57
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Dimensi Kolom Dari analisa dengan menggunakan sap2000 dimensi kolom yang dapat
digunakan untuk dapat menahan beban-beban kombinasi yang direncanakan untuk masing-masing struktur dengan kolom beton bertulang dan baja hollow tube
disajikan dalam tabel 4.1. Semua dimensi sudah dilakukan pengecekan struktur dengan sap2000 dimana struktur beton dengan desain berdasarkan ACI 318-99
yang merupakan acuan SNI beton 2002 dengan modifikasi nilai reduksi kekuatan Φ sesu ai SNI 0 3-2847-2002. Untuk struktur baja desain pada sap2000
berdasarkan AISC-LRFD Tabel 4.1 Perbandingan dimensi kolom
Lantai Kolom
Kolom Steel Tube cm
Beton cm
1 55x55
70x70 2
55x55 70x70
3 55x55
70x70 4
55x55 70x70
5 50x50
65x65 6
50x50 65x65
7 50x50
65x65 8
50x50 65x65
9 45x45
60x60 10
45x45 60x60
11 45x45
60x60 12
45x45 60x60
13 40x40
55x55 14
40x40 55x55
15 40x40
55x55
Profil hollow tube dengan ketebalan 16 mm untuk semua dimensi.
Kolom tiap lantai dengan tinggi 4 m dan jumlah kolom sebanyak 20 buah perlantai. Untuk kolom beton perhitungan berat kolom dengan mengalikan
volume beton terhadap berat jenis beton 2400 kgm
3
, sedangkan untuk kolom hollow tube berat per satuan panjang tertera dalam tabel 4.2 berikut:
58
Tabel 4.2 Berat Kolom dengan Penampang Beton
Lantai Penampang
Bentang Berat
Jumlah Berat Kolom
Kolom m
Kg Kolom
per Lantai kg
1 K 7070
4 4704
20 94080
2 K 7070
4 4704
20 94080
3 K 7070
4 4704
20 94080
4 K 7070
4 4704
20 94080
5 K 6565
4 4056
20 81120
6 K 6565
4 4056
20 81120
7 K 6565
4 4056
20 81120
8 K 6565
4 4056
20 81120
9 K 6060
4 3456
20 69120
10 K 6060
4 3456
20 69120
11 K 6060
4 3456
20 69120
12 K 6060
4 3456
20 69120
13 K 5555
4 2904
20 58080
14 K 5555
4 2904
20 58080
15 K 5555
4 2904
20 58080
Total Berat Kolom 1151520 kg
1151,52 ton
Tabel 4.3 Berat Kolom dengan Penampang Steel Tube
Lantai Penampang
Berat Bentang
Jumlah Berat Kolom
Kolom kgm
m kolom
per Lantai kg
1 HSS 55551.6
263 4
20 21040
2 HSS 55551.6
263 4
20 21040
3 HSS 55551.6
263 4
20 21040
4 HSS 55551.6
263 4
20 21040
5 HSS 50501.6
238 4
20 19040
6 HSS 50501.6
238 4
20 19040
7 HSS 50501.6
238 4
20 19040
8 HSS 50501.6
238 4
20 19040
9 HSS 45451.6
213 4
20 17040
10 HSS 45451.6
213 4
20 17040
11 HSS 45451.6
213 4
20 17040
12 HSS 45451.6
213 4
20 17040
13 HSS 40401.6
188 4
20 15040
14 HSS 40401.6
188 4
20 15040
15 HSS 40401.6
188 4
20 15040
Total Berat Kolom 273600 kg
273,60 ton
59
Gambar 4.1 Diagram perbandingan berat material Berdasarkan analisa didapatkan berat kolom untuk struktur beton bertulang
sebesar 1151520 kg dan untuk struktur baja hollow tube sebesar 273600 kg dengan selisih 877920 kg atau berat keseluruhan kolom baja hanya 23,8 dari
berat kolom beton. Untuk kolom beton bertulang berdasarkan hasil desain dengan sap2000 didapat
kebutuhan tulangan minimum untuk masing-masing dimensi kolom.
Tabel 4.4 Luas Kebutuhan Tulangan
Lantai Kolom
Luas Tulangan Perlu Tulangan
Luas Tulangan Beton
cm mm2
Terpasang Terpasang
mm2
1 70x70
10392 16 D 29
10562,96 2
70x70 10392
16 D 29 10562,96
3 70x70
10392 16 D 29
10562,96 4
70x70 10392
16 D 29 10562,96
5 65x65
5876 16 D 22
6079 6
65x65 5876
16 D 22 6079
7 65x65
5876 16 D 22
6079 8
65x65 5876
16 D 22 6079
9 60x60
4225 12 D 22
4559.3 10
60x60 4225
12 D 22 4559.3
11 60x60
4225 12 D 22
4559.3 12
60x60 4225
12 D 22 4559.3
13 55x55
3025 12 D 20
3768 14
55x55 3025
12 D 20 3768
15 55x55
3025 12 D 20
3768
500000 1000000
1500000
Berat kg Kolom beton;
1151520 Kolom Baja;
273600
B e
ra t ko
lo m
kg
Perbandingan berat kolom
60
Tabel 4.5 perbandingan berat balok
Lantai
Beton Baja
Penampang Berat Balok
Penampang Berat
Berat Balok Balok
per Lantai kg Balok
kgm per Lantai kg
2 B 4535
82404 WF 400.200.8.13
66 14018.97
3 B 4535
82404 WF 400.200.8.13
66 14018.97
4 B 4535
82404 WF 400.200.8.13
66 14018.97
5 B 4535
82404 WF 400.200.8.13
66 14018.97
6 B 4535
82404 WF 400.200.8.13
66 14018.97
7 B 4535
82404 WF 400.200.8.13
66 14018.97
8 B 4535
82404 WF 400.200.8.13
66 14018.97
9 B 4535
82404 WF 400.200.8.13
66 14018.97
10 B 4535
82404 WF 400.200.8.13
66 14018.97
11 B 4535
82404 WF 400.200.8.13
66 14018.97
12 B 4535
82404 WF 400.200.8.13
66 14018.97
13 B 4535
82404 WF 400.200.8.13
66 14018.97
14 B 4535
82404 WF 400.200.8.13
66 14018.97
15 B 4535
82404 WF 400.200.8.13
66 14018.97
atap B 3020
45780 WF 350.175.7.11
49.6 10517.65
Total 1199436
Total 206783.23
4.2 Karakteristik Dinamik Struktur Banyaknya derajat kebebasan umumnya menimbulkan kesulitan karena
banyaknya persamaan differensial yang ada.Sama seperti struktur dengan kebebasan tunggal untuk struktur MDOF juga dilakukan beberapa
penyederhanaan. Umumnya dilakukan sistem diskretisasi massa yaitu massa dianggap menggumpal pada tempat-tempat tertentu lumped mass. Dengan
prinsip bangunan geser maka setiap massa nya hanya bergerak secara horizontal. Perhitungan massa baik untuk struktu SDOF maupun MDOF secara sederhana
dapat dinyatakan dengan : � =
� �
dengan W adalah berat dan g adalah percepatan gravitasi.
61
Tabel 4.6 Modal partisipasi massa struktur beton
Mode Period
Partisipasi Massa
Sec Arah x
Arah y 1
3.61 77,4
2 3.25
77,4 77,4
3 1.19
77,4 87,4
4 1.08
87,8 87,4
5 0.68
87,8 91,8
6 0.61
92,1 91,8
7 0.45
92,1 97,2
8 0.41
97,4 97,2
Tabel 4.7 Modal partisipasi massa struktur baja
Mode Period
Partisipasi Massa
Sec Arah x
Arah y 1
3.96 77,9
2 3.56
77,8 77,9
3 1.30
77,8 87,8
4 1.17
88,2 87,8
5 0.74
88,2 92,1
6 0.67
92,5 92,1
7 0.50
92,5 97,4
8 0.45
97,6 97,4
Dalam analisis spektrum respon ragam, analisis harus menyertakan jumlah ragam yang cukup untuk mendapatkan partisipasi massa ragam terkombinasi
sebesar paling sedikit 90 dari masa aktual dalam masing-masing arah horisontal dan ortogonal. Dari hasil modal analisis terhadap struktur dengan pola ragam
getar struktur sebanyak 8 mode di dapatkan periode fundamental struktur dan partisipasi massa yang memenuhi yaitu minimal sebesar 90 dimana pada
bangunan dengan kolom beton dan baja dicapai partisipasi massa ≥ 90 pada
mode ke 6.
62
4.3 Gaya geser dasar struktur Gaya geser dasar yang bekerja pada dasar bangunan pada hakekatnya
adalah penyederhanaan yang dimaksudkan untuk mensimulasi pengaruh gempa bumi terhadap getaran struktur. Gaya geser dasar ini juga merupakan jumlah dari
gaya horisontal akibat gempa yang bekerja pada massa di tiap tingkat bangunan. Berdasarkan SNI 03-1726-2012 gaya geser dasar base shear yang didapatkan
dari hasil analisa dinamik harus memenuhi syarat Vdinamik ≥ 85 Vstatik.
a Gaya geser dasar statik ekivalen
Untuk struktur dengan penahan beban lateral berupa Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah SRPMK berdasarkan tabel 9 SNI 03-1726-
2012 didapat nilai R, Ωo, dan Cd masing-masing untuk SRPMK beton bertulang dan baja sebagai berikut :
Tabe l 4.8 koefisien R, Ωo dan Cd
Sistem rangka beton pemikul Sistem rangka baja pemikul
momen khusus momen khusus
R 8
R 8
C
d
5,5 C
d
5,5 Ω
o
3 Ω
o
3
Tabel 4.9 Berat efektif bangunan beton dan baja
Berat Struktur Beton Tipe
Berat Struktur
Beban Ton
SELF WEIGHT 4811.66
DEAD LOAD 2371.94
LIVE 2073.60
BS + DEAD + 0.3LIVE 7805.65
Berat Struktur Baja Tipe
Berat Struktur
Beban Ton
SELF WEIGHT 2941.06
DEAD LOAD 2371.94
LIVE 2073.60
BS + DEAD + 0.3LIVE 5935.08
63
Perbedaan berat total bangunan sebesar 24, dimana struktur dengan kolom hollow lebih ringan.
Penentuan base shear merupakan perkalian antara koefisien dasar seismik Cs terhadap berat efektif bangunan, sebelumnya dalam
menentukan nilai Cs ini ada beberapa hal yang perlu diketahui, yaitu dimana struktur akan dibangun, jenis tanah dan periode getar struktur.
Periode dalam penentuan gaya geser dasar juga dibatasi nilai maksimum nya agar gaya gempa yang diperoleh nantinya tidak terlalu kecil bila
dilakukan analisa statik ekivalen. gaya gempa statik ekivalen merupakan penyebaran base shear pada tiap tingkat.
b Gaya geser dasar dinamik respon spektra
Dalam analisa dinamik respon spektra yang menyertakan beberapa pola ragam getar mode, gaya gempa di tiap-tiap tingkat merupakan hasil
kombinasi dari tiap mode yang diberikan. Metode kombinasi bisa dilakukan dengan metode CQC complete quadratic combination dan juga
SRSS Square root of sum of square.Untuk periode fundamental yang berdekatan 15 maka digunakan metode CQC, jika lebih besar maka
digunakan metode SRSS. Berdasarkan hasil analisa dinamik respon spektra dengan sap2000
didapat hasil gaya geser struktur sebagai berikut dengan perbandingannya terhadap geser dasar statik ekivalen :
Base Shear Struktur Beton
Gaya Dinamik
Statik Persentase Dinamik
Syarat Keterangan
Geser Dasar ton
ton Terhadap Statik
Vbx 90.51
143.220 63.20
85 Tidak ok
Vby 83.47
143.220 58.28
85 Tidak ok
Base Shear Struktur Baja Tube
Gaya Dinamik
Statik Persentase Dinamik
Syarat Keterangan
Geser Dasar ton
ton Terhadap Statik
Vbx 63.79
109 58.49
85 Tidak ok
Vby 59.11
109 54.21
85 Tidak ok
64
Karena nilai geser dasar dinamik tidak memenuhi 85 geser dasar statik, maka ordinat respon spektrum dikalikan dengan suatu faktor skala yaitu sebesar:
• Beton =
0,85 .143 ,22 83,47
= 1,458 •
Kolom Hollow =
0,85 .109 59,11
= 1,568 Sehingga didapat geser dasar setelah perkalian faktor skala sebesar :
Base Shear Struktur Beton setelah perkalian FS
Gaya Dinamik
Statik Persentase Dinamik
Syarat Keterangan
Geser Dasar ton
ton Terhadap Statik
Vbx 132.00
143.220 92.17
85 memenuhi
Vby 121.74
143.220 85.00
85 memenuhi
Base Shear Struktur Baja Tube setelah perkalian FS
Gaya Dinamik
Statik Persentase Dinamik
Syarat Keterangan
Geser Dasar ton
ton Terhadap Statik
Vbx 100.01
109 91.71
85 memenuhi
Vby 92.69
109 85.00
85 memenuhi
Gambar 4.2 denah kolom
J1-1 J1-2
J1-3 J1-4
J1-8
J1-7
J1-6
J1-5 J1-9
J1-10 J1-14
J1-13 J1-11
J1-15 J1-12
J1-16 J1-20
J1-19
J1-18
J1-17
y
x
65
Base shear ini merupakan gaya geser total bangunan yang terjadi di dasar bangunan yang kemudian akan dipikul oleh masing-masing kolom pondasi
Gambar 4.2 denah kolom. Pendistribusian geser dasar pada tiap pondasi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.10 base shear per pondasi Joint
Beton Baja tube
Gempa X Gempa Y
Gempa X Gempa Y
ton ton
ton ton
J1-1 5.83
5.43 4.36
4.09 J1-2
6.99 5.57
5.25 4.24
J1-3 6.99
5.57 5.25
4.24 J1-4
5.83 5.43
4.36 4.09
J1-5 6.05
6.35 4.59
4.81 J1-6
7.40 6.61
5.68 5.09
J1-7 7.40
6.61 5.68
5.09 J1-8
6.05 6.35
4.59 4.81
J1-9 6.05
6.36 4.59
4.81 J1-10
7.40 6.62
5.67 5.09
J1-11 7.40
6.62 5.67
5.09 J1-12
6.05 6.36
4.59 4.81
J1-13 6.05
6.35 4.59
4.81 J1-14
7.40 6.61
5.68 5.09
J1-15 7.40
6.61 5.68
5.09 J1-16
6.05 6.35
4.59 4.81
J1-17 5.83
5.43 4.36
4.09 J1-18
6.99 5.57
5.25 4.24
J1-19 6.99
5.57 5.25
4.24 J1-20
5.83 5.43
4.36 4.09
Σ 132.00
121.74 100.01
92.69
Gaya geser pada tiap pondasi untuk kolom baja didapat rata-rata lebih ringan 1,5 ton bila dibandingkan dengan kolom beton. Hal ini tentunya menjadi salah satu
faktor yang menguntungkan dalam mendesain pondasi bangunan yang mana gaya –gaya yang terjadi cenderung lebih kecil sehingga nantinya desain pondasi lebih
ekonomis.
66
4.4 Perbandingan Simpangan Struktur Prinsip bangunan geser balok pada lantai tingkat dianggap tetap horisontal
baik sebelum maupun setelah terjadi goyangan.Simpangan drift diartikan sebagai perpindahan lateral antara 2 tingkat bangunan yang berdekatan atau dapat
dikatakan simpangan mendatar tiap-tiap tingkat bangunan.Kinerja struktur terhadap gaya gempa yang ditinjau yaitu simpangan antar tingkat yang didapat
dari perbedaan defleksi lantai dengan lantai dibawah nya. Perpindahan untuk setiap tingkat akibat beban gempa arah x dan y disajikan dalam tebel 4.11
Tabel 4.11Perbandingan perpindahan
Lantai Tinggi Lantai
Beton Baja hollow
mm
arah x mm arah y mm
arah x mm arah y mm 1
0.00 0.00
0.00 0.00
2 4
2.67 2.80
3.26 3.45
3 8
7.96 8.56
9.48 10.30
4 12
14.04 15.34
16.52 18.24
5 16
20.23 22.32
23.63 26.34
6 20
26.37 29.25
30.70 34.37
7 24
32.16 35.80
37.38 41.95
8 28
37.56 41.90
43.63 49.03
9 32
42.57 47.53
49.45 55.58
10 36
47.30 52.77
55.02 61.72
11 40
51.52 57.39
60.00 67.14
12 44
55.22 61.37
64.38 71.82
13 48
58.36 64.71
68.14 75.76
14 52
61.00 67.44
71.36 79.01
15 56
62.90 69.34
73.68 81.26
atap 60
64.23 70.65
75.22 82.66
67
Gambar 4.3 Grafik perbandingan displacement arah x
0,00 2,67
7,96 14,04
20,23 26,37
32,16 37,56
42,57 47,30
51,52 55,22
58,36 61,00
62,90 64,23
0,00; 1 3,26; 2
9,48; 3 16,52; 4
23,63; 5 30,70; 6
37,38; 7 43,63; 8
49,45; 9 55,02; 10
60,00; 11 64,38; 12
68,14; 13 71,36; 14
73,68; 15 75,22; 16
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
0,00 20,00
40,00 60,00
80,00 T
in g
k a
t
Displacement mm
Kurva perbandingan displacement arah x
Concrete Steel tube
68
Gambar 4.4 Grafik perbandingan displacement arah y Dari kurva displacement dapat dilihat perpindahan yang terjadi pada struktur baja
hollow lebih besar dibandingkan dengan beton.Hal ini berhubungan dengan adanya perbedaan kekakuan pada elemen baja dan beton. Kekakuan pada kolom
yang dianggap terjepit dikedua sisi dapat dihitung dengan rumus :
0,00 2,80
8,56 15,34
22,32 29,25
35,80 41,90
47,53 52,77
57,39 61,37
64,71 67,44
69,34 70,65
0,00 3,65
11,02 19,61
28,37 37,07
45,26 52,89
59,95 66,57
72,42 77,48
81,73 85,23
87,65 89,19
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
0,00 20,00
40,00 60,00
80,00 100,00
tin g
k a
t
Displacement mm
Kurva perbandingan displacement arah y
Concrete Steel Tube
69
� = 12 ��
ℎ
3
Dapat dilihat terdapat hubungan antara elastisitas bahan dan inersia penampang terhadap kekakuan kolom.Dalam hal ini kekakuan beton lebih besar dikarenakan
adanya perbedaan inersia kolom beton yang jauh lebih besar. Sebagai contoh untuk kolom beton lantai dasar ukuran 70 x 70 cm inersia penampang adalah
sebesar 2 � 10
6
cm
4
, sedangkan untuk kolom hollow ukuran 55 x 55 x 1,6 cm inersianya sebesar 0,158
� 10
6
cm
4
. Terdapat perbedaan yang sangat jauh yang menyebabkan beton lebih kaku dan perpindahannya lebih kecil.
Tabel 4.12 Simpangan antar tingkat struktur arah x Lantai Tinggi
Beton mm Hollow mm
∆a Ket
Ke mm
δ Δx
∆x δ
δx ∆x mm
1 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 aman
2 4000
2.67 14.70
14.70 3.26
17.95 17.95 80
aman 3
8000 7.96
43.78 29.09
9.48 52.15 34.20
80 aman
4 12000 14.04
77.25 33.46 16.52 90.88 38.73
80 aman
5 16000 20.23 111.25 34.00 23.63 129.95 39.07
80 aman
6 20000 26.37 145.03 33.78 30.70 168.83 38.88
80 aman
7 24000 32.16 176.88 31.85 37.38 205.56 36.73
80 aman
8 28000 37.56 206.59 29.72 43.63 239.98 34.42
80 aman
9 32000 42.57 234.12 27.53 49.45 272.00 32.02
80 aman
10 36000 47.30 260.15 26.03 55.02 302.59 30.59
80 aman
11 40000 51.52 283.36 23.21 60.00 329.99 27.40
80 aman
12 44000 55.22 303.69 20.32 64.38 354.10 24.12
80 aman
13 48000 58.36 321.00 17.31 68.14 374.79 20.69
80 aman
14 52000 61.00 335.53 14.53 71.36 392.47 17.67
80 aman
15 56000 62.90 345.96 10.44 73.68 405.22 12.75
80 aman
Atap 60000 64.23 353.29
7.32 75.22 413.72 8.50
80 aman
70
Tabel 4.13 Simpangan antar tingkat struktur arah y Lantai Tinggi
Beton mm Hollow mm
∆a Ket
Ke mm
δ δx
∆x δ
δx ∆x mm
1 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 aman
2 4000
2.80 15.42
15.42 3.45
18.98 18.98
80 aman
3 8000
8.56 47.08
31.65 10.30 56.64 37.66
80 aman
4 12000 15.34 84.37
37.29 18.24 100.31 43.66 80
aman 5
16000 22.32 122.76 38.39 26.34 144.87 44.56 80
aman 6
20000 29.25 160.90 38.14 34.37 189.06 44.19 80
aman 7
24000 35.80 196.90 36.00 41.95 230.75 41.69 80
aman 8
28000 41.90 230.45 33.55 49.03 269.68 38.93 80
aman 9
32000 47.53 261.42 30.97 55.58 305.70 36.02 80
aman 10
36000 52.77 290.25 28.83 61.72 339.47 33.77 80
aman 11
40000 57.39 315.63 25.38 67.14 369.25 29.78 80
aman 12
44000 61.37 337.54 21.91 71.82 395.01 25.76 80
aman 13
48000 64.71 355.92 18.39 75.76 416.70 21.69 80
aman 14
52000 67.44 370.92 15.00 79.01 434.58 17.88 80
aman 15
56000 69.34 381.37 10.45 81.26 446.90 12.32 80
aman Atap
60000 70.65 388.57 7.20
82.66 454.63 7.73
80 aman
Berdasarkan SNI 03-1726-2012 batasan simpangan antar lantai ijin ∆
�
= 0,02 x 4000 = 80 mm. simpangan antar tingkat maksimum yang terjadi pada struktur
kolom beton dan baja hollow adalah pada lantai ke-5 dan ke-4, yaitu beton sebesar 38,39 mm dan baja hollow 44,56 mm.
4.5 Periode getar struktur Periode getar merupakan waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu
kali putaran dari suatu getaran. Dalam analisa gempa, periode getar ini menjadi salah satu faktor yang menentukan besarnya gaya gempa yang terjadi pada
struktur. Pada analisa dinamik, mode shape yang memiliki periode terpanjang disebut mode shape pertama. Periode getar struktur beton berdasarkan hasil
analisa adalah sebesar 3,612 s lebih singkat dibandingkan struktur baja hollow yaitu sebesar 3,956 s. Mode yang digunakan dalam analisa modal adalah sebanyak
45 mode dimana setiap lantai memiliki 3 DOF untuk arah x, y dan z. Pola getar bangunan yang terjadi memiliki pola yang cukup baik dimana pada mode pertama
71
translasi terjadi terlebih dahulu pada arah y, kemudian translasi arah x pada mode kedua, dan barulah terjadi rotasi pada mode ke 3. Pola getar yang terjadi lebih
didominasi oleh translasi.Pada perencanaannya bangunan haruslah didesain untuk lebih dominan terhadap translasi.
72
73
4.6 Perbandingan Cost Perbandingan terhadap biaya material yang digunakan untuk kolom beton
bertulang dan baja hollow dengan asumsi harga material baja tulangan Rp.10.000 per kg, beton ready mix K-400 Rp.3.000.000 per m
3
, dan baja profil tube Rp.11.000 per kg.
Tabel 4.15 perbandingan cost kolom
Lantai Kolom Beton
Baja Hollow Beton m3
Baja tulangan kg kg
1 39.2
9964.8 21040
2 39.2
9964.8 21040
3 39.2
9964.8 21040
4 39.2
9964.8 21040
5 33.8
7392 19040
M ode
5 M
ode 6
B e
ton B
e ton
B
B
74 6
33.8 7392
19040 7
33.8 7392
19040 8
33.8 7392
19040 9
28.8 5544
17040 10
28.8 5544
17040 11
28.8 5544
17040 12
28.8 5544
17040 13
24.2 4291
15040 14
24.2 4291
15040 15
24.2 4291
15040 Total volume
479.8 104476.2
273600 material
Harga per 1,439,400,000
1,044,762,000 3,009,600,000
material Total
2,484,162,000 3,009,600,000
Tabel 4.16 Rangkuman perbandingan
No. Perbandingan
Beton Baja Hollow
Selisih 1
Berat total kolom 1151,520 ton
273,6 ton 877,92 ton
2 Berat total struktur
7805.679 ton 5935.0793 ton
1870,59 ton 3
Dimensi terbesar kolom 70 x 70 cm
55 x 55 cm 15 cm
4 Base shear : gempa x
132 ton 100.01 ton
32 ton gempa y
121,74 ton 92.69 ton
29.05 5
Displacement : arah x 64,23 cm
75,22 cm 11 cm
arah y 70,65 cm
82,66 cm 12 cm
6 Simpangan antar tingkat
max 3,9 cm
4,4 cm 0,5 cm
7 Periode getar struktur
3,61 s 3,96 s
0,35 s 8
Cost kolom 2.484.162.000
3.009.600.000 525.438.000
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN