MATERI PAPARAN KEUANGAN DAERAH – MAGISTER KEUANGAN DAERAH UNIVERSITAS CENDERAWASIH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
(2)
2
2
Pengelolaan Keuangan Daerah
. Pasal 1 PP 58/2005
keseluruhan kegiatan yang meliputi:
perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban,
dan
pengawasan
(3)
Perencanaan
LINGKUP
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Pelaksanaan Pengawasan/
Pengendalian
Input Proses Output/Input Proses Output/Input Proses Output
Kebijakan Umum APBD Kegiatan Anggaran APBD Penatausahan & Akuntansi Laporan Pelaksanaan APBD Evaluasi Kinerja Hasil Evaluasi •RPJMD/RKPD •Penjaringan Aspirasi •Kinerja Masa Lalu
•Asumsi Dasar • Kebijakan Pemerintah (RPJM/RKP/
Prioritas Pembangunan)
• Prestasi Kerja
• Perda APBD
• Formulir/Dokumen
•Catatan/Register
• Semesteran •Tahunan Prioritas & Plafon
(4)
AZAS UMUM PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
Keuangan daerah dikelola :
1. Taat pada peraturan perundang-undangan; 2. Efisien;
3. Ekonomis; 4. Efektif;
5. Transparan; dan
6. Bertanggungjawab; 7. Berkeadilan;
(5)
Azas Umum Pelaksanaan APBD
• SKPD dilarang melakukan pengeluaran atas beban anggaran belanja daerah untuk tujuan yang tidak tersedia anggarannya, dan/atau yang tidak cukup tersedia anggarannya dalam APBD.
• Pelaksanaan belanja daerah harus didasarkan pada prinsip hemat, tidak mewah, efektif, efisien dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
• Setiap pengeluaran harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih;
(6)
KEWAJIBAN PEMDA
•
Menyusun sistem akuntansi;
•
Menyusun laporan keuangan
(Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD):
1. Lap Realisasi Anggaran; 2. Neraca;
3. Laporan Arus Kas; dan
(7)
MENGAPA PERLU PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN DAERAH?
•
Agar Pemerintah Daerah
mempertanggungjawabkan pengelolaan dan
pengendalian sumber daya dan pelaksanaan
kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
•
Agar Pemerintah Daerah melaksanakan prinsip
keterbukaan yang memungkinkan masyarakat
untuk mengetahui dan mendapatkan akses
(8)
8
PRINSIP PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN DAERAH
AKUNTABILTAS
• Merupakan perwujudan kewajiban seseorang untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan
pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
TRANSPARAN
• Merupakan prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan
akses informasi seluas-luasnya tentang keuangan daerah
(9)
Aspek apa saja dalam
Laporan Keuangan Daerah?
1. Aspek Administrasi Publik
Efisiensi, efektivitas, produktivitas, dan
akuntabilitas penyelenggaraan
Pemerintah Daerah
Kesesuaian dengan peraturan
perundang-undangan
Kuantitas dan kualitas penyelenggaraan
pelayanan dan perlindungan
(10)
10
2. Aspek Keuangan
Perolehan dan penggunaan
keuangan daerah
Upaya intensifikasi/ekstensifikasi
sumber-sumber PAD
Pertanggungjawaban penggunaan
keuangan daerah
(11)
3. Aspek Pencapaian Hasil Fisik
Fakta atau bukti nyata secara fisik
hasil pelaksanaan kegiatan
Proporsional antara jumlah biaya
yang dikeluarkan dengan hasil fisik
(12)
12
Apa Bentuk
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah?
Laporan Keuangan pemerintah pusat/
daerah setidak-tidaknya terdiri dari:
1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Neraca
3. Laporan Arus Kas 4. Laporan Operasional
5. Laporan Perubahan Ekuitas
6. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih 7. Catatan atas Laporan Keuangan.
(13)
Siapa yang menyusun Laporan
Keuangan?
(1) Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah selaku
Pengguna Anggaran menyusun Laporan Keuangan
sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan APBD pada Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bersangkutan
dan menyampaikannya kepada gubernur/ bupati/
walikota melalui Pejabat Pengelola Keuangan Daerah. (2) Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku
Bendahara Umum Daerah menyusun Laporan
Keuangan sebagai pertanggungjawaban pengelolaan perbendaharaan daerah dan menyampaikannya
kepada gubernur/bupati/walikota.
(3) Laporan Keuangan disampaikan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
(14)
14
(1) Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
menyusun Laporan Keuangan pemerintah daerah disampaikan kepada
gubernur/bupati/walikota untuk memenuhi pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. (2) Laporan Keuangan pemerintah daerah
disusun berdasarkan Laporan Keuangan
Satuan Kerja Perangkat Daerah serta laporan pertanggungjawaban pengelolaan
perbendaharaan daerah.
(3) Laporan Keuangan disampaikan oleh gubernur/bupati/walikota kepada Badan
Pemeriksa Keuangan selambatlambatnya 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
(15)
PROSES PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN
•
PPK-SKPD MENYIAPKAN LK-SKPD TAHUN
ANGGARAN BERKENAAN DAN DISAMPAIKAN
KEPADA KEPALA SKPD UNTUK DI TETAPKAN
SEBAGAI
LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN
PELAKSANAAN
ANGGARAN SKPD
•
LAPORAN
KEUANGAN
SKPD
TERSEBUT
DISAMPAIKAN
KEPADA
PPKDCSEBAGAI
DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
PEMDA
(16)
PROSES PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN
•
LK SKPD DISAMPAIKAN KEPADA PPKD
PALING
LAMBAT
2
BULAN
SETELAH
TAHUN ANGGARAN BERAKHIR
•
LAPORAN
KEUANGAN
TERSEBUT
DISUSUN OLEH PENGGUNGA ANGGARAN
SEBAGAI
HASIL
PELAKSANAAN
ANGGARAN YANG BERADA DI SKPD YANG
MENJADI TANGGUNGJAWABNYA.
(17)
PROSES PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN
• PPKD MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PEMDA DENGAN CARA MENGGABUNGKAN LAPORAN-LAPORAN KEUANGAN SKPD PALING LAMBAT 3 BULAN SETELAH TAHUN ANGGARAN BERAKHIR
• LAPORAN KEUANGAN PEMDA DISAMPAIKAN KEPADA DAERAH MELALUI SEKDA SEBAGAI KOORDINATOR PENGELOLAAN KEUADA DALAM RANGKA MEMENUHI PERTANGGUNBGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
(18)
18
TUJUAN
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Tujuan kebijakan akuntansi keuangan daerah
adalah mengatur (proses) penyusunan dan
penyajian
pelaporan
keuangan
pemerintah
(19)
PENYUSUNAN
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan
akuntansi
disusun
berpedoman pada Standar Akuntansi
Pemerintahan
(PP
No.
71/2010)
pengganti Permendagri No. 64 Tahun
2014
Kebijakan
akuntansi
ditetapkan
dengan
(20)
20
Dokumen
PROSES AKUNTANSI POKOK
Catatan Laporan
SP2D-LS & SPJ
Buku Pembantu
Kertas Kerja
•Bukti Penerimaan Kas
•Bukti Pengeluaran Kas
•Bukti Memorial
Kumpulan Rekening (Ringkasan dan Rincian)
•Buku Jurnal Penerimaan Kas
•Buku Jurnal Pengeluaran Kas
•Buku Jurnal Umum
• Laporan Realisasi Anggaran
•Laporan Arus Kas
•Neraca Daerah
•Catatan Atas Laporan Keuangan Kebijakan Akuntansi Pencatatan & Penggolongan Peringkasan Buku Besar Buku Jurnal Laporan Keuangan Pelaporan
(21)
EVALUASI RAPERDA
PERTANGGUNGJAWABAN
PELAKSANAAN APBD
(22)
22
EVALUASI RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
2. Hasil evaluasi disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri/Gubernur kepada Gubernur/Bupati/Walikota paling lama 15 (lima belas) hari kerja terhitung sejak diterimanya rancangan dimaksud.
1. Raperda provinsi/kabupaten/kota ttg pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yg telah disetujui bersama DPRD dan rapergub/raperbup/raperwal ttg penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sebelum ditetapkan oleh gubernur/bupati/ walikota paling lama 3 (tiga) hari kerja disampaikan terlebih dahulu kepada Menteri Dalam Negeri/Gubernur untuk dievaluasi.
3. Apabila Menteri Dalam Negeri/Gubernur menyatakan hasil evaluasi raperda provinsi/kabupaten/kota ttg pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan rapergub/raperbup/raperwal ttg penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sudah sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, gubernur menetapkan raperda dan rapergub/raperbup/ raperwal menjadi perda dan pergub/perbup/perwal.
(23)
5. Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh
gubernur/bupati/ walikota dan DPRD, dan
gubernur/bupati/walikota tetap menetapkan raperda ttg
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan
rapergub/raperbup/raperwal ttg penjabaran
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD menjadi perda dan pergub/perbup/perwal, Menteri Dalam Negeri/Gubernur membatalkan perda dan pergub/perbup/perwal dimaksud sesuai dengan peraturan perundang-undangan .
4. Dalam hal Menteri Dalam Negeri/Gubernur menyatakan hasil evaluasi raperda ttg pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan rapergub/raperbup/raperwal ttg penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, gubernur/bupati/ walikota bersama DPRD wajib melakukan penyempurnaan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak diterimanya hasil evaluasi.
EVALUASI RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
(24)
24
PENGENDALIAN
INTERN
(25)
PENGENDALIAN INTERN
• Pengendalian intern merupakan proses yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai mengenai pencapaian tujuan pemerintah daerah yang tercermin dari keandalan laporan keuangan, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan serta dipatuhinya peraturan perundang-undangan.
(26)
26
26
PENGENDALIAN INTERN
• Pengendalian intern sekurang-kurangnya memenuhi kriteria sbb:
1. terciptanya lingkungan pengendalian yang sehat
2. terselenggaranya penilaian risiko
3. terselenggaranya aktivitas pengendalian
4. terselenggaranya sistem informasi dan komunikasi
5. terselenggaranya kegiatan pemantauan pengendalian.
6. Penyelenggaraan pengendalian intern berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan
(27)
PENGENDALIAN INTERN
•
Dalam
rangka
meningkatkan
kinerja
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan daerah, kepala daerah mengatur
dan menyelenggarakan sistem pengendalian
intern di lingkungan pemerintahan daerah
yang dipimpinnya.
(28)
28
S E K I A N
&
(1)
23
23
5. Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh gubernur/bupati/ walikota dan DPRD, dan gubernur/bupati/walikota tetap menetapkan raperda ttg pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan rapergub/raperbup/raperwal ttg penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD menjadi perda dan pergub/perbup/perwal, Menteri Dalam Negeri/Gubernur membatalkan perda dan pergub/perbup/perwal dimaksud sesuai dengan peraturan perundang-undangan .
4. Dalam hal Menteri Dalam Negeri/Gubernur menyatakan hasil evaluasi raperda ttg pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan rapergub/raperbup/raperwal ttg penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, gubernur/bupati/ walikota bersama DPRD wajib melakukan penyempurnaan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak diterimanya hasil evaluasi.
EVALUASI RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN
PELAKSANAAN APBD
(2)
24
24
PENGENDALIAN
(3)
25
25
PENGENDALIAN INTERN
•
Pengendalian
intern
merupakan
proses
yang
dirancang
untuk
memberikan
keyakinan
yang
memadai mengenai pencapaian tujuan pemerintah
daerah yang tercermin dari keandalan laporan
keuangan, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan
program dan kegiatan serta dipatuhinya peraturan
perundang-undangan.
(4)
26
26
PENGENDALIAN INTERN
•
Pengendalian
intern
sekurang-kurangnya
memenuhi kriteria sbb:
1.
terciptanya
lingkungan
pengendalian
yang
sehat
2.
terselenggaranya penilaian risiko
3.
terselenggaranya aktivitas pengendalian
4.
terselenggaranya
sistem
informasi
dan
komunikasi
5.
terselenggaranya
kegiatan
pemantauan
pengendalian.
6.
Penyelenggaraan
pengendalian
intern
berpedoman
pada
ketentuan
peraturan
(5)
27
27
PENGENDALIAN INTERN
•
Dalam
rangka
meningkatkan
kinerja
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan daerah, kepala daerah mengatur
dan menyelenggarakan sistem pengendalian
intern di lingkungan pemerintahan daerah
yang dipimpinnya.
(6)
28
28