Pusat Pelelangan Ikan Terpadu di Tanjung Balai.
PUS
SAT PEL
S
LELANG
(
LA
TKA 4
SEMEST
Sebag
D
U N I V
GAN IKA
( ARSITE
APORAN
490 - STU
ER B TA
ai Persyarat Sarjana
FITR
EPARTEM FAKU E R S I T A
AN TERP
EKTUR EK
N PERAN
UDIO TU
AHUN A
tan Untuk M a Teknik Ar
Oleh :
RI SULIST 070406019
MEN ARS ULTAS TE
S S U M A 2011
PADU D
KOLOGI
NCANGA
UGAS A
JARAN
Memperoleh rsitektur
TIKA 9
SITEKTU EKNIK
T E R A U
I TANJU
)
AN
AKHIR
2010/201
h Gelar
UR
T A R A
UNG BAL
11
(2)
PUSAT PELELANGAN IKAN TERPADU DI TANJUNG BALAI
( ARSITEKTUR EKOLOGI )
Oleh :
FITRI SULISTIKA 07 04060 019
Medan,
Disetujui Oleh :
Ketua Departemen Arsitektur
Ir. N. Vinky Rahman, M.T
NIP. 196606221997021001 Dosen Pembimbing I
Achmad Delianur Nst,S.T.,M.T.,IAI NIP: 197108231998022005
Dosen Pembimbing II
Ir. Basaria Talarosha, M.T. NIP: 196501091995012001
(3)
SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR (SHP2A)
Nama : Fitri Sulistika
NIM : 050406019
Judul Proyek Tugas Akhir : Pusat Pelelangan Ikan Terpadu Di Tanjung Balai
Tema : Arsitektur Ekologi
Rekapitulasi Nilai :
Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan :
No. Status
Waktu Pengumpulan
Laporan
Paraf Pembimbing I
Paraf Pembimbing II
Koordinator TKA-490
1. Lulus Langsung
2. Lulus Melengkapi
3. Perbaikan Tanpa Sidang
4. Perbaikan Dengan Sidang 5. Tidak Lulus
Medan,
A B+ B
C+ C D E
Ketua Departemen Arsitektur
Ir. N. Vinky Rahman, M.T. NIP: 196606221997021001
Koordinator TGA-490
Ir. Basaria Talarosha, M.T. NIP: 196501091995012001
(4)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Allah SWT atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun Laporan Tugas Akhir ini, sebagai syarat yang diwajibkan setiap mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik dengan judul tugas akhir yang saya ajukan adalah Pusat Pelelangan Ikan Terpadu berlokasi di Tanjung Balai.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang besar kepada pembimbing tugas akhir Bapak Achmad Delianur ST,MT,IAI dan kepada Ibu Ir. Basaria Talarosha MT. yang telah sangat berjasa meluangkan waktunya untuk membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.
Medan, 22 Juni 2011
Penulis,
(5)
KATA PENGANTAR……….…….….i
DAFTAR ISI……….……….…ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……….…..1
1.2 Maksud Dan Tujuan………..……….……2
1.2.1. Maksud……….….2
1.2.2. Tujuan………...……….2
1.3 Masalah Perancangan……….3
1.4 Pendekatan………..…………...…3
1.5 Lingkup/Batasan……….…3
1.6 Kerangka Berfikir………...4
1.7 Sistematika Laporan………..……5
BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Tinjauan Umum……….………6
2.1.1. Pusat Pelelangan Ikan Terpadu Di Tanjung Balai………6
2.1.2. Deskripsi Eksisting Tapak………...11
2.1.3. Konteks Lingkungan Fisik………...12
2.1.4. Tinjauan Fungsi………12
2.2. Tinjauan Khusus………..12
2.2.1. Deskripsi Proyek………..………12
2.2.2. Lokasi………...13
2.2.3. Luas Lahan………..……….13
2.2.4. Peraturan-peraturan Bagi Perencanaan Proyek………13
2.2.5. Luas Bangunan………...14
2.2.6. Fungsi bangunan……….………….14
2.2.7. Pemakai/Pengunjung……….….…..15
2.3 Studi Banding Proyek Sejenis………...16
2.3.1. Tsukiji fish market,tsukiji,jepang……….…16
2.3.2. jagalchi fish market,korea selatan………17
2.4.3. Sydney fish market,Australia………...18
BAB III ELABORASI TEMA 3.1 Pengertian Tema………...21
3.2 Studi Banding Bangunan Ekologi………...………..25
BAB IV ANALISA 4.1. Analisa Tata Guna Lahan………27
4.1.1. Kondisi Eksisting Lahan………..…28
4.1.2. Batas Dan Ukuran Site……….29
4.1.3. Analisa Pencapaian Menuju Site………..………30
4. 1.4. Sarana Site………...31
4.1.5. Analisa View………..……..31
a. View Dari Dalam Keluar………...…32
b. View Dari Keluar Kedalam………..…….33
4.1.6. Analisa Vegetasi………..34
4.1.7 Analisa Kebisingan……….…..35
4.1.8 Analisa Matahari………...36
4.2. Analisa Fungsional………..37
(6)
4.2.2. Kebutuhan dan Besaran Ruang………39
BAB V KONSEP 5.1. Konsep Bangunan……….43
5.2. Konsep Penzoningan………...…..49
5.3. Konsep Sirkulasi………....50
5.4. Konsep Vegetasi………51
5.5. Analisa Utilitas Bangunan……….53
5.6. Gambar kerja………...………..54 5.7. Hasil Perancangan……… DAFTAR PUSTAKA
(7)
BAB I PENDAHULUAN I.1. Lalar Belakang
Indonesia adalah Negara Kepulauan yang besar wilayahnya merupakan lautan yang diperkirakan mengandung sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat potensial. Sampai saat ini belum dimamfaatkan secara optimal, terutama sumber daya perikanan. Sehingga terbuka peluang besar untuk mengembangkan pemamfaatan diwaktu yang akan datang.
Luas laut perairan Indonesia diperkirakan sebesar 5,8 juta km2 dengan panjang garis pantai terbesar kedua di dunia yaitu 81.000 km. dengan jumlah yang demikian diperkirakan laut Indonesia memiliki potensi ikan sebanyak 6.625 juta ton pertahun yang dapat dikelola secara lestari dengan rincian sebanyak 4,8 juta ton dapat ditangkap diperairan Indonesia dan 1,8 juta ton dapat diperoleh oleh perairan ZEE.1 Sumatera utara merupakan suatu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi pemamfaatan sumber daya ikan yang belum digali secara optimal. Tiga pelabuhan utama perikanan yang ada di Sumatera Utara yaitu pelabuhan Belawan, pelabuhan Tanjung Balai dan pelabuhan Sibolga.
Secara geografis Kota Tanjungbalai terletak ± 60 Km² dari kota Medan yang merupakan ibukota propinsi Sumatera Utara. yang berada di Kawasan Pantai Timur Sumatera Utara, berada pada koordinat 2º58’15” – 3º01’32” lintang utara, 99º48’00” – 99º50’16” bujur timur dengan ketinggian 0-3 meter dari permukaan laut dan luas wilayah 6.052 Ha. Potensi yang dimiliki kota tanjungbalai hingga akhir tahun perencanaannya yaitu sektor Perdagangan ikan, yang menjadi sektor basis di Kota Tanjungbalai dan mendapat investasi yang besar pula, sektor ini dapat menjadi sektor ekonomi yang memiliki potensi pengembangan hingga akhir tahun perencanaan.
Adanya tempat pelelangan ikan atau TPI yang dimiliki kota Tanjung Balai, tidak berfungsi aktif, TPI yang dibangun sejak tahun 2002 di atas lahan 3 hektare 1
lebih ini, tidak pernah beroperasi sebagai pelabuhan pelelengan ikan, sehingga bangunannya (baik bangsal, gudang, maupun POM Bensin) mulai hancur. karena sebelumnya sudah ada tempat TPI yang lain yang dijadikan sebagai tempat pelelangan
1
(8)
ikan tanpa izin yang sah, sehingga pemerintah kota Tanjung Balai menganjurkan agar tempat yang mendapat izin sah dari pemerintah dapat beroperasi seperti yang diingkan. Namun hal tersebut sampai sekarang belum berhasil.
Pemindahan lokasi tempat pelelangan ikan dari Teluk Nibung ke Brombang Asahan dilakukan karena lokasi lama tidak memadai untuk dipergunakan sebagai pusat pelelangan ikan, karena bercampur aduk dengan area kegiatan bongkar muat barang dan lahan badan jalan yang terpakai.
Sehubungan dengan tidak memadai tempat pelelangan ikan (TPI) yang lama, maka Pemilihan lokasi baru di Jl.Brombang Asahan yang pada dasarnya sudah terbangun akan dioperasikan pada tahun 2012 seperti yang diharapkan dan pusat pelelangan ikan Ditanjung Balai lebih baik dan terarah.
Untuk mendukung pengembangan peran dan fungsi Kota Tanjungbalai sebagai salah satu pengembangan pelabuhan nasional di Provinsi Sumatera Utara, maka tujuan penataan ruang Kota Tanjungbalai disesuaikan dengan visinya, yaitu “Terwujudnya tanjungbalai sebagai kota pelabuhan, pusat perdagangan dan industri regional dengan masyarakat yang madani”.
I.2. Maksud Dan Tujuan
I.2.1. Maksud
perencanaan kasus proyek Pelelangan Ikan Terpadu di Tanjung Balai dimaksudkan untuk Menciptakan suasana baru dengan pembangunan kembali (Redesign) bagi kegiatan pelelangan ikan yang memadai sehingga dapat manampung para nelayan melelangkan hasil tangkapan mereka serta tempat arus baliknya nelayan dengan baik.
I.2.2. Tujuan
(1) Memperbaiki citra dan kualitas pelelangan ikan kota tanjung Balai dengan baik dan mampu memberikan rasa kenyamanan baik dalam proses
kedatangan nelayan dengan hasil tangkapan mereka maupun proses penjualannya.
(2) Mempelajari permasalahan utama dalam perancangan bangunan pelelangan ikan dan bagaimana penyelesaiannya.
(3) Mewujudkan pusat pelelangan ikan yang dapat menjadi penunjang segi pariwisata domestik dan mancanegara.
(9)
(4) Memberi fasilitas atau tempat bagi masyarakat yang datang baik dalam negeri maupun luar negeri dalam membeli ikan secara lelang yang memadai untuk masa sekarang hingga tahun ke depan.
(5) Meningkatkan pendapatan asli daerah Tanjung Balai juga menambah pendapatan masyarakat.
I.3. Masalah Perancangan
permasalahan yang timbul dari kasus proyek ini adalah:
(1) Bagaimana menciptakan suatu tempat Pelelangan Ikan (TPI) dengan sistem higienitas dalam proses pengolahan dan penjualannya.
(2) Bagaimana menciptakan keharmonisan fungsi utama dan fungsi pendukung bangunan pada perancangan agar fungsi-fungsi tersebut dapat saling mendukung dan menimbulkan daya tarik tersendiri.
(3) Bagaimana menentukan kebutuhan ruang dan besarannya yang dapat menampung semua aktifitas yang ada dengan fungsinya.
(4) Bagaimana merancang suatu bangunan dengan menggunakan konsep struktur dan konsep utilitas yang sesuai dengan kondisi tapak dan lingkungan fisik yang ada. (5) Bagaimana menciptakan gambaran fisik bangunan yang memiliki nilai-nilai
sesuai dengan tema yang diangkat.
I.4. Pendekatan
Konsep bangunan sangat ditentukan oleh keadaan site dan ekosistem yang terdapat dikawasan ini. Karena bangunan akan dibangun pada site yang berada dikawasan tepi laut, maka bangunan harus lebih memperhatikan ekosistem setempat. Untuk tetap menjaga agar kegiatan konstruksi bangunan dan operasional bangunan tidak merusak ekosistem, maka pendekatan masalah yang dipakai adalah teknologi eco-technologi tepi laut, yang berwawasan pada lingkungan alam sekitar.
I.5. Lingkup/Batasan
Lingkup perancangan yang akan dibahas dari kasus proyek pelelangan ikan di Tanjung Balai adalah seluruh aspek fisik dan non fisik perancangan yang menyangkut pemakai, pengunjung, struktur, kebutuhan ruang, lingkungan tapak, massa bangunan, arus sirkulasi dalam dan luar bangunan serta potensi pada lokasi tapak perancangan.
Batasan proyek ini adalah pembahasan yang berkaitan dengan desain dan perancangan sebuah bangunan yang terpusat pada biota laut khususnya ikan yang dapat memfasilitasi berbagai macam kegiatan seperti:
(10)
( ( ( ( ( I.6. Ker (1) pelelang sarana p (2) Seluruh mengena pembent (3) Pemaham (4) Fasilitas (5) Kajian peruntuk rangka Ber Pote
gan ikan se pelengkapny aspek fisi ai bangunan tukan ruang man tentang s-fasilitas ya terhadap ta kan tapak (
rfikir
Pusa
nsi
egar, arus b ya.
ik yang be n TPI yang g.
g konsep pe ang diperluk apak denga RUTRK ko Desain at Pelelanga Lat Maksu balik para erhubungan menyangku erencanaan kan dalam p
an keberad ota Tanjung
Analisa
Konsep
n Perancang an Ikan di T
tar Belakang
Tinjauan
ud Dan Tuju
pengunjung
n dengan p ut lingkunga dan peranca pembanguna daan/eksistin Balai). gan Tanjung Ba g uan
g, dan park
pembahasan an tapak, m
angan pusat an sebuah p ng yang a
alai
Perm
kir kapal la
n dan peran massa bangun t pelelangan pusat pelelan ada sesuai masalahan Tem Studi B Da Bata aut serta ncangan nan, dan n. ngan. dengan ma Banding ata asan
(11)
I.7. Sistematika Laporan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang kajian latar belakang, maksud dan tujuan. Permasalahan, pendekatan, lingkup batasan, kerangka berfikir dan sistematika laporan.
BAB II DESKRIPSI PROYEK
Berisi tentang pengertian judul, tujuan kasus proyek, tinjauan fungsi dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis.
BAB III ELABORASI TEMA
Berisi tentang kajian mengenai pengertian, interpretasi dan keterkaitan tema dengan judul serta studi banding terhadap bangunan-bangunan yang menerapkan tema yang sama.
BAB IV ANALISA PERANCANGAN
Berisi tentang kajian analisis terhadap lokasi dari tapak perancangan, potensi dan kondisi lingkungan, pemakai, dan aktivitasnya dan berisi tentang dasar-dasar program fasilitas yang direncanakan, meliputi kebutuhan ruang, besaran dan persyaratan ruang, hubungan antar ruang yang bersifat analisa.
BAB V KONSEP PERANCANGAN
Berisi konsep-konsep perancangan yang sesuai dengan lingkungan kajian. DAFTAR PUSTAKA
(12)
BAB II
DESKRIPSI PROYEK 2.1. Tinjauan Umum
2.1.1 Pusat Pelelangan Ikan Terpadu di Tanjung Balai
Judul proyek ini adalah “Pusat Pelelangan Ikan Terpadu di Tanjung Balai“. Secara terminologi, judul ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
Pengertian Pusat :inti (centre)2
Pengertian Pelelangan :proses membeli dan menjual barang atau jasa dengan cara menawarkan kepada penawar, menawarkan tawaran harga lebih tinggi, dan kemudian menjual barang kepada penawar harga tertinggi.3
Pengertian Ikan :Merupakan salah satu kebutuhan pokok yang termasuk pangan, yakni lauk pauk.4
Pengertian Tanjung Balai :Merupakan nama kota. serta kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri.5
Jadi, berdasarkan jabaran terminologi pengertian di atas, maka “Pusat Pelelangan Ikan Tanjung Balai “ dapat diartikan sebagai adanya suatu wadah yang di dalamnya terdapat kegiatan atau proses jual beli barang dengan cara menawarkan kepada penawar didalam lingkungan pusat kota. Pelelangan Ikan merupakan salah satu fasilitas yang dimiliki oleh sebuah pelabuhan sebagai wadah untuk nelayan dengan mencari hasil laut dan memasarkannya. Pelelangan Ikan hampir sama seperti Pasar Ikan, hanya saja pada Pasar Ikan tidak terdapat gudang-gudang berkapasitas besar, karena yang utama dalam Pelelangan Ikan adalah adanya tempat penyimpanan ikan yang akan diekspor. Sehingga membutuhkan fasilitas-fasilitas seperti ruang tunggu, ruang pengelola, dll.
2
Id. Wikipedia.org/wiki 3
Id. Wikipedia.org/wiki 4 Id. Wikipedia.org/wiki 5
Id. Wikipedia.org/wiki
(13)
Sebagai salah satu fasilitas yang terdapat di dalam pelabuhan, maka pembahasan akan Pelelangan Ikan tidak lepas dari pembahasan akan pelabuhan dan pasar.
Pengertian Pelabuhan
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, bongkar muat barang atau turun naik nya penumpang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antara moda transportasi.6
Sedangkan pelabuhan menurut Bambang Triadmodjo adalah Bandar yang dilengkapi dengan bangunan-bangunan untuk muatan dan pelayanan penumpang seperti dermaga, tambatan, dengan segala perlengkapannya.7
Menurut Wiwoho Sedjono, SH, pelabuhan adalah tempat yang dengan peraturan pemerintah ditunjuk sebagai demikian di Indonesia yang dapat dikunjungi oleh kapal-kapal laut.8
Maka yang dimaksud dengan pelabuhan adalah daerah atau tempat berlabuh dan atau tempat bertambatnya kapal laut serta kenderaan air lainnya untuk, bongkar muat barang, hewan dan menaikkan menurunkan penumpang, serta merupakan lingkungan kerja kegiatan ekonomi dan pemerintahan.
Klasifikasi Pelabuhan
Pelabuhan mempunyai beberapa cara pengkalsifikasian, yaitu: 1. Klasifikasi dari segi teknis
Pelabuhan alam
Pelabuhan yang terjadi dari kondisi geografis yaitu daerah yang menjorok ke dalam (berupa teluk).
Pelabuhan Buatan
Suatu daerah perairan yang dibuat oleh manusia sedemikian rupa sehingga terlindung terhadap gangguan alam yang berasal dari laut.
2. Pengklasifikasian dari segi pelayanan jasa Pelabuhan yang diusahakan
6 PP RI NO.70 Tahun 1996 Tentang Kepelabuhan dephub RI,Hal 2 7
Bambang triadmdjo, pelabuhan, beta offset, 1996 hal 13 8
(14)
Pelabuhan yang berada dalam pembinaan pemerintah yang disesuaikan dengan kondisi, potensi, serta kemampuan pengembangannya.
Pelabuhan Otonom
Pelabuhan yang diberi wewenang untuk mengatur dirinya sendiri sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
Pelabuhan yang tak diusahakan
Merupakan pelabuhan untuk pelayaran rakyat seperti daerah penangkapan ikan dan lain-lain.
3. Klasifikasi menurut jenis perdagangan Pelabuhan Laut
Pelabuhan yang terbuka untuk perdagangan luar negeri dan dalam negeri Pelabuhan Pantai
Pelabuhan yang terbuka untuk perdagangan dalam negeri. 4. Klasifikasi jenis kapal dan muatannya
Pelabuhan Utama
Merupakan pelabuhan pengirim dan pengumpul yang melayani kapal besar. Pelabuhan Caban (feeder)
Merupakan pelabuhan pengumpul bagi pelabuhan utama yang melayani kapal-kapal sedang dan daerah sekitarnya merupakan daerah potensial industri
Pelabuhan Ferry
Pelabuhan yang sebenarnya merupakan pelabuhan ferry tetapi ada juga aktifitas cargo tradisional.
Fasilitas Pelabuhan
Fasilitas pelabuhan terbagi atas dua, yaitu : 1. Fasilitas pokok pelabuhan yang meliputi :
Perairan tempat labuh Kolam labuh
Alih muat antar kapal Dermaga
Terminal penumpang Pergudangan
Lapangan penumpukan Terminal peti kemas
(15)
Fasilitas bunker
Instalasi air, listrik, dan telekomunikasi Jaringan jalan dan rek kereta api Fasilitas pemadam kebakaran Tempat tunggu kenderaan bermotor 2. Fasilitas penunjang pelabuhan yang meliputi
Kawasan perkantoran untuk pengguna jasa pelabuhan Sarana umum
Tempat penampungan limbah
Fasilitas pariwisata, pos dan telekomunikasi Fasilitas perhotelan dan restoran
Areal pengembangan pelabuhan Kawasan perdagangan
Kawasan industri
Pengertian Pasar
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang.9
Klasifikasi Pasar
1. Pasar Tradisional
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar.
2. Pasar Modern
Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga.
Pasar dapat dikategorikan dalam beberapa hal. Yaitu menurut jenisnya, jenis barang yang dijual, lokasi pasar, hari, luas jangkauan dan wujud.
9
(16)
Pasar Menurut Luas Jangkauan
1. Pasar daerah
Pasar Daerah membeli dan menjual produk dalam satu daerah produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar daerah melayani permintaan dan penawaran dalam satu daerah.
2. Pasar Lokal
Pasar lokal adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu kota tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar lokal melayani permintaan dan penawaran dalam satu kota.
3. Pasar Nasional
Pasar nasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu negara tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar nasional melayani permintaan dan penjualan dari dalam negeri.
4. Pasar Internasional
Pasar internasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dari beberapa negara. Bisa juga dikatakan luas jangkauannya di seluruh dunia.
(17)
2.1.2. Deskkripsi eksist
Sumat
Gamb Sumbe
ting Tapak
tera utara
bar lokasi s er google ea
k
site arth
Tanjung B
Jl. T Balai
SITE
(18)
2.1.3. Konteks lingkungan fisik
a. Letak dan luas
Luas wilayah : 6.052 Ha.
Terletak antara : LU : 2º58’15” – 3º01’32” LS : -
BT : 99º48’00” – 99º50’16” Batasan dengan
Sebelah utara : Kecamatan Tanjungbalai, Kabupaten Asahan
Sebelah Selatan : Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan Sebelah Barat : Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan
Sebelah Timur : Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan. b. Iklim
Kelembaban : 79-89%
Suhu : 22-32 oc
Angin :15
Arah angin : Timur Laut c. Salinitas
Kandungan garam pada sebagian besar danau, air, dan saluran air alami sangat kecil sehingga air ditempat ini dikategorikan sebagai muara. Kandungan garam sebenarnya pada air ini secara defenisi lebih kurang 10%. Salinitas air akan meningkat jika siang hari cuaca panas dan pasang surut saat sore dan malam hari.salinitas air tanah lebih rendah dari salinitas air.
2.1.4. Tinjauan Fungsi
Fungsi bangunan sebagai media konservasi ekosistem sumber daya alam diisi dengan beragam kegiatan yang cukup kompleks, beberapa kegiatan saling mengisi dan melengkapi, semua diusahakan dapat tertampung dengan baik dalam satu bangunan.
2.2. Tinjauan Khusus 2.2.1. Deskripsi Proyek
Pusat pelelangan Ikan Terpadu di Tanjung Balai ini adalah suatu lokasi ditepi laut, dimana orang dapat membeli ikan. Dan pengunjung yang datang dapat menikmati fasilitas penunjang seperti restaurant seafood dan menjual ikan hias laut. Pusat pelelangan ikan ini diharapkan mampu menjadi kawasan
(19)
perdagangan hasil laut yang baik terutama bagi masyarakat nya maupun luar negeri.
2.2.2. Lokasi
Kriteria Pemilihan Lokasi:
Kriteria pemilihan lokasi didasarkan pada beberapa faktor yang mendukung perencanaan bangunan antara lain:
a. RTRW
Penentuan lokasi disesuaikan dengan peraturan pemerintah mengenai rencana pembangunan fisik dan peruntukan lahan.
Lingkungan
Tapak berada pada lokasi yang strategis dan mempunyai image yang eksklusif. Pencapaian
Tapak harus mudah dicapai oleh berbagai penjuru, baik dari darat maupun laut.
Berdasarkan RTRWN dan RTRWP Kota Tanjungbalai termasuk dalam Kawasan Andalan Kisaran-Tanjungbalai dan sekitarnya dengan nilai strategis ekonomi dan pelayanan masyarakat serta menetapkan Pelabuhan Teluk Nibung sebagai salah satu Pelabuhan Nasional di Provinsi Sumatera Utara.10
Kawasan strategis Kota Tanjungbalai yang diusulkan berdasarkan potensi ekonomi adalah Kawasan Ekonomi Khusus/Pengembangan Industri (Kelurahan Kapias Pulau Buaya), Kawasan Wisata Sungai (Pulau Bususen), Zona Eksport/Kawasan Pergudangan (Teluk Nibung), Tempat Pelelangan Ikan (Kelurahan Beting Kuala Kapias) dan Central Bussiness District (CBD) Kota Tanjungbalai.11
Pengembangan kawasan pelabuhan di Kota Tanjungbalai, sampai dengan tahun 2030, diarahkan di SPPK 4, meliputi ; Pelabuhan Nasional/Pelabuhan Teluk Nibung (Angkutan Barang dan Orang) dan Pelabuhan Pendaratan Ikan. Untuk kegiatan Pelabuhan Teluk Nibung dilengkapi dengan kegiatan eksport/Export Processing Zone untuk melayani
10
Bappeda kota Tanjung Balai 11
(20)
pemrosesan pengepakan komoditi yang akan di ekspor, baik yang melalui Pelabuhan Teluk Nibung maupun Pelabuhan Bagan Asahan.12
2.2.3. Luas Lahan
Luas lahan pada proyek ini lebih kurang 1,6 ha dengan memiliki pertimbangan ekologis terhadap tapak, dan mengusahakan agar bagian yang tertutup tetap mendapat sinar dari matahari.
2.2.4. Peraturan-Peraturan Bagi Perencanaan Proyek13
Sesuai dengan peraturan bagi perencanaan proyek ditepi laut.
KDB : 40-50 %
KLB : 0.6-3.6
GSB : 5 – 10 m
KDH : 25 %
Ketinggian 1-3 Lantai.
2.2.5. luas Bangunan
luas bangunan lebih kurang 5000m2 dengan pertimbangan bahwa beberapa fungsi bangunan membutuhkan kapasitas ruang yang cukup besar terutama dibagian terminal ikan.tempat pendaratan ikan ini akan memiliki sumber air yang alami dengan sumber air yang berasal dari aliran muara Tanjung Balai.
Pemilik
Pemilik dari proyek ini adalah pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan bekerja sama dengan pihak swasta.
Pembiayaan
Pembiayan bangunan ini diusahakan diperoleh dari pendapatan pelelangan ikan (restauran, penjualan ikan hias dan sebagainya).
Pengolaan
Proyek ini merupakan kerja sama antara pihak investor dari swasta dan pihak pemerintah. Pemerintah bertindak sebagai modal awal, sedangkan swasta sebagai pengelola.
2.2.6. Fungsi Bangunan
12
Bappeda kota Tanjung Balai 13
(21)
Fasilitas yang dapat disediakan dari tempat pelelangan ikan ini adalah sebagai berikut:
a. Fasilitas Akomodasi
Merupakan fasilitas bagi pengunjung untuk beristirahat, makan dan minum. b. Fasilitas Pengelola
Merupakan fasilitas bagi pengelola dipusat pelelangan ikan terpadu di Tanjung Balai ini yang merupakan desain bangunan yang ekologi.
c. Fasilitas Pendukung
Fasilitas yang akan menyediakan berbagai jenis ikan hias laut. Sehingga para pendatang baik dari lokal maupun luar lokal dapat menikmati tempat ini selain sebagai tempat perdagangan.
d. Fasilitas Transportasi
Selain itu, para bisnis domestik dan mancanegara yang datang ketempat ini dengan mengakses dari 2 jalur :
Jalur Darat
Jalur Laut
2.2.7. Pemakai/Pengunjung
Karakteristik pengunjung: a. Ditinjau dari usia
Pengunjung yang datang kekawasan ini dibagi menjadi 3 yaitu: Untuk restaurant : tidak memiliki batasan usia. Untuk penjualan ikan hias : diatas 17 tahun keatas. Untuk fasilitas pelelangan ikan : diatas 20 tahun.
Untuk fish market : tidak memiliki batasan usia. b. Ditinjau dari stara ekonomi
Pengunjung yang datang dikawasan ini adalah stara ekonomi menengah keatas.
c. Ditinjau dari jangkauan wilayah pelayanan
Pengunjung yang diutamakan adalah masyarakat domestik maupun mancanegara.
d. Ditinjau dari tujuan
Pemakai bangunan akan bertujuan: Memanfaatkan tempat pelelangan ikan
(22)
A A m 2.3 Me Me Me Me e. Dit Pen Pen Ser Adanya Te Tem Asahan, fa memadai un Studi Band emanfaatkan emanfaatkan emanfaatkan emanfaatkan tinjau dari a ngunjung : m ngelola : m s rvis : m
empat Pele
mpat ini me silitas yang ntuk berope
ding Proye
n fish marke n fasilitas ak n fasilitas pe n fish meal aktifitas yan menggunak mengelola semaksimal menjalankan langan Ika erupakan te g ada tidak erasi. k Sejenis et komodasi (r enunjang (p ng terjadi kan fasilitas bangunan l mungkin d n fungsi dari
an Di Tanju
empat pelel k lengkap, d
restaurant) penjualan ik
bangunan s agar bang dan demi ke i utilitas ban
ung Balai langan ikan dan bangun kan hias) semaksimal gunan dapa enyamanan p ngunan.
n yang ada nannya kura
l mungkin. at tetap be
pengunjung
a di Tanjun ang baik da
eroperasi g.
ng Balai an tidak
(23)
2.5.1. Ts
di dunia. P adalah pu pasar ini nelayan d membuat
Awalnya p wisatawan pengurus sampah s melihat-li kemudian pelelangan yang dipe
Proses Ke a. Pem b. Mem c. Pele d. Pen e. Mem
Gamb
sukiji Fish
Tsukiji Pasar ini ter sat grosir p
menerima dari seluruh
pasar ini di
pasar ikan T n yang data
pasar. Hal sembaranga
hat biasany n pihak pasa n, terutama erbolehkan. egiatan Tsuk mbongkaran mperkirakan elangan ngangkutan motong dan
bar Bangun Sumber :
Market, T
Fish Marke rletak di dae
enyetoran ik tak kurang h jepang (b inobatkan se Pasar ini di Tsukiji ini b ang semakin
l ini dikare an, dan lag
ya justru se ar melarang a pelelangan
kiji Fish Ma n beton-ton i n nilai ikan
ikan yang d n menyiapka
nan luar tsu : google.com
Tsukiji, Jep
ket atau pasa erah Tsukiji kan hasil m g dari 2.80
bahkan sel ebagai pasa iresmikan p banyak diku
n banyak. h enakan kar gi kehadiran ering mengg wisatawan n tuna. Ha
arket, Antar ikan tuna (d n (oleh pemb
dibeli kedala an produk u
ukiji fish ma m
ang
ar ikan Tsu i, distrik ko melaut serta 0 ton paso uruh dunia ar ikan terbe pertama kali unjungi para
hal ini mem rna banyak n wisatawa ganggu pro yang hanya anya wisata ra Lain: dijadikan se beli berlisen am toko-tok untuk dijual arket kiji adalah ta Chuo, To hasil pertan okan ikan s a), hal inila esar di dunia pada tangg a wisatawan mbuat masa
wisatawan an yang ha ses lelang i a melihat-lih
wan yang
bagai atrak nsi)
ko bagian da
pasar ikan okyo. Pasar nian. setiap segar dari b
ah yang ke a.
gal 2 Februa n. Tapi mak alah tersend n yang me anya datan
ikan. Seme hat untuk da
membeli ik
ksi tontonan)
alam pasar
terbesar r ikan ini harinya, berbagai emudian ari 1935. kin lama diri bagi embuang g untuk enjak itu atang ke kan saja )
(24)
2.5.2. Jag
dong di J pelabuhan kuburan, sepuluh Dengan k pasar ikan Gam
galchi Fish
Jagalch Jung-gu dan n Nampo, B
karena pas landmark komplek sel n terbesar di mbar suasa Sumber :
Ga
Market, K
hi Fish Mark n Chungmu Busan. Nam
ar ini dikel Busan, seh luas 4,835m i Asia timur ana jual beli : google.com
ambar ekste Sumb
Korea Selat
ket adalah p u-dong, Ko ma pasar in lilingi oleh hingga bany m2, pasar in
r. i m
erior Jagalch ber : google
tan
pasar ikan y orea Selatan
ni diambild kuburan. P yak turis y ni dianggap
Gambar Su
hi Fish Mar e.com
yang berada n. Pasar ini dari kata “j Pasar ini m ang mengu p juga seba Interior pas umber : goo
rket
a didaerah i terletak d jagal” yang merupakan s unjungi tem agai salah s
sar tsukiji ogle.com Nampo-dipinggir g berarti satu dari mpat ini. satu dari
(25)
Awalnya akan tetap struktur k berbentuk
2.5.3. Syd
Tepatnya Fish Mark Central B memiliki mobil.
pasar ini m pi karena d kolomn dan k seperti bur
dney Fish M
Sydney di Blackwa ket atau di Businees dis luas site 44
merupakan dianggap m
n balok baj rung camar
Market, Au
y Fish Mark attle Bay pa isingkat jug strict dalam 4,000m2, den Gambar s
pasar tradi merusak tata ja ekspos y
yang sedan
ustralia
ket terletak ada bagian I ga sebagai m area pem ngan luas la suasana inte Sumber: go
sional yang a kota, bang yang meno ng terbang.
di Sydney, Inner West
SFM berja merintahan l antai 19,149 erior pasar J oogle.com
g tidak bera gunan pasar opang dindi
New South Suburb dar arak 2 kilom
local dari k 9m2, dengan Jagalchi
ada dalam ar dibangun ing dan ata
h Wales, A ri Pyrmont. meter dari kota Sydne an parker un
gedung, dengan ap yang Australia. Sydney Sydney ey. SFM ntuk 470
(26)
merupaka melelang internasio tahunnya.
SFM a an pasar mak
lebih dari onal. SMF
G
adalah pasa kanan laut t 100 spesies memperdag Gambar fasa parker k
ar sejenis terbesar ked s setiap har
gangkan h ad banguna kapal laut d Sumber: go
terbesar d dua dalam h rinya yang b
ampir 13.0 an Sydney F dan bongkar oogle.com
di bagian hal variasi d berasal dari 000 ton ma Fish Market,
r muat.
selatan bu di luar jepan ri dalam neg akanan lau ,
umi dan ng. SMF
geri dan ut setiap
(27)
pasar reta dan buah makanan pengunjun tepi pelab
Pada S ail makanan dll. Setiap h
laut dikot ng baik dar uhan dan te
SMF terdap n laut, took
harinya SM ta Sydney. ri dalam ma empat pema Gambar S
pat dermaga penjual m MF juga terda
SMf setia aupun luar ancingan Sy suasana Sy Sumber: goo
a khusus u akanan, sus apat pelelan ap tahunny negeri dan ydney. ydney Fish M
ogle.com
untuk ikan, shi bar, bak ngan ikan un ya dikunjun merupakan Market
pasar gros kery, pasar ntuk penjua ngi oleh d n salah satu
sir ikan, sayuran al eceran dua juta
(28)
BAB III
ELABORASI TEMA 3.1. Pengertian Tema
Eco Arsitektur
Arsitektur Ekologi berasal dari kata “Arsitektur”, dan “Ekologi”, yang memiliki pengertian sebagai berikut :
Arsitektur
“Arsitektur adalah seni dan keteknikan bangunan, digunakan untuk memenuhi keinginan praktis dan ekspresif dari manusia-manusia beradab.”
Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar: dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni. (mengutip Vitruvius, De Arhcitectura)
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Ekologi
Dasar-dasar ekologi:
Pengertian ekologi adalah hal-hal yang saling mempengaruhi: segala jenis makhluk hidup dan lingkungannya (cahaya,suhu,curah hujan dll), demikian juga proses kelahiran, kehidupan, pergantian organisasi dan kematian. Proses ini dinamakan dengan HUKUM ALAM.
Pengertian ekologi
Istilah ekologi pertama dikenalkan oleh Emest Haekel: segala jenis makhluk hidup dan lingkungannya.
Dalam bahasa yunani Oikos berarti rumah tangga atau cara bertempat tinggal. Logos adalah: ilmu atau alamiah
Defenisi ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbale balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.
(29)
m A k k DASAR KUALI ( ( Ada Oleh karen maka makin Komunitas: Adalah kep gen-gen se secara utuh Ars konsep yan konsep-kon R-DASAR ITAS ARS Tujuan Ec Ada (1) Mencipt iklim sep (2) Member upaya pe alah semua na setiap sis
n tinggi org :
pulauan pop ehingga ke h.
itektur eko ng juga me nsep arsitekt EKO-ARS ITEKTUR co Arsitektu apun tujuan takan suatu perti matah rikan kenya enyatuan un Makana Keseh Rek dan H sistem yan stem menga ganisasi, sem pulasi yang lanjutan ci ologi merup empertimban tur banguna SITEKTUR R DAN TUG
ur
dari Eco A u bangunan ari, angin se amanan pen nsure pasif (
pe an dan atan kreasi Hiburan T
ng dalam h andung. Sys makin rumit
menempati iri-ciri ketu
pakan pen ngkan kebe an itu sendir
R
GAS SI AR
Arsitektur itu n hemat en
erta lingkun ngguna dal (struktur) d Kualit Kehidu Lingkungan Alam, encemaran dan Udara Keluarga, Teman-tema dan Komunikas hirarki lebih stem sebelu t sistemnya.
i suatu daer urunan dap
ggabungan eradaan dan
ri.
RSITEK
u sendiri ada nergi denga
ngan landsc lam hal ini engan lingk tas upan n air a te d P K da an si
h tinggi dar umnya (yang . rah tertentu pat diwarisk arsitektur n kelestaria alah: n memanfa ape.
i manusia d kungan bios Arsitektur empat tingg dan mobilita Pendidi dan Pekerja endapatan, Keuangan an Ekonomi
ari pada org ng lebih sed
sistem kerj kan bersam
dan ekolog an alam, dis
aatkan unsu dan meliba sfer. gal as ikan n aan i ganisme. derhana), ja antara ma-sama gi, yaitu samping ur-unsur atkannya
(30)
(3) Mengurangi emisi gas rumah kaca, dengat memanfaatkan unsure-unsur vertical landscape.
(4) Mengurangi suhu umum perkotaan yaitu mengurangi bidang albedo yang rendah.
Prinsip-Prinsip Eco Arsitektur
Eco-Arsitektur sebagai suatu konsep arsitektur yang penuh perhatian kepada lingkungan alam dan sumber alam yang terbatas, serta membangun lingkungan binaan sebagai kebutuhan hidup manusia dalam hubungan timbale balik dengan lingkungan alamnya mempunyai dasar-dasar sebagai berikut:
(1) Holistis, hubungan dengan sistem keseluruhan, sebagai suatu kesatuan yang penting dari sekedar kumpulan bagian.
(2) Memanfaatkan pengalaman manusia (tradisi dalam pembangunan) dari pengalaman lingkungan alam terhadap manusia.
(3) Pembangunan sebagai proses dan bukannya sebagai kenyataan tertentu yang statis. (4) Kerja sama antara manusia dengan alam sekitarnya demi keselamatan kedua belah
pihak.
Dimana perencanaannya memperhatikan arsitektur dari tiga tingkatan: (1) Perencanaan secara ekologis.
(2) Pembangunan dan kesehatan manusia dan lingkungan. (3) Bahan bangunan yang sehat
Pembangunan secara ekologis berarti pemamfaatan prinsi-prinsip ekologis pada perencanaan lingkungan buatan. Konsep dasar bangunan adalah bangunan dengan ciri sebagai berikut:
(1) Bangunan yang dapat mengakomodasi fungsi dengan baik dengan memperhatikan kekhasan aktifitas manusia pemakainya serta potensi lingkungan sekitarnya dalam bentuk citra angunan.
(2) Bangunan yang nyaman bagi kondisi thermal, audial maupun visual dalam cara-cara alami. Untuk itu bangunan harus tanggap terhadap masalah dan potensi iklim serta lingkungan setempat sehingga menghasilkan system bangunan alami yang hemat energi.
(3) Memamfaatkan sumber daya alam terbaharui yang terdapat disekitar kawasan perencanaan untuk system bangunan. Baik yang berkaitan dengan material bangunan maupun untuk utilitas bangunan (sumber energy, penyediaan air)
(4) Bangunan yang seha, artinya yang tidak memberikan dampak negative bagi kesehatan manusia dalam proses, pengoperasian/puma huni, maupun saat
(31)
pembongkaran didalamnya juga termasuk lokasi yang sehat, bahan yang sehat, bentuk yang sehat dan suasana yang sehat.
(5) Sistem bangunan yang mudah sehingga dapat dikerjakan dan dipelihara dengan tenaga kerja setempat.
Selain itu Eco Arsitektur juga mempunyai komitmen-komitmen yaitu: (1) Pengurangan sistem ekologi
Mengusahakan agar pembangunan tidak mengurangi mutu lingkungan bahkan meningkatkannya.
(2) Penentuan kembali dimensi tata guna lahan
Dalam proses pembangunan harus cukup ruang yang merupakan proses esensial untuk menjaga kelangsungan hidup dibumi.
(3) Pengurangan polusi
Menghindari atau mengurangi penggunaan bahan-bahan yang dapat menimbulkan polusi. Menanam pohon-pohon diperkotan yang dapat berfungsi sebagai peru-paru kota. Menghilangkan penggunaan energy yang tidak pada tempat (hemat energi).
Bahan Bangunan Ekologis
Bahan bangunan sangat penting dalam perancangan bangunan, yang diseleksi untuk tujuan-tujuan kenyamanan alamiah dengan rambu-rambu nilai ekologis bahan. Syarat bahan bangunan ekologis.
(1) Eksploitasi dan produksi menggunakan energy semini mungkin. (2) Tidak mengalami transformasi yang tidak dapat dikembalikan kealam.
(3) Eksploitasi, produksi, penggunaan, pemeliharaan semini mungkin mencemari lingkungan.
(4) Berasal dari sumber alam lokal.
Arsitek Yang Menggunakan Tema Ekologi
Prinsip-Prinsip Desain Ken Yeang.
(1) Melindungi lingkungan kita adalah masalah terpenting yang harus ditanggapi oleh manusia sekarang ini. Untuk perancang, pertanyaan utama adalah bagaimana kita mendesain untuk masa depan yang berkelanjutan? Pertanyaan ini berhubungan dengan industri.
(2) Pendekatan secara ekologis pada usaha dan desain kita adalah tentang penggabungan lingkungan. Jika kita menggabungkan proses-proses usaha dan desain kita serta adapun yang kita lakukan atau kita buat dilingkungan yang
(32)
y t 3.2. h k dibang ada ma (3) Lingku spesies merusa (4) Bentuk kita da sebuah sumber (5) Adanya
Konsep Per
Pen
yang menc tidak bersah
Studi Band The Editt T
Des hydrid yan areal retail, konsep ben un dengan asalah-masa ungan alam s. Apa yan ak lingkung k-bentuk ba ari iklim lu h konsentras
r energi yan a salah pers
rancangan G nafsiran atas cengangkan habat. ding bangu Tower, Sin sain untuk ng memenuh exhibition ntuk yang o
lingkungan alahlingkung mi memperh ng membed
an dalam sk angunan kita uar yang b si tinggi dar ng tidak dap sepsi tentang Gedung Me s marka-ling ini, menje Be pen ars per dit yan ged pem beb unan Ekolo ngapore Editt Tow hi keperlua hall dan au organic pad
n alami dala gan apapun hatikan ma dakan man kala besar.
a pada dasa buruk. Seca ri material pat diperbah g apa desain
esiniaga gkungan da elajahi arah
eriklim bio d nghematan
Gedun siteknya a
rancangan g tambilkan a
ng diisi d dung mes mbahasan berapa asas
ogi
wer, pada su an pelangga uditorium se
da bagian f
am cara yan n. anusia seba usia adalah arnya tegak ara ekologi dalam suatu harui).
n secara eko
ari pencakar baru dari dan membe energi yang ng mesini atas prins gedung ting dalah suatu dengan hir iniaga kar ini digun -asas dekon udut kota an sebagai erta ruang of fasade bang
ng tidak ber
agai salah h kemampu
k memegari i, sebuah b u lokasi (se
ologis sekar
r langit mili tipe bangun rinya penge g peka. aga meru sip-prinsip ggi didaerah organisasi rarki terte rya Kenne nakan den nstruksi. Singapore sebuah ged ffice pada b gunan yang
rbahaya, tid
satu dari uan merek
ri untuk me bangunan h ering mengg
rang ini.
ik perusaha unan yang b
endalian ikl
upakan pe iklim-bio h iklim tropi spasial mem entu. Deko eth Yeang ngan men merupakan dung expo. bagian atas. g berpengar dak akan banyak a untuk lindungi hanyalah gunakan an besar biasanya lim serta enelitian o bagi is. Yang manjang onstruksi dalam nerapkan n bentuk .terdapat Dengan uh pada
(33)
r
b j b
ruang publi ekologi.
Kon
bangunan s juga terdap bangunan.
ic dan sirku
nsep ekolog serta pemam pat sun scr
ulasi untuk m
gis terlihat mfaatan air reen pada s
Gamb menghasilka
pada taman secara efek sisi sebelah
bar Bangun Sumber : an suatu ban
n yang dibu ktif melalui
h timur seb
an luar The google.com ngunan yan
at hampir p system pen bagai altern
e Editt Towe m
ng memiliki
pada seluruh nampung ai native eneg er
estetika
h bagian ir hujan, gi untuk
(34)
4.1
kete
Analisa Ta
rangan
ata Guna L
Pemukima site Sarana
Lahan k
Lahan
an warga
kosong
BAB IV ANALISAA
(1)
m A k k DASAR KUALI ( ( Ada Oleh karen maka makin Komunitas: Adalah kep gen-gen se secara utuh Ars konsep yan konsep-kon R-DASAR ITAS ARS Tujuan Ec Ada (1) Mencipt iklim sep (2) Member upaya pe alah semua na setiap sis
n tinggi org :
pulauan pop ehingga ke h.
itektur eko ng juga me nsep arsitekt EKO-ARS ITEKTUR co Arsitektu apun tujuan takan suatu perti matah rikan kenya enyatuan un Makana Keseh Rek dan H sistem yan stem menga ganisasi, sem pulasi yang lanjutan ci ologi merup empertimban tur banguna SITEKTUR R DAN TUG
ur
dari Eco A u bangunan ari, angin se amanan pen nsure pasif (
pe an dan atan kreasi Hiburan T
ng dalam h andung. Sys makin rumit
menempati iri-ciri ketu
pakan pen ngkan kebe an itu sendir
R
GAS SI AR
Arsitektur itu n hemat en
erta lingkun ngguna dal (struktur) d Kualit Kehidu Lingkungan Alam, encemaran dan Udara Keluarga, Teman-tema dan Komunikas hirarki lebih stem sebelu t sistemnya.
i suatu daer urunan dap
ggabungan eradaan dan
ri.
RSITEK
u sendiri ada nergi denga
ngan landsc lam hal ini engan lingk tas upan n air a te d P K da an si
h tinggi dar umnya (yang . rah tertentu pat diwarisk arsitektur n kelestaria alah: n memanfa ape.
i manusia d kungan bios Arsitektur empat tingg dan mobilita Pendidi dan Pekerja endapatan, Keuangan an Ekonomi
ari pada org ng lebih sed
sistem kerj kan bersam
dan ekolog an alam, dis
aatkan unsu dan meliba sfer. gal as ikan n aan i ganisme. derhana), ja antara ma-sama gi, yaitu samping ur-unsur atkannya
(2)
(3) Mengurangi emisi gas rumah kaca, dengat memanfaatkan unsure-unsur vertical landscape.
(4) Mengurangi suhu umum perkotaan yaitu mengurangi bidang albedo yang rendah.
Prinsip-Prinsip Eco Arsitektur
Eco-Arsitektur sebagai suatu konsep arsitektur yang penuh perhatian kepada lingkungan alam dan sumber alam yang terbatas, serta membangun lingkungan binaan sebagai kebutuhan hidup manusia dalam hubungan timbale balik dengan lingkungan alamnya mempunyai dasar-dasar sebagai berikut:
(1) Holistis, hubungan dengan sistem keseluruhan, sebagai suatu kesatuan yang penting dari sekedar kumpulan bagian.
(2) Memanfaatkan pengalaman manusia (tradisi dalam pembangunan) dari pengalaman lingkungan alam terhadap manusia.
(3) Pembangunan sebagai proses dan bukannya sebagai kenyataan tertentu yang statis. (4) Kerja sama antara manusia dengan alam sekitarnya demi keselamatan kedua belah
pihak.
Dimana perencanaannya memperhatikan arsitektur dari tiga tingkatan: (1) Perencanaan secara ekologis.
(2) Pembangunan dan kesehatan manusia dan lingkungan. (3) Bahan bangunan yang sehat
Pembangunan secara ekologis berarti pemamfaatan prinsi-prinsip ekologis pada perencanaan lingkungan buatan. Konsep dasar bangunan adalah bangunan dengan ciri sebagai berikut:
(1) Bangunan yang dapat mengakomodasi fungsi dengan baik dengan memperhatikan kekhasan aktifitas manusia pemakainya serta potensi lingkungan sekitarnya dalam bentuk citra angunan.
(2) Bangunan yang nyaman bagi kondisi thermal, audial maupun visual dalam cara-cara alami. Untuk itu bangunan harus tanggap terhadap masalah dan potensi iklim serta lingkungan setempat sehingga menghasilkan system bangunan alami yang hemat energi.
(3) Memamfaatkan sumber daya alam terbaharui yang terdapat disekitar kawasan perencanaan untuk system bangunan. Baik yang berkaitan dengan material bangunan maupun untuk utilitas bangunan (sumber energy, penyediaan air)
(4) Bangunan yang seha, artinya yang tidak memberikan dampak negative bagi kesehatan manusia dalam proses, pengoperasian/puma huni, maupun saat
(3)
pembongkaran didalamnya juga termasuk lokasi yang sehat, bahan yang sehat, bentuk yang sehat dan suasana yang sehat.
(5) Sistem bangunan yang mudah sehingga dapat dikerjakan dan dipelihara dengan tenaga kerja setempat.
Selain itu Eco Arsitektur juga mempunyai komitmen-komitmen yaitu: (1) Pengurangan sistem ekologi
Mengusahakan agar pembangunan tidak mengurangi mutu lingkungan bahkan meningkatkannya.
(2) Penentuan kembali dimensi tata guna lahan
Dalam proses pembangunan harus cukup ruang yang merupakan proses esensial untuk menjaga kelangsungan hidup dibumi.
(3) Pengurangan polusi
Menghindari atau mengurangi penggunaan bahan-bahan yang dapat menimbulkan polusi. Menanam pohon-pohon diperkotan yang dapat berfungsi sebagai peru-paru kota. Menghilangkan penggunaan energy yang tidak pada tempat (hemat energi).
Bahan Bangunan Ekologis
Bahan bangunan sangat penting dalam perancangan bangunan, yang diseleksi untuk tujuan-tujuan kenyamanan alamiah dengan rambu-rambu nilai ekologis bahan. Syarat bahan bangunan ekologis.
(1) Eksploitasi dan produksi menggunakan energy semini mungkin. (2) Tidak mengalami transformasi yang tidak dapat dikembalikan kealam.
(3) Eksploitasi, produksi, penggunaan, pemeliharaan semini mungkin mencemari lingkungan.
(4) Berasal dari sumber alam lokal.
Arsitek Yang Menggunakan Tema Ekologi
Prinsip-Prinsip Desain Ken Yeang.
(1) Melindungi lingkungan kita adalah masalah terpenting yang harus ditanggapi oleh manusia sekarang ini. Untuk perancang, pertanyaan utama adalah bagaimana kita mendesain untuk masa depan yang berkelanjutan? Pertanyaan ini berhubungan dengan industri.
(2) Pendekatan secara ekologis pada usaha dan desain kita adalah tentang penggabungan lingkungan. Jika kita menggabungkan proses-proses usaha dan desain kita serta adapun yang kita lakukan atau kita buat dilingkungan yang
(4)
y t 3.2. h k dibang ada ma (3) Lingku spesies merusa (4) Bentuk kita da sebuah sumber (5) Adanya
Konsep Per Pen yang menc tidak bersah
Studi Band The Editt T
Des hydrid yan areal retail, konsep ben un dengan asalah-masa ungan alam s. Apa yan ak lingkung k-bentuk ba ari iklim lu h konsentras
r energi yan a salah pers
rancangan G nafsiran atas cengangkan habat. ding bangu Tower, Sin sain untuk ng memenuh exhibition ntuk yang o
lingkungan alahlingkung mi memperh ng membed
an dalam sk angunan kita uar yang b si tinggi dar ng tidak dap sepsi tentang Gedung Me s marka-ling ini, menje Be pen ars per dit yan ged pem beb unan Ekolo ngapore Editt Tow hi keperlua hall dan au organic pad
n alami dala gan apapun hatikan ma dakan man kala besar.
a pada dasa buruk. Seca ri material pat diperbah g apa desain
esiniaga gkungan da elajahi arah
eriklim bio d nghematan
Gedun siteknya a
rancangan g tambilkan a
ng diisi d dung mes mbahasan berapa asas
ogi
wer, pada su an pelangga uditorium se
da bagian f
am cara yan n. anusia seba usia adalah arnya tegak ara ekologi dalam suatu harui).
n secara eko
ari pencakar baru dari dan membe energi yang ng mesini atas prins gedung ting dalah suatu dengan hir iniaga kar ini digun -asas dekon udut kota an sebagai erta ruang of fasade bang
ng tidak ber
agai salah h kemampu
k memegari i, sebuah b u lokasi (se
ologis sekar
r langit mili tipe bangun rinya penge g peka. aga meru sip-prinsip ggi didaerah organisasi rarki terte rya Kenne nakan den nstruksi. Singapore sebuah ged ffice pada b gunan yang
rbahaya, tid
satu dari uan merek
ri untuk me bangunan h ering mengg
rang ini.
ik perusaha unan yang b
endalian ikl
upakan pe iklim-bio h iklim tropi spasial mem entu. Deko eth Yeang ngan men merupakan dung expo. bagian atas. g berpengar dak akan banyak a untuk lindungi hanyalah gunakan an besar biasanya lim serta enelitian o bagi is. Yang manjang onstruksi dalam nerapkan n bentuk .terdapat Dengan uh pada
(5)
r
b j b
ruang publi ekologi.
Kon
bangunan s juga terdap bangunan.
ic dan sirku
nsep ekolog serta pemam pat sun scr
ulasi untuk m
gis terlihat mfaatan air reen pada s
Gamb menghasilka
pada taman secara efek sisi sebelah
bar Bangun Sumber : an suatu ban
n yang dibu ktif melalui
h timur seb
an luar The google.com ngunan yan
at hampir p system pen bagai altern
e Editt Towe m
ng memiliki
pada seluruh nampung ai native eneg er
estetika
h bagian ir hujan, gi untuk
(6)
4.1
kete
Analisa Ta
rangan
ata Guna L
Pemukima site Sarana
Lahan k
Lahan
an warga
kosong
BAB IV ANALISAA