Urgensi Pengembangan Teknologi Tepat Guna Untuk UMKM di Kota Medan

Jurnal Ekonom, Vol 14, No 4, September 2011

URGENSI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA
UNTUK UMKM DI KOTA MEDAN
Syafrizal Helmi Situmorang dan Muhammad Safri
Dosen FE USU Dept Manajemen

Abstract : Appropriate Technology is a technology that fit with community needs and can
be used to increase competitiveness, create value added, add productivity and reduce the
cost of production or marketing. It also means, the technology appropriate to the cultural
and economic conditions and its use must be environment friendly. To bridge the target
application of appropriate technology for SMEs in the city of Medan, it needs fives
strategies are: (1) Provide an understanding of the importance of Appropriate Technology
(2) classifying SMEs on the use of Appropriate Technology (3) Increasing the
competitiveness of SMEs through the Appropriate Technology (4) Develop regulations
and policies of Appropriate Technology (5) financial assistance to SMEs for the
development and utilization of Appropriate Technology.

Keywords : appropriate technology and SMEs

PENDAHULUAN

Teknologi Tepat Guna (TTG) adalah
teknologi yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan bisa dimanfaatkan pada saat
rentang waktu tertentu. Biasanya dipakai
sebagai istilah untuk teknologi yang terkait
dengan budaya lokal dan digunakan sebagai
salah satu jalur penting untuk mencapai tujuan
yang
mendasar,
yakni
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Sebagian besar
masyarakat Indonesia dengan keanekaragaman
ilmu pengetahuan dan teknologi dapat
diposisikan, tidak hanya sebagai pendukung,
tapi juga sebagai pionir perambah jalan
menuju terwujudnya masyarakat sejahtera
berkeadilan bagi semua lapisan masyarakat di
Indonesia dengan tingkat kemampuan
penguasaan teknologi dan ekonomi yang

terbatas. TTG berarti teknologi yang sesuai
dengan kondisi budaya dan ekonomi serta
penggunaannya harus ramah lingkungan.
Dalam
penerapan
TTG
perlu
diperhatikan beberapa pertimbangan, antara
lain : (1) Pemilihan jenis dan tingkat teknologi
yang akan diterapkan harus dilakukan oleh
masyarakat pengguna dengan bantuan,
bimbingan dan arahan dari ahli yang
berkompeten (2) Perlunya diperhatikan budaya
masyarakat yang mencakup agama, adat,
kebiasaan dan aspek sosial lainnya (3)
Perlunya pembagian tugas dalam penerapan
teknologi di antara warga, baik berdasarkan
tingkat pendidikan, kelompok umur ataupun
antara pria dan wanita sesuai dengan
kemampuan masing-masing kelompok. (4)


Perlunya
diperhatikan
kondisi
lingkungan
masyarakat,
baik
dalam
sumberdaya alam dan sumberdaya manusia,
maupun dalam aspek fisik-teknis dan sosial
ekonomi
(5)
Perlunya
diperhatikan
ketersediaan sarana yang diperlukan dalam
pengoperasian, perawatan dan perbaikan
peralatan yang digunakan. (6) Perlunya
diperhatikan aspek keselamatan kerja bagi
pelaksana,
peralatan

dan
kelestarian
lingkungan
Kebijakan pemanfaatan TTG dalam
bentukan regulasi telah diatur dalam
Keputusan Menteri Dalam Negeri Otonomi
Daerah No. 4 Tahun 2001 Tentang Penerapan
TTG. Dalam Kepmendagri dan Otonomi
Daerah No. 4 Tahun 2001, disebutkan bahwa
TTG dimanfaatkan untuk:
(a) Meningkatkan kemampuan pengetahuan
dan keterampilan masyarakat dalam
menggunakan TTG untuk peningkatan
kapasitas dan mutu produksi.
(b)
Meningkatkan pelayanan informasi dan
membantu masyarakat untuk mendapatkan
TTG yang dibutuhkan (c)
Meningkatkan
nilai tambah bagi kegiatan ekonomi

masyarakat (d)
Meningkatkan daya
saing produk unggulan daerah.
Kegiatan-kegiatan
yang
dapat
dilakukan dalam rangka pemanfaatan TTG
meliputi : (a). Inventarisasi jenis dan
spesifikasi teknologi yang sudah dimanfaatkan
masyarakat daerah setempat (b) Pengkajian
dan uji coba teknologi, untuk penyusunan
daftar jenis TTG yang dibutuhkan masyarakat

197

Syafrizal Helmi Situmorang, Muhammad Safri: Urgensi Pengembangan Teknologi …

sesuai potensi daerah (c) Penyiapan pola
penerapan TTG yang sesuai dengan kondisi
daerah (d) Penyiapan masyarakat melalui

penyuluhan,
penerangan,
pembentukan
kelompok-kelompok
masyarakat
dan
pelatihan. (e) Penguatan dan pengembangan
Kelembagaan TTG.
Peran Pemerintahaan Kota dalam
meningkatkan pemanfaatan TTG lebih
ditekankan lagi melalui Inpres No. 3 Tahun
2001 Tentang Penerapan dan Pengembangan
TTG, yaitu: (a) Pelaksanaan program
penerapan dan pengembangan TTG; (b)
Memfasilitasi
penguatan
kelembagaan
pelayanan teknologi dalam penerapan dan
pengembangan TTG; (c) Kerjasama dengan
lembaga

lain dalam penerapan dan
pengembangan TTG;
(d) Pemantauan
dan evaluasi pelaksanaan program penerapan
dan pengembangan TTG.
Dari uraian di atas, dapat kita lihat
bahwa kebijakan pemerintah dalam bentuk
peraturan sebenarnya telah cukup untuk
menjadi payung dalam menyusun program
pemanfaatan TTG. Pemanfaatan TTG tidak
hanya ditujukan kepada masyarakat yang telah
memiliki usaha namun juga kepada
masyarakat penganggur. Tujuan dan sasaran
pemunbuhan unit usaha baru adalah
menambah jumlah wirausaha yang memiliki
daya saing melalui pemanfaatn TTG. Sasaran
program Penumbuhan unit usaha baru, adalah
: (a) mengidentifikasi, memilih dan
memberikan dukungan kepada pengusaha
potensial untuk pengembangan usaha baru :

terutama
sektor
industri
kreatif
(b)
memfasilitasi
pertumbuhan
pengusahapengusaha yang menggunakan teknologi tepat
guna (c) memberikan kontribusi ke arah
pengembangan
budaya
wirausaha
(d)
memfasilitasi pemanfatan Teknogi Tepat Guna
bagi UKM pemula dan dalam pertumbuhan
Keberhasilan ini tergantung dari
kemampuan
pemerintah
kota
untuk

menerapkan kebijakan yang bekerjasama
dengan dunia pendidikan dan lembaga
pelatihan bisnis, misalnya : (a) mendorong
setiap siswa smu/mahasiswa untuk memahami
kewirausahaan. (b) Menawarkan program
pelatihan bisnis bagi pekerja yang menganggur
(c) Mengembangkan pusat kewirausahaan
yang memberikan pelatihan bisnis (d) Melatih
para guru-guru SMU, untuk bidang
kewirausahaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi UKM di Kota Medan
Pemanfaatan TTG sebagai salah satu
alat untuk mensejahterahkan masyarakat

198

memerlukan prioritas kelompok masyarakat
yang akan ditingkatkan kemampuannya
usahanya

melalui
pemanfaatan
TTG.
Penentuan prioritas ini dibutuhkan untuk
menentukan
program-program
prioritas
pemanfaatan TTG. Banyak hal yang bisa
dijadikan parameter untuk penentuan prioritas
diantaranya: kelompot masyarakat yang paling
membutuhkan TTG, kelompok masyarakat
yang memiliki persentase yang besar
dimasyarakat, kemampuan ekonomi yang
tidak tinggi dan lain sebagainya. Mengingat
sifat TTG yang identik dengan teknologi yang
tidak terlalu mahal, sederhana namun tepat
guna maka TTG diarahkan UKMK. Di
samping hal itu, ada beberapa alasan yang
mendukung pemilihan kelompok masyarakat
tersebut:

a. UKMK adalah kelompok yang memiliki
persentase yang cukup besar di
masyarakat.
b. Kelompok ini umumnya mempunyai
permasalahan
terhadap
informasi
teknologi sehingga perlu didampingi
Tabel 1 : Sebaran sektor ekonomi di Kota
Medan
No Sektor Ekonomi
Jumlah
Pertambangan
dan
1 Penggalian
30
2 Industri Pengolahan
9,632
3 Listrik, Gas dan Air
359
4 Konstruksi
1,498
Perdagangan
Besar
dan
5 Eceran
90,270
Penyediaan Akomodasi dan
6 Makan
36,637
Transportasi,Pergudangan &
7 Komunikasi
24,871
8 Perantara Keuangan
886
Real Estate, Persewaan dan
9 Jasa Perusahaan
23,009
10 Jasa Pendidikan
3,004
Jasa Kesehatan & Kegiatan
11 Sosial
2,255
Jasa
Kemasyarakatan,
SosBud,
Hiburan
&
12 Perorangan
17,998
Jasa
Perorangan
yang
13 Melayani Rumah Tangga
11,689
Jumlah
222,138
Sensus Ekonomi, 2006

Jurnal Ekonom, Vol 14, No 4, September 2011

Tabel 2 : Sebaran Usaha Mikro Kecil
(UMK) dan Usaha Menengah
Besar
(UMB)
berdasarkan
kecamatan di Kota Medan
Jumlah Usaha
Kecamatan
Total
UMK
UMB
Medan Tuntungan
8,070
81
8,151
Medan Johor
9,855
136
9,991
Medan Amplas
8,835
107
8,942
Medan Denai
14,364
97
14,461
Medan Area
14,604
254
14,858
Medan Kota
15,753
561
16,314
Medan Maimun
4,848
307
5,155
Medan Polonia
4,476
241
4,717
Medan Baru
5,243
229
5,472
Medan Selayang
8,118
91
8,209
Medan Sunggal
10,332
215
10,547
Medan Helvetia
16,903
316
17,219
Medan Petisah
7,983
421
8,404
Medan Barat
11,279
428
11,707
Medan Timur
11,565
401
11,966
Medan Perjuangan
11,730
111
11,841
Medan Tembung
14,527
105
14,632
Medan Deli
11,371
226
11,597
Medan Labuhan
8,304
47
8,351
Medan Marelan
6,215
29
6,244
Medan Belawan
13,138
222
13360
TOTAL
217,513 4,625 222,138
Sensus Ekonomi, 2006

terarah
kepada
setiap
orang
yang
membutuhkan dan pendekatan kelompok.
Dalam
prosesnya
perlu
dilakukan
pendampingan sehingga pemanfaatan tersebut
dapat dilakukan secara optimal.

Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna
Dalam pemanfaatan TTG ini ada beberapa
prinsip yang perlu dijadikan acuan yaitu:
1. Pemanfaatan TTG dilakukan dalam rangka
meningkatkan kualitas kerja usaha-usaha
yang telah ada sehingga produktifitas
meningkat yang pada tujuan akhirnya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
2. TTG
juga
dimanfaatkan
untuk
menumbuhkan lapangan kerja baru
dimasyarakat.
3. Walaupun TTG umumnya bukanlah
berteknologi tinggi, namun diharapkan
adanya proses pendampingan sehingga
pemanfaatan TTG tersebut dapat optimal

Selain hal-hal positif di atas, terdapat juga
permasalahan umum yang ada di UKMK di
antaranya:
a. Keterbatasan dana
b. kurangnya pengetahuan atas teknologi
produksi dan quality control yang
disebabkan oleh minimnya kesempatan
untuk
mengikuti
perkembangan
teknologi serta kurangnya pendidikan
dan pelatihan
c. kurangnya
pengetahuan
akan
pemasaran, yang disebabkan oleh
terbatasnya informasi yang dapat
dijangkau oleh UKMK mengenai
pasar, selain karena keterbatasan
kemampuan
UKMK
untuk
menyediakanproduk/ jasa yang sesuai
dengan keinginan pasar

Sementara itu, sasaran dalam pemanfaatan
TTG dapat dilakukan melalui pendekatan yang
terarah, artinya pemanfaatan TTG harus

Penyusunan rencana induk pemanfaatan TTG
ini dimulai dengan melihat kondisi yang ada
saat ini baik kondisi struktur usaha yang ada di
kota Medan, TTG yang sudah ada maupun
pemanfaatannya.
Selanjutnya
dilakukan
analisis SWOT untuk melihat sisi kekuatan,
kelemahan, peluang maupun ancaman
pemanfaatan TTG ini di Kota Medan.
Berdasarkan hasil analisis SWOT tersebut
dikembangkan Kebijakan dan Strategi,
Sasaran hingga Program Kerja yang
diperlukan untuk mencapai kondisi yang
diharapkan yaitu peningkatan kesejahteraan
masyarakat kota Medan melalui pemanfaatan
TTG. Secara bagan, pola pikir pemanfaatan
TTG dapat dilihat dari gambar di bawah ini.
Studi terapan TTG ini dilakukan pada saat
adanya beberapa isu-isu yang berkaitan, yaitu:
a. dukungan
pemerintah
terhadap
tumbuhnya UKMK
b. penekanan
terhadap
penggunaan
produk lokal dan pembatasan produk
import
memberikan
kesempatan
KUKM lokal lebih tumbuh
c. pengurangan pengangguran dengan
membuka lapangan kerja baru

199

Syafrizal Helmi Situmorang, Muhammad Safri: Urgensi Pengembangan Teknologi …

2. Mengumpulkan jenis dan kualitas data dan
informasi yang internal dan eksternal yang
diperlukan;
3. Menyamakan Langkah-langkah (prosedur)
dalam melakukan analisis eksternal dan
internal;

d. keterbatasan sumber daya manusia
(SDM)
e. kurangnya pemahaman mengenai
keuangan dan akuntansi
f. Industri pendukung yang lemah.
Analisis SWOT TTG
Dengan menggunakan analisis SWOT ini,
dapat di evaluasi faktor internal kondisi
UKMK berupa kekuatan dan kelemahannya
dan faktor eksternal berupa peluang dan
tantangan. Strategi yang dipilih harus sesuai
dan cocok dengan kapabilitas internal dengan
situasi eksternalnya. Adapun aktifitas yang
termasuk dalam langkah-langkah persiapan
adalah bagaimana terdapat kesepahaman
presepsi dengan berbagai metode-motode
pendekatan yang ada. Adapun berbagai
kesepakatan pemahaman yang perlu diambil
yaitu:

Setelah analisis dilakukan, selanjutnya akan
dilakukan pemodelan dengan 4 model
alternative strategi dengan menggunakan
SWOT yaitu dengan membuat matriks antara
kekuatan
(strengths)
dengan
peluang
(opportunities), kelemahan (weakness) dengan
peluang (opportunities), kekuatan (strength)
dengan tantangan (threat) dan kelemahan
(weakness) dengan tantangan (threat). Adapun
keempat model alternative tersebut dapat
dilihat di bawah ini:
 Kekuatan
(Strengths)

peluang
(Opportunities) (SO)
 Kelemahan (Weaknesses) – peluang
(Opportunities) (WO)
 Kekuatan
(Strengths)

Tantangan
(Threats) (ST)
 Kelemahan (Weaknesses) – Tantangan
(Threats) (WT)

1. Perlunya identifikasi terhadap peluang dan
ancaman yang dihadapi serta kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki organisasi melalui
penelaahan terhadap lingkungan usaha dan
potensi sumber daya organisasi dalam
menetapkan sasaran dan merumuskan
strategi organisasi yang realistic dalam
mewujudkan misi dan visinya;

POLA PIKIR PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DI KOTA MEDAN

REGULASI KEBIJAKAN

KONDISI
SAAT INI

S W O T

KEBIJAKAN
DAN STRATEGI

SASARAN

PROGRAM

Gambar 1. Pola Pikir Pemanfaatan TTG di Kota Medan

200

KONDISI
YANG
DIHARAPKAN

Jurnal Ekonom, Vol 14, No 4, September 2011

Tabel 3 : Matriks Internal dan Eksternal Faktor
Kekuatan (Strenght)
Kelemahan (Weakness)








SWOT Matrix











peningkatan Mutu
Produk
desain dan variasi
produk
Pengemasan/label
Inovasi produk
Percepatan proses
produksi
Perencanaan
produksi
Kapasitas produksi
Fasilitas Produksi
Kemampuan
pemenuhan order
Pengembangan
pasar
Branding (merek)












Pemahaman manfaat
TTG
Ketersediaan
Perangkat Keras
Ketersediaan
Perangkat Lunak
Kemampuan
Operator
Ketersediaan bahan
baku
Ketersediaan Tenaga
Kerja yang memiliki
keterampilan
Pembeliaan Alat
Biaya Investasi
Biaya Operasional

Peluang (Opportunities)













Dukungan pemerintah pusat untuk
menggunakan produk-produk dalam
negeri
Pemerintah pusat telah mengeluarkan
berbagai
produk
hukum
yang
berhubungan dengan UKMK
Pemerintah
secara
khusus
telah
membuat sebuah kementerian Negara
yang mengurusi tentang UKMK
Dukungan yang besar dari Pemerintah
Kota Medan untuk pemanfataan TTG
Pemerintah Kota Medan telah membuat
sebuah dinas yang mengurusi tentang
UKMK
Perkembangan teknologi yang semakin
cepat dan semakin murah
Mudahnya saat ini mencari informasi
untuk
pengembangan
perangkatperangkat pendukung bagi pekerjaan
Munculnya kesadaran pelaku bisnis
UKMK terhadap pemakaian TTG
Mulai munculnya kesadaran masyarakat
untuk menggunakan produk-produk
dalam negeri
Pengembangan pasar yang lebih luas

SO Strategy

WO Strategy

201

Syafrizal Helmi Situmorang, Muhammad Safri: Urgensi Pengembangan Teknologi …

Tantangan (Threat)








Kurangnya Dukungan Permodalan dari
lembaga keuangan untuk investasi
pembelian alat TTG
Persaingan bisnis semakin competitive
Program pasar bebas yang membuat
banyaknya produk sejenis dari luar
negeri dapat dipasarkan di dalam negeri
Mutu Produk yang lebih baik dari
industri sejenis
Harga yang lebih murah
Masih belum terbukanya pelayanan
perizinan untuk badan usaha membuat
banyak KMUKM tidak berbadan hokum
yang jelas

ST Strategy

WT Strategy

PELUANG (OPPORTUNITIES)





KELEMAHAN
(WEAKNESSES) 







202

Kerjasam
dengan
perguruan tinggi, Balai
latihan
kerja
dan
Industri
untuk
Menciptakan berbagai
alat
TTG
untuk
mendukung
pengembangan UKMK
Pelatihan
mengenai
manfaat TTG
Pelatihan keterampilan
pengoperasian TTG
Bantuan modal / kredit
lunak untuk investasi
TTG
Kemudahan
regulasi
dan
pengembangan
produk-produk UKMK
Meningkatnya programprogram dukungan bagi
pengembangan UKMK
Peningkatan
kualitas
dan kuantitas produk
UKMK
dengan
dukungan
teknologiteknologi baru













Memberikan

pemahaman
terhadap
pentingnya TTG
Perbaikan manajemen
UKMK

Klasifikasi
UKMK

Pengembangan UKMK
melalui pemanfaatan TTG
Peningkatan
Kapasitas
produksi
Pengembangan Pasar
Peningkatan mutu dan
inovasi produk UKMK
Sosialisasi
dan
pelaksanaan
produkproduk
hukum
yang
mendukung pelaksanaan
TTG pada UKMK
Memasyarakatkan
produk-produk TTG yang
mendukung
aktifitas KEKUATAN
(STRENGTHS)
UKMK
Peningkatan dan publikasi
untuk mencintai produkproduk UKMK

Pemberian bantuan kredit
keuangan kepada UKMK
yang berpotensi untuk
pemakaian TTG
Meningkatkan daya saing
UKMK
melalui

Jurnal Ekonom, Vol 14, No 4, September 2011






terhadap
penggunan
TTG

Pemberian bantuan dan
kemudahan
untuk
investasi
perangkat 
lunak dan keras
Pemberian
pelatihan
penggunaan TTG
Peningkatan daya saing
UKMK
Kemudahan
dalam
regulasi dan perizinan

pemanfaatan TTG
Pengembangan
pasar
melalui peningkatan mutu
dan inovasi produk
Peningkatan
kapasitas
produksi

TANTANGAN (TREAHT)
Hasil dari keempat hubungan diatas dapat
diintisarikan dalam sebuah table hubungan
antara peluang (opportunities), kelemahan
(weakness), kekuatan (strength) dan tantangan
(treaht). Adapun table hubungan SWOT
tersebut dapat dilihat di bawah ini:
Berdasarkan analisis swot maka yang
menjadi strategi pengembangan TTG
adalah :
1.
Memberikan
pemahaman
terhadap
pentingnya TTG
2.
Klasifikasi UKMK terhadap penggunaan
TTG
3.
Peningkatan daya saing UKMK melalui
TTG
4.
Menyusun regulasi dan kebijakan
pemanfaataan TTG
5.
Memberikan bantuan finansial dan
keuangan kepada KUMK untuk
pengembangan dan Pemanfaatan TTG
Untuk menjembatani sasaran penerapan
teknologi tepat guna bagi usaha kecil,
menengah dan koperasi di kota Medan, visi
dan misi dari penerapan teknologi tepat guna
dengan program-program penerapan teknologi
tepat guna yang akan dilaksanakan, kelima
strategi penerapan teknologi tepat guna diatas
perlu dijabarkan sebagai berikut di bawah ini:
1.

Memberikan
pemahaman
terhadap
pentingnya TTG
Diperlukan
pemahaman
terhadap
pentingnya penerapan teknologi tepat guna
bagi usaha kecil, menengah dan koperasi.
Teknologi tepat guna merupakan sebuah alat
yang dapat digunakan untuk mendukung
kinerja dari aktifitas usaha kecil, menengah

dan koperasi yang ada. diharapkan dengan
adanya pemahaman yang baik akan
pentingnya teknologi tepat guna, para pelaku
pelaksana usaha kecil, menengah dan koperasi
dapat memanfaatkan berbagai teknoloti yang
telah dibuat dan diterapkan untuk meningkatan
produktivitas dan kualitas dari seluruh produkproduk atau pelayanan yang diberikan. Untuk
itu diperlukan berbagai strategis kebijakan
seperti yang tertuang di bawah ini:
 Kebijakan
memberikan
pemahaman
terhadap pentingnya teknologi tepat guna.
Inti dari penerapan kebijakan ini adalah
agar para praktisi dan penggerak UKMK
menyadari bahwa penerapan teknologi
tepat guna dalam aktifitas pekerjaannya
sehari-hari akan memberikan nilai tambah
yang cukup signifikan bagi hasil produksi
atau pelayanan yang akan diberikan.
 Kebijakan melakukan kerjasama dengan
perguruan tinggi, balai latihan kerja dan
industry untuk menciptakan berbagai alat
teknologi tepat guna untuk mendukung
pengembangan UKMK. Inti dari penerapan
kebijakan
ini
diharapkan
agar
perkembangan dari teknologi yang ada
dapat terjaga dan sesuai dengan
perkembangan jaman dan kebutuhan yang
ada.
 Kebijakan melakukan dan melaksanakann
pelatihan
mengenai
manfaat
dan
ketrampilan pengoperasian teknologi tepat
guna. Inti dari pelaksanaan kebijakan ini
adalah untuk meningkatkan kemampuan
para pengguna agar dapat menjalankan
berbagai produk dari teknologi tepat guna
yang terbaru dan terbaik.

203

Syafrizal Helmi Situmorang, Muhammad Safri: Urgensi Pengembangan Teknologi …

2. Klasifikasi UKMK terhadap penggunaan
TTG
Diperlukan
pelaksanaan
aktifitas
pengklasifikasian
UKMK
terhadap
penggunaan teknologi tepat guna yang ada.
diharapkan
dengan
adanya
aktifitas
pengklasifikasian ini nantinya, produk-produk
teknologi tepat guna yang dibuat tidak
berakhir sia-sia dan dapat dimanfaatkan
semaksimal mungkin. Aktifitas yang dapat
dilakukan dapat dengan melakukan survey
untuk mengetahui kebutuhan UKMK atas
berbagai jenis teknologi tepat guna yang ada,
survey untuk mengetahui penerapan teknologi
tepat guna saat ini serta seminar-seminar dan
workshop untuk mendiskusikan berbagai
kebutuhan dan perkembangan dari teknologi
tepat guna yang ada.
3. Peningkatan daya saing UKMK melalui
teknologi tepat guna
Diperlukan pelaksanaan aktifitas usaha
untuk meningkatkan daya saing UKMK
melalui penggunaan berbagai produk hasil dari
penerapan teknologi tepat guna yang ada.
diharapkan dengan adanya aktifitas ini dapat
meningkatkan daya saing dari produk-produk
dan pelayanan yang dihasilkan oleh UKMK
dengan menggunakan berbagai penerapan dari
teknologi tepat guna yang ada. Untuk itu
diperlukan berbagai strategis kebijakan seperti
yang tertuang di bawah ini:
 Kebijakan pelaksanaan peningkatan dan
publikasi untuk mencintai produk-produk
UKMK. Kebijakan yang dilaksanakan
dengan meningkatkan publikasi tentang
produk-produk UKMK yang ada dengan
berbagai jenis promosi baik di media cetak
dan elektronik. Pembuatan slogan-slogan
untuk mencintai dan menggunakan produk
dalam
negeri
khususnya
UKMK,
pembuatan brosur-brosur, pembangunan
website pusat data dan informasi UKMK
dan sebagainya.
 Kebijakan untuk memasyarakatkan produkproduk teknologi tepat guna yang
mendukung aktifitas UKMK. Kebijakan
yang
dilaksanakan
adalah
dengan
meningkatkan pemasaran dari produkproduk teknologi tepat guna kepada para
pelaku UKMK. Pemberian informasi yang
lengkap dan detail tentang manfaat
penggunaan berbagai produk-produk hasil

204

penerapan teknologi tepat guna bari para
pelaku UKMK dan sebagainya.
 Kebijakan untuk meningkatkan daya saing
UKMK melalui pemanfaatan teknologi
tepat guna. Kebijakan yang dilaksanakan
kebijakan yang dilaksanakan adalah dengan
meningkatkan berbagai produk-produk
teknologi tepat guna yang akhirnya
memberikan manfaat bagi peningkatan
kualitas dan kuantitas serta daya saing dari
produk-produk UKMK.
4. Menyusun
regulasi
dan
kebijakan
pemanfataan TTG
Diperlukan
aktifitas
menyusun
berbagai regulasi dan kebijakan yang
berhubungan dengan pemanfaatan teknologi
tepat guna dalam berbagai aktifitas produksi
dan pelayanan di usaha kecil, menengah dan
koperasi. Untuk itu diperlukan berbagai
strategis kebijakan seperti yang tertuang di
bawah ini:
 Kebijakan
mengeluarkan
kemudahan
regulasi dan pengembangan produk-prduk
UKMK. Kebijakan yang dilaksanakan
dengan memberikan kemudahan regulasi
dan
pengembangan
produk-produk
UKMKseperti
adanya
himbauan
pemerintah untuk menggunakan berbagai
produk dalam negeri khususnya UKMK
baik di lingkungan pemerintah sendiri
maupun masyarakat. Selain itu adanya
kemudahan regulasi dalam perizinan
penggunaan
produk-produk
UKMK,
kemudahan regulasi bagi para pelaku
pemasaran dari produk-produk UKMK,
seperti kemudahan untuk membuat
workshop,
pameran
atau
pusat
pengembangan dan sebagainya.
 Kebijakan untuk memberikan kemudahan
dalam perizinan pengembangan UKMK.
Kebijakan yang dilaksanakan dengan
memberikan kemudahan dalam perizinan
untuk mengembangkan usaha kecil,
menengah dan koperasi, pemberian
kemudahan dalam pembuatan berbagai
surat-surat perizinan, bantuan-bantuan
pembuatan perizinan gratis di daerahdaerah dan sebagainya.
 Kebijakan untuk memberikan kemudahan
dalam perizinan
bagi
usaha-usaha
pengembangan teknologi tepat guna.
Kebijakan yang dilaksanakan dengan
memberikan kemudahan dalam perizinan
untuk para pelaku pengembangan teknologi

Jurnal Ekonom, Vol 14, No 4, September 2011

tepat guna, pemberian kemudahan dalam
pembuatan berbagai surat-surat perizinan,
bantuan-bantuan pembuatan perizinan
gratis di daerah-daerah dan sebagainya.
 Kebijakan dalam melaksanakan berbagai
sosialisasi dan pelaksanaan produk-produk
hukum yang mendukung pelaksanaan
teknologi tepat guna bagi UKMK.
Kebijakan yang dilaksanakan dengan
memberikan berbagai sosialsi dari berbagai
produk-produk hukum yang mendukung
pengembangan UKMKdan penerapan
teknologi tepat guna yang ada. pemerintah
juga memiliki keyakinan yang kuat untuk
menjalankan berbagai produk hukum yang
telah dibuat.
5. Memberikan bantuan finansial dan
keuangan
kepada
UKMK
untuk
pengembangan dan pemanfaatan TTG
Diperlukan
aktifitas
bantuan
pemberian finansial dan keuangan bagi para
pelaku usaha kecil, menengah dan koperasi
yang konsisten dalam pengembangan dan
penggunaan dari berbagai produk teknologi
tepat guna. Untuk itu diperlukan berbagai
strategis kebijakan seperti yang tertuang di
bawah ini:
 Kebijakan pemberian bantuan kredit
keuangan kepada UKMK yang berpotensi
untuk pemakaian teknologi tepat guna.
Kebijakan ini adalah untuk memberikan
kesempatan yang luas bagi para pelaku
UKMK untuk mengembangkan usahanya
dengan menggunakan dan pemakaian
berbagai teknologi tepat guna yang ada
untuk
meningkatkan
produksi
dan
pelayanannya bagi konsumen.
 Kebijakan pemberian bantuan modal/kredit
lunak untuk investasi pengembangan
teknologi tepat guna. Kebijakan ini adalah
untuk para pelaku pengembang teknologi
tepat guna untuk dapat terus menghasilkan
berbagai produk penerapan teknologi tepat
guna yang berkualitas, murah dan efisien.
KESIMPULAN
Saat ini, program pemberdayaan
masyarakat dan program pembangunan yang
lebih
mengedepankan
partisipasi
dan
kemampuan masyarakat merupakan salah satu
program prioritas pemerintah yang sangat
penting. Hal ini akan tampak ketika segala
sesuatu yang memerlukan peran serta
pemerintah akan dikurangi dan lebih

mengedepankan peran serta serta partisipasi
dari masyarakat, sebagai motor penggerak
yang optimal kepada bangsa dan negara.
Bentuk pemberdayaan masyarakat adalah
penerapan dan pengembangan hasil yang ada
di setiap lapisan secara berkelanjutan. Program
ini memberikan kepercayaan lebih kepada
masyarakat seluas luasnya untuk dapat
mempercepat pemulihan ekonomi nasional,
mempercepat kemajuan daerahnya masingmsaing dalam menghadapi persaingan global
di
berbagai
bidang
dengan
mampu
menggunakan teknologi tepat guna. Hal
tersebut sesuai dengan Instruksi Presiden RI
no. 3 tahun 2001 tentang Penerapan dan
Pengembangan Teknologi Tepat Guna.
Tujuan pengembangan suatu teknologi
pada dasarnya adalah untuk menjawab
kebutuhan-kebutuhan, baik yang telah nyata,
ataupun yang dirasakan dan diinginkan
adanya, dan bahkan yang diantisipasi akan
diinginkan, maka suatu upaya pengembangan
teknologi yang efektif, pertama-tama harus
didasarkan pada permintaan pasar, baik yang
telah nyata ada, atau yang mulai tampak
dirasakan adanya. Prasyarat tersebut memang
perlu, tetapi belum cukup. Kemampuan itu
harus
dilengkapi
dengan
kemampuan
menerjemahkan perkembangan kebutuhan
pasar tersebut dengan kemampuan untuk
menggagas spektrum teknologi bagaimana
yang dapat menanggapi kebutuhan yang
diamati tersebut.
SARAN
Pola pendekatan yang dikemukakan di
atas mensyaratkan adanya institusi, baik yang
berdiri sendiri maupun terorganisasi di dalam
sistem-sistem korporat atau masyarakat,.
sistem-sistem semacam itu jelas perlu
mempunyai sumberdaya pikir yang canggih,
yang mampu memadukan kebutuhan, potensi
khazanah ilmu pengetahuan, penerjemahan
khazanah tersebut menjadi paket-paket

teknologi, evaluasi dari teknologi yang
berhasil dikemas tersebut untuk menguji
keterlaksanaannya, baik dari pertimbangan
teknis,
ekonomi,
sosial,
maupun
persyaratan lingkungan. Selain itu, mampu
berkomunikasi kepada masyarakat ilmiah
maupun masyarakat luas, pemerintahan
dan lembaga-lembaga masyarakat untuk
memotivasi mereka untuk mendukung
ataupun meyakinkan kemanfaatan dari apa

205

Syafrizal Helmi Situmorang, Muhammad Safri: Urgensi Pengembangan Teknologi …

yang akan dilakukan, sedang dilakukan, dan
yang sudah dihasilkan. Namun tingkat
keberhasilannya masih ditentukan oleh
ketepatgunaan teknologi yang dihasilkan.
Tingkat keberhasilan akan lebih tinggi bila
unsur ketepatgunaan dan ketepatsaatan
dipenuhi. Yang terakhir ini sangat kontekstual,
tergantung dari lingkungan masyarakat tempat
teknologi tersebut akan difungsikan. Untuk itu
diperlukan sebuah program yang terpadu dan
terintegrasi
untuk
memadukan
antara
penerapan teknologi tepat guna dengan
jalannya ekonomi kerakyatan yang akhirnya
diharapkan dapat mendorong perekonomian
bangsa Indonesia secara keseluruhan.

206

DAFTAR RUJUKAN
Badan Pusat Statistik, Medan dalam Angka
2008
Inpres No. 3 Tahun 2001 :
Tentang
Penerapan dan Pengembangan TTG.
Keputusan Menteri Dalam Negeri : Otonomi
Daerah No. 4 Tahun 2001 Tentang
Penerapan
TTGRencana
Strategi
Kementrian Koperasi dan UKM, 20042009. Survey ekonomi Nasional, 2006.
Situmorang, Syafrizal Helmi, 2009, Bisnis :
Perencanaan dan Pengembangan, Mitra
Wacana Media, Jakarta

Jurnal Ekonom, Vol 14, No 4, September 2011

Lampiran
MATRIK INVENTARISASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA
ARAH
KEBIJAKAN

PROGRAM

INDIKATOR HASIL

Pelaksanaan studi klasifikasi UKMK Klasifikasi UKMK terhadap
terhadap penggunaan teknologi tepat guna
teknologi tepat guna yang ada
Pelaksanaan survey pendataan penggunaan
produk-produk teknologi tepat guna yang
sudah digunakan pada aktifitas UKMK di
kota Medan

Dapatnya data penggunaan dari
produk-produk teknologi tepat
guna yang sudah digunakan
pada aktifitas UKMK

Pelaksanaan survey tentang kebutuhan Terdatanya kebutuhan akan
penggunaan teknologi tepat guna oleh para penggunaan teknologi tepat
UKMK di kota Medan
guna oleh para UKMK di Kota
Medan
Pelaksanaan pembuatan peta pusat-pusat
pengembangan teknologi tepat guna di kota Terbuatnya peta-peta pusat
medan sesuai dengan jenisnya
pengembangan teknologi tepat
guna di kota Medan
Membangun kluster-kluster pengembangan
Inventarisasi
teknologi tepat guna yang disesuaikan Terbangunnya kluster-kluster
Teknologi Tepat
dengan situasi daerah
pengembangan teknologi tepat
Guna
guna yang sesuai
Pelaksanaan pengumpulan produk-produk
pengembangan teknologi tepat guna yang Adanya
informasi
tentang
telah dihasilkan dan digunakan di kota produk-produk pengembangan
Medan di sentra-sentra pengembangan teknologi tepat guna yang telah
teknologi tepat guna
dihasilkan pada sentra-sentra
pengembangan yang ada
Penentuan
unggulan
produk-produk
jenis-jenis
pengembangan teknologi tepat guna di kota Ditentukannya
produk
Medan
unggulan dari pengembangan
Pembuatan peta pasar produk tekonologi teknologi tepat guna
tepat guna yang mutakhir dalam dan luar
Terbuatnya peta pasar dari
negeri
produk-produk teknologi tepat
guna yang mutakhir baik untuk
dalam dan luar negeri
Pengembangan
Pusat Data Dan
Informasi
Teknologi Tepat
Guna

Membangun sistem manajemen informasi Terbangunnya kerangka sistem
tentang penerapan teknologi tepat guna kota manajemen informasi tentang
Medan
penerapan teknologi tepat guna
kota Medan
Pembangunan pusat data dan informasi serta
pengembangan teknologi tepat guna (dalam
bentuk fisik atau secretariat)
Terbangunnya gedung pusat
data dan informasi serta
Meningkatnya pelayanan data statistic pengembangan teknologi tepat
pembangunan dan penerapan teknologi tepat guna
guna

207

Syafrizal Helmi Situmorang, Muhammad Safri: Urgensi Pengembangan Teknologi …

Tersedianya sistem pengelolaan data dan Meningkatnya pelayanan akan
pemetaan
hasil
penerapan
dan data statistik pembangunan dan
pengembangan teknologi tepat guna di penerapan teknologi tepat guna
UKMK khususnya di kota Medan
Adanya sistem pengelolaan data
Pembangunan website pusat data dan dan pemetaan hasil penerapan
informasi tentang teknologi tepat guna
dan pengembangan teknologi
tepat guna di UKMK
Pembuatan buku saku tentang data dan
informasi teknologi tepat guna
Terbangunnya website pusat
data dan informasi tentang
teknologi tepat guna
Membangun pusat data badan hukum dari
perusahan-perusahan yang mengembangkan
teknologi tepat guna
Adanya buku saku tentang data
dan informasi teknologi tepat
Pembuatan dan pengembangan majalah atau guna
bulletin teknologi tepat guna
Pembuatan CD tentang data dan Informasi Terbangunnya pusat data badan
Teknologi Tepat Guna
hukum
dari
perusahaanperusahaan
yang
Bantuan kepada para pengembang teknologi mengembangkan
teknologi
tepat guna dalam bentuk pembuatan profil tepat guna
perusahaan,
profil
investasi,
video
pemasaran
Adanya majalah atau bulletin
teknologi tepat guna
Bantuan kepada para pengembang teknologi
tepat guna atas data dan informasi tentang
pengembangan teknologi yang ada, baik Adanya CD tentang data dan
dalam bentuk majalah/bulletin, cd, film, informasi teknologi tepat guna
video, buku dan sebagainya
Bantuan
kepada
para
pengembangan teknologi tepat
guna dalam bentuk pembuatan
profil
perusahaan,
profil
investasi, video pemasaran

208