106
Menurut Listyaningsih
2014:92 mengemukakan bahwa terdapat lima hal pokok
yang harus diketahui sehubungan dengan pembangunan, yaitu :
1. Permasalahan pembangunan suatu negara
atau masyarakat yang dikaitkan dengan sumber-sumber pembangunan yang dapat
diusahakan yaitu sumber daya ekonomi dan sumberdaya lainnya.
2. Tujuan serta rencana yang ingin di capai.
3. Kebijakan dan cara untuk mencapai tujuan
dan sasaran rencana dengan melihat penggunaan
sumber-sumbernya dan
pemilihan alternatif-alternatifnya
yang terbaik.
4. Penterjemahan dalam program-program
atau kegiatan yang lebih konkrit. Ciri
kegiatan pembangunan
menurut Listyaningsih 2014:133 adalah sebagai berikut :
1. Dilaksanakan secara sadar
2. Komprehensif
3. Terencana
4. Bertahap
5. Berkesinambungan.
Pembangunan sangat dipengaruhi oleh para pelaksana pembangunan, yaitu pemerintah
dan warga masyarakat berupa dukungan kepada kebijakan
pemerintah. Komunikasi
juga menentukan berhasil tidaknya pembangunan,
baik komunikasi melalui media massa maupun secara langsung oleh para pemimpin setempat.
Adanya kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat harus diciptakan agar pembangunan
dapat berjalan dengan lancar dan mencapai hasil yang maksimal. Seperti yang dikemukakan
Lystianingsih 2014:70 : “Proses pembangunan memang merupakan tugas dan tanggung jawab
seluruh komponen masyarakat dan pemerintah”. III.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian yaitu metode deskriptif kualitatif.
Dalam melakukan penelitian ini data-data yang diperlukan diperoleh dari dua sumber yaitu : Data
primer diperoleh
melalui jawaban
dari wawancara dengan informan. Para informan
diharapkan dapat memberikan informasi yang mendalam dan juga jelas, sehingga informasi itu
akan membentuk satuan data tentang penelitian ini.
Data sekunder
ini diperoleh
dari dokumentasi, data statisttik dari Kantor Kepala
Desa Gunungsari
Kecamatan Sadananya
Kabupaten Ciamis, buku-buku, jurnal ilmiah, surat kabar, dan catatan lain yang berkaitan
dengan penelitian. Teknik pengumpulan data yang peneliti
gunakan yaitu sebagai berikut : Teknik Studi Kepustakaan dan 2 Teknik Studi
Lapangan yang terdiri dari teknik observasi, wawancara. Penelitian dilaksanakan di Desa
Gunungsari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis.
IV.
HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan
Program Pembangunan
Fisik di Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis
Dalam pelaksanaan program pembangunan fisik desa, kerjasama antara masyarakat dengan
pemerintah desa
sangat diperlukan
demi tercapainya suatu program, baik dalam proses
perencanaan program, proses penerapan program, proses pelaksanaan program dan proses evaluasi
program. perencanaan program pembangunan harus disusun dengan jelas, baik dari segi
anggaran. Anggaran harus mendapat kepastian dari mana sumber dana diperoleh karena akan
mempengaruhi terhadap keberhasilan program- prrogram pembangunan. Dari segi uraian tugas
dan penjabaran rencana program harus dijabarkan dengan jelas agar pelaksana program dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik. Tidak hanya terjabar dengan jelas namun harus disertai
dengan sosialisasi yang baik agar pelaksana program lebih memahami tugas-tugas yang harus
dilaksanakan.
Menurut Pasal 1 ayat 16 Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan
Nasional menyebutkan :
Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh
instansi pemerintahlembaga untuk mencapai sasaran
dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang
dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.”
Dalam mengukur
keberhasilan pelaksanaan program tidak selalu hanya diukur
dari pandangan ekonomi semata, oleh karena itu pembiayaan
berbagai program
pun tidak
seharusnya di ukur semata-mata dari analisis biaya-keuntungan yang bernada ekonomi saja,
akan tetapi juga dari segi keuntungan sosial. Hanya saja untuk meraih keuntungan yang
bersifat sosial pun diperlukakan pembiayaan. Siagian 1986:86 mengemukakan : “Berkaitan
erat dengan pengukuran keberhasilan usaha dan program sebagai penjabaran rencana di tinjau
107
dari sudut sasaran dan waktu penyelenggaraan kegiatan adalah segi pembiayaan”.
Dalam pelaksanaan program pembangunan tindakan evaluasi sangat dibutuhkan untuk
menilai sejauhmana program dilaksanakan,
apabila ada kesalahan atau ada hambatan yang dihadapi bisa di musyawarahkan secara bersama-
sama dan mengambil tindakan koreksi. Hal ini tentu saja tidak dapat dilakukan begitu saja,
melainkan perlu dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Lawerence Theresia, et.al, 2014:252 menyatakan
bahwa perencanaan
program pembangunan menyangkut perumusan tentang :
a. Proses perencanaan program
b. Penulisan perencanaan program
c. Rencana kegiatan
d. Rencana
pelaksanaan program
kegiatan e.
Rencana evaluasi hasil pelaksanaan program
Dalam pelaksanaan program pembangunan pada akhirnya harus melakukan evaluasi atas
semua kegiatan yang telah dilaksanakan,. Karena evaluasi itu sangat penting untuk kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang agar apabila ada kesalahan-kesalahan
yang
terjadi kesalahan-keslahan
tersebut diperbaiki dan dipastikan tidak akan terjadi lagi.
Dalam tahap evaluasi diadakan analisis terhadap efek pembangunan. Kiranya sulit membayangkan
keberhasilan pembangunan apabila tidak diadakan evaluasi terhadap apa yang telah di
capai sebab mengadakan pembangunan tidak lah cukup apabila hanya dilandasi itikad baik dan
semangat saja. Usaha lainnya sangat diperlukan untuk mengidentifikasikan apa yang kurang, apa
yang macet, apa yang mundur, dan apa yang telah merosot. Hal-hal tersebut memerlukan
pengadaan,
pembetulan, penambahan,
pelancaran, dan peningkatan secara proporsional. Seperti yang dikemukakan oleh Frutchey
Theresia, et.al, 2014: 282-283 mengemukakan bahwa kegiatan evaluasi mencakup kegiatan :
1. Observasi pengamatan
2. Membanding-bandingkan
antara hasil
pengamatan dengan pedoman yang ada atau telah ditetapkan lebih dahulu
3. Pengambilan keputusan atau penilaian atas
obyek yang diamati.
4.2 Hambatan-Hambatan