Peningkatan Nilai Ekonomis Jarak Pagar Sebagai Bahan Baku Biodiesel

linn.) Bersetiikat.
Bogor, 1-2 Agustus 2008.

Workshop Pendirian Kebun Benih Jarak Pagar (Jabpha

PENlMGKATAN NlLAl EKONOMlS JARAK PAGAR
SEBAGAI BAHAN BAKU BIODIESEL

Erliza Hambali') dan Siti hIujdalipah2)
1 ) Kepala Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi LPPM-IPB)

2) Staf Peneliti Pusat Penelitian Surfaktan dan 8ioenergi LPPM-IPB)

PENDAHULUAN
Salah satu masalah krusial yang dibadapi deh bangsa Indonesia saat ini

adalah energi. Saat ini lndonesia mempakan negara pengimpor (net importir)

BBM akibat pasokan energi dalam negeri mengalami kendala akibat trend
produksi yang cenderung lebih rendah dibanding tingkat konsumsinya.


Kebutuhan enet-gi masyarakat clan industri setiap tahun meningkat Pada tahun
2005, produksi BBM Indonesia hanya 1,05 juta barel per hari, sedangkan
konsumsi

8BM

mencapai

sekitar

1,3

juta

barel

per

hari


(httP://&emews.cbn.net.id) sehingga ada defisit BBM sebesar 0,25 juta barel
yang harus dipenuhi melalui impot dengan nilai sekitar USD 17.500.000per hari
(sekitar Rp. 180 miiyar/hari).

Ketergantungan lndonesia terhadap bahan bakar fosil sangat besar. Hal
ini terlihat dari setiap aktivitas sehari-hari rnasyarakat Indonesia yang tidak

terlepas dari pemakaian bahan bakar seperti memasak, penerangan,
transpottasi, angkutan, dan sebagainya Berdasarkan data ESDM (20041,minyak

bumi rnendominasi 52,s persen penggunaan energi di Indonesia. Sedangkan
penggunaan gas bumi sebesar 19,M persen, batu bara sebesar 21,5 persen, air
sebesar 3,73 persen, panas bumi sebesar 3,01 persen, dan energi terbarukan
hanya sekitar 0,2 persen dari total penggunaan energi. Dengan naiknya harga
BBM tertanggal 1 Oktober 2005, mernberikan efek domino terhadap kenaikan

harga kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Hal ini tidak hanya memberatkan

masyarakat


umum,

namun juga

memberatkan

pihak

industri

dalam

melaksanakan kegiatan produksinya.
Pemerintah dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden No. 5/2006
tentang kebijakan energi nasional dan lnstnrksi Presiden No. lQ006 tentang

penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati (biofuel) sebagai bahan bakar

lain benrsaha untuk rnengatasi ha1 tersebut di atas. Biodiesel merupakan salah
satu sumber energi alternatif tert3ar-ukan yang prospektif untuk dikembangkan.


Workshop Pendirian Kebun Benih Jawk Pagar (Jatmpha c w a s Linn.) Bersertifikat.
Bogor, 1-2 Agustus 2006

Penggunaan biodiesel sebagai energi terbarukan semakin menuntut untuk
direalisasikan, karena selain menrpakan soiusi menghadapi kelangkaan energi

fosil pada masa yang akan datang, biodieset juga bersifat ramah lingkungan,
dapat diperbaharui (renewable) dan rnampu mengeliminasi emisi gas buang dan

efek mmah kaca.
Jarak pagar (Jatropha cucas Linn.) merupakan salah satu sumber

minyak nabati Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku biodiesel
disamping sumber minyak nabati lainnya seperti minyak sawit dan minyak

kelapa. Tanaman ini telah lama dikenal masyarakat di berbagai daerah di
lndonesia (dengan nama berbeda-beda) dan dimanfaatkan sebagai tanaman
obat tradisional dan pagar hidup. Tanaman yang juga dikenal sebagai "penghasil


minyak lampu" ini mampu rnenjadi sumber energi altematif terbarukan yang

sangat prospektif. Pernanfaatan biodiesel berbahan baku minyak jarak pagar
(Jatmpha curcas Linn.) sebagai energi terbanrkan merupakan solusi tepat dalam
menghadapi kelangkaan energi fosil pada masa sekarang dan masa yang akan
datang. Dalam ha1 ini, Pemerintah Indonesia telah merespon permasalahan
tersebut dengan kebijakan penggunaan k h a n bakar nabati (BBN) khususnya

yang bemsal dari tanaman jarak pagar (Jatmpha curcas) dengan target

penanaman mencapai 10 juta hektar jarak pagar.
Jarak pagar sebagai bahan baku biodiesel memiliki nilai ekonomis yang

tinggi. Hampir semua bagian tanaman jamk pagar dan limbah yang dihasilkan
baik pada pengepresan biji jarak pagar dan gliserin yang dihasilkan pada
pembuatan biodiesel dapat dimanfaatkan dengan mengolahnya lebih lanjut

menjadi produk-produk turunan lainnya dengan cara menerapkan proses lebih
lanjut terhadap biji jarak pagar yang dihasilkan. Pemanfaatan minyak jara k pagar
sebagai minyak bakar merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan nilai


ekonomi minyak jarak pagar khususnya bagi petanilkelompok tani setempat.
Dari produk minyak jarak yang dihasilkan, selanjutnya dapat lebih ditingkatkan

lagi nilai tambahnya dengan cara mernanfaatkan minyak jarak tersebut menjadi
produk sabun.
Pemanfaatan minyak jarak menjadi produk sabun merupakan upaya yang
paling menarik dan ekonomis. Hal ini karena sabun dibutuhkan oleh masyarakat
banyak untuk rnandi, mencuci muka dan aktivitas lainnya. Sebagaimana minyak

nabati lainnya, minyak jarak dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan

sabun karena mampu memberikan efek pembusaan yang sangat baik dan

Workshop Pendirian Kebun Benih Jarak Pagar (Jahpha curcas Linn.) Bersetiikat.
Bogor, 1-2 Agustus 2006.

memberikan efek positif terhadap kulit, terutama bila ditambahkan gliserin pada
formula sabun tersebut. T e k n o l q i pembuatan sabun sangat sedehana, yaitu


hanya benr pa proses pencampuran (blending), pengadultan dan pencetakan.
Karenanya teknologi ini dapat dilakukan oleh kelompok rnasyarakat di pedesaan
sehingga dengan mengolah minyak jarak lebih lanjut menjadi sabun maka

seluruh nilai tambah dari hasil kegiatan pengolahan tersebut akan dinikmati oteh
masyarakat pedesaan.
Disamping sabun, pemanfaatan bungkil Jarak pagar sebagai bahan baku

arang briket dapat meningkatan nilai tambah Jarak pagar. Jarak pagar secara
besar-besaran untuk memproduksi bidiesel ataupun diekstrak minyaknya saja
akan rnenghasilkan limbah benrpa ranting, batang dan daun sisa pemangkasan
tanaman, serta bungkil dan komponen buah lainnya yang tersisa setelah

pengepresan minyak jarak. Jika tingkat produktivitas sekitar 510 ton biji/ha/tahun
dan rendernen minyak sebesar 3596,maka dari bungkil biji jarak saja diperoleh

3.2-6.5 ton limbah. Besarnya limbah bungkil jarak ini menuntut kreativitas untuk

memanfaatkannya sehingga tidak rnenjadi masatah bagi lingkungan.
Bungkil jarak memiliki kandungan protein yang tinggi yaitu 58-64%

(Makkar dan Becker, 1997). Namun pernanfaatannya sebagai sumber protein

pakan temak terkendala oleh adanya senyawa toksin p h o d l

ester dan curcin

yang meskipun jumlahnya kecil namun sangat krbahaya, bahkan dapat

menirnbulkan kematian pada berbagai jenis temak. Oleh karena itu, sebagai
salah satu alternatif ha1 tersebut, bungkil jarak dapat dimanfaatkan untuk bahan

baku pembuatan pupuk organik dan arang briket sebagai bahan bakar alternatif

lainnya.
Pupuk organik sangat diperlukan untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Bahan organik memperbaiki sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologi tanah.

Tanaman jarak dapat tumbuh di tanah marginal dan kering seperti banyak
terdapat di daerah Nusa Tenggara Timur dan Barat yang direncanakan sebagai
sentra pengembangan tanaman jarak. Di daerah ini sangat diperlukan pupuk


organik untuk memperbaiki sifat tanah, meningkatkan penyediaan air dan
efisiensi penggunaan air, menghindari kekeringan, meningkatkan unsur hara dan
mengurangi biaya produksi pertanian. Dengan demikian pengomposan limbah

peFtanian dari pengolahan jarak pagar sangat strategis dilakukan, karena selain
memiliki nilai ekonomis juga dapat memperbaiki kondisi lingkungan dan iklirn.

Workshop Pendirian Kebun Benih Jarak Pagar (Jab-ophacumas tinn.) Bersetiikat.
Bogor, 1-2 Agustus 2006

Briket merupakan bahan bakar yang berwujud padat dan berasal dari
sisa-sisa bahan organik. Contoh bahan yang bisa dijadikan briket adalah bungkt
jarak, yang merupakan sisa pengepressan biji jarak pagar. Briket ini dibuat

dengan rnenggunakan peralatan dan tetmologi yang sederhana. Briket dari
bungkil jarak memiliki kelebihan, yaitu masih mengandung minyak jarak sehingga

nilai kalomya lebih besar. Pemanfaatan arang briket sebagai bahan bakar


altematif sangat membantu bagi rnasyarakat petani pedesaan karena pada
umumnya sekarang untuk kebutuhan rumah tangga, bahan bakar yang biasa

dipakai adalah gas LPG dan minyak tanah. Kedua bahan bakar ini berasal dari

fosil, bersifat tidak dapat diperbaharui, sehingga ketersediaannya terbatas. Selain
itu, harga dari bahan bakar tersebut cenderung terus meningkat.

Pasokan Bahan Baku
Bebrapa negara telah memproduksi biodiesel secara komersial dengan

menggunakan bahan baku beragam. Diantaranya yaitu :
Perancis dan Austria menggunakan rninyak kanola
Amerika Serikat menggunakan minyak kedelai

Spayol menggunakan miyak zaitun

ltalia menggunakan minyak biji bunga matahari

Mali dan Afrika Selatan menggunakan minyak jarak pagar

Filipina menggunakan rninyak kelapa
Malaysia dan Indonesia menggunakan minyak sawit.
Selain beberapa jenis minyak nahati yang telah digunakan oleh beberapa negara

tersebut diatas, biodiesel juga dapat dibuat dari minyak jagung, minyak rapeseed
dan minyak lainnya yang potensial.

Untuk memilih jenis minyak nabati yang akan digunakan sebagai bahan

baku biodiesel ada beberapa kriteria yang hams dipenuhi, yaitu :
(a) Tanaman tersebut merupakan kekayaan hayati asli negara yang
bersangkutan

(b) Dapat dibudidayakan dengan mudah di negara tersebut

(c)

Pemanfaatan minyak tersebut sebagai bahan baku tidak menyebabkan

terjadinya konflik dengan penyediaan untuk kebutuhan pangan dan
produk-produk penting lainnya.

Berdasarkan kriteria tersebut, tanaman yang potensial dikernbangkan
untuk bahan baku biodiesel di Indonesia adalah jarak pagar (Jatmpha curcas

Workshop Pendirian Kebun Benih Jarak Pagar (Jahpha curcas Linn.) Bersertiftkat.
Bogor, 1-2 Ag ustus 2006.

Linn.). Jarak pagar telah lama dikenal masyarakat di berbagai daerah Indonesia.
Tanaman ini tumbuh tersebar di beberapa daerah di Indonesia dan dikenal

dengan nama berbeda-beda. Selama ini rnasyarakat hanya rnengetahui manfaat

tanaman jarak pagar sebagai tanaman obat tradisional dan dapat dimanfaatkan

sebagai pagar hidup, namun belum rnengetahui potensinya sebagai bahan baku
biodiesel, sehingga penanamannya belum dilakukan secara komersial dalam
skala besar.
Karenanya

untuk

menjamin pasokan

bahan

ba ku bagi upaya

pengembangan biodiesel di Indonesia maka upaya budidaya tanaman jarak
pagar skala besar hams segera dilakukan. Beberapa perusahaan dan kelompok
masyarakat telah mulai rnelakukan penanaman jarak pagar walaupun masih

dalam luasan yang terbatas berkisar antara 1

-

100 ha.

Sementara untuk

mengembangkan biodieset dari jarak pagar dibutuhkan kontinuitas pasokan
bahan baku biji jarak pagar dalam jumiah besar.

Selayaknya komersialisasi

penanaman jarak pagar hams dilakukan dalam skala besar. Sebagai gambaran,
penanaman jarak pagar seluas 1 juta ha mampu menghasilkan biodiesel

sehanyak 25.000 barrel/hari.
Tanaman jarak pagar terrnasuk dalam famili Euphorbiaceae, berupa
perdu dengan tinggi 1-7 m, bercabang tidak teratur, dan batangnya berkayu

berbntuk silindris. Daun tanaman jarak tunggal bedekuk dan bersudut 3 atau
lima. Panjang daun berkisar antara 5 1 5 cm dengan tulang daun menjari. Buah
tanaman jarak k r u p a buah kotak berbentuk bulat telur dengan diameter 2-4 cm.

Panjang buah 2 cm dengan ketebalan sekitar 1 cm. Buah jarak terbagi menjadi
tiga ruang, masing-masing mang berisi satu biji. Biji berbentuk bulat lonjong dan
berwarna cokelat kehitaman. Biji mengandung minyak dengan kandungan sekitar
30 - 50 %.

Jarak pagar tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian sekitar 1000 m

dpl. Curah hujan berkisar antara 300-2,380mmltahun. Suhu yang sesuai untuk
pertumbuhan tanaman jarak adalah 20-26 OC. Tanaman jarak memiliki sistem
perakaran yang mampu menahan air sehingga tahan terhadap kekeringan.
Tanaman ini dapat tumbuh di atas tanah berpasir, tanah berbatu, tanah lempung,
atau tanah liat. Tanaman ini juga dapat beradaptasi pada tanah yang kurang

subur, memiliki drainase baik, tidak tergenang, dan pH tanah 5,04,5.
Bita dipelihara dengan baik, tanaman jarak pagar dapat hidup lebih dari
20 tahun. Produktivitas tanaman jarak berkisar antara 2-4 kg bijilpohon/tahun.

Workshop Pendirian Kebun Benih Jarak Pagar (Jahpha cwcas tinn.) Bersertifikat.
Bogor, 1-2 Ag ustus 2006

Produksi akan stabil setelah tanaman bentmur lebih dari 5 tahun. Dengan tingkat
populasi tanaman 2.500 pohonlha maka tingkat produktivitas antara 5-10 tan
bijilha. Bila rendemen minyak sebesar 30% maka setiap ha lahan dapat

diperoleh 15-3 ton minyaklhdltahun.

Minyak dari biji jarak dapat diekstrak

dengan cara mekanik ataupun ekstraksi dengan pelamt seperti heksan. Minyak

jarak memiliki komposisi trigliset-ida yang mengandung asam lemak oleat dan
linoleat. Kandungan asam lemak pada minyak jarak pagar dilihat pada Tabel 1

dan sifat fisik minyak jarak pagar dilihat pada Tabel 2.
Tabel 1. Kandungan asam lemak minyak jarak
Asam lemak
Komposisi (% berat)
Asam miristat (j4:O)
0-0,1
Asam palmitat (16:O)
14,1 - 15,3

I Asam stearat (18:Ol

I

I

Asam oleat (18:~)'
Asam linoleat (18:2)
I Asam linolenat 118:31
1 Asam arakhidat 120:Ol
Asam behenat (22:0)'

I
1

1

3.7- 9.8
34;3 - 45.8
29,O - 44.2
0 - 0.3
0 - 0.3
0 - 0,2

sumber : Gubitz et a/. (1999)

Tabel 2. Sifat fisik minyak jarak pagar
Sifat fisi k
I Satuan I
Titik ~embakaran
*C
Densiias pada 15°C
glcm3
Viskositas pada 30°C
nmz/s
Sisa karbon
[ %(rn/rn) I
Kandunaan abu sulfat
\ %(rnlm', \
( Titik tuang
"C
1
Kadar air
ppm
Kadar sulfur
oom
Bilangan asam
1 Mg KOHlg ]
) Bilangan iod
-

1

I

I

1
1

1

Nilai

236

0,9177
49,15
034

0.007
-2,5

935
---F.

(Suhu 70-80OC)
r

Sediaan 1

< Pewarna

7

Pencam puran

>

~ewangi

d
Sabun opaque

Gambar 8. Diagram alir pernbuatan sabun transparan berbahan baku minyak

jarak.
Sabun transparan lebih cocok diproduksi di daerah perkotaan karena
beberapa bahan baku dan bahan kimia sulit diperoleh di daerah pedesaan.

Sabun jenis ini biasanya digunakan sebagai sabun kecantikan dan omamen
sehingga sabun transparan relatif lebih mahal dibandingkan dengan sabun
opaque atau sabun translucent. Pada proses produksi sabun transparan, bahan-

bahan yang digunakan adalah minyak, asam stearat, natrium hidroksida (NaOH),
gliserin, surfaktan dan air. Pada Tabel 6 disajikan formula sabun transparan
berbahan minyak jarak. Sabun tersebut dibuat tanpa penambahan pewarna dan

pewangi. Kedua aditif tersebut dapat ditambahkan sesuai keinginanan dalarn

jumlah keul. Pada Gambar 9 disajikan diagram alir pembuatan sabun transparan
berbahan baku minyak jara k.

Workshop Pendirian Kebun Benih Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) Bersertifikat.
Bogor, 1-2 Agustus 2006

Tabel 6. Formula sabun transparan dari minyak jarak
I No 1
Rahan
1
Jumlah
I
1 I Asarn stearat
I
7
2 1 Minvak kelaoa
10

Gliserin

13
7,5

Gula

1

10

1 Air

I

43

1

Sumber : Hambali ef at. (2006)

Sama sept-ti pada proses pembuatan sabun bansparan, sabun
translucent dibuat dengan cara melanrtkan sediaan minyak dan basa untuk

membuat stok sabun. Selanjutnya sto k sabun dilarutkan dengan alkohol pada
kondisi panas umtuk membentuk larutan yang jemih. Kemudian ditambahkan
pewama dan pewangi, dan sabun translucent siap untuk dicetak. Pada Tabel 7

disajikan formula sabun tmnslucent krbahan rninyak jarak dan pada Garnbar 10
disajikan foto sabun sabun opaque, sabun transparan dan sabun translucent dad
minyak jarak pagar

Formula =bun translucent berbahan minyak jarak
Bahan

I

Jumlah (g)

I

I

Asam stearat

1I

7
10

Minyak ketapa
1

Minyak jarak

I:

1

10

Etano]

Gliserin

Asam sitrat

9

I

Air

Sum be : Hambali et al. (2006)

43
I

I

Wwk'sh~pP
wMan KkbnBe.Fi\h LarakPwa~\b$m*a

- - .-

.-- .--.

.

.
, , ..

--

. -.,--..

.

--

-'-

.'