BAB III Dokumen CSIAP Kel. Tempel Rejo

BAB III
PROFIL SANITASI KELURAHAN TEMPEL REJO
3.1. Kondisi Umum Sarana dan Prasarana Sanitasi.
Secara umum kondisi sanitasi di Kelurahan Tempel Rejo masih
membutuhkan banyak pengkajian karena kondisinya yang berpotensi buruk
untuk kesehatan masyarakat. Empat sektor sanitasi masih butuh perhatian
khusus, baik dari sektor pengadaan air bersih, jaringan drainase yang meng-

cover semua wilayah khususnya wilayah yang rawan banjir karena sistem
drainase yang salah (Gambar.3.1a). Kemudian dari sektor limbah yang
berkaitan langsung dengan kebutuhan air bersih karena kebanyak warga
masyarakat

menggunakan

air

sumur

(Gambar.3.1b).


Dari

sektor

Persampahan, dapat dilihat secara langsung (Gambar 3.1c) kondisi sampah
yang masih bertumpuk tidak pada tempatnya, hal ini karena sistem
persampahan yang salah dan masih kurang.

Foto Drainase Pas Hujan & Foto
Sampah Pinggir Jalan+Sumur

Sebagian besar masyarakat Kelurahan Tempel Rejo memanfaatkan air
sumur untuk kebutuhan air bersih. Sistem perpipaan PDAM ada, tetapi hanya
sebagian yang memanfaatkannya. Air bersih dari PDAM kurang lancar. Di
beberapa tempat, seperti RT 3, sebagian warga sangat membutuhkan air
bersih, karena tidak memiliki sumur. Sumur umum yang di bangun oleh warga
kondisinya kurang layak, Sehingga perlu penanganan mengatasi kebutuhan
air bersih, terutama bagi warga miskin.
Drainase merupakan persoalan hampir seluruh wilayah Kelurahan
Tempel Rejo. Hal ini disebabkan kemiringan wilayah relatif datar dan karingan

22

Dokumen CSIAP Kel. Tempel Rejo | Profil Sanitasi

drainase tidak tersedia. Permasalahan drainase di setiap RT, walaupun sudah
ada jaringan drainase tetapi kapasitasnya terbatas sehingga terjadi limpasan
air yang mengakibatkan banjir dan genangan.
Sampah Kelurahan Tempel Rejo termasuk persoalan yang utama.
Belum ada sistem persampahan yang diterapkan di wilayah kelurahan.
Sistem persampahan di Kelurahan Tempel Rejo masih dikelola secara
individual, di rumah masing-masing. Bagi warga yang berada pada jalan
Jendral Sudirman, sampah-sampah diangkut oleh Mobil sampah yang
selanjutnya akan di bawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Tetapi masih
banyak yang buang sampah sembarangan seperti buang sampah ke jaringan
irigasi. Untuk perencanaan di masa yang akan datang diperlukan sistem yang
terpadu dalam penanganan sampah ini agar tercipta lingkungan yang bersih
dan sehat.
Jaringan air limbah di Kelurahan Tempel Rejo khususnya hasil buangan
limbah rumah tangga masyarakat yang masih memanfaatkan jaringan
drainase yang ada dilingkungan pemukiman. Seharusnya limbah jaringan

limbah rumah tangga mempunyai jaringannya tersendiri sehingga tidak
menjadi penyebab dari pencemaran lingkungan. Untuk Limbah tinja sebagian
besar sudah membuat septic tank, sedangkan bagi warga yang kurang
mampu tidak memiliki WC, sehingga mebuang tinja ke saluran air yang ada di
sekitar tempat tinggal.
3.2. Penglolaan Air Limbah Rumah Tangga
Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga bersumber dari aktivitas
penggunaan air dari kegiatan dapur dan KM/toilet dimana aktivitas ini secara
rutin

berlangsung

setiap

hari.

Perkembangan

pertumbuhan


penduduk

menyebabkan peningkatan jumlah air limbah yang dibuang ke lingkungan
tanpa pengolahan. Dampak yang akan muncul dari kegiatan ini adalah
dihasilkannya limbah cair domestik setiap harinya, penanganan yang kurang
baik terhadap limbah cair domestik ini dapat menurunkan kualitas air tanah
di sekitarnya. Khususnya tingginya kadar bakteri Coli dan Coliform yang di
dalam air tanah serta meningkatkan resiko terjangkitnya penyakit. Di
Kelurahan Tempel Rejo saluran pembuangan limbah rumah tangga sebagian
langsung dibuang ke pekarangan dan sebagian lainnya dimasukkan ke septik
tank/sumur peresapan air limbah (SPAL) dengan kontruksi rata-rata terbuat

23

Dokumen CSIAP Kel. Tempel Rejo | Profil Sanitasi

dari buis beton sama dengan kontruksi septiktank yang kurang memenuhi
syarat kelayakan teknis.
Kondisi sanitasi terkait dengan limbah rumah tangga menyebabkan di
beberapa titik wilayah Kelurahan Tempel Rejo masih didapati genangan atau

comberan yang rawan penyakit. Sedangkan pengelolaan air limbah di
Kelurahan Tempel Rejo sudah tertata tetapi sayangnya limbah dapur dan cuci
masih dibuang ke saluran drainase.

Untuk lebih jelasnya mengenai sistem

pembuangan limbah rumah tangga di Kelurahan Tempel Rejo perhatikan
Tabel 3.1 tentang “Pengelolaan Limbah Cuci dan Dapur Kel. Tempel
Rejo”.
Warga Kelurahan Tempel Rejo rata-rata memiliki jamban pribadi
walaupun ada sebagian warga yang memanfaatkan Saluran Irigasi atau
drainase sebagai tempat Buang Air Besar (BAB) dan mandi.
Ketersediaan sarana prasarana sanitasi meliputi pola pengelolaan
limbah cair rumah tangga dengan cara dibuang langsung ke pekarangan,
saluran drainase, sungai terbuka atau dibuang ke sumur peresapan air
limbah (SPAL).

Foto

Comberan


Depan

&

Blakang rumah

Jamban keluarga dimiliki hampir setiap kepala keluarga namun belum
semua memenuhi standar teknis namun setiap unit jamban keluarga serta
sarana sanitasi lainnya bisa dipergunakan untuk lebih dari 1 (satu) Kepala
Keluarga tergantung jumlah Kepala Keluarga yang menempati rumah. Septik
tank yang jarang disedot dan kontruksinya rata-rata terbuat dari buis beton
atau pasangan batako yang kurang memenuhi syarat kelayakan teknis dan
24

Dokumen CSIAP Kel. Tempel Rejo | Profil Sanitasi

dimungkinkan tidak kedap air dan bisa berdampak pada pencemaran air
tanah.


Foto Septic Tank

Ketersediaan sarana dan prasarana sanitasi dipetakan berdasarkan
kepemilikan jamban keluarga meliputi ketersediaan sarana MCK dengan baik
jamban cubluk, jamban dengan septik tank dan MCK umum
pada Table 3.2 dan Tabel 3.3

Wilayah Yang KENO IPAL RKPLP

Foto IPAL Yang Lamo

25

Dokumen CSIAP Kel. Tempel Rejo | Profil Sanitasi

dapat dilihat

Tabel. 3.1 Pengelolaan Limbah Cuci, Mandi dan Dapur
N
o


Loka
si

Sistem Pengelolaan
On
site*

Of
Site**

Tidak
Ada

Pembuangan Akhir
Irigasi/Sung
ai

1
2

3
4
5
6
7
8
9

RT 1
RT 2
RT 3
RT 4
RT 5
RT 6
RT 7
RT 8
RT 9
RT
10
10

RT
11
11
RT
12
12
RT
13
13
RT
14
14
RT
15
15
Jumlah
(Sumber : Pemetaan sanitasi 2015(POKJASAN)

Saluran
Drainase


Resapan/Gena
ngan

Septic
Tank

Jumla
h
KK/RT
27
93
58
39
54
61
101
48
100
54
81
40
34
79
60
929

Tabel 3.2 Kepemilikan Tangki Septik Menurut Ketersediaan Ruang Tangki Septik
N
o

Loka
si

1
RT 1
2
RT 2
3
RT 3
4
RT 4
5
RT 5
6
RT 6
7
RT 7
8
RT 8
9
RT 9
1
RT
0
10
1
RT
1
11
1
RT
2
12
1
RT
3
13
1
RT
4
14
1
RT
5
15
Jumlah

Satu Ruang
Pengendapan(
KK)
27
87
49
39
40
57
87
44
82

Satu Ruang
Pengendapan dan Satiu
Ruang Peresapan(KK)
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
6
9
0
14
4
14
4
18

Jumla
h
KK/RT
27
93
58
39
54
61
101
48
100

54

0

0

0

54

72

0

0

9

81

27

0

0

13

40

26

0

0

8

34

79

0

0

0

79

60

0

0

0

60

830

0

(Sumber : Pemetaan sanitasi 2015(POKJASAN)

Lebih dari 2 Ruang
Pengendapan dan
Peresapan(KK)

0

Tidak ada
Tangki
Septik(KK)

99

929

Tabel 3.3 Kepemilikan Jamban Leher Angsa
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Lokasi
RT
RT
RT
RT
RT
RT
RT
RT
RT
RT
RT
RT
RT
RT
RT

Menggunakan Leher
Angsa

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Jumlah
(Sumber : Pemetaan sanitasi 2015(POKJASAN)

Ada Tapi Tidak Menggunakan Leher
Angsa

Tidak
Ada

Jumlah
KK/RT
27
93
58
39
54
61
101
48
100
54
81
40
34
79
60
929

Tabel 3.4 Periode Pengurasan Tangki Septik
Periode Pengurasan Tangki Septik
1 - 2 Tahun
3 - 5 Tahun
Lebih dari 5
Sekali
Sekali
Tahun

N
o

Loka
si

1

RT 1

Jumla
h
KK/RT
27

2

RT 2

93

3

RT 3

58

4

RT 4

39

5

RT 5

54

6

RT 6

61

7

RT 7

101

8

RT 8

48

9

RT 9
RT
10
RT
11
RT
12
RT
13
RT
14
RT

100

10
11
12
13
14
15

Tidak
Pernah

54
81
40
34
79
60

15
Jumlah
(Sumber : Pemetaan sanitasi 2015(POKJASAN))

929

Tabel 3.5. Rekapitulasi Pengelolaan Limbah Cuci, Mandi & Dapur
Tabel 3.6. Rekapitulasi Kepemilikan Tangki Septik Menurut
Ketersediaan Ruang Tangki Septik
Tabel 3.7. Rekapitulasi Kepemilikan Jamban Leher Angsa
Tabel 3.8. Rekapitulasi Pengurasan Tangki Septik

Gambar 3.xx. Peta Profil Sanisi Sektor Limbah Kelurahan Tempel Rejo
tahun 2015

3.3. Penglolaan Persampahan
Sampah merupakan persoalan yang cukup pelik bukan saja karena
volume

sampah

yang

terus

bertambah

seiring

pertambahan

jumlah

penduduk, terbatasnya sarana tempat pembuangan sampah sementara (TPS)
dan

sarana

transportasi

menyebabkan

masyarakat

tidak

sanggup

mengakomodasi timbunan sampah di Tempat Pembuangan Akhir(TPA).
Sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan
sehari-hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah
spesifik. Sistem pengelolaan persampahan rumah tangga Kelurahan Tempel
Rejo secara langsung dilakukan oleh masyarakat dimana penanganan dan
pewadahan merupakan tahap pertama pengelolaan sampah dengan maksud
untuk mencegah sampah tidak berserakan dan mempermudah proses
pengumpulan.
Sebagian besar warga mengelola sampah dengan cara ditimbun dan
dibuang di pekarangan rumah lalu dibakar. Pengelolalaan sampah dengan
cara penimbunan dan pembakaran menyebabkan banyaknya timbunan
sampah dan juga menimbulkan polusi ketika sampah dibakar.

Foto

timbunan

sampah

siap

Bakar

Kelurahan Tempel Rejo belum memiliki system layanan pengelolaan
sampah terpadu seperti penyediaan fasilitas penampungan/TPS serta sarana
pengangkutan sampah. Hanya warga masyarakat yang berada di pinggiran
jalan poros yang di angkut sampahnya oleh petugas pengakut sampah
kabupaten, itupun kondisi sampah yang tertimbun di pinggir jalan berserakan
karena tidak ada bak sampah sebagai Tempat Penampungan Sementara(TPS).
Secara umum produksi sampah didominasi oleh kegiatan dapur dan
rumah tangga lainnya serta kegiatan peternakan, pertokoan, warung
makanan dan lain-lain. Kondisi sampah yang menumpuk tidak beraturan

ketika hujan dapat hanyut dan menyumbat saluran drainase. Tidak hanya itu,
ketika musim penghujan sampah-sampah menimbulkan bau busuk dan
memancing datangnya banyak lalat serta tikus. (Gambar x.xx)

Foto Persampahan Pinggir jalan

Permasalahan dalam pengelolaan sampah di Kelurahan Tempel Rejo
terkait pada

sumber daya pengelola sampah, keterbatasan pembiayaan,

perilaku dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah
serta minimnya sarana dan prasarana pengelolaan sampah. Oleh karena itu
perlu dilakukan kegiatan pengelolaan sampah dengan aman pada tingkat
Rumah tangga dengan mengedepankan prinsip mengurangi, memakai ulang
dan mendaur ulang dengan cara yang tidak membahayakan kesehatan
masyarakat dan lingkungan.
Kelurahan Tempel Rejo merupakan gerbang masuknya Kota Curup
bagian Selatan, oleh sebab itu, hendaknya Kelurahan Tempel Rejo menjadi
prioritas sasaran pembangunan di bidang persampahan seperti program 3R
yang telah berjalan sejak 2015.
Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi sanitasi sektor persampahan di
Kelurahan Tempel Rejo dapat diperhatikan Tabel. 3.9 tentang “Mekanisme
Pengelolahan Sampah Keluarga di Kelurahan Tempel Rejo” dan Tabel 3.10

tentang “Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pengelohan Sampah Kelurahan
Tempel Rejo”.

Tabel 3.9 Mekanisme Pengelolaan Sampah Keluarga Kelurahan Tempel Rejo
N
o
1

Loka
si
RT 1

Diangkut
Petugas

Ditimbun
Secara

2

RT 2

93

3

RT 3

58

4

RT 4

39

5

RT 5

54

6

RT 6

61

7

RT 7

101

8

RT 8

48

9
RT 9
1
RT
0
10
1
RT
1
11
1
RT
2
12
1
RT
3
13
1
RT
4
14
1
RT
5
15
Jumlah
(Sumber : Pemetaan sanitasi 2015(POKJASAN))

Ditimbun
Secara

Dibakar
dibuang

Dibuang ke
lahan Terbuka

Jumla
h
27

100
54
81
40
34
79
60
929

Tabel 3.10 Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pengelohan Sampah Kelurahan Tempel Rejo
N
o
1

Loka
si
RT 1

Bak
Sampah(TPS)

Kotak Sampah
Rumah

2

RT 2

93

3

RT 3

58

4

RT 4

39

5

RT 5

54

6

RT 6

61

7

RT 7

101

8

RT 8

48

9
RT 9
1
RT
0
10
1
RT
1
11
1
RT
2
12
1
RT
3
13
1
RT
4
14
1
RT
5
15
Jumlah
(Sumber : Pemetaan sanitasi 2015(POKJASAN))

Petugas
Sampah

Pabrik
Pengolahan

Jumla
h
27

100
54
81
40
34
79
60
929

Tabel 3.11.Rekapitulasi Mekanisme Pengelolaan Sampah Keluarga
Tabel 3.12 Rekapitulasi Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Pengelohan Sampah

Gambar 3.xx. Peta Profil Sanisi Sektor Persampahan Kelurahan Tempel Rejo tahun 2015

3.4. Pengelolaan Saluran Drainase lingkungan.
Kelurahan Tempel Rejo merupakan bagian dari Kota Curup yang secara
fungsional ditetapkan sebagai kawasan pemukiman. Letaknya yang berada
pada jalan poros utama Kota Curup, keberadaan Kelurahan Tempel Rejo ini
akan menjadi cerminan wajah Kota Curup.

Sebagai cerminan wajah Kota

Curup, wujud fisik wilayah Kelurahan Tempel Rejo diharapkan menampilkan
citra (image) yang memberikan kesan yang baik.
Posisi Kelurahan Tempel Rejo yang berada pada jalan poros membuat
Kelurahan Tempel Rejo menjadi sasaran pembangunan tempat bermukim
masyarakat Kabupaten Rejang Lebong. Koneksi ke berbagai fasilitas Kota
Curup dengan jarak yang begitu strategis menjadi salah satu faktor lain yang
menjadi pertimbangan mengapa Kelurahan Tempel Rejo menjadi wilayah
pemukiman yang ramai.
Tidak hanya pemukiman yang dibangun secara individu, di Kelurahan
Tempel Rejo Juga dibangun perumahan-perumahan yang di pelopori oleh para
developer(Gambar3.xx).

Perumahan-perumahan

yang

dibangun

para

developer laris manis begitu selesai pembangunan, akibatnya penduduk
menjadi bertambah padat di wilayah Kelurahan Tempel, khususnya wilayah
bagian timur. Kepadatan ini juga yang menjadi alasan mengapa penataan
perlu dilakukan di Kelurahan Tempel Rejo.

Foto Perumahan Di tempel

Sama seperti 3 sektor lainnya dari sanitasi, saluran drainase memiliki
korelasi yang erat dengan bertambahnya jumlah penduduk di suatu wilayah.
Hal ini menjadi begitu penting mengingat Kota Curup merupakan kota dengan
tingkat curah hujan yang tinggi. Penataan yang salah dapat menyebabkan

banjir. Banjir tak hanya meningkatnya permukaan air di wilayah permukiman,
banjir ini juga membawa material seperti sampah, tanah yang terkena erosi
dan banyak lagi yang mana semua itu berpotensi mencemari lingkungan.
Pembangunan rumah sebagai tempat pemukiman terkadang banyak
yang mengabaikan pengaturan

dan penataan terkait dengan saluran

darinase. Akibatnya banyak rumah yang tidak memiliki saluran darinase.
Rumah tanpa drainase ini menyebabkan erosi pada tanah, kondisi lingkungan
menjadi becek dan licin. Beberapa penduduk mungkin sudah membeton
perkarangan untuk menghindari erosi dan becek, hanya saja hal ini tidak bisa
menghindari genangan akibat air hujan yang tidak dialirkan ke saluran
drainase. Genangan air hujan tentu saja merupakan tempat yang sangat ideal
bagi nyamuk untuk berkembang biak. Tidak heran jika banyak terjadi
peristiwa dimana warga Kelurahan Tempel Rejo terkena penyakit yang di
tularkan oleh nyamuk seperti Malaria, Chikungunya dan yang paling parah
Demam Berdarah.

Foto Rumah Dakdo Drainase
+ Genangan depan rumah

Drainase merupakan persoalan hampir seluruh wilayah Kelurahan
Tempel Rejo. Hal ini disebabkan kemiringan wilayah relatif datar dan karingan
drainase tidak tersedia. Permasalahan drainase dialami setiap RT, walaupun
sudah ada jaringan drainase tetapi kapasitasnya terbatas sehingga terjadi
limpasan air yang mengakibatkan banjir dan genangan.
Pada awalnya saluran drainase yang lama telah dibangun masih bisa
mengcover aliran air hujan dari rumah-rumah Warga Masyarakat Kelurahan

Tempel Rejo di beberapa wilayah yang telah tersedia saluran drainase, hanya
saja

dengan

bertambahnya

penduduk

dan

rumah-rumah

baru,

luas

permukaan tanah untuk peresapan air hujan menurun drastis karena
banyaknya rumah baru yang berdiri diatasnya.
Curahan air hujan dari atap-atap rumah warga dialirkan melalui
drainase yang telah ada lama ataupun saluran baru yang dibangun
berbarengan dengan rumah yang baru berdiri. Hanya saja semua saluran
drainase ini pada akhirnya akan bertemu dengan drainase lama yang telah
dibangun. Banyaknya debit air yang terus bertambah seiriang bertambahnya
rumah pemukiman baru membuat volume saluran drainase yang lama tidak
mampu menampungnya. Akibatnya saluran drainase meluap pada titik-titik
tertentu, terutama belokan pada saluran drainase. Kelebihan beban volume
air hujan inilah yang selalu membuat banjir ketika hujan deras datang.
Sedangkan hujan setiap hari bukanlah hal aneh di Kota Curup ini.

Foto

Drainase

Yang

volumenyo Kurang
Klo bisa foto pas ujan

Selain saluran drainase di rumah warga penduduk Kelurahan Tempel
Rejo, fungsi dari sungai dan irigasi juga menjadi peranan penting dalam
sistem drainase lingkungan. Sungai dan Saluran Irigasi biasanya memiliki
volume penampungan air yang cukup besar untuk di jadikan pembuangan
akhir dari air hujan yang mengalir melalui sistem drainase.

Foto Sungai, Irigasi & Sawah

Keberadaan sungai dan Irigasi ini juga menjadi tempat berkumpulnya
air yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat sumber air bersih serta dapat
juga dimanfaatkan untuk mengairi perkebunan/pertanian, sawah, home
industri, perikanan dan peternakan warga. Mengingat begitu banyaknya
fungsi dari Sungai dan Irigasi, sistem drainase haruslah tertata dan terkelola
dengan sistematis.
Tidak bisa dihindari bahwa ke-empat sektor sanitasi saling berkaitan
terhadap kebutuhan sanitasi di lingkungan masyarakat. Seperti sungai dan
irigasi, begitu banyak manfaat yang bisa diambil dengan keberadaan sungai
dan irigasi. Manfaat banyak ini hanya bisa diwujudkan dengan menjaga
kualitas air sungai dan irigasi itu sendiri.
Kualitas air sungai dan irigasi ini berkaitan dengan sektor limbah rumah
tangga yang mengandung senyawa kimia berbahaya dan juga kotor yang
dapat menyebabkan penyakit. Hampir semua warga menggunakan saluran
drainase sebaga salluran untuk mengalirkan limbah rumah tanngga ke
pembuangan akhir seperti sungai dan irigasi. Tidakkan ini yang menyebabkan
kondisi air sungai dan irigasi menjadi tidak higienis untuk dimanfaatkan
sebagai sumber air bersih dan juga kandungan zat kimia dari detergen, dapur
dll yang berasal dari limbah rumah tangga tidak aman bagi hewan ternak
serta tanaman warga yang memanfaatkan sungai atau irigasi tersebut.

Foto Sungai, Irigasi & Sawah
Yang tercemar

Kemudian berkaitan juga dengan kebiasaan warga Kelurahan Tempel
Rejno yang suka membuang sampah pada saluran drainase. Pembuangan
sampah ini tidak hanya menyebabkan penyumbatan pada saluran drainase
tetapi juga merusak kualitas air sungai serta saluran irigasi yang juga pada
akhirnya akan merusak ekosistem yang berada di sungai atau irigasi tersebut.
Sarana prasarana drainase di Kelurahan Tempel Rejo di beberapa
tempat, khususnya rumah yang baru dibangun di lokasi kosong merupakan
saluran tanpa perkerasan (saluran tanah). Drainase pada pinggir ruas jalan
yang bermanfaat untuk mencegah erosi dan pengrusakan ruas jalan belum
semuanya tersedia di semua ruas jalan di Kelurahan Tempel Rejo.
Pemetaan Sanitasi yang dilakukan Pokja Sanitasi Kelurahan Tempel
Rejo bersama relawan dilaksanakan secara partisipatif untuk memetakan
sarana prasarana drainase meliputi kondisi prasarana secara fisik baik, buruk
dan saluran tanah tanpa perkerasan. Seperti yang terlihat pada table 3.13
hasil pemetaan sanitasi berikut ini.

Tabel 3.13. Kondisi Saluran Drainase Kelurahan Tempel Rejo

1

Lokas
i
RT 1

2

RT 2

93

3

RT 3

58

4

RT 4

39

5

RT 5

54

6

RT 6

61

7

RT 7

101

8

RT 8

48

9

RT 9

100

10

RT 10

54

11

RT 11

81

12

RT 12

40

13

RT 13

34

14

RT 14

79

15

RT 15

60

No

Ada dan Dalam
Kodisi Lancar(KK)

Ada Tapi Kurang
Lancar/Rusak(KK)

Jumlah
(Sumber : Pemetaan sanitasi 2015(POKJASAN))

Tidak
Ada(KK)

Jumlah
KK/RT
27

929

Tabel 3.14.Rekapitulasi Kondisi Saluran Drainase
Kondisi Drainase
Saluran Draenase
Ada dan Dalam
Kondisi Lancar
Ada Tapi Kurang
Lancar
Tidak Ada
Total

Total Pemanfaat
K
K
K
K
K
K
K
K
K
0
K

Persentass
e (%)

0

Mengacu pada data Dokumen Rencana Penataan Lingkungan
Pemukiman (Dokumen RPLP) tahun 2012 dengan beberapa penyesuaian
data yang didapat dari hasil kerja Kelompok Kerja Sanitasi(POKJASAN)
tahun 2015 maka dibuatlah sebuah peta terkait dengan kondisi sanitasi
sektor drainase Kelurahan Tempel Rejo Tahun 2015. Dapat dilihat pada
Gambar 3.xx.

Gambar 3.x.x Peta Profil Sanitasi Sektor Drainase Kelurahan Tempel Rejo

3.5. Penyediaan Air Bersih.
Sebagian besar masyarakat Kelurahan Tempel Rejo memanfaatkan air
sumur untuk kebutuhan air bersih. Sistem perpipaan PDAM ada, tetapi hanya
sebagian yang memanfaatkannya. Air bersih dari PDAM kurang lancar
mungkin disebabkan debit air yang tersedia di pengolahan air bersih PDAM
belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya
wilayah Kelurahan Tempel Rejo yang padat pemukiman.
Penggunaan sumur sebagai sumber air bersih memang menjadi jalan
terbaik

untuk

Penggunaan

memenuhi
pompa

air

kebutuhan
yang

air

bersih

memanfaatkan

warga
energi

masyarakat.
listrik

telah

mempermudah masyarakat untuk mendapatkan air meski di beberapa
wilayah Kelurahan Tempel Rejo jarak mata air cukup dalam. Penggunaan bak
penampung di rumah masing-masing juga dimanfaatkan dengan baik untuk
persedian air bersih karena asupan listrik dari PLN sering mati mendadak dan
dalam waktu yang cukup lama.

Foto Bak Penampung Air
Foto Sumur
Foto PDAM
Penggunaan sumur tidak semuanya bisa merasakannya. Di beberapa
tempat, seperti RT 3, sebagian warga sangat membutuhkan air bersih, karena
tidak memiliki sumur. Kondisi mata air di beberapa wilayah seperti RT 3
memiliki kualitas yang kurang bagus. Sumur umum yang di bangun oleh
wargapun kondisinya kurang layak dan berbau. Sehingga perlu penanganan
mengatasi kebutuhan air bersih, terutama bagi warga miskin.
Kualitas air bersih yang jelek kemungkinan disebabkan karena wilayah
tersebut berada pada posisi rendah dibandingkan dengan lokasi padat
pemukiman. Posisi lokasi ini memungkinkan untuk resapan limbah, baik itu
limbah rumah tangga, home industri, peternakan, pertanian/perkebunan dan
lain-lain mencemari jalur mata air yang kemudian dijadikan sumber air bersih
berupa sumur oleh warga.
Selain permasalahan kualitas air bersih, banyak juga warga masyarakat
yang mengeluhkan mahalnya biaya penggalian sumur, terutama sumur bor
yang kelebihannya lebih sedikit memakan lahan. Warga miskin sangat

membutuhkan bantuan untuk pengadaan air bersih. Seperti yang telah
disampaikan
Lingkungan

tiga

tahun

lalu

Pemukiman

dituangkan

(RPLP)

yang

dalam
disusun

Rencana
oleh

Penataan

relawan

dari

masyarakat Kelurahan Tempel Rejo dan diKoordinatori oleh BKM Sejahtera
pada tahun 2012.
Tidak banyak perubahan kondisi penyediaan air bersih di Kelurahan
Tempel Rejo walaupun telah tiga tahun berlalu sejak penyusunan RPLP.
Perubahan data yang didapat oleh tim POKJASAN 2015 hanya tentang
pembuatan sumur sebagai sumber air bersih beberapa warga yang telah
mempunyai dana dari uang pribadi. Tetapi Masyarakat yang kekurangan air
bersih masih banyak di Kelurahan Tempel Rejo. Tentang Penyediaan Air bersih
di Kelurahan Tempel Rejo dapat dilihat pada Tabel. 3.15 tentang “Sumber Air
Bersih Kelurahan Tempel Rejo”, kemudian Tabel 3.16 tentang “Status
Kecukupan Air Bersih Masyarakat Kelurahan Tempel Rejo” dan Tabel 3.17
tentang “Kualitas Air Bersih Masyarakat Kelurahan Tempel Rejo”.
Seacara umum, Kelurahan Tempel Rejo memiliki sumber air tanah yang
baik dan mencukupi kebutuhan rumah warga ditambah lagi dengan adanya
sistem

perpipaan

air

bersih

dari

PDAM.Meskipun

dibeberapa

wilayah

kualitasnya kurang dan beberapa warga tidak mampu tidak memiliki biaya
untuk menggali sumur atau belum tersambung jaringan pipa PDAM.

Tabel 3.15. Sumber Air Bersih Keluarga Kelurahan Tempel Rejo
N
o
1

Loka
si
RT 1

Perpipaan
/PDAM (SR )

Sumur Pompa
Tangan

Sumur
Gali

Sumur
Bor

2

RT 2

93

3

RT 3

58

4

RT 4

39

5

RT 5

54

6

RT 6

61

7

RT 7

101

8

RT 8

48

9
RT 9
1
RT
0
10
1
RT
1
11
1
RT
2
12
1
RT
3
13
1
RT
4
14
1
RT
5
15
Jumlah
Sumber : Pemetaan Sanitas Kelurahan Tempel Rejo (POKJASAN) Tahun 2015

Sungai/Iri
gasi

Jumla
h
27

100
54
81
40
34
79
60
929

Tabel 3.16. Status Kecukupan Air Bersih KeluargaKelurahan Tempel Rejo

No

Lokasi

Sangat
Kurang

Kurang

Cukup

Melimpah

Jumlah
KK/RT
27

1

RT 1

2

RT 2

93

3

RT 3

58

4

RT 4

39

5

RT 5

54

6

RT 6

61

7

RT 7

101

8

RT 8

48

9

RT 9

100

10

RT 10

54

11

RT 11

81

12

RT 12

40

13

RT 13

34

14

RT 14

79

15

RT 15

60

Jumlah

929

Sumber : Pemetaan Sanitas Kelurahan Tempel Rejo (POKJASAN) Tahun 2015

Tabel 3.17. Kualitas Air Bersih Masyarakat Kelurahan Tempel Rejo
No

Lokas
i

Cuku
p

Kuran
g

Berwar
na

Tidak
Berwar

Berba
u

Tidak
Berba

Beras
a

Tidak
Beras

Jumla
h

1

RT 1

27

2

RT 2

93

3

RT 3

58

4

RT 4

39

5

RT 5

54

6

RT 6

61

7

RT 7

101

8

RT 8

48

9

RT 9

100

10

RT 10

54

11

RT 11

81

12

RT 12

40

13

RT 13

34

14

RT 14

79

15

RT 15

60

Jumlah
Sumber : Pemetaan Sanitas Kelurahan Tempel Rejo (POKJASAN) Tahun 2015

929

Tabel 3.18 Rekapitulasi Sumber Air Bersih KeluargaKelurahan Tempel
Rejo
Sumber air Bersih

Total KK

Persen (%)

Perpipaan/PDAM

927

KK

50,13

Sumur Gali

715

KK

38,67

Sumur Bor

160

KK

8,65

37

KK

2,55

1.849

KK

100 %

Sungai/ Irigasi
Total

Sumber : Pemetaan Pokja Sanitasi/RPJM PronangkisKelurahan Tempel Rejo Tahun 2014

Tabel 3.19 Rekapitulasi Status Kecukupan Air Bersih KeluargaKelurahan
Tempel Rejo
Status Kecukupan Air
Bersih

Total KK

Persen (%)

Sangat Kurang

27

KK

1,46

Kurang

423

KK

22.87

Cukup

1399

KK

75,67

Melimpah

-

KK

-

Total

1.849

KK

100 %

Sumber : Pemetaan Pokja Sanitasi/RPJM PronangkisKelurahan Tempel Rejo Tahun 2014

Tabel 3.20 Rekapitulasi Kualitas Air Bersih KeluargaKelurahan Tempel
Rejo

Kualitas Air Minum Yang
dikonsumsi

Total KK

Persen (%)

Cukup

455

KK

24,61

Kurang

27

KK

1,46

-

KK

-

496

KK

26,82

-

KK

-

357

KK

19,31

514

KK

27,80

1849

KK

100 %

Berwarna
Tidak Berwarna
Berbau
Tidak Berbau
Berasa
Tidak Berasa

Total

-

Sumber : Pemetaan Pokja Sanitasi/RPJM PronangkisKelurahan Tempel Rejo Tahun 2014

Gambar 3.x.x Peta Profil Sanitasi Sektor Air Bersih Kelurahan Tempel Rejo