PENGARUHLAYANANKONSELING INDIVIDUAL PENDEKATAN REALITATERHADAP KONTROL DIRI NARAPIDANA YANG AKAN BEBAS DI LAPAS KELAS II BKOTA TANJUNG BALAI TAHUN 2016.

PENGARUHLAYANANKONSELING INDIVIDUAL
PENDEKATAN REALITATERHADAP KONTROL
DIRI NARAPIDANA YANG AKAN BEBAS DI
LAPAS KELAS II BKOTA TANJUNG BALAI
TAHUN 2016

SKRIPSI

Oleh :
Dinda Desira Erhan
NIM :1123351004

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

DATA PRIBADI
Nama


: DINDA DESIRA ERHAN

Tempat/Tanggal Lahir

: Tanjung Balai/ 19 Desember 1994

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Status

: Belum Menikah

Golongan Darah


:B

Nama Ayah

: Burhanuddin Sirait

Pekerjaan

: Wiraswasta

Nama Ibu

: Ermawati Sitorus

Pekerjaan

: PNS

Alamat Orang Tua


: Pasar Baru, Kompleks Pns No 10 D,

Tanjung Balai

RIWAYAT PENDIDIKAN
Sekolah Dasar

: SD Negeri 132406 Tanjung Balai
Tahun Ajaran 2000 s/d 2006

Sekolah Menengah Pertama

: SMP Negeri 6 Tanjung Balai
Tahun Ajaran 2006 s/d 2009

Sekolah Menengah Atas

: SMA Negeri 7 Tanjung Balai
Tahun Ajaran 2009 s/d 2012


PENGALAMAN KULIAH
1. Pernah melaksanakan PPLT di SMP Negeri 1 Kuala, Langkat
2. Pernah melaksanakan Penelitian di LAPAS Kelas II B Kota Tanjung Balai

Hormat Saya,

DINDA DESIRA ERHAN
NIM. 1123351004

ABSTRAK

DINDA DESIRA ERHAN.NIM. 1123351004. Pengaruh Layanan Konseling
Individual Pendekatan Realita Terhadap Kontrol Diri Narapidana
Yang Akan Di Bebas Lapas Kelas II B Tanjungbalai Tahun 2016.
Skripsi, Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program
Studi Bimbingan dan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan.
Universitas Negeri Medan. 2016.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: AdakahPengaruh Layanan
Konseling Individual Pendekatan Realita Terhadap Kontrol Diri Narapidana Yang
Akan Bebas Di Lapas Kelas II B Tanjungbalai Tahun 2016. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui Pengaruh Layanan Konseling Individual Pendekatan
Realita Terhadap Kontrol Diri Narapidana Yang Akan Bebas Di Lapas Kelas II B
Tanjungbalai Tahun 2016.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain pre-test dan
post – test. Subjek dalam penelitian ini adalah narapidana yang akan bebas pada
bulan Mei 2016 yang terdiri dari 3 orang narapidana. Instrument yang digunakan
adalah angket untuk mengetahui tingkat kontrol diri narapidana, Instrument
diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan konseling individual pendekatan
realita. Pendekatan analisis data dalam penelitian ini menggunakan Uji Wicoxon.
Hasil analisa data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilaiJhitung = 6
dengan α = 0,05 dan n = 3, maka berdasarkan daftar, T tabel = 0. Dengan demikian
Jhitung >Jtabel(0>0). Data Pre-test diperoleh rata – rata 41,66 sedangkan setelah
pemberian layanan konseling kelompok dengan pendekatan realita (Post-test)
diperoleh rata-rata 73. Artinya perbedaan rata-rata narapidana yang akan bebas
setelah mendapat layanan konseling individual pendekatan realita lebih tinggi
daripada sebelum mendapat layanan konseling individual pendekatan realita.
Perubahan peningkatan interval kontrol diri narapidana yang akan bebas setelah
diberi layanan konseling Individual dengan pendekatan realita sebesar 75,2 %.
Hal ini menunjukan Pengaruh Layanan Konseling Individual Pendekatan Realita
Terhadap Kontrol Diri Narapidana Yang Akan Bebas Lapas Kelas II Tanjungbalai

Tahun 2016 atau hipotetsis diterima

Kata kunci : kontrol diri narapidana, Konseling individualpendekatan realita

i

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat
dan bantuan-Nya sehingga pada waktunya penulis dapat menyelesaikan propsal
yang berjudul “ Pengaruh Layanan Konseling Individual Pendekatan Realita
Terhadap Kontrol Diri Narapidana Yang Akan Bebas Di Lapas Kelas II B
Tanjungbalai Tahun 2016”. Merupakan persyaratan untuk menulis skripsi dalam
gelar sarjana.
Selama dalam tahap penyelesaian skripsi ini, penulis banyak sekali
mengalami kesulitan namun dengan keyakinan dan atas bantuan Allah SWT.
Hingga akhirnya peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pembimbing skripsi saya
yaitu ibu Dra. Zuraida lubis, M.Pd, Kons. atas bimbingan dan pantauan yang
sangat berarti dalam setiap proses penulisan yang telah berlangsung. Dan tak lupa
yang paling istimewa penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada kedua

orang tua beserta seluruh anggota keluarga yang telah mendoakan proses
pembelajaran penulis sepanjang pengerjaan tugas-tugas peneliti. Penulis juga
ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman atas dukungan dan
semangat yang telah diberikan sehingga proposal ini dapat terselesaikan.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan. SertaBapak Prof. Dr. Yusnadi, MS Wakil
Dekan Bidang Akademik, Bapak Dr. Aman Simare mare, MS Wakil
Dekan Bidang Keuangan, Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd Wakil
Dekan Bidang Kemahasiswaan.

ii

3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons. Selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan yang telah memberi
masukan yang bermanfaat untuk menyelesaikan skripsi ini. Serta Ibu
Dra. Nur Arjani, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons. Selaku Dosen Pembimbing
Akademik

dan Dosen Pembimbing

Skripsi

yang

telah

banyak

membimbing penulis selama mengikuti pendidikan di FIP UNIMED
sampai menyelesaikan skripsi.
5. Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetty, MS. Kons., S.Psi, Ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd,
dan Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah
banyak memberi masukan dan mengkoreksi dalam menyempurnakan
skripsi ini.
6. Seluruh Dosen yang ada di Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Fakultas ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, yang telah
memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama mengikuti
pendidikan.
7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha
surat-menyurat.
8. Pegawai Perpustakaan FIP Universitas Negeri Medan dan Pegawai
Perpustakan Digital Library Universitas Negeri Medan.

iii

9. Bapak Romiwin Hutasoit, SH sebagai kepala KASI BINADIK DAN
GIATJA LAPAS Kelas II B Tanjung Balai yang telah banyak membantu
dan mengijinkan untuk melakukan penelitian dan kepada narapidana yang
akan bebas menjadi subjek penelitian yang telah banyak memberikan
informasi dan bersedia mengikuti konseling individual pendekatan realita,
tanpa bantuan penghuni Lapas semua skripsi ini tidak akan selesai.
10. Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Burhanuddin
Sirait dan Ibunda Ermawati Sitorus. Terima kasih telah


merawat,

mendidik, memperhatikan dan memberikan dukungan penuh baik secara
material dan non material serta memberikan dukungan, doa, kasih sayang,
semangat dan motivasi yang tiada henti pada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini. Ayah dan Ibu adalah inspirasi dan penopang semangat saya
dalam menyelesaikan studi ini serta motivasi-motivasi yang beliau berikan
kepada saya membuat saya siap dan kuat dalam menghadapi kehidupan
ini. Tak lupa buat Adik-adikku tersayang, Astri Natasi Janu Erhan Sirait,
Muhammmad Satria Parhan Sirait, Juana Agnes Azura Sirait, Patriot
Azizan Sirait Dan Tragisi Meiza Sirait.Terima kasih atas doa, semangat
dan dukungannya selama ini kepada penulis agar penyelesaian skripsi
berjalan dengan baik.
11. Terima kasih kepada sahabat-sahabatku yang telah saling mendoakan,
memberikan masukan, motivasi dan semangat bagi penulis

untuk

menyelesaikan skripsi yaitu Sisca, Simi, Erlina (Bendol), Dilla, Riski,
Desi, Icha, Kinah, Lailan, Fajar, Manja, Arif. Dan tak lupa kak rukayah.

12. Seluruh Mahasiswa BK Reguler dan Ekstensi terkhusus kelas Ekstensi
stambuk 2012, yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam
penyelesaian skripsi ini.

iv

13. Teman-teman PPL-T Unimed SMP NEGERI 1 Kuala Kabupaten Langkat

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik tata bahasa. Untuk itu
penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
saya ucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2016
Penulis,

Dinda Desira Erhan

v

DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
1.2. Identifikasi Masalah .............................................................. 6
1.3. Batasan Masalah .................................................................... 6
1.4. Rumusan Masalah ................................................................. 7
1.5. Tujuan Penelitian ................................................................... 7
1.6. Manfaat Penelitian ................................................................. 7
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................... 9
2.1. Kontrol Diri ........................................................................... 9
A. Defenisi Kontrol Diri ...................................................... 9
B. Jenis Kontrol Diri ........................................................... 12
C. Ciri Individu Memiliki Kontrol Diri .............................. 16
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kontrol Diri ........... 18
2.2. Konseling Individual ............................................................. 19
A. Pengertian Konseling Individual .................................... 19
B. Tujuan Konseling Individual .......................................... 21
C. Azas-azas Konseling Individual ..................................... 22
D. Tahap-Tahap Konseling Individual ................................ 29

2.3. Pendekatan Realita ................................................................ 30
A. Pengertian Pendekatan Realita ....................................... 30
B. Konsep Dasar Terapi Realitas ........................................ 31
C. Ciri-Ciri Pendekatan Realita .......................................... 33
D. Pendekatan-Pendekatan Realita ..................................... 35
E. Tahap-Tahap Konseling Realita ..................................... 36
F.

Hubungan Konselor dan Klien ....................................... 39

2.4. Perbedaan Konseling Pendekatan Realita Dengan Konseling
Pendekatan Lainnya ............................................................... 41
2.5. Kerangka Konseptual ............................................................ 42
2.6. Hipotesis ................................................................................ 46
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................
Error! Bookmark not defined.
3.1. Jenis Penelitian ...................................................................... 47
3.2. Desain Penelitian ................................................................... 47
3.3. Subjek Penelitian ................................................................... 48
3.4. Operasionalisasi Variabel Penelitian ..................................... 48
3.5. Langkah-Langkah Penelitian ................................................. 49
3.6. Pendekatan Pengumpulan Data ............................................. 49
3.7. Uji Coba Instrumen Penelitian .............................................. 52
1.

Validitas .......................................................................... 52

2.

Reliabilitas ...................................................................... 52

3.8. Pendekatan Analisis Data ...................................................... 53
3.9. Lokasi Dan Waktu Penelitian ................................................ 53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 55
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ..................................................... 55

4.2. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ....................................... 55
4.3. Pengujian Persyaratan Analisis ............................................. 56
4.4. Uji Validitas Angket .............................................................. 56
4.5. Uji Reliabilitas Angket .......................................................... 58
4.6. Hasil Penelitian ...................................................................... 58
4.7. Uji Hipotesis .......................................................................... 66
4.8. Pembahasan Penelitian .......................................................... 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 71
5.1. Kesimpulan ............................................................................ 71
5.2. Saran ...................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 73

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahap-Tahap Konseling

40

Tabel 3.1 Rentangan Nilai Pemberian Skor Pada Jawaban Pernyataan

50

Tabel 3.2 Kisi Kisi Angket Kontrol Diri

51

Tabel 4.1Kisi Kisi Angket Kontrol Diri Yang Sudah Valid

57

Tabel 4.2Klasifikasi Reliabilitas

58

Tabel 4.3Klasifikasi Tingkat Kontrol Diri

59

Tabel 4.4 Penjaringan Subjek Penelitian

59

Tabel 4.5Hasil Pretest

59

Tabel 4.6 Hasil Posttest

60

Tabel 4.7 Data Pretest Dan Postest

61

Tabel 4.8 Uji Wilcoxon

62

ix

Daftar Lampiran
Lampiran 1 Angket Uji Coba

69

Lampiran 2 Angket

72

Lampiran 3 Tabel Validasi Angket

75

Lampiran 4 Perhitungan Validitas Angket Kontrol Diri

76

Lampiran 5 Perhitungan Reliabilitas Kontrol Diri Narapidana
Yang Akan Bebas

79

Lampiran 6 Tabel Realibilitas

83

Lampiran 7 Data Pre-Test

84

Lampiran 8 Tabel Perhitungan Kategori Masalah Kontrol Diri pre-test

85

Lampiran 9 Perhitungan Harga Rata-rata (M), Standar Deviasi (SD) Data
Pre-Test Masalah Kontrol Diri

87

Lampiran10 Tabel Post-Test

89

Lampiran 11 Perhitungan Kategori Masalah Kontrol Post-Test

90

Lampiran 12 Perhitungan Harga Rata-rata (M), Standar Deviasi (SD) Data
Post-Test

91

Lampiran 13 Tabel Tabulasi Data Penelitian

92

Lampiran 14 Uji Hipotesis

93

Lampiran 15 Perhitungan Perubahan Tentang Kontrol Diri Narapidana
Yang Akan Bebas

95

Lampiran 16 Daftar Nama WBP Yang Bebas Pada Bulan Mei 2016

x

96

Lampiran 17 Data Penduduk Lapas

98

Lampiran 18 Biodata Narapidana

99

Lampiran 19 Daftar Hadir Validasi Angket

102

Lampiran 20 Daftar Hadir Pretest

103

Lampiran 21 Daftar Hadir Konseling

104

Lampiran 21 Jadwal Penelitian

109

Lampiran 22 Rencana Pelaksanaan Layanan ( RPL )

110

Lampiran 23 Laporan Verbatin Konseling

118

Lampiran 24 Penilaian Konseling Individual ..................................................

xi

175

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum, sehingga setiap
kegiatan manusia atau masyarakat harus berdasarkan pada peraturan yang ada dan
norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Salah satu bentuk tingkah laku
yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku di masyarakat adalah
kejahatan. Kejahatan adalah tingkah laku pada manusia yang melanggar hukum
dan melanggar norma-norma sosial, sehingga masyarakat menentangnya. Menurut
Kartono (2013:143) kejahatan secara yuridis formal adalah bentuk tingkah laku
yang bertentangan dengan moral kemanusiaan, merugikan masyarakat, bersifat
antisosial dan melanggar hukum serta undang-undang pidana. Kejahatan atau
kriminalitas merupakan bagian dari masalah manusia dalam kehidupan
bermasyarakat sehari-hari. Semakin maraknya kejahatan atau kriminalitas
menyebabkan semakin banyak pula masalah-masalah dan keresahan yang
dirasakan oleh masyarakat.
Tindak kejahatan dapat dilakukan oleh siapapun juga, baik pria dan wanita
dan dapat berlangsung pada usia anak, dewasa ataupun lanjur usia. Kejahatan
dapat dilakukan secara sadar, yaitu dipikirkan, direncanakan, dan diarahkan pada
tujuan tertentu. Namun bisa dilakukan secara setengah sadar karena dorongandorongan paksaan yang kuat (Kartono, 2013: 139).Sebagai Negara yang
berlandaskan hukum, bagi yang melanggar atau terkena rumusan kaidah hukum

dianggap melakukan perbuatan jahat dan perlu dijatuhi hukuman. Adapun
para pelaku kejahatan yang di proses secara hukum atau sedang menjalani pidana
dapat dikatakan sebagai seorang narapidana (Widagdo dalam Ardilla & Herdiana,
2013).
Salah satu penyebab tindak kejahatan dan kriminal adalah kontrol diri
yang rendah. Kontrol diri yang rendah dapat menjadi penyebab munculnya
masalah-masalah perilakujuga mengemukakan bahwa kontrol diri yang rendah
dapat menjadi sebab seseorang terlibat dalam perilaku antisosial.
Kontrol diri merupakan suatu kecakapan individu dalam kepekaan
membaca situasi diri dan lingkungannya. Selain itu, kemampuan untuk
mengontrol dan mengelola faktor-faktor perilaku sesuai dengan situasi dan
kondisi untuk menampilkan diri dalam melakukan sosialisasi kemampuan untuk
mengendalikan perilaku, kecenderungan menarik perhatian, keinginan mengubah
perilaku agar sesuai untuk orang lain, menyenangkan orang lain, selalu konform
dengan orang lain, dan menutupi perasaannya (Ghufron,2010: 21). Kemampuan
untuk mengendalikan perilaku yang tidak dimiliki oleh narapidana dan hal ini
sangat dibutuhkan dalam menghadai situasi yang tidak diinginkan dalam hal
mengatasi frustasi dan ledakan emosi. Orang yang memiliki kontrol diri yang
rendah cenderung akan reaktif dan trus reaktif (terbawa hanyut kedalam situasi
yang sulit). Sedangkan orang memiliki kontrol diri yang tinggi maka akan
cenderung proaktif (punya kesadaran untuk memilih yang positif).
Kontrol diri yang harus dimiliki sesorang harus ditingkatkan untuk dapat
mengurangi tindakan kejahatan. Maka dari itu sangat dibutuhkan kontrol diri yang

tinggi pada diri seseorang.Narapidana juga dapat dikatakan sebagai status bagi
orang yang melakukan kejahatan yang telah mendapat vonis oleh hakim untuk
menjalani masa hukuman sesuai dengan kejahatannya. Kehidupan dalam penjara
selalu monoton dan dibatasi narapidana akan kehilangan kebebasan dalam
berkehidupan sehari-hari. Para narapidana yang berada di penjara bukan hanya
menjalani hukuman yang diharapkan memberikan efek jera juga menjalani
pembinaan. Lembaga Pemasyarakatan menurut Undang-Undang RI No.12 Tahun
1995 pasal 1 adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan bagi narapidana.
Lembaga Pemasyarakatan berperan untuk melakukan pembinaan, membimbing,
mendidik, memperbaiki, memulihkan keadaan dan tingkah laku bagi para
narapidana agar tidak mengulangi kesalahaannya, serta dapat kembali sebagai
manusia yang berguna di tengah masyarakat. Lembaga Pemasyarakatan menjadi
salah satu tempat untuk mengembalikan narapidana pada kemampuan mengontrol
diri.
Program pembinaan kepribadian diberikan kepada warga binaan
pemasyarakatan dengan harapan dapat menjadi manusia yang lebih baik dan
menyadari kesalahannya, melalui usaha peningkatan kesadaran intelektual,
beragama, bermasyarakat, hukum, kesadaran berbangsa dan bernegara, dengan
memberantas faktor-faktor yang dapat menyebabkan narapidana berbuat hal yang
bertentangan dengan hukum, kesusilaan, agama, atau kewajiban-kewajiban sosial
lain yang dapat dikenakan pidana apabila dilanggar (Harsono, 1995: 18). Namun,
tidak dipungkiri bahwa didalam Lembaga Pemasyarakatan tidak hanya ada
narapida dengan kasus yang sama. Berbagai kasus kejahatan yang ada dalam
Lembaga Pemasyarakatan tak jarang seorang narapida menjadi lebih profesioanal

apabila sudah bebas dari Lembaga Pemasyarakatan. Hal itu dapat terjadi jika para
narapidana masih memiliki kontrol diri yang rendah karena tidak menerima proses
pembinaan dengan baik. Jika Narapidana menganggap program pembinaan
kepribadian negatif menganggap bahwa program pembinaan kepribadian tidak
berguna untuk dirinya. Dan tak jarang seorang narapida yang telah bebas dari
Lembaga Pemasyarakatan akan kembali mendekam di Lembaga Pemasyarakatan
karena mengulang kesalahan yang sama ataupun lebih berat.
Dalam penelitian terdahulu oleh Torkis F Siregar (2009) dalam studi
analisisnya mengatakan faktor kembalinya seorang mantan narapidana menjadi
narapidana kembali karena tata cara (prisonisasi) kehidupan didalam penjara.
Akibat dari prisonisasi akan memberikan dorongan yang kuat kepada seorang
narapidana untuk mengulangi perbuatan pidana setelah ia keluar dari lembaga,
karena ia telah mendapat bekal pengetahuan dan sejumlah informasi mengenai
berbagai hal tentang kejahatan. Pada awalnya karean rendahnya kontrol diri
narapida sehingga narapidana tersebut melakukan kejahatan namun karena
narapidana mulai menyesuaikan diri dengan kehidupan dipenjara dnegan kontrol
diri yang lemah maka besar kemungkinan narapidana tersebut dapat kembali
mengulang kesalahan yang sama karena tidak dapat mengendalikan bagian
tingkah lakunya sendiri ketika sedang menghadapi situasi dan akan memberikan
respon positif atau negatif.
Setelah menjalani masa hukuman, narapidana akan kembali hidup di
tengah-tengah masyarakat akan mengalami perubahan dalam berperilaku atau
tetap pada perilaku yang ada. Salah satu upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan kontrol diri narapidana yang akan dibebaskan adalah dengan

pemberian layanan konseling individualpendekatan realita pada narapidana yang
akan dibebaskan.Konseling merupakan suatu proses intervensi yang bersifat
membantu individu untuk meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri dan
hubungannya dengan orang lain. Konseling bisa dilakukan secara individual
maupun kelompok. Dalam layanan konseling individual, konselor memberi ruang
dan suasana yang memungkinkan konseli membuka diri setransparan mungkin.
Dalam konseling diharapkan konseli dapat merubah sikap, keputusan diri sendiri
sehingga ia dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan
memberikan kesejahteraan pada diri sendiri dan masyarakat sekitar. Pemilihan
dan penyesuaian yang tepat dapat memberikan perkembangan ini individu lebih
baik dalam lingkungannya.
Ada beberapa pendekatan yang dapat diterapkan dalam konseling
individual yaitu Rational emotive therapy, Konseling Behavioristik, dan
wawancara untuk menyesuaikan diri (Interview for adjustment) (Winkel 2006:
619). Konseling Behavioristk terbagi dalam Terapi Realita dan Multimodal
Counseling. Terapi realitas menenkankan pertimbangan-pertimbangan nilai.
Terapi realitas menempatkan pokok kepentingannya pada peran klien dalam
menilai kualitas tingkah lakunya sendiri dalam menentukan apa yang membantu
kegagalan yang dialaminya. Terapi ini beranggapan bahwa perubahan mustahil
terjadi tanpa melihat pada tingkah laku dan membuat beberapa ketentuan
mengenai sifat-sifat konstruktif dan destruktifnya. Jika para klien menjadi sadar
bahwa mereka tidak akan memperoleh apa yang mereka inginkan dan bahwa
tingkah laku mereka merusak diri, maka ada kemungkinan yang nyata untuk
terjadinya perubahan positif, semata – mata karena mereka menetapkan bahwa

alternatif - alternatif bisa lebih baik daripada gaya mereka sekarang yang tidak
realistis (Corey,2005 : 266 - 267). Maka dalam penelitian ini peneliti menganggap
pendekatan yang paling sesuai untuk diterapkan adalah terapi realita.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk
meneliti “Pengaruh Layanan Konseling Individual Pendekatan Realita Tehadap
Kontrol Diri Narapida Yang Akan Bebas Di Lapas Kelas II B TANJUNG
BALAI”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas identifikasi masalah adalah
sebagai berikut :


Banyaknya narapidana yang mengalami kontrol diri rendah
sehingga masih berpeluang mengulangi kesalahan yang sama.



Pembinaan pada saat menjalani hukuman selama menjadi
narapidana tidak diterima dengan baik.



Belum diketahui pengaruh konseling kelompok dengan pendekatan
realita terhadap kontrol diri narapidana yang akan dibebaskan.

1.3 Batasan masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah
dikemukakan diatas, perlu kiranya dilakukan pembatasan masalah dalam
penelitian ini agar masalah yang diteleti lebih jelas dan terarah. Masalah dalam
penelitian

ini

dibatasi

pada

“Pengaruh

Layanan

Konseling

individual

pendekatanrealita Tehadap Kontrol Diri Narapida Yang Akan Bebas Lapas Kelas
II B Tanjung Balai Tahun 2016”.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang ada, maka rumusan masalah dari
penelitian ini sebagai berikut : adakah pengaruh layanan konseling individual
pendekatan realita tehadap kontrol diri narapida yang akan bebas Lapas kelas II
B Tanjung Balai Tahun 2016 ?
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini ditunjukkan untuk mengetahui

pengaruh konseling

individual pendekatan realita tehadap kontrol diri narapida yang akan bebas Lapas
kelas II B Tanjung Balai Tahun 2016.
1.6 Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis berharap semoga hasil dari penelitian ini
memberimanfaat konseptual utama kepada layanan bimbingan konseling.


Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat bermanfaat sbagai berikut :
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
bagi perkembangan teori pelaksanaan bimbingan konseling
dengan pendekatan realita terhadap kemampuan kontrol diri
narapidana yang akan dibebaskan, sehingga dijadikan sumber
informasi.

b. Sebagai bahan pijakan untuk mengembangkan penelitianpenelitian yang menggunakan layanan konseling individual.



Manfaat praktis
a. Bagi penulis, dapat memperoleh pengalaman langsung dalam
menerapkan konseling individual.
b. Bagi sipir penjara digunakan sebagai bahan masukan
khususnya dalam membina dan membimbing narapidana dalam
mengontrol diri selama berada dalam masa tahanah.
c. Bagi narapidana terutama subjek penelitian, diharapkan dapat
mmperoleh pengalaman langsung mengenai pemahaman
kontrol diri yang harus dimiliki.
d. Bagi Konselordapat menjadi dasar dalam meningkatkan
profesionalitas dalam pemberian layanan kepada siapapun dan
menjadi memberi pengetahuan tentang konseling pendekatan
realita dapat diterapkan dalam konseling bagi narapidana.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang upaya meningkatkan kontrol diri
narapidana yang akan bebas, secara umum dapat disimpulkan bahwa layanan
konseling individual pendekatan realita dapat dijadikan sebagai suatu upaya untuk
meningkatkan kontrol diri yang dimiliki oleh narapidana yang akan bebas.
Adapun secara rinci dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
Subjek penelitian sebelum mereka mengikuti kegiatan bimbingan
kelompok termasuk dalam kriteria rendah (41,66). Sebelum mengikuti layanan
konseling individual pendekatan realita subjek penelitian masih saja sulit untuk
mengontrol diri dilihat dari terjadinya pertengkaran didalam sel tahanan dan
bahkan mulai menerima pengaruh buruk dari teman sesama didalam sel. Setelah
diberikan

layanan

konseling

individualpendekatan

realita

menunjukkan

perubahan. Tingkat kontrol diri narapidana yang akan bebas

sebelum

memperoleh layanan konseling individual pendekatan realita (41,66) setelah
mengikuti layanan konseling individual pendekatan realita mengalami perubahan
menjadi (73). Meningkat sebanyak 75,2%, perhitungan Jadi Jhitung = 0 dengan ,
α = 0,05 dan n = 3 , maka berdasarkan daftar, Jtabel = 0. Dengan demikian
Jhitung >Jtabel(0>0). Jadi dapat disimpulkan bahwa ada “Pengaruh Layanan
Konseling Individual Pendekatan Realita Terhadap
Yang Akan Bebas Tahun 2016”.

Kontrol Diri Narapidana

5.2 Saran


Bagi LAPAS KELAS II B KOTA TANJUNG BALAI agar menyusun
program-program yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan psikologis
di samping kebutuhan pokok, juga bimbingan psikologis berupa
bimbingan kontrol diri (perilaku, kognitif dan keputusan)



Bagi para narapidana hendaknya melakukan kegiatan yang bermanfaat,
minimal setiap minggu sekali, hal ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan berfikir, menganalisa, memprediksi dan meningkatkan
kontrol diri.



Bagi peneliti selanjutnya dapat menggembangkan penelitian dengan
topik-topik terkait dengan kontrol diri (kontrol perilaku, kognitif dan
keputusan).

DAFTAR PUSTAKA

__________. 2015. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan.
______: ________

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka cipta
Corey, Gerald. 2005. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT
Refika Aditama
Chaplin,J.P. 1997. Kamus Lengkap Psikologi Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Calhoun. James. F & Joan Ross Acocella, 1995. Psikologi Tentang Penyesuaian
dan hubungan Kemanusiaan. Edisi ke-3 Semarang: IKIP.
Ghufron, Nur. 2010: teori-teori psikologi. Yogyakarta: Ar Ruz Media
Goleman,2002. kecerdasan emosional.jakarta: gramedia pustaka utama
Hurlock. 1990. Psikologi perkembangan.Jakarta: Aksara Pratama
Harsono.1995.
Kartono, kartini. 2013. Patologi sosial. Bandung : RajaGrafindo Persada
Lubis, Namora Lumongga. 2011. Memahami Dasar – Dasar Konseling. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group.
Prayitno. 2004 : Dasar – Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT Rineka
Cipta
Ririn, anggraini.1 juni 2012. Hubungan antara kontrol diri dan perilaku konsumtif
Mahasiswi universitas esa unggul (online), dalam http://journal.unair.ac.id/f
ierPDF/110810241_ringkasan.pdf (diakses 11/1/2016): 12:47/ senin.
Savitri, ervina.2013.Hubungan antara persepsi terhadap program pembinaan
kepribadian dengan kontrol diri pada narapidana di lembaga
pemasyarakatan kelas iia wanita semarang. (online) dalam http://www.host
geni.net/docs/jurn al-kontrol-diri-pdf/ (diakse 4/1/2016): 14:05/jumat

Siregar.Torkis. F.2009. Bentuk pembinaan residivis untuk mencegah
penanggulangan tindak pidana dilembaga pemasyarakatan LP Kelas II B
Siborng borong. (online) dalam http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234
56789/4929/1/09E01884.pdf/(diakses 4/1/2016)15:45/jumat
Undang-Undang RI No.12 Tahun 1995Lembaga Pemasyarakatan
wibisono, 2013 http://journal.unair.ac.id/filerPDF/110810241_ringkasan.pdf.
diakses pada 07 februari 2016
Winkel, WS dan MM Sri Hastuti. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
Willis, Sofyan S. 2004. Konseling Individual Teori dan Praktek, Bandung:
alfabeta