10 pelaksanaan proyek perumahan dapat dijadikan suatu gambaran untuk menyelesaikan
tujuan penelitian ini Disamping itu responden dalam penelitian ini adalah personil dari masing-masing pihak yang terkait dengan waktu pelaksanaan proyek perumahan di Kota
Denpasar.
2. Pengumpulan Data Sekunder Data sekunder dapat diperoleh dari data yang berasal dari data-data literatur seperti : jurnal,
karya tulis penelitian yang sudah pernah diteliti, dan karangan-karangan ilmiah lainnya yang dapat menunjang obyek penelitian ini.
3.5. Instrumen Penelitian
Secara umum, instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Bagian satu : berisi tentang identitas responden yang terdiri dari nama,
jabatan, pengalaman bekerja, nama instansi kantor perusahaan. 2. Bagian dua : Terdiri dari penjelasan dan tata cara menjawab pertanyaan serta
kolom-kolom pertanyaan yang harus diisi oleh responden. 3. Bagian tiga : mengenai isi kuesioner harus diisi identifikasi resiko yang disertai
dengan opini responden mengenai2 dua hal yaitu peluang likelihood probability dan akibat consequences dari pada resiko.
Bentuk kuesioner adalah semi tertutup artinya sebagian berupa pertanyaan tertutup dengan menjawab berdasarkan pilihan yang tersedia menyangkut skala
frekwensi likelihoodprobability dan akibat consecuences risiko dari resiko yang teridentifikasi dan sebagian lagi berupa pertanyaan terbuka dengan memberikan
kesempatan bagi responden untuk menambah identifikasi resiko apabila responden menganggap ada resiko yang belum teridentifikasi . Penilaian resiko risk
assessment, pada tahap ini pada akhirnya akan menghasilkan penerimaan resiko risk aceptability.
3.6. Analisa Data
Data-data yang didapat dari hasil kuesioner perlu disususn terlebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut. Pada tahapan ini dilakukan proses penentuan skala
penilaian dan penaksiran parameter yang dimaksudkan untuk mengetahui nilai kemungkinan dan besarnya kerugian yang terjadi. Responden harus menjawab
pertanyaan berdasarkan opininya dan berdasarkan pengalaman selama terlibat dalam pelaksanaan proyek dari awal hingga selesai proses pembangunan perumahan
dilapangan Marzuki, 1995
3.6.1. Penentuan skala penilaian
Untuk mengukur tingkat penilaian responden memakai skala Likert yaituberupaskala ordinal yang menunjukkan tingkatranking respon dari responden
terhadap resiko yang teridentifikasi dan tidak menunjukkan berapa jarak interval antara tingkat yang satu dengan yang lainnya Sugiyono,2004.
Analisis statistik untuk penelitian untuk ukuran sampel yang kecildan nmenggunakan skala ordinal atau nominal serta sebarannyabebas distribution free
harus menggunakan statistik non parametrik. Sebaliknya apabila sebarannya diketahui dan skala yang digunakan adalah skala terukur skala interval atau skala
ratio maka harus menggunakan statistik parametrik Hasan,2002. Mengingat bahwa
11 penelitian ini memakai analisis diskreptip kualitatif, maka penelitian ini menggunakan
analisis statistik non parametrik. Dalam memberikan penilaian untuk kemungkinan timbulnya peristiwa yang potensial menyebabkan kegagalan pelaksanaan proyek ini
dengan menggunakan skala dari setiap katagori, yang diidentifikasikan oleh Saputra 2005 adalah sebagai berikut :
Tabel skala Frekuensi Likelihood
Tingkat frekuensi
Peluang skala
Sangat sering 80 ≤ - 100
5 Sering
60 ≤ - 80 4
Kdang-kadang 40 ≤ - 60
3 Jarang
20 ≤ - 40 2
Sangat jarang 0 ≤ - 20
1
Sumber : Godfrey 1996, Saputra 2005 Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel resiko terhadap waqktu penyelesaian
proyek perumahan digunakan digunakan skala seperti tabel dibawah in :
abel Skala Konsekuensi Consequences
Tingkat Konsekuensi Peluang
Skala Sanagat Besar
5 Besar
4 Sedang
3 Kecil
2 Sangat Kecil
1
Sumber :Godfrey 1996,Saputra 2005
3.6.2. Penerimaan Risiko risk acceptability
Selanjutnya dilakukan analisis tingkat penerimaan risiko risk acceptability yaitu perkalian anatara kecendrungan likelihood dengan konskwensi consecuences
resiko. Menurut Godfrey 1996 penilaian tingkat penerimaan risiko assesment of risk
acceptability adalah sebagai berikut :
12
Tabel : Skala Penerimaan Risiko
Penerimaan Risiko Skala Penerimaan
Unacceptable tidak dapat diterima 12
Undesirable tidak diharapkan 6 -
≤12 Acceptable dapat diterima
2 - ≤6
Negligible dapat diabaikan ≤2
Sumber : Godfrey 1996, Suputra, 2005 Setelah kita menerima risiko, lalu diadakan evaluasi terhadap risiko yang
teridentifikasi pada kuesioner yang memerlukan tindakan mitigasi. terutama pada resiko-resiko yang bersifatdominan mayor risk, yaitu semua risiko yang tidak dapat
diterima unacceptable.
3.6.3. Penilaian kepemilikan resiko