BAB IX SISTEM INFORMASI PELABUHAN
Pasal 154
1 Sistem informasi pelabuhan mencakup pengumpulan, pengelolaan, penganalisaan, penyimpanan, penyajian, serta penyebaran data dan informasi pelabuhan untuk:
a. mendukung operasional pelabuhan; b. meningkatkan pelayanan kepada masyarakat atau publik; dan
c. mendukung perumusan kebijakan di bidang kepelabuhanan.
2 Sistem informasi pelabuhan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diselenggarakan oleh: a. Menteri untuk sistem informasi pelabuhan pada tingkat nasional;
b. gubernur untuk sistem informasi pelabuhan pada tingkat provinsi; dan c. bupatiwalikota untuk sistem informasi pelabuhan pada tingkat kabupatenkota.
3 Pemerintah daerah menyelenggarakan sistem informasi pelabuhan sesuai dengan kewenangannya berdasarkan pedoman dan standar yang ditetapkan oleh Menteri.
Pasal 155
Sistem informasi pelabuhan paling sedikit memuat: a. kedalaman alur dan kolam pelabuhan;
b. kapasitas dan kondisi fasilitas pelabuhan; c. arus peti kemas, barang, dan penumpang di pelabuhan;
d. arus lalu lintas kapal di pelabuhan; e. kinerja pelabuhan;
f. operator terminal di pelabuhan; g. tarif jasa kepelabuhanan; dan
h. Rencana Induk Pelabuhan danatau rencana pembangunan pelabuhan.
Pasal 156
Badan Usaha Pelabuhan menyampaikan laporan bulanan kegiatan terminal kepada Otoritas Pelabuhan setiap bulan paling lambat pada tanggal 5 lima bulan berikutnya.
Pasal 157
Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 156 meliputi: a. arus kunjungan kapal;
b. arus bongkar muat peti kemas dan barang; c. arus penumpang;
d. kinerja operasional; dan e. kinerja peralatan dan fasilitas.
Pasal 158
Otoritas Pelabuhan mengevaluasi laporan bulanan yang disampaikan oleh Badan Usaha Pelabuhan untuk dijadikan sebagai bahan penyusunan sistem informasi pelabuhan dan
disampaikan kepada Menteri dengan tembusan kepada gubernur.
Pasal 159
Unit Penyelenggara Pelabuhan wajib menyampaikan informasi kepada Menteri yang memuat paling sedikit mengenai:
a. kedalaman kolam pelabuhan; b. arus kunjungan kapal;
c. arus bongkar muat peti kemas dan barang; d. arus penumpang;
e. kinerja operasional; f. kinerja peralatan dan fasilitas;
g. kedalaman alur; dan h. perkembangan jumlah Badan Usaha Pelabuhan yang mengoperasikan terminal.
Pasal 160
Menteri berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157 mengolah data dan informasi untuk dijadikan sebagai bahan informasi pelabuhan kepada masyarakat.
Pasal 161
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengolahan dan laporan serta penyusunan sistem informasi pelabuhan diatur dengan Peraturan Menteri.
BAB X KETENTUAN LAIN-LAIN