17 kualitas suara yang diterima menjadi jelek. Panggilan terputus merupakan akibat
yang paling buruk jika handoff tidak dapat dilakukan. Dengan hard handoff, beberapa keputusan dibuat apakah handoff perlu
dilakukan atau tidak. Pada keputusan positif, handoff diinisiasikan dan dieksekusi tanpa memerlukan pemakaian kanal secara simultan dengan dua base station. Pada
soft handoff, sebuah keputusan yang dikondisikan dibuat apakah handoff perlu atau tidak. Dipengaruhi oleh perubahan dari kuat sinyal pilot dari dua atau lebih base
station yang terlibat, dan akhirnya keputusan handoff dibuat untuk berkomunikasi hanya dengan satu BS. Hal ini normal terjadi setelah diperoleh jelas bahwa sinyal dari
satu BS lebih kuat dari yang lainnya. Pada prosesnya, MS menggunakan kanal secara simultan kepada setiap BS yang terlibat.
Perbedaan soft handoff dengan hard handoff dapat diibaratkan dengan perbedaan antara lomba lari estafet dengan renang estafet. Pada lomba renang estafet,
perenang selanjutnya harus menunggu sampai rekannya menyentuh dinding kolam, sementara pada lomba lari estafet, tongkat diserahkan beberapa detik setelah pelari
kedua berlari sehingga ada situasi dimana mereka sama-sama berlari dan memegang tongkat pada periode waktu tertentu.
3.2 Prosedur Handoff
Prosedur handoff dapat dibagi menjadi tiga fase, yaitu: pengukuran, pengambilan keputusan dan eksekusi seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3.1.
Universitas Sumatera Utara
18
Gambar 3.1 Prosedur handoff
3.3 Tipe Handoff
Handoff pada jaringan komunikasi bergerak generasi pertama dan generasi kedua disebut hard handoff. Pada generasi pertama, handoff relatif mudah sedangkan
pada generasi kedua, handoff lebih rumit dari generasi pertama, dimana sudah digunakan algoritma handoff. Kemudian pada jaringan komunikasi bergerak untuk
generasi ketiga dikenal konsep soft handoff. Dibandingkan dengan hard handoff yang konvensional, maka soft handoff dapat memberikan transmisi yang lebih baik, karena
dapat menjamin kontinuitas dari hubungan.
Handoff secara umum terbagi dua yaitu hard handoff dan soft handoff.
Mengukur informasi yang dibutuhkan untuk keputusan
handoff contoh:RSS dan E
c
I
Kriteria handoff
terpenuhi?
Selesaikan proses handoff
Meng-update parameter
Fase Pengukuran
Fase Pengambilan Keputusan
Fase Eksekusi Ya
Tidak
Universitas Sumatera Utara
19 1.
Hard Handoff Hard handoff merupakan metode dimana kanal pada sel sumber dilepaskan
dan setelah itu baru menyambung dengan sel tujuan. Sehingga koneksi dengan sel sumber terputus sebelum menyambung dengan sel target untuk
alasan tersebut hard handoff juga dikenal dengan sebutan “break-before-
make ”. Hard handoff dimaksudkan untuk meminimalkan gangguan panggilan
secara instan. Suatu hard handoff dilakukan oleh jaringan selama panggilan berlangsung.
Gambar 3.2 Hard Handoff
2. Soft Handoff
Soft handoff melibatkan inter-cell handover dan termasuk tipe “make before-
break connection”. Koneksi antara MS dan cell site dilakukan oleh beberapa cell site selama proses handoff. Soft handoff hanya terjadi jika sel asal dan sel
tujuan beroperasi pada kanal frekuensi yang sama.
Universitas Sumatera Utara
20
Gambar 3.3 Soft Handoff 3.4
Prinsip Kerja Handoff
Pada hard handoff, suatu keputusan dibuat untuk handoff atau tidak, maka MS yang bergerak hanya berkomunikasi dengan satu BS pada saat itu. Sedangkan pada
soft handoff, suatu keputusan dibuat untuk handoff atau tidak, tergantung pada perubahan dari kekuatan sinyal pilot dari dua atau lebih BS yang terlibat, sehingga
pada akhirnya keputusan harus dibuat untuk komunikasi dengan satu BS, hal ini biasanya terjadi jika sinyal yang datang dari BS lebih kuat dibandingkan dari BS
yang lain. Selama hard handoff, MS yang bergerak akan berkomunikasi secara bersamaan dengan BS yang sedang melayaninya. Hard handoff terjadi pada suatu
saat tertentu, sedangkan soft handoff terjadi pada suatu periode waktu. Hard Handoff memungkinkan kedua sel, baik sel asal ataupun sel baru untuk melayani user mobile
station secara bersama-sama selama transisi handoff. Transisinya adalah ketika MS bergerak dari sel asal ke sel baru dan akhirnya berada di sel baru. Hal ini
dimungkinkan karena semua sel memakai frekuensi kerja yang sama. Soft handoff selain mengurangi kemungkinan putusnya pembicaraan juga menyebabkan proses
Universitas Sumatera Utara
21 handoff berjalan dengan halus sehingga tidak mengganggu pengguna. Dalam sistem
analog dan digital TDMA dilakukan pemutusan hubungan sebelum fungsi switching berhasil dilakukan break-before-make sementara pada CDMA hubungan dengan sel
lama tidak diputuskan sampai MS benar-benar mantap dilayani oleh sel baru make- before-break.
Setelah sebuah panggilan dilakukan, MS selalu mencek sel-sel tetangga untuk menentukan apakah sinyal dari sel yang lain cukup besar jika dibandingkan dengan
sinyal dari sel asal. Jika hal ini terjadi, ini merupakan indikasi bahwa MS telah memasuki daerah cakupan sel yang baru dan handoff dapat mulai dilakukan. Mobile
station mengirim pesan kendali control message ke MTSO yang menunjukkan sinyal dari sel baru semakin menguat. MTSO melakukan handoff dengan
menyediakan sebuah link kepada mobile station melalui sel baru tetapi link yang lama tetap dipertahankan. Sementara mobile station berada pada daerah perbatasan
antara kedua sel, panggilan dilayani oleh kedua sel site, hal ini menyebabkan berkurangnya efek ping-pong atau mengulang permohonan untuk menangani kembali
panggilan diantara kedua sel site. Sel asal akan memutuskan hubungan jika mobile station sudah sungguh-sungguh mantap dilayani oleh sel yang baru. Gambar 3.4
memperlihatkan perbandingan proses dasar dari hard dan soft handoff.
Universitas Sumatera Utara
22
Gambar 3.4 Prinsip Kerja Hard dan Soft Handoff
Jika dibandingkan dengan hard handoff tradisional, soft handoff memperlihatkan banyak keuntungan, contohnya menghilangkan efek ping-pong dan
menghaluskan transmisi tidak ada break point pada soft handoff. Tidak ada efek ping-pong berarti beban signaling pada jaringan semakin menurun dan dengan soft
handoff tidak ada data loss yang diakibatkan oleh pemutusan transmisi yang mana terjadi pada hard handoff.
3.5 Histeresis Handoff