13 Hasil dua pengamatan benda uji A dan B pada pergerakan agregat bahan
RAP
dengan potongan vertikal menunjukkan bahwa pergerakan batu sintetis tiap lapisan mengalami penurunan akibat pemadatan. Bila dibandingan pergerakan
potongan vertikal pada bahan
fresh
agregat lebih signifikan dibandingkan dengan bahan
RAP,
hal tersebut dapat dilihat pada banyaknya angka penurunan batu sintesis bahan
fresh
dibandingkan bahan
RAP.
karena
RAP
merupakan bahan yang memiliki kualitas rendah karena telah mengalami penuaan dan cenderung hancur
ketika dipadatkan.
4.4 Analisis Distribusi
Void
4.4.1 Benda Uji Keadaan Utuh
Penelitian distribusi
void
yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui besar nilai
Void in Mix VIM
yang terdapat di benda uji setelah dipadatkan. Dalam penelitian ini menggunakan dua bahan yaitu benda uji dengan bahan
fresh
agregat dan
Reclaimed Asphalt Pavement
RAP
. Hasil yang didapat nantinya akan dibandingkan. a.
Fresh Aggregate
Adapun hasil dari pengujian distribusi
void
campuran
fresh
agregat adalah sebagai berikut:
Tabel 4.14. Hasil penelitian distribusi
void
benda uji
fresh
agregat utuh
Jumlah
VIM
Tumbukkan A
B
25 8,54
9,29
rata-rata
8,92
50 7.33
8.40
rata-rata
7.87
75 6.71
7,16
rata-rata
6.94
Sumber: Hasil penelitian
Dari Tabel 4.14 dapat dilihat besar nilai
VIM
dari benda uji campuran aspal emulsi bahan
fresh
agregat yang dipadatkan dengan
Marshall Hammer
. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada hubungan antara jumlah tumbukkan dengan nilai
VIM
untuk benda uji
fresh
agregat utuh pada Grafik 4.9. berikut ini:
14 Gambar 4.9. Grafik hubungan antara jumlah tumbukkan dengan nilai
VIM
benda uji
fresh
agregat utuh
Grafik 4.9 menunjukkan bahwa pada saat pemadatan, alat pemadat
hammer
menumbuk secara terus menerus yang membuat agregat bergerak mengisi rongga udara yang ada dalam campuran. Semakin minimum jumlah rongga dalam campuran
maka semakin padat pula suatu campuran. Campuran dengan kepadatan maksimal akan
menghasilkan perkerasan jalan yang baik. Berikut ini Gambar 4.10. merupakan hubungan distribusi void tehadap kepadatan yang
diliha pada nilai
VIM
nya pada campuran agregat baru.
Gambar 4.10. Grafik hubungan antara nilai
VIM
dan kepadatan untuk benda uji agregat baru.
b. RAP
Reclaimed Asphalt Pavement
Hasil dari pengujian distribusi
void
campuran
RAP
utuh sebagai berikut: Tabel 4.15. Hasil penelitian distribusi
void
benda uji
RAP
utuh
Jumlah
VIM
Tumbukkan A
B
25 11.05
11,49
rata-rata
11.27
50 9.60
9.84
rata-rata
9.72
75 8,89
9,06
rata-rata
8,97
15
Sumber: Hasil penelitian
Dari Tabel 4.15 dapat dilihat besar nilai
VIM
dari benda uji campuran aspal emulsi dengan bahan
RAP
yang dipadatkan dengan
Marshall Hammer
. Dan dapat dilihat pada Grafik 4.11. berikut ini:
Gambar 4.11. Grafik hubungan antara jumlah tumbukkan dengan nilai
VIM
benda uji
RAP
utuh Gambar 4.11. Pada bahan
RAP
memiliki nilai
VIM
yang lebih besar dibandingkan dengan bahan
fresh,
karena
RAP
memiliki bentuk agregat yang tidak beraturan yang menyulitkan agregat untuk mengisi rongga kosong dan juga pada
RAP
kebanyakan hancur pada saat pemadatan yang menyebabkan adanya indikasi terjadinya segregasi pemisahan agregat yang membuat kurang meratanya ukuran
agregat yang membuat banyaknya rongga udara pada campuran. Berikut ini Gambar 4.12. merupakan hubungan distribusi void tehadap kepadatan
yang diliha pada nilai
VIM
nya pada campuran RAP.
Gambar 4.12. Grafik hubungan antara nilai
VIM
dan kepadatan untuk benda uji
RAP
.
4.4.2 Benda Uji dipotong 3 bagian