Wafer Suplemen Leguminosa Untuk Meningkatkan Performa Kambing Peranakan Etawah Lepas Sapih

WAFER SUPLEMEN LEGUMINOSA UNTUK MENINGKATKAN
PERFORMA KAMBING PERANAKAN
ETAWAH LEPAS SAPIH

BRILIAN DESCA DIANINGTYAS

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Wafer Suplemen
Leguminosa Untuk Meningkatkan Performa Kambing Etawah Lepas Sapih adalah
benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, Desember 2016
Brilian Desca Dianingtyas
NIM D251140051

RINGKASAN
BRILIAN DESCA DIANINGTYAS. Wafer Suplemen Leguminosa Untuk
Meningkatkan Performa Kambing Peranakan Etawah Lepas Sapih. Dibimbing
oleh YULI RETNANI dan DWIERRA EVVYERNIE.
Kambing Peranakan Etawah (PE) berpotensi dalam menyumbang
kebutuhan susu nasional. Fase tumbuh kembang anak kambing lepas sapih
merupakan fase awal yang menentukan tingkat keberhasilan produktivitas seekor
ternak kambing sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan tumbuh kembang
anak kambing lepas sapih pada fase ini, salah satunya melalui peningkatan
kualitas pakan. Penyediaan pakan ternak ruminansia di tingkat peternak masih
memiliki kualitas pakan yang rendah karena berkaitan dengan ketersediaan
hijauan pakan sehingga perlu diberikan suplemen pakan yang berkualitas tinggi
untuk meningkatkan produktivitasnya. Peningkatan kualitas pakan salah satunya
dengan penggunaan leguminosa sebagai sumber protein tambahan bagi ternak.
Leguminosa yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif hijauan pakan antara lain

Indigofera zollingeriana, lamtoro dan kaliandra. Pemberian leguminosa dalam
bentuk segar kurang efektif jika musim kemarau, voluminus, dan mudah busuk.
Salah satu teknologi pengolahan pakan menjadi wafer diharapkan dapat
meningkatkan nilai guna leguminosa sebagai suplemen bagi ternak kambing PE
lepas sapih. Penelitian ini bertujuan untuk mengevalusi pemberian wafer
suplemen leguminosa dalam meningkatkan performa kambing PE lepas sapih.
Tahapan dalam penelitian ini meliputi: pembuatan wafer suplemen
leguminosa, pengujian sifat fisik wafer suplemen leguminosa, pengujian secara in
vivo wafer suplemen leguminosa ke kambing PE lepas sapih. Bahan yang
digunakan dalam pembuatan wafer suplemen leguminosa meliputi: daun
leguminosa (Indigofera zollingeriana, lamtoro dan kaliandra), molases, dan
premix. Pengujian sifat fisik wafer suplemen leguminosa meliputi: kadar air,
aktivitas air, dan kerapatan. Rancangan percobaan pada pengujian sifat fisik wafer
suplemen leguminosa adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3
perlakuan wafer dan 3 ulangan. Pengujian secara in vivo menggunakan 16
kambing PE betina lepas sapih dengan bobot hidup awal rata-rata 13.10±0.91 kg
dan pakan basal (rumput lapang, ampas tempe, dan konsentrat). Parameter
pengujian secara in vivo meliputi: konsumsi pakan, kecernaan pakan, retensi
nitrogen, pertambahan bobot badan harian (PBBH), efisiensi penggunaan pakan
(EPP), serta income over feed cost (IOFC). Rancangan percobaan pada pengujian

secara in vivo adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan
4 ulangan sebagai berikut; P0 (ransum basal / kontrol), P1 (P0 + 13.79% wafer
Indigofera zollingeriana), P2 (P0 + 15.66% wafer lamtoro), P3 (P0 + 14.12%
wafer kaliandra).
Hasil pengujian sifat fisik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
antara wafer Indigofera zollingeriana, wafer lamtoro, dan wafer kaliandra. Kadar
air ketiga wafer tersebut berkisar antara 11.63–11.99%. Aktivitas air ketiga wafer
tersebut berkisar antara 0.632–0.634. Kerapatan ketiga wafer tersebut berkisar
antara 0.59–0.63 g cm-3. Berdasarkan hasil pengujian secara in vivo menunjukkan
bahwa pemberian wafer suplemen leguminosa nyata (P0.05). Legumes wafer had moisture
content among 11.63–11.99%, water activity among 0.632–0.634, and density
among 0.59–0.63 g cm-3. The ANOVA showed that supplementation of legumes
wafer increased significantly (P