Prosiding ISBN : 978-602-17761-3-1
30
Seminar Teknologi Pulp dan Kertas Golden Flower Hotel, Bandung, 10 November 2015
Balai Besar Pulp dan Kertas Bandung
PENDAHULUAN
Kegunaan karton beraneka ragam, antara lain untuk sampul buku, poster, packaging, dan
keperluan tekstil Indrawan dan Roliadi, 2011. Konsumsi karton di Indonesia selama lima tahun
terakhir 2009-2013 cenderung meningkat 1,4 – 1,6 juta ton BPS, 2013. Sementara potensi
bahan baku serat ligno-selulosa konvensional semakin terbatas KOMPAS, 2012. Serat
alternatif seperti tandan kosong kelapa sawit TKKS, batang pisang, sludge industri pulp
kertas dengan potensi berlimpah dan belum banyak dimanfaatkan perlu dipertimbangkan.
Makalah ini mengulas kemungkinan pemanfaatan serat alternatif TKKS, batang
pisang, dan sludge industri pulpkertas untuk karton, yang telah dilakukan di Laboratorium
Teknologi Serat, Pusat Litbang Hasil Hutan, Bogor Roliadi, 2009; Roliadi dan Indrawan,
2009; Indrawan dan Roliadi, 2011; Indrawan dkk., 2011. Studi ini diharapkan berkontribusi
mengurangi ketergantungan pada serat konvensional kayu hutan alam juga memberi
nilai tambah pada serat alternatif tersebut sehingga mendorong perkembangan industri
hijau di bidang pengolahan pulpkertas.
BAHAN DAN METODE A. Bahan Utama Penelitian
Bahan utama penelitian adalah TKKS, sludge industri pulp, sludge industri kertas, dan batang
pisang. TKKS diambil dari pabrik minyak kelapa sawit PT Kertajaya di daerah Pandeglang,
Banten. Sludge pulp diambil dari PT. Tanjung
Enim Lestari Pulp Paper di Muara Enim, Sumatera Selatan.
Sludge industri kertas dari PT. Indah Kiat Pulp Paper, Serang, Banten. Batang
pisang diambil dari panen tanaman rakyat di Sukabumi Jawa Barat.
B. Pengolahan Bahan Serat
Pengolahan dan pengujian dilakukan di Laboratorium Teknologi Serat, Pusat Litbang
Hasil Hutan P3HH, Bogor, dengan tahapan sebagai berikut:
1. Penyiapan bahan serat Bahan tersebut mencakup TKKS, batang
pisang, sludge industri pulp dan sludge industri kertas. TKKS dan batang pisang secara terpisah
TKKS dibersihkandicuci dengan air dingin suhu kamar agar kotoran berupa pasir, tanah,
kulit buah kelapa sawit hilang. Selanjutnya, kedua macam bahan tersebut dijemur sampai
mencapai kadar air sekitar 40-50, dibelah dengan golok, dan dijadikan serpih berukuran
panjang sekitar 5 cm, lebar 4 cm, dan tebal 1-2 cm.
Sludge baik dari industri pulp atau industri kertas dibersihkan secara mekanis dari benda
asing seperti pasir, tanah, logam, dan bahan asing lainnya; dan selanjutnya dicuci bersih dengan air
2. Pembuatan pulp TKKS Pembuatan pulp TKKS dilakukan dengan
proses semi-kimia soda panas tertutup. Serpih dimasak dalam ketel pemasak hasil rekayasa
P3HH Bogor bertekanan di atas 1 atmosir. Kondisi pemasakan serpih TKKS: konsentrasi
alkali NaOH 10, waktu 2 jam pada suhu pemasakan maksimum 120
o
C. Nilai banding antara serpih TKKS dan larutan pemasak bv
1:5.5, dan tekanan 1.2-1.5 atmosfer. Selesai pemasakan, serpih lunak TKKS
dipisahkan dari larutan pemasak, dicuci sampai bebas sisa larutan pemasak. Selanjutnya sisa
larutan pemasak hasil pencucian diambil contohnya untuk penetapan konsumsi alkali. Serpih lunak
TKKS diiberasi secara mekanis menjadi serat- serat terpisah pulp dalam
Hollander beater pada konsistensi 2,0-2,5, dilanjutkan pada stone
reiner hingga derajat kehalusan pulp TKKS mencapai 300-350 ml CSF Canadian Standard
Freeness, dan total waktu giling dicatat. Seluruh hasil pulp TKKS dikurangi kadar airnya pada alat
untuk dibentuk menjadi karton. Sebagian pulp TKKS diambil contoh untuk penetapan rendemen
dan bilangan kappa pulp.
3. Pembuatan pulp batang pisang Pengolahan pulp menggunakan proses semi-
kimia soda panas terbuka. Kondisi pemasakan adalah konsentrasi NaOH 4 dan 6 2 taraf,
selama 1,5 jam pada suhu 100
o
C. Nilai banding serpih batang pisang : larutan pemasak bv =
1:7, dan tekanan 1 atmosir. Sesudah pemasakan, serpih lunak batang pisang dipisahkan dari larutan
pemasak, dicuci sampai bebas larutan pemasak air pencuci menjadi jernih, dan sisa larutan
pemasak hasil pencucian diambil contohnya untuk penetapan konsumsi alkali. Berbeda dengan
serpih lunak TKKS, serpih lunak batang pisang
hanya dideiberasi dalam Hollander beater juga
Prosiding ISBN : 978-602-17761-3-1
31
Seminar Teknologi Pulp dan Kertas Golden Flower Hotel, Bandung, 10 November 2015
Balai Besar Pulp dan Kertas Bandung
pada konsistensi 2-5 hingga menjadi serat-serat terpisah pulp, dan waktu giling tidak dicatat. Pulp
batang pisang dari hasil deiberasi dikeluarkan airnya pada alat sentrifus, dan selanjutnya juga
diambil contoh pulp untuk ditetapkan rendemen dan bilangan kappa pulp.
C. Pembentukan Lembaran Karton