan dengan waktu pembelajaran di SMA. Pelaksanaan model pembelajaran ini berlangsung selama enam kali pertemuan, satu kali pertemuan berlangsung selama 90 menit.


(27)

D. Instrumen Penelitian 1. Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran yang mencakup: (a) standar kompetensi dan kompetensi dasar; (b) indikator pembelajaran; (c) tujuan pembelajaran; (d) meteri/bahan pembelajaran; (e) metode dan pendekatan pembelajaran; (f) kegiatan belajar mengajar; (g) sumber dan media pembelajaran; dan (h) evaluasi pembelajaran.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen tes, observasi, dan wawancara. Instrumen-instrumen penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

a. Instrumen tes

Instrumen tes digunakan untuk mengumpulkan data kemampuan siswa atau hasil belajar siswa. instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk menjaring data atau informasi tentang hasil belajar menulis karya ilmiah baik untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Instrumen tes yang digunakan adalah:

(1) tes pengetahuan menulis karya ilmiah. Tes pengetahuan menulis karya ilmiah ini terdiri atas 30 butir soal, bentuk pilihan ganda, dengan lima pilihan. Soal ini telah diujicobakan dan direvisi. Setelah direvisi, soal tersebut diujicobakan kembali sehingga instrumen ini telah memenuhi kriteria validitas dan


(28)

reliabilitas. Instrumen ini digunakan untuk mengetahui pengetahuan menulis karya ilmiah siswa, baik sebelum mendapat perlakuan maupun sesudah mendapat perlakuan menggunakan model pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas;

(2) tes kemampuan menulis karya ilmiah. Tes kemampuan menulis karya ilmiah ini digunakan untuk mengetahui kemampuan menulis karya ilmiah siswa, baik sebelum mendapat perlakuan maupun sesudah mendapat perlakuan menggunakan model pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas. Pengukuran ini dilakukan kepada kedua kelas, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Aspek-aspek yang diukur dalam tes kemampuan menulis karya ilmiah disesuaikan dengan kompetensi dasar dan kriteria karya ilmiah jenis laporan penelitian dan pengamatan berupa jurnal ilmiah. Kriteria yang dimaksud adalah (1) kemampuan menggunakan ciri-ciri tulisan ilmiah meliputi; (2) kerangka penulisan karya ilmiah; dan (3) penggunaan kaidah bahasa. (Format penilaian karya ilmiah di lampiran 14). b. Observasi

Observasi digunakan untuk mendapatkan informasi tentang kualitas pembelajaran menulis karya ilmiah kelas yang menggunakan pendekatan berbasis tugas dan kelas yang menggunakan pendekatan konvensional. Observasi pun digunakan untuk mendapatkan informasi tentang aktivitas guru dan siswa meliputi pengamatan kegiatan pembelajaran yang dilakukan sejak awal sampai akhir pembelajaran.


(29)

Aktivitas guru yang diamati meliputi: menjelaskan materi dengan ceramah, melaksanakan tahap-tahap model pembelajaran menulis karya ilmiah berbasis tugas, mengamati kegiatan siswa, memberi petunjuk kegiatan, memotivasi siswa, membahas kerja kelompok, dan menjelaskan perilaku yang tidak sesuai dengan kegiatan belajar mengajar.

Aktivitas siswa yang diamati meliputi: memperhatikan penjelasan guru dan teman; membaca petunjuk melaksanakan tugas pengamatan dan penelitian; menulis materi, menulis laporan penelitian dan pengamatan, berdiskusi antarsiswa, saling memberikan koreksi dan menyunting.

Keterampilan siswa meliputi: menghargai pendapat orang lain; mengambil giliran dan berbagi tugas; menyimak; bertanya; berada dalam tugas masing-masing; memeriksa ketepatan. Pengamatan dilakukan pada saat siswa bekerja secara individual ataupun kelompok. Pengamat menuliskan kategori-kategori yang muncul dengan menggunakan tanda cek list ( ) pada kolom yang sesuai. Reliabilitas instrumen ditentukan oleh pelaporan dua pengamat, suatu instrumen dikatakan reliabel jika reliabilitas lebih besar dari 75%.

c. Wawancara

Wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi tentang proses pelaksanaan model pembelajaran menulis karya ilmiah di kelas XI SMA Negeri 1 Majalengka yang menggunakan pendekatan berbasis tugas dan kelas yang menggunakan pendekatan konvensional meliputi: (1) materi pelajaran, (2) media pelajaran, (3)


(30)

cara belajar, (4) pelaksanaan penggunaan model pembelajaran, dan (5) cara guru mengajar, dan (6) penilaian keberhasilan siswa mencapai tujuan.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian kuasi eksperimen dilakukan melalui tahapan-tahapan sampai tercapai tujuan yang diinginkan. Tahapan-tahapan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

(1) studi pendahuluan terhadap kondisi nyata di lapangan tentang pelaksanaan pembelajaran menulis karya ilmiah,

(2) pengumpulan bahan bacaan melalui kajian pustaka terhadap sumber bacaan yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini,

(3) perencanaan model pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas. Kegiatan tahap ini meliputi pendeskripsian rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyusunan instrumen penelitian,

(4) penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sesuai dengan sampel penelitian, maka kelas yang telah ditentukan sebagai kelas eksperimen adalah siswa kelas XI A-3, sedangkan kelas kontrol telah ditentukan siswa kelas XI A-2,

(5) penentuan jadwal penelitian. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu merancang jadwal penelitian dengan guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah dan alokasi waktu yang telah ditetapkan, maka pelaksanaan jadwal penelitian dilaksanakan dua kali dalam seminggu, yaitu hari Selasa di kelas XI A-3, pukul


(31)

08.30 s.d. 10.00 dan kelas XI A-2, pukul 12.15 s.d. 13.45. Hari Kamis di kelas XI XI A-2, pukul 08.30 s.d. 10.00 dan kelas XI A-3, pukul 10.30 s.d. 12.00. Pelaksanaan penelitian di lapangan berlangsung selama delapan minggu mulai 6 April sampai dengan 28 Mei 2009,

(6) pelaksanaan model pembelajaran menulis karya ilmiah dengan pendekatan berbasis tugas pada kelas eksperimen dan pelaksanaan pembelajaran menulis karya ilmiah dengan pendekatan konvensional pada kelas kontrol. Pertemuan pertama pelaksanaan model pembelajaran menulis karya ilmiah pada hari Selasa, 28 April 2009 melalui pemberian tes awal terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan instrumen tes pengetahuan menulis karya ilmiah. Pertemuan selanjutnya, pada hari Kamis, 30 April 2009 dilakukan pemberian tes awal terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan instrumen tes menulis karya ilmiah. Pemberian tes awal ini dibantu oleh guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang bertugas mengajar di kelas tersebut, yaitu Bapak Nono Juharno, S.Pd. Pemberian tes awal ini bertujuan untuk memperoleh data awal mengenai kemampuan siswa menulis karya ilmiah sebelum diperlakukan dengan model pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas,

(7) pertemuan berikutnya setiap hari Selasa dan Kamis dilakukan pelaksanaan model pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas di kelas eksperimen sedangkan di kelas kontrol menggunakan model pembelajaran karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan konvensional.


(32)

Pelaksanaan model pembelajaran ini berlangsung selama empat kali pertemuan. Kegiatan ini dilakukan oleh guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang bertugas mengajar di kelas tersebut, yaitu Bapak Nono Juharno, S.Pd. Sebelum pelaksanaan pembelajaran di kelas, guru yang bersangkutan membaca deskripsi model pembelajaran menulis karya ilmiah jenis laporan penelitian dan pengamatan berupa jurnal ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas. Pada tahap ini penulis melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang dilakukan guru dan siswa dan keefektifan model pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas,

(8) pertemuan terakhir pada hari Selasa, 19 Mei 2009 dilakukan pemberian tes akhir terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan instrumen tes menulis karya ilmiah jenis laporan penelitian dan pengamatan berupa jurnal ilmiah sedangkan pada hari Selasa, 26 Mei 2009 dilakukan pemberian tes akhir berupa pengetahuan menulis karya ilmiah terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan instrumen tes pengetahuan menulis karya ilmiah, dan

(9) pelaksanaan wawancara tentang kualitas pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas kepada guru dan siswa kelas XI A-2 dan siswa kelas XI A-3 pada hari Kamis, 28 Mei 2009.

Langkah-langkah penelitian di atas, penulis sajikan dalam bentuk gambar berikut ini.


(33)

Permasalahan Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Perbaikan Model Pembelajaran Hasil Pembelajaran Model Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah dengan Pendekatan Berbasis Tugas I

Wawancara, Tes Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Studi Pendahuluan Teori Menulis Kajian Pendekatan Berasis Tugas Model Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah

dengan Pendekatan Berbasis Tugas II Observasi

Gambar 3.1

Prosedur Penelitian Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Berbasis Tugas

F. Prosedur Pengolahan Data

Langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan adalah:.

(1) melakukan verifikasi data untuk memeriksa data dari kelengkapan dan kelayakan, (2) memberi kode penilaian pada karya ilmiah,

(3) mengoreksi data berdasarkan kriteria penilaian, (4) mendeskripsikan data, dan

(5) menganalisis data.

Pengolahan data yang digunakan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran menulis karya ilmiah yang menggunakan pendekatan berbasis tugas dengan yang tidak menggunakan pendekatan berbasis tugas yaitu menggunakan uji-t.


(34)

Model pembelajaran menulis karya ilmiah jenis laporan penelitian dan pengamatan berupa jurnal ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas dikatakan efektif apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dengan hasil tes akhir. Untuk mengetahui signifikan tidaknya perbedaan rata-rata hasil tes awal dengan rata-rata hasil tes akhir akan dihitung dengan teknik statistik, yaitu dengan uji-t auji-tau pengujian perbedaan dua buah rauji-ta-rauji-ta populasi yang berkorelasi. Dikauji-takan demikian karena masing-masing subjek memiliki dua skor yang berasal dari dua pengukuran atau tes, yaitu tes awal dan tes akhir.

Langkah-langkah penghitungan uji t adalah sebagai berikut:

(1) perhitungan rata-rata (mean) dalam simpangan baku (standar deviasi) skor tes kemampuan menulis karya ilmiah jenis laporan penelitian dan pengamatan berupa jurnal ilmiah pada tes awal dan tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol, (2) menguji homogenitas data yang sudah terkumpul,

(3) pengujian hipotesis perbedaan rata-rata tes kemampuan menulis karya ilmiah siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol menggunakan uji t,

(4) rumus uji t yang digunakan adalah uji t untuk sampel berkorelasi (correlated sample), yaitu:

( )

(

1

)

2 2 − − − =

N N N D D D t Keterangan:


(35)

D = rata-rata selisih tes awal dengan tes akhir D = selisih antara tes awal dengan tes akhir N = jumlah subjek

Df/ db = n – 1

(5) menentukan dasar taraf signifikansi ( ) yaitu 5% atau 0,05.

(6) memeriksa t dari tabel pada taraf signifikansi 0,05 dan dk = n – 1. (7) menentukan beda rata-rata, apakah t hitung signifikan atau tidak.

(8) menguji hipotesis dua rata-rata tes akhir masing-masing di kelas eksperimen dengan kelas kontrol, dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

(

)

(

)

      −         − + + − =

2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1

2 n n

N N X X X X t Keterangan: t = koefisien t

X1 = rata-rata nilai kelas eksperimen X2 = rata-rata nilai kelas kontrol

X1 = selisih nilai dikurangi rata-rata kelas eksperimen X2 = selisih nilai dikurangi rata-rata kelas kontrol n1 = jumlah kelas eksperimen

n2 = jumlah kelas kontrol N = jumlah subjek


(36)

146 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil temuan, pembahasan, dan analisis data dapat ditarik kesimpulan mengenai efektivitas model pembelajaran menulis karya ilmiah jenis laporan penelitian dan pengamatan berupa jurnal ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Majalengka sebagai berikut.

1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil karya ilmiah sebelum dan sesudah model pembelajaran menulis karya ilmiah berbasis tugas diberikan. Hal ini terungkap dari adanya peningkatan kemampuan menulis karya ilmiah. Begitu pula hasil pengolahan data awal menunjukkan nilai rata-rata 45, sedangkan tes akhir menunjukkan nilai rata-rata 52. Berdasarkan data hasil pengolahan tersebut dapatlah dikatakan bahwa setelah para siswa mengikuti pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas terdapat peningkatan kemampuan menulis karya ilmiah dengan baik yaitu rata-rata sebesar 7 atau 33,95%.

2. Untuk pertanyaan apakah pelaksanaan model pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas dapat meningkatkan kualitas menulis karya ilmiah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Majalengka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan


(37)

pendekatan berbasis tugas dapat meningkatkan kualitas menulis karya ilmiah. Hal ini tampak dari pengolahan data bahwa kemampuan menulis kelas kuasi eksperimen dengan kelas kontrol. Hasil yang diperoleh dari pengukuran tersebut adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan akhir menulis karya ilmiah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Majalengka di kelas kuasi eksperimen (model pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas) dan kelas kontrol (model pembelajaran menulis yang konvensional). Berdasarkan uji-t didapatkan bahwa gain skor total keterampilan menulis karya ilmiah kelas eksperimen (9,46) lebih tinggi daripada kelas kontrol (8,92). Berdasarkan uji lebih lanjut ditemukan perbedaan ini signifikan sampai tingkat kepercayaan 95% (yaitu dengan nilai t = 5,262 dan taraf signifikansi 0,05). 3. Model pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan

berbasis tugas dapat meningkatkan kualitas menulis karya ilmiah lebih efektif daripada model konvensional dalam meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah jenis laporan penelitian dan pengamatan berupa jurnal ilmiah pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Majalengka. Hal ini tampak dari hasil uji t hasil tes instrumen kemampuan menulis karya ilmiah ditetapkan bahwa kemampuan menulis karya ilmiah siswa kelompok eksperimen (9,46) lebih tinggi atau lebih baik daripada siswa kelompok kontrol (8,92). Dalam hal ini dapat kita simpulkan bahwa model pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas lebih efektif dibandingkan model konvensional untuk meningkatkan kualitas kemampuan menulis karya ilmiah siswa. Dari kedua


(38)

analisis yang dilakukan tersebut dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar menulis dengan menggunakan model pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas mampu memberikan tingkat keefektifan yang lebih tinggi daripada proses pembelajaran dengan menggunakan model konvensional pada siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Majalengka.

4. Model pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas mempunyai keunggulan dalam mengembangkan tiga ranah taksonomi yaitu kognitif, afektif/emosional, dan psikomotor. Model ini tidak hanya mengasah kemampuan siswa aspek kognitif dan afektif, tetapi juga menajamkan kemampuan siswa aspek psikomotor. Artinya model ini mendukung tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia yang tercantum dalam Standar Isi (Kurikulum 2006), yaitu: (1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis; (2) memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan; (3) menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.

5. Model pembelajaran menulis karya ilmiah dengan menggunakan pendekatan berbasis tugas tidak luput dari kelemahan juga. Secara umum, model ini menghabiskan waktu cukup lama karena siswa harus melakukan penelitian dan pengamatan di lapangan, bimbingan, diskusi, mengoreksi/menyunting, dan mempresetasikan laporan. Kegiatan pembelajaran pendekatan berbasis tugas


(39)

tersebut melalui tiga tahap kegiatan, yaitu tugas awal, pelaksanaan tugas, dan tugas akhir.

B. Saran

Berdasarkan kajian teoretis dan temuan hasil penelitian yang dikemukakan di atas, maka pada bagian ini dapat dikemukakan beberapa saran yang bermanfaat sebagai berikut.

1. Dengan menggunakan pedoman dan petunjuk dalam menulis karya ilmiah, hendaknya guru mampu melaksanakan pengajaran menulis karya ilmiah dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik, yaitu siswa dapat menulis karya ilmiah dengan baik. Oleh karena itu, pada saat memberikan pelajaran menulis karya ilmiah, guru dapat menggunakan beberapa petunjuk dan tugas untuk dilaksankan oleh siswa disesuaikan dengan situasi dan kondisii sekolah masing-masing.

2. Dalam pembelajaran menulis karya ilmiah sebaiknya guru sering memberikan tugas-tugas latihan menulis yang sesuai dengan pengalaman siswa. Hal ini akan dapat membantu dan mendorong serta menumbuhkan siswa untuk bersemangat dalam menulis.

3. Guru harus sering memberikan motivasi pada siswa untuk selalu mencari informasi melalu kegiatan membaca buku ataupun membaca informasi melalui media internet. Dengan berbekal informasi yang diperoleh melalui kegiatan


(40)

membaca, maka siswa akan semakin mudah dalam menuangkan ide yang ingin dikemukakannya.

4. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan pembelajaran bahasa yang mampu meningkatkan keterampilan menulis karya ilmiah lainnya disamping mencerdaskan moral mereka. Guru dapat menyelenggarakan lomba penulisan karya ilmiah sebagai ajang untuk meningkatkan kemampuan menulis.

5. Hal lain yang dapat disarankan adalah penelitian lebih lanjut terhadap variabel yang berbeda untuk menciptakan suatu model pembelajaran bahasa khususnya menulis. Model ini dapat juga meningkatkan keterampilan berbahasa lainnya seperti keterampilan membaca, berbicara, dan menyimak dengan tidak menghilangkan salah satu tahap pembelajaran dari pendekatan.


(41)

151

DAFTAR PUSTAKA

Adidarmodjo, G. W. 1989. Renda-Renda Bahasa. Bandung: Angkasa.

Ahmad, H.T. & Zaiyadi. 1991. Bekal Mengarang. Jakarta: PT Emiltaska Triyasa. Akhadiah, S., dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.

Jakarta: Erlangga.

Akhadiah, S., Arsjad, M.G., & Riwan, S.H., 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Alwasilah, A.C. & Suzanna. 2005. Pokoknya Menulis Cara Baru Menulis dengan Metode Kolaborasi. Bandung: Kiblat Buku Utama.

Arifin, E.Z. 1998. Dasar-dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Grasindo. Badudu, J.S. 1987. Pelik-pelik Bahasa Indonesia. Bandung: CV Pustaka.

Branden, K.V. D. 2007. Task-Based Language Education: From Theory to Practice. Cambridge: University Press.

Brotowidjojo, M. 1993. Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Akademika.

Brown, H. D. 2000. Teaching by Principles: And Interactive Approach to Language Pedagogy. Sanfransisco State University.

Cahyani. I. 2001. Model Proses Belajar Mengajar Menulis Populer (Studi Kuasi Eksperimen dalam PBM Menulis Populer pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Tesis Magister pada PPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Cohen, A.D. (1994). Assessing Language Ability in the Classroom. Boston: Heinle & Heinle Publisher.

Dahlan, M. D. 1990. Model-model Mengajar. Bandung: Diponegoro.

Dawud dkk. 2004. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.


(42)

Depdikbud. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdikbud. 1992. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Djuharmie, E. 2005. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA dan MA Kelas XI.

Bandung: Penerbit Epsilon Grup.

Dwiloka, B. & Rati R. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta. Ellis, R. 2006. The Methodology of Task-Based Teaching. Asian EFL Journal Vol.8

No.3, 19-45

Email: blittle@hkbu.edu.hk Pendekatan berbasis tugas

Harmer, J. 2007. How to: Teach English. China: Pearson Logman.

http://en.wikipedia.org/wiki/Task-based _Language_ learning_&prev= ALkJrhjRFxc 9V8mcyRsqaVKrGExT_tBMwQ-cite_ref-two-1-10.

http://jalt-publications.org/tlt/file/98/jul/willis.html

Indriati, E. 2006. Menulis Karya Ilmiah: Artikel, Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Gramedia: Jakarta.

Iskandarwassid & Dadang S. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Jeon, J. 2006. EFL Teachers’ Perceptions of Task-Based Language Teaching: With a Focus on Korean Secondary Classroom Practice. Asian EFL Journal Vol.8 No.3, 192-206

Joyce, B. , Weil, M. & Calhoun, E. 2000. Models of Teaching. Boston-London: Allyn and Bacon.

Keraf, G. 1980. Tatabahasa Indonesia. Ende Flores: Nusa Indah. Keraf, G. 1980. Komposisi. Ende Flores: Nusa Indah.

Keraf, G. 1981. Eksposisi dan Deskripsi. Ende Flores: Nusa Indah. Keraf, G. 1985. Argumentasi dan Narasi. Ende Flores: Nusa Indah


(43)

Lengkanawati, N.S. 1990. Aspek Logika dan Aspek Linguistik dalam Keterampilan Menulis: Studi tentang Profil Komposisi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Tesis Magister pada PPS IKIP Bandung: tidak diterbitkan.

Moeliono, A. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Nunan, D. 1991. Language Teaching Methodology. New York: Prentice Hall Inc. Nunan, D. 1989. Designing Tasks for Communicative Classroom. Cambridge.

Cambridge University Press.

Nunan, D. 2006. Task-Based Language Teaching in the Asia Context: Defineing ‘Task’. Asian EFL Journal Vol.8 No.3.

Nunn, R. 2006. Designing Holistic Units for Task-Based Learning. Asian EFL Journal Vol. 8 No.3.

Nurgiyantoro, B. 1995. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tanggal 23 Mei 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Richards, Jack C. & Willy A. Renandya. (tanpa tahun). Methodology in Language Teaching And Anthology of Current Practice. Cambridge: University Press. Rusyana, Y. 1984. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung:

Diponegoro.

Rusyana, Y. 1986. Keterampilan Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. Sagala, S. 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Sharum, J.L. & Eileen W. G. 2000. Teacher’s Handbook: “Contextualized Language Instruction”. USA: Heinle & Heinle, Thomson Learning.

Shihabuddin, 2009. Modul Evaluasi Bahasa Indonesia. Bandung: Upi Press. Siswojo, H. 1987. Karya Ilmiah. Jakarta: Erlangga.


(44)

Sujana. 1992. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Sudjana, N. 2006. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah (Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi). Bandung: Sinar Baru.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhardjono, dkk. 1997. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dirdikgutentis.

Suherli. 2002. Pengembangan Model Literasi dalam Pembelajaran Menulis (Studi tentang Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah pada Mahasiswa Universitas Galuh). Disertasi Doktor pada PPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Suryadi, IG. S. P. 1980. Penuntun Penyusunan: Paper, Skripsi, Thesis, Desertasi. Surabaya: Usaha Nasional.

Suriasumantri, S. 1990. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Sinar Harapan.

Syafi’ie, I. 1988. Retorika dalam Menulis. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Syamsuddin, A. R. 1994. Dari Ide – Bacaan – Simakan Menuju Menulis Efektif. Bandung: Bumi Siliwangi.

Syamsuddin, A.R. & Vismaia S. D. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tarigan, H.G. 1992. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Vivian, C. 1961. English Composition. New York: Barnes & Noble Books. UPI. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Depdiknas UPI.


(1)

tersebut melalui tiga tahap kegiatan, yaitu tugas awal, pelaksanaan tugas, dan tugas akhir.

B. Saran

Berdasarkan kajian teoretis dan temuan hasil penelitian yang dikemukakan di atas, maka pada bagian ini dapat dikemukakan beberapa saran yang bermanfaat sebagai berikut.

1. Dengan menggunakan pedoman dan petunjuk dalam menulis karya ilmiah, hendaknya guru mampu melaksanakan pengajaran menulis karya ilmiah dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik, yaitu siswa dapat menulis karya ilmiah dengan baik. Oleh karena itu, pada saat memberikan pelajaran menulis karya ilmiah, guru dapat menggunakan beberapa petunjuk dan tugas untuk dilaksankan oleh siswa disesuaikan dengan situasi dan kondisii sekolah masing-masing.

2. Dalam pembelajaran menulis karya ilmiah sebaiknya guru sering memberikan tugas-tugas latihan menulis yang sesuai dengan pengalaman siswa. Hal ini akan dapat membantu dan mendorong serta menumbuhkan siswa untuk bersemangat dalam menulis.

3. Guru harus sering memberikan motivasi pada siswa untuk selalu mencari informasi melalu kegiatan membaca buku ataupun membaca informasi melalui media internet. Dengan berbekal informasi yang diperoleh melalui kegiatan


(2)

150 membaca, maka siswa akan semakin mudah dalam menuangkan ide yang ingin dikemukakannya.

4. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan pembelajaran bahasa yang mampu meningkatkan keterampilan menulis karya ilmiah lainnya disamping mencerdaskan moral mereka. Guru dapat menyelenggarakan lomba penulisan karya ilmiah sebagai ajang untuk meningkatkan kemampuan menulis.

5. Hal lain yang dapat disarankan adalah penelitian lebih lanjut terhadap variabel yang berbeda untuk menciptakan suatu model pembelajaran bahasa khususnya menulis. Model ini dapat juga meningkatkan keterampilan berbahasa lainnya seperti keterampilan membaca, berbicara, dan menyimak dengan tidak menghilangkan salah satu tahap pembelajaran dari pendekatan.


(3)

151

DAFTAR PUSTAKA

Adidarmodjo, G. W. 1989. Renda-Renda Bahasa. Bandung: Angkasa.

Ahmad, H.T. & Zaiyadi. 1991. Bekal Mengarang. Jakarta: PT Emiltaska Triyasa. Akhadiah, S., dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.

Jakarta: Erlangga.

Akhadiah, S., Arsjad, M.G., & Riwan, S.H., 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Alwasilah, A.C. & Suzanna. 2005. Pokoknya Menulis Cara Baru Menulis dengan Metode Kolaborasi. Bandung: Kiblat Buku Utama.

Arifin, E.Z. 1998. Dasar-dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Grasindo. Badudu, J.S. 1987. Pelik-pelik Bahasa Indonesia. Bandung: CV Pustaka.

Branden, K.V. D. 2007. Task-Based Language Education: From Theory to Practice. Cambridge: University Press.

Brotowidjojo, M. 1993. Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Akademika.

Brown, H. D. 2000. Teaching by Principles: And Interactive Approach to Language Pedagogy. Sanfransisco State University.

Cahyani. I. 2001. Model Proses Belajar Mengajar Menulis Populer (Studi Kuasi Eksperimen dalam PBM Menulis Populer pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Tesis Magister pada PPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Cohen, A.D. (1994). Assessing Language Ability in the Classroom. Boston: Heinle & Heinle Publisher.

Dahlan, M. D. 1990. Model-model Mengajar. Bandung: Diponegoro.

Dawud dkk. 2004. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.


(4)

152 Depdikbud. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdikbud. 1992. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Djuharmie, E. 2005. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA dan MA Kelas XI.

Bandung: Penerbit Epsilon Grup.

Dwiloka, B. & Rati R. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta. Ellis, R. 2006. The Methodology of Task-Based Teaching. Asian EFL Journal Vol.8

No.3, 19-45

Email: blittle@hkbu.edu.hk Pendekatan berbasis tugas

Harmer, J. 2007. How to: Teach English. China: Pearson Logman.

http://en.wikipedia.org/wiki/Task-based _Language_ learning_&prev= ALkJrhjRFxc 9V8mcyRsqaVKrGExT_tBMwQ-cite_ref-two-1-10.

http://jalt-publications.org/tlt/file/98/jul/willis.html

Indriati, E. 2006. Menulis Karya Ilmiah: Artikel, Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Gramedia: Jakarta.

Iskandarwassid & Dadang S. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Jeon, J. 2006. EFL Teachers’ Perceptions of Task-Based Language Teaching: With a Focus on Korean Secondary Classroom Practice. Asian EFL Journal Vol.8 No.3, 192-206

Joyce, B. , Weil, M. & Calhoun, E. 2000. Models of Teaching. Boston-London: Allyn and Bacon.

Keraf, G. 1980. Tatabahasa Indonesia. Ende Flores: Nusa Indah. Keraf, G. 1980. Komposisi. Ende Flores: Nusa Indah.

Keraf, G. 1981. Eksposisi dan Deskripsi. Ende Flores: Nusa Indah. Keraf, G. 1985. Argumentasi dan Narasi. Ende Flores: Nusa Indah


(5)

Lengkanawati, N.S. 1990. Aspek Logika dan Aspek Linguistik dalam Keterampilan Menulis: Studi tentang Profil Komposisi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Tesis Magister pada PPS IKIP Bandung: tidak diterbitkan.

Moeliono, A. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Nunan, D. 1991. Language Teaching Methodology. New York: Prentice Hall Inc. Nunan, D. 1989. Designing Tasks for Communicative Classroom. Cambridge.

Cambridge University Press.

Nunan, D. 2006. Task-Based Language Teaching in the Asia Context: Defineing ‘Task’. Asian EFL Journal Vol.8 No.3.

Nunn, R. 2006. Designing Holistic Units for Task-Based Learning. Asian EFL Journal Vol. 8 No.3.

Nurgiyantoro, B. 1995. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tanggal 23 Mei 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Richards, Jack C. & Willy A. Renandya. (tanpa tahun). Methodology in Language Teaching And Anthology of Current Practice. Cambridge: University Press. Rusyana, Y. 1984. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung:

Diponegoro.

Rusyana, Y. 1986. Keterampilan Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. Sagala, S. 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Sharum, J.L. & Eileen W. G. 2000. Teacher’s Handbook: “Contextualized Language Instruction”. USA: Heinle & Heinle, Thomson Learning.

Shihabuddin, 2009. Modul Evaluasi Bahasa Indonesia. Bandung: Upi Press. Siswojo, H. 1987. Karya Ilmiah. Jakarta: Erlangga.


(6)

154 Sujana. 1992. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Sudjana, N. 2006. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah (Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi). Bandung: Sinar Baru.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhardjono, dkk. 1997. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dirdikgutentis.

Suherli. 2002. Pengembangan Model Literasi dalam Pembelajaran Menulis (Studi tentang Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah pada Mahasiswa Universitas Galuh). Disertasi Doktor pada PPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Suryadi, IG. S. P. 1980. Penuntun Penyusunan: Paper, Skripsi, Thesis, Desertasi. Surabaya: Usaha Nasional.

Suriasumantri, S. 1990. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Sinar Harapan.

Syafi’ie, I. 1988. Retorika dalam Menulis. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Syamsuddin, A. R. 1994. Dari Ide – Bacaan – Simakan Menuju Menulis Efektif. Bandung: Bumi Siliwangi.

Syamsuddin, A.R. & Vismaia S. D. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tarigan, H.G. 1992. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Vivian, C. 1961. English Composition. New York: Barnes & Noble Books. UPI. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Depdiknas UPI.


Dokumen yang terkait

Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi pada Siswa Kelas X.2 SMA Negeri 1 Cibitung

0 6 88

PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 16 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 7 57

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN HAYATI (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMA N 1 Natar Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 19 58

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GALLERY WALK (GW) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 14 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

3 47 45

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Eksperimen Semu Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 6 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/201

0 9 48

Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012

6 38 60

Peningkatan Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan Melalui Teknik Diskusi pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo Talangpadang Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012

0 7 55

Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Undangan Melalui Teknik Pemodelan pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Tangkit Serdang Pugung Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012

3 16 100

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI SISTEM PERTAHANAN TUBUH (Kuasi Eksperimen pada Siswa SMA Negeri 1 Kalianda Kelas XI Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 23 68

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Menggunakan Media Objek Langsung pada Siswa Kelas I SDN Habau Tahun Pelajaran 20172018

0 0 14