Organisasi di Sekolah Organisasi di Sekolah dan Masyarakat

Memahami Kebebasan Berorganisasi 59 “Saya sedikit kecewa, Bu,” jawab Toga. “Memangnya ada apa, Togar?” tanya ibunya lagi. “Togar ingin jadi dokter, makanya Togar masuk tim dokter kecil dalam organisasi UKS Usaha Kesehatan Sekolah. Tetapi ternyata, teman-teman sekelas tidak ada yang menjadi dokter kecil,” jawab Togar panjang lebar. “Lho, bagus sekali. Jadi, masalahnya apa?” tanya ibunya lagi. “Masalahnya, Togar tidak punya teman jika ada latihan dokter kecil,” jawab Togar. Akhirnya ibunya tahu bahwa Togar masuk menjadi dokter kecil, tetapi belum yakin dengan pilihannya karena tidak ada teman untuk latihan. “Togar, dalam memilih organisasi harus kamu pertimbangkan sungguh- sungguh, terutama kesesuaian dengan bakat, minat, dan cita-citamu. Jika kamu sudah menentukan pilihan, kamu harus yakin, kamu harus bersemangat dan tidak boleh menyesali pilihanmu,” nasihat Ibu Togar. Di lain pihak, Ida masih terlihat ragu-ragu menentukan pilihannya. Ida tahu bahwa dirinya tidak mahir dalam melukis. Ia juga menyadari bahwa minatnya lebih ke jurnalistiktulis menulis akhirnya ia pun bergabung dengan tim Mading Majalah Dinding Sekolah. “Atep, kamu sudah mengumpulkan formulir pilihan kegiatan?” tanya Ida. “Belum, Ida. Apakah kamu sudah mengumpulkan?” tanya Atep balik. “Ida, bagaimana jika kita ikut melukis saja. Selain kita bisa pandai menggambar, nanti juga bisa menjadi pelukis terkenal,” kata Atep. “Iya, Tep.Tapi saya ...,” jawab Ida ragu-ragu. “Sudahlah, Ida. Pokoknya kamu ikut melukis saja. Nanti kita bisa pulang bersama-sama. Mana formulirmu, biar saya kumpulkan kepada Pak Darma,” kata Atep. Dengan pertimbangan yang terkesan tidak matang, semua anak mengumpulkan formulir kepada Pak Darma. “Anak-anak, jika Bapak cermati, ternyata pilihan kegiatan kalian belum dipertimbangkan secara matang. Semuanya masih dipengaruhi oleh teman, dan bukan berasal dari hati dan pilihan kalian sendiri. Dalam memilih hendaknya kalian perhatikan juga cita-cita dan bakat kalian. Jangan sekedar ikut-ikutan teman atau dipaksa orang lain. Karena nantinya pilihan kalian tidak akan berjalan dan berkembang dengan baik, kalian juga akan menyesal nantinya,” nasihat Pak Darma.