Pemeriksaan Penunjang Cedera Kepala Tingkat Pengetahuan tentang Penanganan Cedera Kepala

yang telah terlatih dalam menangani cedera kepala adalah saat mencapai puncak kemampuan intelektualnya. Sofiadi dan Purbadi 2006 menjelaskan bahwa perawat yang berusia diatas 30 tahun mempunyai kemampuan daya analitis yang menjadi kelebihannya tetapi pada umumnya memiliki tingkat partisipasi yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok umur lainnya. b. Jenis Kelamin Melihat dari jenis kelamin responden dalam penelitian ini menunjukkan hasil mayoritas adalah laki-laki yang berjumlah 20 orang 53. Jenis kelamin pada penelitian ini sangat mempengaruhi. Menurut penelitian dari Fathoni, A.N. 2014 di IGD RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri dengan 20 responden didapatkan bahwa mayoritas perawat IGD adalah laki-laki telah diketahui bahwa untuk kebutuhan perawat kerja di bagian IGD sangat membutuhkan banyak tenaga khususnya bagi laki-laki, selain itu menurut psikologis telah menemukan bahwa laki-laki lebih cepat mengambil keputusan dan lebih besar kemungkinan dalam memiliki pengharapan untuk sukses, sehingga laki-laki lebih baik kinerjanya di bandingkan dengan perempuan. Selain itu, dari pengaruh jenis kelamin laki-laki dengan tindakan keperawatan lebih dipersepsikan memiliki kerja yang cepat, tegas dan tanggap mengambil keputusan. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muzaputri 2008 dalam Eriawan 2013 bahwa dimana perawat laki-laki mayorias bekerja di ruangan yang membutuhkan tenaga lebih banyak, kecepatan dan ketepatan dalam mengambil keputusan seperti kamar ruang instalasi gawat darurat dan ruang bedah. c. Tingkat Pendidikan Terakhir Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa data mayoritas pendidikan terakhir dari responden adalah DIII keperawatan berjumlah 27 responden 71. Menurut Grossmann 1999 dalam Faizin dan Winarsih 2011, menjelaskan bahwa tingkat pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang diperlukan untuk pengembangan diri. Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin mudah seseorang menerima serta mengembangkan pengetahuan dan teknologi, sehingga akan meningkatkan produktivitas yang akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan. Berdasarkan tingkat pendidikan menjelaskan bahwa efisiensi kerja dan penampilan ditentukan oleh perawat berpendidikan diploma ke atas Sofiana dan Purbadi 2006 dalam Marlisa 2013. Menurut Marlisa 2013 menunjukkan bahwa sampai saat ini, rumah sakit masih membutuhkan lulusan D III keperawatan daripada S1 keperawatan karena pada kenyataannya lulusan D III Keperawatan lebih skill untuk dapat menangani pasien dirumah sakit. Menurut penelitian dari Fathoni 2014 menjelaskan bahwa mayoritas perawat IGD memiliki tingkat pendidikan D III yang telah melakukan pelatihan gawat darurat, sehingga pendidikan dan pelatihan juga dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. d. Pengalaman Pekerjaan Berdasarkan tabel 4.1., distribusi mayoritas dengan pengalaman pekerjaan responden di IGD antara 6-10 tahun dan 10 tahun sama yaitu memiliki pengetahuan nya sedang. Hal ini didukung dengan penelitian Hall 2005 dalam Wulandari 2012 bahwa perawat tidak hanya memiliki pengetahuan tetapi mampu menerapkan dalam praktik untuk menjadi “pelaku yang berpengetahuan.”. Selain itu, lama bekerja perawat semakin lama seseorang bekerja, semakin tinggi pula produktifitas yang diharapkan karena semakin berpengalaman dan mempunyai keterampilan yang baik dalam menyelesaikan tugas yang di percayakan kepadanya. Siagian, 2003 dalam Amirullah, 2013.Hal ini didukung oleh penelitian Oktafiani

Dokumen yang terkait

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN DIABETES MELITUS (DM) TENTANG PEMILIHAN JENIS DIET DM DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 3 104

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG MANAJEMEN INSULIN PADA PENDERITA DM DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 3 84

HUBUNGAN KOMUNIKASI PERAWAT TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

1 12 83

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEMAMPUAN PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN CEDERA KEPALA OLEH PERAWAT DI IGD RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 2 82

TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MOBILISASI DINI PADA PASIEN PASCA INFARK MIOKARD AKUT DI RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

0 3 70

TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PATIENT SAFETY DI UNIT ANAK RS PKU MUHAMMADIYAH BATUL, RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT I DAN RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAARTA UNIT II

0 4 76

Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Perawatan Diri (Self Care) Pada Pasien Hemodialisa di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

0 0 8

HUBUNGAN KEGAWATDARURATAN PASIEN DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT DI IGD RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Kegawadaruratan Pasien dengan Waktu Tanggap Perawat di IGD RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 14

HUBUNGAN KETEPATAN PENILAIAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN PENANGANAN PASIEN CEDERA KEPALA DI IGD RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

0 1 17

WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN PASIEN TRAUMA DAN NON TRAUMA DI IGD RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Waktu Tanggap Perawat pada Penanganan Pasien Trauma dan Non Trauma di IGD RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 16