Karakteristik kualitatif dan kuantitatif hasil persilangan ayam pelung dan arab

KAIWKTERISTIK KUALITATIF DAN KUANTITATIF HASIL
PERSILANGAN AYANI PELUNG DAN ARAB

SKRTPSI
RURI MABRURI

PROGRAM STUD1 TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

RURI MABRURI. D14103067. 2008 Karakteristik Kualitatif dan Kuantitatif
Hasil Persilangan Ayam Pelung dan Arab. Skripsi. Program Studi Teknologi
Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor
Pembimbing Utama : Prof Dr. Ir. Sri Supraptini Mansjoer
Pembimbing Anggota : Dr. Jakaria, S.Pt, MSi
Konsumsi protein hewani di Indonesia saat ini sebesar 4,19 glkapitdhari
padahal standar minimal FA0 adalah 6 gkapitdhari. Sumber protein hewani di
pedesaan dari daging ayam lokal, pemanfaatannya belum optimal karena masyarakat
hanya mengkonsumsinya pada waktu tertentu. Dari segi populasi, walaupun tersebar
merata namun peningkatan populasinya lebih rendah daripada ayam ras.

Persilangan menjadi salah satu teknik untuk meningkatkan kemampuan
genetik dan performa ayam lokal. Persilangan ayam Pelung sebagai potensi ayam
pedaging lokal yang disilangkan dengan ayam petelur unggul, yaitu ayam Arab
diharapkan menghasilkan ayam pedaging lokal silangan yang memiliki keunggulan
pertumbuhan yang cepat. Populasi ayam pedaging silangan dalam jumlah banyak
akan didapatkan dari kemampuan tetua Arab betina yang produktivitas menghasilkan
telurnya 190-250 butir/ekor/tahun. Selanjutnya pertumbuhan hasil persilangan ayam
Pelung dan Arab ini didapatkan dengan pemeliharaan yang baik dengan
memperhatikan pakan, kandang, dan lingkungan pemeliharaan.
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi karakteristik
kualitatif dan kuantitatif hasil persilangan ayam Pelung dengan ayam Arab pada
masa pertumbuhan awal (umur 0-7 minggu) dan umur potong (11 minggu).
Penelitian dilakukan di Blok B di Laboratorium Lapang Bagian Ilmu Produksi
Ternak Unggas, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas
Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian berlangsung selama sebelas minggu,
mulai September sampai dengan November 2006. Identifikasi terhadap hasil
persilangan ayam Pelung dan Arab (PxA) dilakukan untuk memperoleh informasi
karakteristik kuantitatif dan kualitatifnya. Pada umur 0-7 minggu dilakukan
penimbangan bobot badan dan diukur pertumbuhannya. Lalu pada umur 11 minggu
dilakukan penimbangan bobot badan dan pengukuran bagian-bagian tubuh ayam

Px.4, serta pengamatan sifat kualitatifnya meliputi warna bulu, cakar, dan bentuk
jengger. Data kuantitatif dianalisis menggunakan uji-t untuk membedakan jantan dan
betina umur 11 minggu. Uji lebih lanjut terhadap bobot dan ukuran tubuh umur 11
minggu dilakukan dengan Analisis Komponen Utama (AKU) untuk menentukan
penciri ukuran dan bentuk pada ayam jantan dan betina PxA umur 11 minggu. Sifat
kualitatif seperti warna bulu, cakar, dan bentuk jengger ditabulasikan untuk
mendapatkan frekuensi fenotipe dan genotipenya.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada umur 0-7 minggu, ayam PxA
memiliki pertumbuhan dengan rataan pada jantan 79,18 glekorlminggu dan pada
betina 66,93 glekorlminggu. Hasil uji-t menunjukkan perbedaan nyata (P