Produksi Pendederan Ikan Black Ghost Apteronotus albifrons Ukuran 1 Inci pada Padat Penebaran 2 Hingga 8 Ekor/Liter.

PRODUKSI PENDEDERAN IKAN BLACK GHOST
(Apteronotus albifrons) UKURAN 1 INCI PADA PADAT
PENEBARAN 2 HINGGA 8 EKOR/LITER

MUHAMMAD YURIS AZZA BAIHAQI

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Produksi Pendederan
Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons) Ukuran 1 Inci Pada Padat Penebaran 2
hingga 8 Ekor/Liter”adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
atau tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, September 2014

Muhammad Yuris Azza Baihaqi
NIM C14100059

ABSTRAK
MUHAMMAD YURIS AZZA BAIHAQI. Produksi Pendederan Ikan Black
Ghost (Apteronotus albifrons) Ukuran 1 Inci Pada Padat Penebaran 2 hingga 8
Ekor/Liter. Dibimbing oleh DADANG SHAFRUDDIN dan IIS DIATIN.
Ikan black ghost merupakan komoditas unggulan ekspor, tetapi
produksinya masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan mendapatkan
produktivitas optimum pendederan melalui peningkatan padat penebaran. Benih
ikan ukuran 2,88±0,21 cm dipelihara dalam akuarium dengan kepadatan berbeda
yaitu 2 ekor/liter, 4 ekor/liter, 6 ekor/liter dan 8 ekor/liter. Selama pemeliharaan
ikan diberi pakan 2 kali sehari secara ad satiation dan kualitas air dikelola melalui
penyiponan dan pergantian air sebesar 40% setiap hari. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa padat penebaran ikan mempengaruhi semua parameter

penelitian kecuali koefisien keragaman ikan. Akan tetapi tingkat kelangsungan
hidup, laju pertumbuhan, pertumbuhan panjang mutlak dan efisiensi pakan lebih
tinggi dibandingkan dengan padat penebaran lainnya dicapai pada perlakuan padat
penebaran 2 dan 4 ekor/liter. Dengan demikian produktivitas paling optimal
pendederan ikan black ghost dicapai pada padat penebaran ikan 4 ekor per liter.
Kata kunci: padat tebar, benih dan ikan black ghost Apteronotus albifrons

ABSTRACT
MUHAMMAD YURIS AZZA BAIHAQI. Production of Black Ghost
(Apteronotus albifrons) Sized 1 Inchi Stocking Density of 2 until 8 Fish/Liters.
Supervised by DADANG SHAFRUDDIN and IIS DIATIN.
Black ghost is one of superior commodity exports, but production still be
relatively low. The purpose of the recent study was to obtain the optimum point of
black ghost production through manipulation of stocking density. Black ghost
fries with average length of 2,88±0,21 cm were reared in tanks with different
stocking densities of 2 fishes/liter, 4 fishes/liter, 6 fishes/liter, and 8 fishes/liter.
During the maintenance, fishes were fed 2 times a day using at satiation method
and water quality management was performed through syphoning and water
exchange of 40% a day. The results showed that the stocking densities affected all
parameters of the study except variety coeffisient of the length. However the

higher results on survival rate, specific growth rate, absolute length growth and
feed utilization efficiency were achieved by the density of 2 and 4 fish/liter.
Therefore, it could be concluded that the most optimum productivity of black
ghost production was achieved at stocking density of 4 fishes/liter.
Keywords: density, fry and black ghost Apteronotus albifrons

PRODUKSI PENDEDERAN IKAN BLACK GHOST
(Apteronotus albifrons) UKURAN 1 INCI PADA PADAT
PENEBARAN 2 HINGGA 8 EKOR/LITER

MUHAMMAD YURIS AZZA BAIHAQI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Budidaya Perairan

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi : Produksi Pendederan Ikan Black Ghost Apteronotus albifrons
Ukuran 1 Inci pada Padat Penebaran 2 Hingga 8 Ekor/Liter.
Nama
: Muhammad Yuris Azza Baihaqi
NIM
: C14100059
Program Studi : Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya

Disetujui oleh

Ir. Dadang Shafrudin, MS.
Pembimbing I

Ir. Iis Diatin, MM.
Pembimbing II


Diketahui oleh

Dr. Ir. Mia Setiawati, M.Si.
Sekretaris Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Produksi
Pendederan Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons) Ukuran 1 Inci Pada Padat
Penebaran 2 Hingga 8 Ekor/Liter”. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret
hingga April 2014 di Laboratorium Teknik Produksi dan Manajemen Akuakultur,
Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
Pertanian Bogor.
Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar besarnya
atas bantuan yang telah diberikan berbagai pihak khususnya kepada:
1. Ir. Dadang Shafruddin, MS selaku pembimbing I, Ibu Ir Iis Diatin, MM
selaku pembimbing II dan Pembimbing akademik Dr. Ir. Widanarni, MSi
yang telah memberikan banyak saran dan dukungandalam pelaksanaan

penelitian dan penyusunan tugas akhir ini.
2. Prof. Dr. Ir. Daniel Djokosetiyanto, DEA selaku Dosen Penguji tamu dan
Rahman SPi, MSi selaku Komisi Pendidikan Departemen yang telah banyak
memberikan arahan, saran, dan masukkan untuk penyusunan tugas akhir ini.
3. Kedua orang tua, Bapak Rokhyadi dan Ibu Umi Hayati yang selalu
mencurahkan kasih sayangnya, do’a dan dukungan yang tiada henti. Afsun
Aulia Nirmala dan Gita Paramita Agustin yang senantiasa memberikan
motivasi, nasihat dan semangat kepada penulis.
4. Teman-teman dan sahabat seperjuangan BDP 47 atas semangat, motivasi,
kebersamaan, dan kenangan. Keluarga besar Departemen Budidaya Perairan,
BDP 46, BDP 48, dan BDP 49.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis, ilmu pengetahuan, masyarakat,
dan seluruh pihak yang membutuhkan.

Bogor, September 2014

Muhammad Yuris Azza Baihaqi

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL …………………………………………………………...

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………..
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………..………………….
PENDAHULUAN …………………………………………………………..
Latar Belakang …………………………………………………………....
Tujuan Penelitian ……………………………………………………….....
METODOLOGI……………………………………………………………....
Rancangan Penelitian ……………………………………………………..
Prosedur Penelitian ………………………………………………………..
Parameter Pengamatan ….………………………………………………...
HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………………...
Hasil …………………………………………………………………….....
Pembahasan …………………………………………………………….....
KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………...
Kesimpulan ………………………………………………………………..
Saran …………………………………………………………………..…..
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………..
LAMPIRAN ………………………………………………………………....
RIWAYAT HIDUP.........................................................................................

ix

ix
ix
1
1
2
2
2
3
3
6
6
11
14
14
14
14
17
29

DAFTAR TABEL

1 Alat dan metode pengukuran kualitas air ............................................................. 5
2 Kisaran kualitas air selama pemeliharaan ............................................................ 10
3 Persentase grade ukuran ikan black ghost ........................................................... 10
4 Perhitungan analisis usaha pendederan ikan black ghost ...................................... 11

DAFTAR GAMBAR
1 Laju pertumbuhan spesifik ikan black ghost ........................................................ 6
2 Pertumbuhan panjang mutlak ikan black ghost .................................................... 6
3 Laju pertumbuhan bobot ikan black ghost ........................................................... 7
4 Tingkat kelangsungan hidup ikan black ghost ..................................................... 7
5 Koefisien Keragaman ikan black ghost................................................................ 8
6 Efisiensi Pakan ikan black ghost ......................................................................... 8
7 Jumlah Konsumsi pakan harian ikan black ghost ................................................. 9
8 Pertambahan Biomassa ikan black ghost ............................................................. 9
9 Pertambahan panjang rata rata ikan black ghost................................................... 9
10 Feeding rate ikan black ghost............................................................................ 10

DAFTAR LAMPIRAN
1 Analisis statistik terhadap parameter uji .............................................................. 17
2 Hasil pengukuran kualitas air .............................................................................. 21

3 Analisis usaha ikan black ghost ........................................................................... 24
4 Rincian Perhitungan biaya ekonomi (Investasi) ................................................... 26
5 Rincian Perhitungan biaya ekonomi (Biaya Tetap) .............................................. 27
6 Rincian Perhitungan biaya ekonomi (Biaya Variabel).......................................... 27
7 Rincian Perhitungan biaya ekonomi .................................................................... 28

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan bisnis produk perikanan nonkonsumsi termasuk komoditas
ikan hias di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat dan memiliki
prospek yang menjanjikan secara ekonomi. Berdasarkan DJP2HPKKP (2014)
nilai perdagangan produk perikanan non konsumsi terus meningkat, pada tahun
2011 nilai perdagangan sebesar 565 miliar rupiah dari target sebesar 350 milyar
rupiah dan mengalami peningkatan pada tahun 2012 sebesar 1,4 triliun rupiah dari
target sebesar 1 triliun rupiah. Sementara capaian pada tahun 2013 adalah
1,7 triliun rupiah dari target 1,5 triliun rupiah. Ikan hias merupakan salah satu
komoditas andalan baru, meskipun masih perlu upaya pengembangan yang lebih
baik lagi. Berdasarkan KKP (2014) Produksi budidaya ikan hias tahun 2012

mencapai 938 juta ekor dan meningkat menjadi 1,04 miliar ekor pada tahun 2013,
pada tahun 2014 KKP menargetkan produksi ikan hias budidaya sejumlah 1,4
milyar ekor. Data diatas membuktikan bahwa ekspor ikan hias dari Indonesia
semakin meningkat setiap tahunnya. Salah satu potensi Ikan hias yang masih bisa
berkembang adalah Ikan black ghost.
Menurut KKP (2013) Ikan black ghost menempati urutan ke-9 dalam 11
besar ikan yang berkembang di Indonesia. Ikan Black ghost (Apteronotus
albifrons) merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai peluang bisnis yang
potensial. Black ghost biasanya dipanen pada saat berukuran 2-3 inchi, dengan
harga berkisar Rp 2000 sampai Rp 3000/ekor (Agromaret 2014) sedangkan harga
penjualan ikan Black ghost dari pembudidaya kepada suplier (Taufan Fish Farm)
di daerah bogor Rp 1400 untuk 2 inchi, Rp 1800 untuk 2,5 inchi, Rp 2500 untuk
ukuran 3 inchi.
Black ghost merupakan ikan yang bersifat karnivora karena cacing sutera
adalah makanan utamanya, cara reproduksi ikan ini adalah dengan bertelur dan
ditempel pada substrat. Panjang maksimal ikan black ghost bisa mencapai 47 cm,
ikan ini lebih sering aktif di malam hari, cenderung demersal dan suka
bersembunyi di balik bebatuan atau tanaman air (Axelrod et al. 1987). Ikan
Blackghost merupakan salah satu komoditas ikan hias air tawar yang sudah
dibudidayakan secara komersial.
Usaha budidaya ikan black ghost dapat dikelompokkan menjadi usaha
pembenihan dan pendederan. Pendederan merupakan suatu kegiatan pemeliharaan
ikan untuk menghasilkan benih yang siap ditebarkan di unit produksi pembesaran
atau benih yang siap jual (Effendi 2004). Namun pada kenyataannya teknologi
produksi pendederan dari ikan ini masih tergolong rendah. Hal ini karena
pemeliharaan umumnya kurang intensif dari sisi padat tebarnya. Hasil survei
yang telah dilakukan di daerah Bogor dalam pendederan ikan black ghost ukuran
1 inci Pembudidaya biasa menggunakan kepadatan 1 hingga 4 ekor/liter. Pada
beberapa jenis ikan peningkatan produktivitas wadah pemeliharaan dapat
dilakukan melalui peningkatan kepadatan, seperti pada ikan koi kohaku (Kusuma
2012). Ikan palmeri (Abdulfattah 2012), ikan corydoras (Amrial 2009) serta
udang red cherry (Rachman 2012). Berdasarkan penelitian tersebut menunjukan
bahwa peningkatan kepadatan masih menunjukan produktifitas yang tinggi

2
sehingga peningkatan kepadatan dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan
serta produktifitasnya.
Menurut Hepher dan Pruginin (1981), pertumbuhan ikan bergantung kepada
beberapa faktor yaitu jenis ikan, sifat genetis, dan kemampuan memanfaatkan
makanan, ketahanan terhadap penyakit serta faktor lingkungan seperti kualitas air,
ruang gerak dan kepadatan. Pada keadaan lingkungan yang baik dan pakan yang
mencukupi, peningkatan kepadatan akan disertai dengan peningkatan hasil
produksi. Menurut Stickney (1979), pada kondisi kepadatan yang semakin tinggi
maka konsumsi oksigen dan limbah buangan ikan akan semakin tinggi sehingga
oksigen di dalam perairan akan menurun dan amoniak akan meningkat. Menurut
Boyd (1990), menurunnya kandungan oksigen dan meningkatnya kandungan
amonia di air disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain jumlah dan ukuran ikan
yang dipelihara. Menurunnya kandungan oksigen terlarut di air dapat mengurangi
nafsu makan ikan yang pada akhirnya menyebabkan pertumbuhan terganggu.
Padat penebaran dapat dikatakan optimal apabila ikan yang ditebar dalam jumlah
tinggi, tetapi kompetisi pakan dan ruang masih dapat ditolerir oleh ikan, sehingga
menghasilkan tingkat kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan ikan yang tinggi,
serta variasi ukuran yang rendah (Effendie 1997). Untuk itu perlu dilakukan
penelitian untuk menentukan padat penebaran optimal ikan blackghost yang dapat
menghasilkan produktivitas optimal.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan padat penebaran yang optimal
pada pendederan black ghost ukuran 1 inci yang dipelihara pada padat penebaran
2, 4, 6 dan 8 ekor/liter.

METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2014 bertempat
di Laboratorium Teknologi dan Manajemen Produksi Akuakultur. Departemen
Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian
Bogor.
Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri
atas empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu perbedaan
kepadatan pada volume air 12 liter. Perlakuan terdiri atas:
1. Perlakuan dengan kepadatan 2 ekor/liter
2. Perlakuan dengan kepadatan 4 ekor/liter
3. Perlakuan dengan kepadatan 6 ekor/liter
4. Perlakuan dengan kepadatan 8 ekor/liter

3
Prosedur Penelitian
Persiapan Wadah
Wadah yang digunakan dalam penelitian akuarium berjumlah 12 berukuran
25 cm x 25 cm x 30 cm serta 2 akuarium berukuran 100 cm x 50 cm x 40 cm
sebagai tandon. Seluruh peralatan dicuci bersih dan di sterilisasi menggunakan
Kalium Permanganat (KMnO4) lalu didiamkan satu hari, kemudian dibilas hingga
bersih. Masing masing akuarium diisi air sebanyak 12 liter dan dilengkapi aerasi.
Penebaran Ikan
Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan black ghost yang
diperoleh dari pembudidaya ikan di daerah Bogor. Panjang rata-rata awal sebesar
2,88±0,21 cm dan bobot rata-rata awal 0,25±0,08 gram. Ikan ditebar dengan
kepadatan yang sesuai dengan perlakuan yaitu 2, 4, 6 dan 8 ekor/liter masing
masing ditempatkan pada 3 akuarium perlakuan.
Pemeliharaan ikan
Pemeliharaan ikan black ghost berlangsung selama 40 hari. Jumlah ikan
pada akuarium yaitu sebanyak 24 ekor, 48 ekor, 72 ekor dan 96 ekor masing
masing ditempatkan pada 3 akuarium. Selama pemeliharaan dilakukan
pengawasan terhadap tingkat kematian ikan, apabila terdapat kematian pada ikan
ditimbang untuk mengetahui bobotnya.
Pemberian Pakan
Pakan yang diberikan berupa cacing sutera yang didapatkan dari penjual
cacing sutera di daerah Dramaga. Pakan diberikan dengan frekuensi dua kali
sehari, yaitu pagi (08.00 WIB) dan sore hari (16.00 WIB). Pemberian pakan
dilakukan secara at satiation. Sebelum pakan diberikan ke benih, pakan terlebih
dahulu ditimbang dengan timbangan digital. Setelah 1 jam berikutnya pakan sisa
pada masing-masing akuarium diambil lalu ditimbang kembali.
Sampling
Kegiatan sampling panjang dan bobot dilakukan setiap 10 hari. Jumlah
sampel ikan adalah 24 ekor pada perlakuan 2 ekor/liter, 30 pada perlakuan 4
ekor/liter, 36 pada perlakuan 6 ekor/liter, 48 ekor pada perlakuan 8 ekor/liter.
Pengelolaan Kualitas Air
Selama penelitian dilakukan monitoring kualitas air meliputi suhu, pH,
oksigen terlarut, ammonia, nitrit dan alkalinitas. Pengukuran suhu dilakukan
setiap hari sedangkan parameter lain setiap 10 hari sekali. Kualitas air dikelola
melalui pergantian air sebanyak 40% dari volume air yang dilakukan setiap hari
serta aerasi yang terus menerus
Parameter Pengamatan
Efisiensi Pakan
Efisiensi pemberian pakan menunjukkan seberapa banyak pakan yang
dimanfaatkan oleh ikan dari total pakan yang diberikan, dapat dihitung dengan
rumus (Zonneveld et al. 1991).

4

 W  Wd   W0 
EP   t

F


Keterangan : EP
Wt
Wd
Wo
F

= Efisiensi pakan (%)
= Biomassa benih waktu ke-t pemeliharaan (g)
= Biomassa benih mati (g)
= Biomassa benih pada awal pemeliharaan (g)
= Jumlah pakan yang diberikan pada benih (g)

Tingkat Kelangsungan Hidup
Tingkat kelangsungan hidup yaitu tingkat perbandingan antara jumlah ikan
yang hidup pada akhir dan awal pemeliharaan dapat dihitung dengan
menggunakan rumus Zonneveld et al (1991):
Nt
TKH 
x100 %
No
Keterangan : TKH = Tingkat Kelangsungan Hidup
Nt
= Jumlah ikan akhir (saat pemanenan)
N0
= Jumlah ikan awal (saat penebaran)
Laju Pertumbuhan Spesifik
Laju pertumbuhan spesifik adalah laju pertumbuhan harian ikan, yang
dihitung menggunakan rumus Zonneveld et al. (1991):
t

SGR =
Keterangan:

Wt
Wo

− 1 x 100%

SGR = Pertumbuhan spesifik
Wt = Bobot akhir
Wo = Bobot awal
t
= waktu

Laju Pertumbuhan Bobot
Laju pertumbuhan Bobot adalah perubahan bobot rata-rata individu dari
awal sampai akhir pemeliharaan. Laju Pertumbuhan bobot dihitung menggunakan
rumus dari Zonneveld et al.(1991):
GR =
Keterangan: GR
Wt
Wo
t

=
=
=
=

Wt-Wo
t

laju pertumbuhan bobot mutlak (g/hari)
bobot rata-rata pada akhir pemeliharaan (g)
bobot rata-rata pada awal pemeliharaan (g)
waktu pemeliharaan (hari)

Pertumbuhan Panjang Mutlak
Untuk menghitung pertumbuhan panjang dapat digunakan dengan
menggunakan rumus Effendie (1979):
Pm = Lt - Lo
Keterangan:

Pm = Pertumbuhan panjang mutlak (cm)
Lt = Pertumbuhan panjang pada saat akhir (cm)
L0 = Pertumbuhan panjang pada saat awal (cm)

5
Koefisien Keragaman
Variasi keragaman berupa variasi panjang ikan, yang dinyatakan dalam
koefisien keragaman, dihitung menggunakan rumus Steel dan Torrie (1993):
KK = (s/y) x 100%
Keterangan : KK = Koefisien keragaman
s = Simpangan baku
y = Rata-rata contoh
Kualitas air
Pengukuran kualitas air dilakukan selama pemeliharaan. Alat dan metode
yang digunakan untuk mengukur kualitas air terdapat pada tabel berikut.
Tabel 1. Alat dan metode pengukuran kualitas air
Parameter
Suhu
DO
pH
Amonia
Nitrit
Alkalinitas

Satuan
o
C
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l

Metode/Alat
DO-meter
DO-meter
pH-meter
Spektrofotometer
Spektrofotometer
Titrasi voumetrik

Waktu Pengukuran
sehari dua kali
10 hari sekali
10 hari sekali
10 hari sekali
10 hari sekali
10 hari sekali

Perhitungan Ekonomi
1) Keuntungan (profit) Keuntungan dihitung menggunakan rumus:
Keuntungan = Penerimaan Total - Biaya Total
2) R/C menunjukkan besarnya perbandingan antara penerimaan dan biaya total
yang dikeluarkan, dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut (Kasmir,
2003)
Penerimaan
R/C =
Total Biaya
3) Break even Point (BEP)
BEP penerimaan menunjukkan produksi dikatakan impas jika memperoleh
penerimaan sebesar minimal tertentu. BEP penerimaan dihitung menggunakan
rumus berikut (Kasmir, 2003)
Biaya tetap
BEP =
1 − Biaya Variabel/Penerimaan
4) Payback periode (PP)
PP adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui lamanya waktu
pengembalian modal. Menurut (Kasmir, 2003) PP dapat dihitung menggunakan
rumus berikut:
Investasi
X Tahun
PP =
Keuntungan
Analisa data
Data yang didapatkan kemudian ditabulasi dan dianalisis dianalisis
menggunakan Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0.Data di analisis melalui
analisis ragam (Anova) dengan uji F untuk menentukan apakah perlakuan
berpengaruh nyata atau tidak. Apabila berpengaruh nyata, untuk melihat
perbedaan antar perlakuan akan di uji lanjut dengan menggunakan uji Tukey.

6

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil

LPS (%)

Laju Pertumbuhan Spesifik
Nilai tertinggi Laju pertumbuhan spesifik ikan black ghost didapat pada
perlakuan 2 ekor/liter sebesar 4,41±0,16% dan nilai terendah terdapat pada 8
ekor/liter sebesar 2,88 ±0,16% (Gambar 2). Berdasarkan analisis ragam nilai laju
pertumbuhan spesifik 2 dan 4 ekor/liter berbeda nyata dengan perlakuan 6 dan 8
ekor/liter (Lampiran 1).
5,00
4,50
4,00
3,50
3,00
2,50
2,00
1,50
1,00
0,50
0,00

4,41
3,97
3,41
2,88

a

a

b

c

2

4

6

8

Kepadatan( ekor/liter )
Keterangan : Huruf yang berbeda menunjukan beda nyata (p