Deskripsi: Dasar Hukum: Ketertautan:

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN TANJUNG PERAK Standar Operasional Prosedur Pelayanan Penerusan Keberatan Kepabeanan No.: 012SOP- WBC.10KPP.MP.01 2016 Tanggal Penetapan: 28 Juli 2016 Tanggal Revisi: - Revisi Ke -

1. Deskripsi:

a. SOP ini menjelaskan tentang proses penerusan permohonan keberatan dari KPPBC TMP Tanjung Perak kepada Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur I atau kepada Direktur Keberatan Banding dan Peraturan. b. Berkas keberatan yang telah diterima KPPBC diteruskan kepada Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur I atau kepada Direktur Keberatan Banding dan Peraturan menggunakan surat yang dilengkapi dengan: 1. Fotokopi Penetapan Pejabat Bea dan Cukai; 2. Fotokopi bukti penerimaan jaminan atau bukti pembayaran; 3. Risalah penetapan; 4. Fotokopi dokumen kepabeanan yang terkait; 5. Bukti-bukti yang dapat digunakan dalam mendukung pengajuan keberatan. c. Keberatan kepabeanan dapat diajukan dalam jangka waktu paling lama 60 enam puluh hari sejak tanggal surat penetapan. Apabila sampai dengan jangka waktu 60 enam puluh hari sejak tanggal surat penetapan, keberatan tidak diajukan atau persyaratan tidak dipenuhi, maka hak untuk mengajukan keberatan menjadi gugur dan penetapan pejabat bea dan cukai dianggap diterima. d. Apabila sampai dengan batas waktu 60 enam puluh hari sejak pengajuan keberatan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tidak menerbitkan keputusan, maka keberatan dianggap dikabulkan. e. Orang yang mengajukan keberatan dapat menanyakan secara tertulis kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai apabila sampai dengan hari ke- 70 tujuh puluh dari sejak berkas keberatan diserahkan secara lengkap, keputusan atas pengajuan keberatan belum diterima. f. Unit pelaksana SOP ini adalah Seksi Perbendaharaan.

2. Dasar Hukum:

a. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006. b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217PMK.042010 tentang Keberatan di Bidang Kepabeanan. c. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-1BC2011 tentang Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan di Bidang Kepabeanan.

3. Ketertautan:

SOP ini memiliki ketertautan dengan prosedur penerimaan jaminan. a. Pemohon b. Kepala Kantor c. Kepala Seksi Perbendaharaan d. Kepala Seksi Administrasi Penerimaan dan Jaminan e. Pelaksana f. Unit Terkait

5. Persyaratan dan Perlengkapan: