15 menggambarkan keinginan dan kebutuhan setiap individu ketika melakukan
kegiatan pembelian suatu produk atau jasa. Menurut Gehrt, et al. 2007 dalam Ling et al. 2010 ada 7 jenis
orientasi pembelian yang meliputi rekreasi, kebaruan, pembelian impulsif, kualitas, merek, harga, dan kenyamanan. Namun sesuai dengan batasan
penelitian ini hanya akan membahas tiga jenis orientasi pembelian yang mencakup orientasi pembelian impulsif, orientasi kualitas, dan orientasi
merek.
2.1.4. Orientasi Pembelian Impulsif
Pembelian impulsif mengacu pada pembelian langsung tanpa rencana pembelian dengan tujuan untuk membeli produk tertentu atau untuk
memenuhi kebutuhan. Perilaku pembelian impulsif terjadi setelah pembeli merasakan adanya keinginan untuk membeli dan tanpa banyak berfikir
terlebih dahulu Beatty Ferrell, 1998. Menurut Girard et al. 2003 dalam Yin-Fah 2013 memaparkan
bahwa sebuah studi menemukan tidak semua perilaku pembelian konsumen direncanakan dengan baik. Seseorang dapat membeli barang yang dijual atau
tiba-tiba dapat memutuskan untuk masuk ke dalam toko dengan adanya dorongan sambil berjalan menyusuri jalan di tengah pusat pembelanjaan. Hal
ini disebut dengan istilah pembelian impulsif. Pembelian ini mungkin hanya untuk barang-barang murah yang terlihat di lingkungan toko saat berbelanja
barang-barang lainnya yang ada dalam daftar belanja.
16 Menurut Stern 1962 pembelian impulsif dipengaruhi oleh berbagai
faktor seperti ekonomi, kepribadian, waktu, lokasi, dan budaya. Pembelian impulsif dapat diklasifikasikan dalam empat jenis, yaitu:
1. Murni pembelian impulsif pure impulse buying. Jenis ini merupakan yang paling mudah dibedakan dengan yang lainnya. Pada jenis ini pembeli
benar-benar melakukan pembelian impulsif, pembelian yang dapat memecah pola pembelian normal atau terencana.
2. Pengingat pembelian impulsif reminder impulse buying. Pengingat pembelian impulsif terjadi ketika pembeli melihat suatu produk dan
teringat bahwa stok di rumah sudah atau hampir habis, atau mengingat informasi lain tentang produk dan rencana sebelumnya untuk membeli.
Faktor kunci dalam jenis ini adalah kenangan atau pengalaman pembeli sebelumnya atau yang sudah lama berlalu.
3. Saran pembelian impulsif suggested impulse buying. Saran pembelian terjadi ketika pembeli melihat suatu produk untuk pertama kalinya dan
terpikirkan kebutuhan dan kegunaan produk tersebut di waktu yang akan datang. Hal ini dapat terjadi meskipun sebelumnya pembeli tidak memiliki
pengalaman dan pengetahuan apapun tentang produk tersebut. 4. Pembelian impulsif yang direncanakan planning impulse buying.
Pembelian impulsif yang direncanakan terjadi ketika pembeli memasuki toko dengan harapan dan niat untuk melakukan pembelian lain yang
bergantung pada harga spesial seperti diskon, menawarkan kupon, dan sejenisnya.
17
2.1.5. Orientasi Merek