Evaluasi Kampanye Elektronik Calon Legislatif dan Calon Presiden Republik Indonesia pada Pemilu 2014

EVALUASI KAMPANYE ELEKTRONIK CALON
LEGISLATIF DAN CALON PRESIDEN REPUBLIK
INDONESIA PADA PEMILU 2014

IRSYAD SATRIA

DEPARTEMEN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Evaluasi Kampanye
Elektronik Calon Legislatif dan Calon Presiden Republik Indonesia Pada Pemilu
2014 adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, September 2014
Irsyad Satria
G14100095

ABSTRAK
IRSYAD SATRIA. Evaluasi Kampanye Elektronik Calon Legislatif dan Calon
Presiden Republik Indonesia Pada Pemilu 2014. Dibimbing oleh ANANG
KURNIA dan YANI NURHADRYANI.
Penggunaan media sosial (Facebook, Twitter, Youtube, dll) merupakan
aktivitas yang banyak diminati oleh pengguna internet masa kini. Pengguna
internet sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki hak pilih menjadi sasaran
bagi calon legislatif (Caleg) dan calon presiden (Capres) untuk berkampanye
melalui media sosial maupun Website (e-campaign). Pemanfaatan media sosial
dan Website Caleg oleh pemilih masih rendah. Hal dikarenakan rendahnya tingkat
ketertarikan pemilih terhadap Caleg dan responden lebih menyukai kampanye
Caleg melalui televisi. Hal ini berbeda dengan tingkat pemanfaatan Website dan
media sosial Capres oleh pemilih yang dapat digolongkan cukup tinggi.
Berdasarkan skor relatifnya, secara keseluruhan reponden yang telah

memanfaatkan Website dan media sosial Capres berpendapat setuju bahwa
kampanye Capres melalui Website, Twitter, Facebook Page, maupun Youtube
mampu mempengaruhi keputusan voting mereka untuk memilih salah satu
kandidat Capres. Selain itu berdasarkan korelasi peringkat spearman, dapat
diketahui adanya hubungan yang signifikan antara jumlah tweet atau retweet
Twitter dan jumlah update Facebook Page Capres yang dibaca oleh responden
dengan keputusan voting-nya untuk memilih salah satu kandidat Capres.
Pemanfaatan media sosial dan Website oleh Caleg DPR RI di Dapil 2 Jakarta dan
Dapil 3 Jawa Barat mengalami peningkatan aktivitas yang cukup signifikan dari
awal masa kampanye ke masa mendekati Pilleg 2014, namun mengalami
penurunan dari masa mendekati Pilleg 2014 ke masa setelah Pilleg 2014. Hal
yang sama juga terlihat dari pemanfaatan media sosial dan Website oleh Capres
yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan selama masa kampanye.
Kata kunci: e-campaign, ICT, korelasi peringkat Spearman, statistika deskriptif,
voting.

ABSTRACT
IRSYAD SATRIA. Prospective Evaluation of E-Campaign Legislative and
Presidential Candidate of the Republic of Indonesia At the 2014 Election.
Supervised by ANANG KURNIA and YANI NURHADRYANI.

The use of social media (Facebook, Twitter, Youtube, etc.) is an activity that
is much in demand by today's internet users. Internet users as part of a community
that has the right to select a target for legislative candidates (candidates) and
presidential candidate (Candidates) for the campaign through social media or
website (e-campaign). The utilization of social media and Websites candidates by
voters still low. This is because the low level of voter interest on the candidates
and respondents preferred candidates campaign through television. This is in
contrast with the level of utilization of social media Websites and Presidential
candidate by voters who can be classified quite high. Based on their relative

scores, overall respondents who have used the website and social media argued
Candidates Candidates agree that campaign through the Website, Twitter,
Facebook Page, and YouTube are able to influence their voting decision to choose
one candidate Candidates. In addition, based on the Spearman rank correlation, it
can be seen a significant relationship between the number of tweets or retweet
Twitter updates and Facebook Page Presidential candidate number which is read
by the respondent with his voting decision to choose one candidate Candidates.
The utilization of social media and website by the House of Representatives
candidates in the electoral district 2 Jakarta and West Java Dapil 3 activity
increased significantly from the beginning of the campaign period to period

approaching Pilleg 2014, but decreased from the approaching Pilleg 2014 to 2014
period after Pilleg thing the same is evident from the use of social media and
Website by Candidates who experience a significant increase during the campaign
period
Keywords: descriptive statistic, e-campaign, ICT, Spearman rank correlation,
voting

EVALUASI KAMPANYE ELEKTRONIK CALON
LEGISLATIF DAN CALON PRESIDEN REPUBLIK
INDONESIA PADA PEMILU 2014

IRSYAD SATRIA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Statistika pada
Departemen Statistika

DEPARTEMEN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PRAKATA
Alhamdullilah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT
karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini berjudul Evaluasi Kampanye Elektronik Calon Legislatif dan
Calon Presiden Republik Indonesia Pada Pemilu 2014. Karya ilmiah merupakan
salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Statistika pada Departemen
Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian
Bogor.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, antara lain:
1. Bapak Dr Anang Kurnia, MSi dan Ibu Dr Yani Nurhadryani, PhD atas
bimbingan, masukan, dan kesabarannya selama penulis menyelesaikan
karya ilmiah ini.
2. Dosen pengajar Departemen Statistika atas ilmu yang telah diberikan.
3. Ibu Markonah, Ibu Tri, dan Tata Usaha Departemen Statistika atas
bantuannya dalam kelancaran administrasi.

4. Departemen Survey and Reseach Himpunan Profesi Gamma Sigma Beta
2014 atas bantuannya dalam melakukan survei penelitian.
5. Keluarga di rumah, terutama Ayah, Ibu, dan Uniang atas kasih sayang dan
doanya.
6. Anissa Rahmayanti, teman-teman Statistika 47, dan warga Kota Bogor
Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan atas semangat dukungan dan bantuannya.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan karya ilmiah
ini. Oleh karena itu, penulis menerima saran dan kritikan yang membangun dari
berbagai pihak agar dapat meningkatkan pengetahuan penulis di masa yang akan
datang. Penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bogor, September 2014
Irsyad Satria

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vi


DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Tujuan Penelitian

2


Ruang Lingkup Penelitian

2

METODE

3

Data dan Metode Penarikan Contoh

3

Prosedur Analisis Data

4

HASIL DAN PEMBAHASAN

5


Deskripsi Karakteristik Responden Pemilih Caleg

5

Pemanfaatan Website dan Media Sosial Caleg oleh Responden

6

Pendapat Responden tentang Pengaruh Kampanye Elektronik terhadap
Keputusan Voting

8

Perbandingan Pemanfaatan Media Sosial oleh Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta 9
Perbandingan Pemanfaatan Media Sosial oleh Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa
Barat

16

Perbandingan Pemanfaatan Website oleh Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta dan

Dapil 3 Jawa Barat
21
Deskripsi Karakteristik Responden Pemilih Capres

22

Pemanfaatan Website Capres oleh Responden Pemilih Capres

24

Pemanfaatan Media Sosial Twitter Capres oleh Responden Pemilih Capres

25

Pemanfaatan Media Sosial Facebook Page Capres oleh Responden Pemilih
Capres
26
Pemanfaatan Media Sosial Youtube Capres oleh Responden

27


Pendapat Responden tentang Pengaruh Kampanye Elektronik Capres terhadap
Keputusan Voting
28
Media Prioritas Utama oleh Responden untuk Melihat Kampanye Capres

30

Pemanfaatan Website dan Media Sosial Kampanye oleh Capres

31

SIMPULAN
Daftar Pustaka

336
37

LAMPIRAN

38

RIWAYAT HIDUP

61

DAFTAR TABEL
1 Alamat media sosial resmi Capres
2 Alamat Website kampanye resmi Capres
3 Persentase kegiatan yang dilakukan oleh pemilih saat membuka
Website Caleg (dari 10% responden)
4 Frekuensi dan skor relatif pendapat responden tentang pengaruh
kampanye Website dan media sosial Caleg DPR RI terhadap keputusan
voting
5 Media yang digunakan responden untuk melihat kampanye Caleg
6 Pemanfaatan media sosial oleh Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta dari total
42 (51%) pada awal masa kampanye dan 44 (53%) pada masa
mendekati dan setelah Pilleg 2014
7 Pemanfaatan media sosial oleh Caleg Dapil 3 Jawa Barat Dari 32% atau
33 Caleg yang memanfaatan media sosial
8 Persentase indikator penilaian Website Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta
9 Persentase indikator Website Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat
10 Persentase pemanfaatan Website kampanye resmi Capres oleh
responden
11 Persentase kegiatan yang dilakukan oleh responden saat membuka
Website kampanya resmi Capres
12 Persentase pemanfaatan Twitter kampanye resmi Capres oleh
responden
13 Persentase followers Twitter kampanye resmi Capres
14 Persentase pemanfaatan Facebook Page kampanye resmi Capres oleh
responden
15 Persentase fans Facebook Page resmi Capres
16 Persentase pemanfaatan akun Youtube Capres oleh responden
17 Pendapat responden tentang pengaruh kampanye Website dan media
sosial Capres terhadap keputusan voting
18 Korelasi Spearman antara pemanfaatan Website dan media sosial
Capres dengan pendapat tentang pengaruh kampanye Website dan
media sosial Capres terhadap keputusan voting
19 Media yang disukai responden untuk melihat kampanye Capres
20 Persentase indikator penilaian Website Capres pada akhir masa

2
3
7

8
9

9
16
21
22
24
24
25
26
26
27
27
28

29
30
31

DAFTAR GAMBAR
1 Persentase responden berdasarkan Dapil
2 Persentase responden berdasarkan pendidikan terakhir
3 Persentase alasan responden yang tidak memanfaatkan Website dan
atau media sosial Caleg
4 Persentase media elektronik yang dimanfaatkan oleh pemilih (dari 10%
responden) untuk mengetahui kampanye Caleg
5 Perbandingan jumlah tweet Twitter Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta
6 Perbandingan jumlah percakapan (retweet, tweet, reply) Twitter Caleg
7 Perbandingan jumlah followers Twitter Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta

5
6
6
7
10
10
11

8 Perbandingan jumlah follow Twitter Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta
9 Perbandingan tingkat aktivitas Twitter Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta
10 Perbandingan jumlah friends Facebook Personal Account Caleg DPR
RI Dapil 2 Jakarta
11 Perbandingan jumlah fans Facebook Page Caleg DPR RI Dapil 2
Jakarta
12 Perbandingan jumlah talking about Facebook Page Caleg DPR RI
Dapil 2 Jakarta
13 Perbandingan tingkat aktivitas Facebook Page Caleg DPR RI Dapil 2
Jakarta
14 Perbandingan jumlah subscribe Youtube Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta
15 Perbandingan jumlah video Youtube Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta
16 Perbandingan jumlah anggota Facebook Group Caleg DPR RI Dapil 2
Jakarta pada Pilleg 2014
17 Perbandingan jumlah followers Twitter Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa
Barat
18 Perbandingan jumlah percakapan Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat
19 Perbandingan jumlah follow Twitter Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat
20 Perbandingan tingkat aktivitas dari Twitter Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa
Barat
21 Perbandingan jumlah friends Facebook Personal Account Caleg DPR
RI Dapil 3 Jawa Barat
22 Perbandingan jumlah fans (like) Facebook Page Caleg DPR RI Dapil 3
Jawa Barat
23 Perbandingan jumlah talking about Facebook Page Caleg DPR RI
Dapil 3 Jawa Barat
24 Perbandingan tingkat aktivitas Facebook Page Caleg DPR RI Dapil 3
Jawa Barat
25 Perbandingan jumlah video kampanye akun Youtube Caleg DPR RI
Dapil 3 Jawa Barat pada Pilleg 2014
26 Perbandingan jumlah view Youtube Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat
27 Persentase responden pemilih Capres berdasarkan umur
28 Persentase responden berdasarkan jenis pekerjaan
29 Persentase jumlah tweet atau retweet kampanye yang dibaca oleh
responden
30 Persentase kisaran jumlah kampanye update yang dibaca oleh fans
31 Persentase kisaran jumlah video kampanye Youtube yang dilihat oleh
responden
32 Peningkatan jumlah followers Twitter Capres
33 Peningkatan jumlah tweet Twitter Capres
34 Perbandingan jumlah percakapan Twitter Capres
35 Peningkatan jumlah fans Facebook Page kedua Capres
36 Perbandingan jumlah talking about Facebook Page Capres
37 Peningkatan jumlah jumlah subscribe kedua akun Youtube Capres
38 Peningkatan jumlah video akun Youtube kedua Capres selama masa
kampanye
39 Perbandingan jumlah view video Youtube kampanye kedua Capres
40 Perbandingan jumlah percakapan video Youtube Capres

11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
19
19
19
20
20
23
23
25
27
28
31
32
32
33
33
34
34
35
35

DAFTAR LAMPIRAN
1 Jadwal pengambilan data pemanfaatan Website dan media sosial oleh
Capres
2 Indikator penilaian media sosial
3 Indikator penilaian Website
4 Daftar Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta yang menggunakan Twitter dan
Youtube
5 Daftar Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta yang menggunakan Facebook
(Personal Account, Page, Group)
6 Daftar Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat yang menggunakan Twitter
dan Youtube
7 Daftar Caleg DPR RI Dapil 3 Jawa Barat yang menggunakan Facebook
(Personal Account, Page, Group)
8 Daftar Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta yang memanfaatkan Website
9 Daftar Caleg Dapil 3Jawa Barat yang memanfaatkan Website
10 Kuesioner penelitian pemilih Caleg
11 Kuesioner penelitian pemilih Capres

38
38
39
40
42
44
46
48
48
49
55

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengguna internet Indonesia menunjukan pertumbuhan yang signifikan.
Menurut survei yang dilakukan oleh MarkPlus Insight pada Agustus-September
2013 diperoleh jumlah pengguna internet tumbuh signifikan hingga 22% dari 62
juta jiwa di tahun 2012 menjadi 74,5 juta jiwa di tahun 2013. Angka ini
diperkirakan akan mencapai angka 100 juta jiwa di tahun 2015 (www.themarketeers.com).
Pengguna internet sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki hak pilih
menjadi sasaran bagi politisi untuk berkampanye melalui internet terutama media
sosial dan Website. Penggunaan internet untuk kegiatan kampanye oleh politisi
telah menciptakan ruang baru bagi masyarakat untuk mengetahui lebih banyak
tentang kegiatan kampanye politik. Kegiatan kampanye politisi melalui internet
lebih dikenal dengan e-campaign. Menurut Nurhadryani (2009) e-campaign
merupakan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh aktor yang
terlibat (politisi, partai politik, kandidat, masyarakat, LSM, media massa, dan lain
lain) yang bertujuan melibatkan masyarakat dalam pembentukan opini publik.
Suatu survei penelitian tentang e-campaign telah dilakukan oleh Bermudez
(2012) di US tepatnya tanggal 30 Oktober 2012 sampai dengan 5 November 2012
yang meneliti tentang pengaruh pesan Twitter pada pemilih yang terdaftar untuk
memilih pada pemilihan presiden. Penelitian tersebut menunjukan pesan Twitter
belum mampu meningkatkan partisipasi pemilih dalam pemilihan presiden
terlepas dari pesan tersebut berasal dari calon yang mereka dukung atau tidak.
Selain itu mayoritas responden merasa bahwa pesan Twitter tidak berpengaruh
pada kemungkinan mereka untuk memilih kandidat presiden yang mengirim pesan
Twitter untuk memilih kandidat tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Nurhadryani (2009) menunjukan dari 44
partai politik nasional yang berpartisipasi dalam pemilihan umum (Pemilu) 2009
sebanyak 27 partai atau 61% telah membuat Website sendiri. Nurhadryani
menemukan Website tersebut menampilkan fungsi seperti akses ke materi yang
berhubungan dengan kampanye, sementara sebagian besar dari Website sangat
statik dengan sangat sedikit fitur interaktifnya. Kemudian Website tersebut juga
masih sangat minim fasilitas untuk meminta para pengunjung memberikan alamat
emailnya sebagai fitur yang potensial untuk melakukan kampanye. Pada Pemilu
berikutnya yaitu pada tahun 2014 Nurhardyani melanjutkan penelitiannya dengan
Amirulla. Amirulla dan Nuhadryani (2013) menemukan bahwa menjelang Pemilu
pada tahun 2014 partai politik sudah banyak menggunakan media social dan
Website dalam kampanye politiknya. Facebook menjadi media sosial yang paling
banyak digunakan oleh partai politik yaitu sebanyak 27 partai politik (dari 34
partai politik) atau sekitar 80% dari partai politik. Kemudian dari 34 partai politik
terdapat 27 (70%) partai politik yang telah menggunakan Website.
Pada pemilihan legislatif (Pilleg) 2014 dan pemilihan presiden (Pilpres)
2014 calon legislatif (Caleg) dan calon presiden (Capres) juga telah menggunakan
Website dan beberapa media sosial untuk media kampanyenya. Hal ini membuat
peneliti tertarik melakukan kajian penggunaan/pemanfaatan Website dan media

2
sosial tidak hanya dari sisi Caleg dan Capres tetapi juga dari sisi pemilihnya
dengan melakukan survei.

Tujuan Penelitian
1.
2.

3.
4.

Melakukan kajian pemanfaatan Website dan media sosial oleh pemilih pada
Pilleg dan Pilpres 2014.
Mengkaji hubungan antara pemanfaatan Website dan media sosial Caleg
beserta Capres oleh pemilih dengan pendapat pemilih tentang pengaruh
kampanye elektronik Caleg dan Capres terhadap keputusan voting untuk
memilih salah satu kandidat Caleg dan Capres.
Mengkaji media yang menjadi prioritas utama oleh pemilih untuk
mengetahui informasi kampanye Caleg dan Capres.
Melakukan perbandingan pemanfaatan Website dan media sosial oleh
Caleg DPR RI dan Capres pada Pilleg dan Pilpres 2014.

Ruang Lingkup Penelitian
1.

2.

Pemilih yang dipilih adalah masyarakat yang telah memiliki hak pilih
pada Dapil 2 Jakarta dan Dapil 3 Jawa Barat (Bagian Kota Bogor) yang
memiliki koneksi internet melalui mobile, laptop, dll untuk Pilleg 2014
dan pemilih pada kota Bogor untuk Pilpres 2014.
Media sosial yang menjadi kajian adalah Twitter, Facebook (Personal
Account, Page, Group) dan Youtube kampanye resmi Daftar Calon Tetap
(DCT) peserta Pilleg 2014 pada tingkat DPR RI daerah pemilihan (Dapil)
2 Jakarta dan Dapil 3 Jawa Barat beserta Capres RI peserta Pilpres 2014.
Jumlah Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta adalah 83 orang dan jumlah Caleg
DPR RI Dapil 3 Jawa Barat adalah 104 orang. Berdasarkan keputusan
Komisi Pemilihan Umum (KPU) tahun 2014 tentang penetapan pasangan
calon peserta Pemilu Presiden dan wakil presiden telah ditetapkan dua
calon presiden Republik Indonesia yaitu H. Prabowo Subianto dan Ir. H.
Joko Widodo. Tabel 1 menunjukan alamat media sosial kampanye resmi
Capres.
Tabel 1. Alamat media sosial resmi Capres
Media sosial
Alamat media sosial kampanye
Prabowo Subianto
Twitter
@prabowo08
Facebook Page
Prabowo Subianto
Youtube
Gerindra TV
Joko Widodo
Twitter
@jokowi_do2
Facebook Page
Joko Widodo
Youtube
JKW4Presiden

3
3. Website kampanye resmi Daftar Calon Tetap (DCT) peserta Pilleg 2014
pada tingkat DPR RI Dapil 2 Jakarta dan Dapil 3 Jawa Barat beserta
Capres RI peserta Pilpres 2014. Berikut Website resmi kampanye Capres
RI pada Pilpres 2014 dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Alamat Website kampanye resmi Capres
Calon presiden
Alamat Website
Prabowo Subianto
selamatkanindonesia.com
Joko Widodo
jkw4presiden.com

METODE
Data dan Metode Penarikan Contoh
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data pemanfaatan Website
dan media sosial Caleg dan Capres oleh pemilih berserta data pemanfaatan
Website dan media sosial oleh Caleg DPR RI dan Capres yang keduanya
merupakan data primer. Berikut adalah penjelasan metode penarikan contoh data
tersebut :
1. Data pemanfaatan Website dan media sosial Caleg dan Capres oleh
pemilih dikumpulkan melalui survei dengan metode penarikan contoh
tidak berpeluang. Metode penarikan contoh yang digunakan adalah
purpossive sampling dan snowball sampling. Metode survei yang
digunakan adalah metode wawancara dan menyebar kuesioner ke
responden. Responden yang disurvei sebanyak 137 orang untuk pemilih
Caleg dan 92 orang untuk pemilih Capres. Pengambilan data
pemanfaatan Website dan media sosial Caleg oleh pemilih dilakukan
tanggal 10 Maret 2014 sampai dengan 31 Maret 2014 (Pilleg
dilaksanakan pada tanggal 9 April 2014) sedangkan untuk data
pemanfaatan Website dan media sosial Capres oleh pemilih dilakukan
tanggal 9 Juni 2014 sampai dengan 30 Juni 2014 (Pilpres dilaksanakan
pada tanggal 9 Juli 2014).
2. Data pemanfaatan Website dan media sosial oleh Caleg DPR RI dan
Capres dikumpulkan melalui penelusuran menggunakan mesin pencari.
Data pemanfaatan Website dan media sosial oleh Caleg DPR RI
dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pada awal masa kampanye,
mendekati Pilleg 2014 dan setelah Pilleg 2014. Pengambilan data untuk
awal kampanye dilakukan pada tanggal 20 Februari 2014 sampai dengan
28 Februari 2014 sedangkan untuk data mendekati dan sesudah Pilleg
2014 dilakukan pada tanggal 30 Maret 2014 sampai dengan 8 April
2014 dan 17 April 2014 sampai dengan 23 April 2014. Data
pemanfaatan Website dan media sosial oleh Capres akan diambil tanggal
4 Juni 2014 (awal masa kampanye Capres) kemudian akan dilakukan
pengambilan 1 kali dalam 3 hari berikutnya sampai tanggal 5 Juli 2014.
Jadwal pengambilan data pemanfaatan Website dan media sosial Capres

4
dapat dilihat pada Lampiran 1. Data pemanfaatan Website dan media
sosial oleh Caleg dan Capres terdiri dari beberapa indikator penilaian.
Indikator penilaian untuk media sosial dapat dilihat pada Lampiran 2.
Indikator penilaian tersebut berdasarkan penelitian Amirulla dan
Nurhadyani (2013) ditambah dengan indikator penilaian yang digunakan
oleh Bonson et al (2012). Indikator penilaian untuk Website
menggunakan Indikator penilaian dari penelitian Nurhadryani (2009)
yang dapat dapat dilihat pada Lampiran 3.

Prosedur Analisis Data
Berikut prosedur analisis data pemanfaatan Website dan media sosial Caleg
dan Capres oleh pemilih :
1. Membuat kuesioner penelitian.
Pembuatan kuesioner ini merujuk pada kuesioner penelitian terdahulu yaitu
oleh Teng (2012), Bermudez (2012), dan Hamilton (2011). Hasil kuesioner ini
akan digunakan untuk menjawab tujuan pertama, kedua, ketiga. Kuesioner
untuk pemilih pada Pilleg 2014 dapat dilihat pada Lampiran 13 dan kuesioner
untuk pemilih pada Pilres 2014 dapat dilihat pada Lampiran 14.
2. Melakukan survei pendahuluan.
3. Melakukaaan survei.
4. Melakukan analisis statistika deskriptif pada data yang sudah terkumpul.
5. Mengkaji posisi relatif pendapat pemilih tentang pengaruh kampanye
elektronik Caleg dan Capres terhadap keputusan voting mereka untuk
memilih salah satu kandidat dan menguji hubungan antara pemanfaatan
Website dan media sosial Caleg dan Capres oleh pemilih dengan pendapat
pemilih tersebut.
Pengujian hubungan ini dapat menggunakan korelasi peringkat Spearman.
Pengujian hubungan ini dilakukan pertama antara lama waktu yang dihabiskan
oleh responden untuk membaca Website resmi Caleg (berskala ordinal) dan
Capres dengan keputusan voting pemilih untuk memilih salah satu kandidat
(skala Likert), kedua antara jumlah tweet atau retweet yang dibaca oleh
pemilih (berskala ordinal) dengan keputusan voting pemilih untuk memilih
salah satu kandidat, ketiga antara jumlah kampanye update yang dibaca oleh
pemilih (berskala ordinal) dengan keputusan voting pemilih untuk memilih
salah satu kandidat, keempat antara jumlah video kampanye yang dilihat oleh
pemilih (berskala ordinal) dengan keputusan voting pemilih untuk memilih
salah satu kandidat. Hipotesis yang digunakan adalah :
H0 : X dan Y tidak berkorelasi
H1 : X dan Y memiliki korelasi
Koefisien korelasi peringkat Spearman jika ada pengamatan yang memiliki
nilai yang sama (setara peringkatnya) atau tidak dapat dihitung menggunakan
rumus :
̅
̅

̅
̅ ∑

̅
adalah peringkat dari pengamatan X ke i, adalah rata-rata peringkat X,
adalah peringkat dari pengamatan Y ke i, dan ̅ adalah rata-rata peringkat

5
dari Y. Jika semua pengataman berlainan nilainya satu sama lain maka
rumusnya menjadi lebih sederhana yaitu :



dimana ∑
Kriteria keputusan tolak H0 pada taraf nyata jika nilai dari lebih besar
daripada nilai titik kritis dari korelasi peringkat Spearman atau kurang dari
negatif nilai titik kritisnya (Daniel, 1990).
6. Menghitung nilai relatif dari keragaman data menggunakan coefficient of
variation (CV) untuk mengukur keteheterogenenan atau variasi data. Rumus
mencari CV untuk data contoh adalah
%
̅
dengan adalah simpangan baku, ̅ adalah rataan contoh. Nilai CV yang kecil
menunjukkan bahwa data tidak terlalu beragam dan dikatakan lebih konsisten
(Setiawan, 2011).
Prosedur analisis untuk data pemanfaatan Website dan media sosial oleh
Caleg DPR RI dan Capres yaitu mengumpulkan data melalui mesin pencari.
Kemudian setelah data terkumpul dilakukan analisis statistika deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Karakteristik Responden Pemilih Caleg
Total responden yang diperoleh adalah 137 responden. Gambar 1
menunjukan persentase responden untuk setiap Dapil. Persentase responden dari
Dapil 3 Jawa Barat Bagian Kota Bogor yang lebih besar dibandingkan dengan
Dapil 2 Jakarta disebabkan oleh lebih mudahnya akses dalam pelaksanaan survei.
Responden terdiri dari 57% berjenis kelamin laki-laki dan 43% berjenis kelamin
perempuan. Kemudian responden sebagian besar berada pada kisaran umur 18-25
tahun yaitu sebanyak 121 responden.

Dapil 3 jawa
Barat Bagian
Bogor Kota
68%

Dapil 2 Jakarta
32%

Gambar 1. Persentase responden berdasarkan Dapil

6
1% 1%

1% 16%

14%
67%
Sekolah Dasar

SMP/Sederajat

SMA/Sederajat

Diploma

S1

S2

Gambar 2 Persentase responden berdasarkan pendidikan terakhir
Gambar 2 menunjukan persentase responden berdasarkan jenjang
pendidikannya. Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui sebagian besar
responden berpendidikan S1, hal ini disebabkan oleh kemudahan dalam
memperoleh responden pada jenjang pendidikan ini.

Pemanfaatan Website dan Media Sosial Caleg oleh Responden
Berdasarkan hasil survei, total responden yang memanfaatkan Website dan
atau media sosial Caleg adalah sebesar 10% atau 14 responden. Sisanya 90%
responden menyatakan tidak pernah membuka /memanfaatkan Website dan atau
media sosial Caleg. Jika hal ini dibandingkan dengan intensitas waktu yang
dihabiskan oleh responden untuk browsing internet, sebagian besar responden
telah menghabiskan waktu yang cukup lama untuk browsing internet yaitu lebih
dari 3 jam sebesar 34 % responden, 1-

Dokumen yang terkait

Pengusulan Pasangan Calon Presiden Dan Wakil Presiden Sebagai Peserta Pemilu Menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008

0 10 122

Tanggapan Generasi Muda Etnis Tionghoa terhadap Implementasi Strategi Kampanye Calon Legislatif dari Etnis Tionghoa dalam Pemilu 2014.

0 2 13

PENDAHULUAN TANGGAPAN GENERASI MUDA ETNIS TIONGHOA TERHADAP IMPLEMENTASI STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF DARI ETNIS TIONGHOA DALAM PEMILU 2014 (Studi Deskriptif Kualitatif pada Implementasi Strategi Kampanye Calon Legislatif dari Etnis Tionghoa dalam

0 2 34

KAMPANYE HITAM CALON PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2014 : SEBUAH KAJIAN PRAGMATIK.

0 5 34

REPRESENTASI DIRI PASANGAN CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DALAM IKLAN KAMPANYE PEMILU 2014 DI MEDIA TELEVISI(Kajian Linguistik Fungsional).

0 6 34

Konstruksi Ideal Pembatasan Dana Kampanye Calon Legislatif Peserta Pemilu.

0 0 23

PENGARUH KAMPANYE HITAM (BLACK CAMPAIGN) PADA PEMILIH PEMULA (Studi Eksperimen Pengaruh Kampanye Hitam (Black Campaign) Pada Kampanye Calon Presiden Dan Calon Wakil Presiden Pemilu 2014 Melalui Media Sosialisasi Dan Diskusi Terhadap Pemahaman Pemilihan Um

0 0 16

Pemberitaan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden di Surat Kabar Selama Masa Kampanye Pemilu 2014 (Studi Mengenai Pemberitaan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden dalam Harian Kompas, Suara Merdeka, dan Solopos Pada Masa Kampanye Pemilu 2014).

0 0 18

REPRESENTASI DIRI PASANGAN CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DALAM IKLAN KAMPANYE PEMILU 2014 DI MEDIA TELEVISI(Kajian Linguistik Fungsional) - repository UPI T LIN 1202614 Title

0 0 4

POLA REKRUTMEN CALON LEGISLATIF PARTAI GERINDRA PADA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014 DI KABUPATEN JEPARA -

0 0 52