Gejala stress Stres luar biasa

4.3 Dalam kimunitas dan lingkungan Interaksi individu di luar linkungan keluarga dapat menjadi sumber stress, baik interaksi antara teman sebaya maupun dengan orang yang lebih tua. Keadaan stress dapat pula bersumber pada hal berikut Maramis, 2004: a Frustasi Frustasi timbul bila ada hambatan dalam mencapai tujuan individu. Frustasi dapat berasal dari luar seperti bencana alam, kecelakaan dan kegagalan dalam usaha sehingga penilaian diri menjadi buruk karena kebutuhan rasa harga diri kurang terpenuhi. b Konflik Kondisi ini muncul ketika dua atau lebih perilaku saling berbenturan, di mana masing-masing perilaku tersebut butuh untuk diekspresikan atau malah saling memberatkan. c Tekanan strain Tekanan dapat menimbulkan masalah penyusaian baik tekanan kecil yang terjadi sehari-hari. Tekanan dapat berasal dari dalam berupa sikap berlebihan dsalam mencapai cita-cita dan mematuhi norma-norma yang di anut.tekanan dari luar berupa tuntunan dari lingkungan untuj menentukan keputusan. d Krisis Krisis adalah suatu keadaan yang mendadak dan menimbulkan stress pada individu atau kelompok.

5. Tahapan stres

Menurut Hawari, 2005 tahapan ? tahapan stres sebagai berikut : - Stres tahap I, yaitu: Tahapan ini merupakan tingkat stres yang paling ringan, dan biasanya disertai dengan perasaan ? perasaan sebagai berikut: 1 Semangat besar, 2 Penglihatan tajam tidak sebagaimana biasanya, 3 Energi dan gugup berlebihan, kemampuan menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasa. Tahap ini biasanya menyenangkan dan orang lalu bertambah semangat, tapi tanpa disadari bahwa sebenarnya cadangan energi sedang menipis. - Stres tahap II, yaitu: Dalam tahapan ini dampak stres yang paling menyenangkan mulai menghilang dan timbul keluhan ? keluhan dikarenakan cadangan energi tidak lagicukup sepanjang hari. Keluhan yang sering dikemukakan sebagai berikut : 1 Merasa letih sewaktu bangun pagi, 2 Merasa lelah sesudah makan siang, 3 Merasa lelah menjelang sore hari, 4 Terkadang gangguan pada sistem pencernaan gangguan usus, perut kembung, kadang - kadang jantung berdebar - debar, 5 Perasaan tegang pada otot - otot punggung dan tengkuk belakang leher, 6 Perasaan tidak bisa santai. - Stres tahap III, yaitu : Pada tahap ini keluhan keletihan semakin nampak disertai dengan gejala - gejala : 1 Gangguan usus lebih terasa sakit perut, mulas, sering ingin ke belakng, 2 Otot ? otot terasa lebih tegang, 3 Perasaan tegang yang semakin meningkat, 4 Gangguan tidur sukar tidur, sering terbangun malam dan sukar tidur kembali, atau bangun terlalu pagi, 5 Badan terasa mau pingsan, 6 Pada tahap ini penderita harus berkonsultasi dengan dokter kecuali beban stress dikurangi. - Stres tahap V, yaitu : Pada tahap ini sudah menunjukkan keadaan yang lebih buruk dengan ciri-ciri : 1 Untuk tetap bertahan setiap hari terasa sulit, 2 Kegiatan - kegiatan yang menyenangkan kinitersa sulit, 3 Kehilangan kemampuan untuk menanggapi situasi, pergaulan sosial, dan kegiatan rutin lainnya terasa berat, 4 Sulit tidur, mimpi ? mimpi menegangkan dan terbangun dini hari, 5 Perasaan negativistik, 6 Konsentrasi menurun tajam, 7 Persaan takut yang tidak jelas penyebabnya. - Stres tahap V, yaitu : Pada tahap ini merupakan keadaan yang lebih mendalam dari tahapan IV, yaitu : 1 Keletihan yang mendalam, 2 Kurangnya kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang sederhana, 3 Gangguan sistem pencernaan maag, sukar buang air besar atau sebaliknya feses cair dan sering kebelakang. - Stres tahap VI, yaitu: Pada tahapan ini merupakan tahapan puncak yang merupakan keadaan gawat darurat. Gejala ? gejala pada tahap ini yaitu : 1 Debar jantung yang keras, 2 Nafas sesak, 3 Badan gemetar, tbuh dingin, keringat bercucuran, 4 Ketidak mampuan melakukan hal - hal yang ringan, pingsan.

6. Gejala stress

Pada umumnya gejala stress lebih mudah dikenal daripada penyebabnya, baik gejala yang muncul secara fisik, psikis, emosional maupaun yang berhubungan dengan interpersonal. Gejala stress seperti setelah adanya reaksi terhadap stress. Saat tubuh bereaksi terhadap stress baik secara biologis, fisiologis maupun psikologis selanjutnya akan memunculkan gejala stress yang muncul Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com | Page 37 | diantaranya sebagai berikut Waitz, 1994:42-68 dalam Nasir, 2011 : 6.1 Kegugupan dan kecemasan Kegugupan bias di alami individu saat menghadapi situasi baru atau situasi yang menurut induvidu untuk melakukan sesuatu yang membuatnya tidak tenang. Sementara kecemasan muncul karena ketegangan saraf yang terlalu besar dalam jangka waktu lama saat individu menghadapi situasi yang tidak menyenangkan dan keadaan tersebut selalu mencul dalam bidang kehidupan yang lain tanpa diketahui penyebabnya. 6.2 Mudah tersinggung irirtabilitas Stress yang memebawa pada keadaan iritabilitas menyebabkan stress lebih besar dan akan berakibat pula pada problem fisik. Iritabilitas juga merupakan suatu gejala dari stress terutama kepekaan terhadap bunyi. 6.3 Kelelahan kronis Individu yang mengalami ketegangan tinggi dalam jangka waktu lama akhirnya mudah lelah, makin lama ketegangan tersebut makin cepat lelah. Kegugupan yang berhubungan dengan stress juga akan menghabiskan tenaga, semakin lama seseorang beraktivitas maka akan cepat lelah. 6.4 Rasa takut pada problem Adanya reaksi menarik diri dari problem serta munculnya persaan cemas bahwa akan timbul problem baru pada beberapa individu. Individu mengembangkan fobia konflik yaitu suatu rasa takut yang amat besar untuk berkonflik dengan orang lain dan menganggap rendah diri sendiri. 6.5 Hilangnya spontanitas Stress dapat menyebabkan keadaan yang menyedihkan, sehingga akan menyebabkan hilangya spontanitas. 6.6 Susah tidur Dengan suatu problem yang memebuat individu merasa tegang, cemas selalu akan mengalami sulit tidur sebagai factor pembangun energy yang terpenting, aktivitas tidur menjadi suatu kewajiban yang mutlak dalam kehidupan individu agar berfungsi secara normal. Adanya reaksi biologis terhadap stress seperti adrenalin meningkat, jantung memompa keras dan aliran darah meningkatnmenyebabkan seseorang menjadi terus terjaga, mengalami kecemasan yang pada akhirnya mengganggu kemampuan untuk dapat tidur secara memadai. Tidak semua gejala stress mudah dikenali, gejala stress yang timbul pada setiap orang berbeda. Ada beberapa gejala yang perlu juga diwaspadai sebagai suatu perubahan Hawari, 2004 : - kenaikan darah - Cepat marah dan tersinggung - Gelisah - Nafsu makan hilang atau bertambah secara tidak wajar - Tidak bias berkonsentrasi penuh 7 . Faktor yang mempengaruhi respon terhadap stress Respon terhadap stress segala bentuk stressor bergantung pada fungsi fisiologis, kepribadian, dan karakteristik perilaku, sperti juga halnya sifat dari stressor tersebut. Sifat stressor mencakup factor-faktor berikut ini Lazarus dan Folkman, 1984 dalam Potter dan Perry, 2005 : - Intensitas - Cakupan - Durasi - Jumlah dan sifat stressor

8. Respons terhadap stress