TAHUN NILAI
BUKU PERSENTASE
PENYUSUTAN PENYUSUTAN
PER TAHUN AKUMULASI
PENYUSUTAN
1 2=2
t-1
- 5
t-1
3 4 = 2 x 3
5 = 5 + 4
t-1 t
1 2
3 4
5 10,000,000
10,000,000 6,000,000
3,600,000 2,160,000
1,296,000 40
40 40
40 40
Pembulatanpenyesuain 4,000,000
2,400,000 1,440,000
864,000 1,296,000
4,000,000 6,400,000
7,840,000 8,704,000
10,000,000
PENYUSUTAN DENGAN METODE MENURUN BERGANDA
Jurnal untuk mencatat penyusutan: 1 Penyusutan tahun pertama
Diinvestasikan dalam Aset Tetap Akumulasi penyusutan
Rp. 4.000.000 2 Penyusutan tahun kedua
Diinvestasikan dalam Aset Tetap Akumulasi penyusutan
Rp. 2.400.000 3 Penyusutan tahun ketiga
Diinvestasikan dalam Aset Tetap Akumulasi penyusutan
Rp. 1.440.000 4 Penyusutan tahun keempat
Diinvestasikan dalam Aset Tetap Akumulasi penyusutan
Rp. 864.400 Rp. 4.000.000
Rp. 1.440.000
Rp. 864.400 5 Penyusutan tahun kelima disesuaikan hingga menghasilkan nilai akumulasi
penyusutan yang sama dengan nilai awalnilai yang dapat disusutkan. Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Akumulasi penyusutan Rp. 1,296,000
3. Metode Unit Produksi
Dengan menggunakan metode unit produksi penyusutan dihitung berdasarkan perkiraan output kapasitas produksi yang dihasilkan aset tetap yang bersangkutan.
Tarif penyusutan dihitung dengan membandingkan antara nilai yang dapat disusutkan dan perkiraanestimasi output kapasitas produksi yang dihasilkan dalam kapasitas
normal.
1 2
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
14
3 4
5
6 7
8 9
10 11
10 11
12
13 14
15 16
17 18
Rp. 2.400.000
Rp. 1,296,000
Contoh: a. Dari Kartu Inventaris Barang KIB diketahui:
- Nilai peralatan berupa mesin fotokopi menurut sub buku besar yang telah sesuai dengan KIB adalah sebesar Rp 12.000.000;
- Mesin fotokopi tersebut pertama kali dihitung penyusutannya. b. Kondisi aset tetap dalam keadaan baik. Kebijakan Akuntansi mengenai
penyusutan menetapkan metode penyusutan yang digunakan adalah metode unit produksi.
c. Kapasitas produksi normal fotokopi adalah 60.000 lembar d. Produksi fotokopi sampai tahun kelima adalah 60.000 lembar.
e. Tarif penyusutan: Nilai yang dapat disusutkan dibagi perkiraan output
Rp. 12.000.00060.000 = Rp 200 per lembar; f. Jumlah produksi tiap tahun selama lima tahun dan besarnya penyusutan per
tahun adalah sebagai berikut:
Jurnal untuk mencatat penyusutan : 1 Penyusutan tahun pertama :
Diinvestasikan dalam Aset Tetap Akumulasi penyusutan
Rp. 3.200.000 Rp. 3.200.000
2 Penyusutan tahun kedua : Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Akumulasi penyusutan Rp. 1.840.000
Rp. 1.840.000 3 Penyusutan tahun ketiga :
Diinvestasikan dalam Aset Tetap Akumulasi penyusutan
Rp. 2.320.000 Rp. 2.320.000
4 Penyusutan tahun keempat : Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Akumulasi penyusutan Rp. 2.140.000
Rp. 2.140.000
TAHUN PRODUKSI
PER TAHUN lembar
TARIF PENYUSUTAN
BESARNYA PENYUSUTAN
1 2
3 4
5
Total 16.000
9.200 11.600
10.700 12.500
60.000 200
200 200
200 200
3.200.000 1.840.000
2.320.000 2.140.000
2.500.000
12.000.000
5 Penyusutan tahun kelima : Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Akumulasi penyusutan Rp. 2.500.000
Rp. 2.500.000
1 2
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
15
3 4
5 3
4 5
3 4
5 6
7 8
9
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
7. Penyajian Penyusutan
Besarnya penyusutan setiap tahun dicatat dalam neraca dengan menambah nilai akumulasi penyusutan dan mengurangi ekuitas dana dalam akun Diinvestasikan
dalam Aset Tetap. Neraca menyajikan Akumulasi Penyusutan sekaligus nilai perolehan aset tetap sehingga nilai buku aset tetap sebagai gambaran dari potensi manfaat yang
masih dapat diharapkan dari aset yang bersangkutan dapat diketahui. Ilustrasi penyajian nilai perolehan aset, Akumulasi Penyusutan dan Nilai Nuku aset
Tetap dalam Neraca sebagian adalah sebagai berikut: Tanah
120,000,000,000 Peralatan dan Mesin
4,000,000,000 Gedung dan Bangunan 35,000,000,000
Jalan, Irigasi dan Jaringan 12,758,500,000
Aset Tetap Lainnya 1,656,000,000
Akumulasi Penyusutan 2,430,000,000 Nilai Buku Aset
50,984,500,000 Konstruksi dalam Pengerjaan
4,300,000,000 175,284,500,000
Walaupun aset tetap terdiri atas berbagai jenis aset yang menunjukkan nilai perolehan masing-masing, penyusutannya disajikan hanya dalam satu akun
Akumulasi Penyusutan. Nilai buku yang tersajikan dalam neraca juga merupakan nilai buku keseluruhan aset tetap. Nilai perolehan aset tetap, jumlah penyusutan dan
akumulasinya serta nilai buku per jenis aset tetap disajikan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.
Dari ilustrasi Neraca di atas, tampak bahwa Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan tidak disusutkan. Di luar itu, seluruh aset tetap disusutkan dengan
nilai akumulasi penyusutan sebesar Rp 2.430.000.000 dan nilai buku sebesar Rp 50.984.500.000
8. Pengungkapkan Penyusutan di dalam Catatan atas Laporan Keuangan Paragraf 79 PSAP 07 menyatakan bahwa informasi penyusutan yang harus
diungkapkan dalam laporan keuangan adalah : 1 Nilai penyusutan
2 Metode penyusutan yang digunakan 3 Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan
4 Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode.
Keempat hal di atas harus disajikan dalam Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan. Secara lebih rinci, hal-hal yang harus diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan adalah: - Kebijakan Akuntansi;
1
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
16
2 3
4 5
6
7 8
7 8
9
10 11
12 13
14
15 16
17 18
19 20
21 22
23 24
25
26 27
28 29
30 31
32
33 34
35 36