PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA (Studi Pada Peserta Youth Entrepreneurship Program di SMAN 10 Malang)

(1)

PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

(Studi Pada Peserta Youth Entrepreneurship Program di SMAN 10 Malang)

TESIS

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Manajemen

Diajukan oleh:

Ristri Octaviana Permana Putri NIM 201010280211015

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012


(2)

(3)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya;

Nama : RISTRI OCTAVIANA PERMANA PUTRI

NIM : 201010280211015

Program Studi : MANAJEMEN

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Tesis dengan judul PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA (Studi pada Siswa Peserta Youth Entrepreneurship Program di SMAN 10 Malang)

Adalah hasil karya saya dan dalam naskah Tesis ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam naskah Tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIASI, saya bersedia TESIS ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tesis ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTI NON EKSKLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang,

Yang menyatakan


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, berkah, dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul : Pengaruh Faktor Kepribadian dan Lingkungan Eksternal terhadap Minat Berwirausaha (Studi pada Peserta Youth Entrepreneurship Program di SMAN 10 Malang).

Adapun tujuan dari penulisan tesis ini adalah untuk memenuhi syarat dalam mencapai derajat Master Manajemen pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang Program Pasca Sarjana.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam proses penyusunan tesis ini telah melibatkan banyak pihak, yang dengan tulus ikhlas memberikan dorongan semangat membantu, dan membimbing hingga penulisan tesis ini selesai. Oleh karena itu, penulis menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Nazaruddin Malik, M,Si selaku dosen pembimbing utama yang senantiasa dengan penuh kesabaran mengoreksi, mengkritisi, dan memberi bimbingan serta petunjuk dalam proses penyusunan hingga terselesaikannya tesis ini.

2. Bapak Drs. Noor Aziz, M.M. selaku dosen pembimbing pendamping yang senantiasa dengan penuh kesabaran memberi bimbingan dan dorongan semangat untuk segera menyelesaikan penulisan tesis ini. 3. Bapak Dr. Widayat, M.M. selaku Ketua Program Studi Magister

Manajemen yang selalu mengingatkan penulis untuk semangat menyelesaikan tesis.

4. Bapak Prof. Dr Syamsul Arifin, M.Si selaku wakil direktur I.

5. Bapak Dr RD. Jatmiko, M.M. selaku Dosen Penguji atas saran, kritik, dan bimbingannya terhadap penyempurnaan tesis ini.

6. Ibu Dra. Titik Ambarwati, M.M. selaku Dosen Penguji atas saran, kritik, dan bimbingannya terhadap penyempurnaan tesis ini.

7. Bapak dan Ibu dosen pengajar Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ilmunya untuk penulis.


(5)

8. Ibu Dra. Sri Wahyuningtyas, M.Si selaku Kepala Diknas Pendidikan yang telah memberikan rekomendasi penelitian.

9. Ibu Dra Niken Asih Santjojo, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN 10 Malang yang telah memberikan ijin melakukan penelitian.

10.Bapak R. Ahmad Anggi Hakim, S.E., selaku koordinator Sampoerna Foundation yang telah menyediakan data-data yang dibutuhkan penulis dalam menyelesaikan tesis.

11.Ibu Anita Nurkhabibah, S.Pd., dan Ibu Menik S.Pd., sebagai guru SMAN 10 Malang yang segenap hati membantu penulis dalam merampungkan tesis.

12.Papa Aries Sudiono, S.H dan Mama Badriyah, S.H, serta adik-adik Ardyah Ramadhina Irsanti Putri dan Ardy Septian Trinanda Putra tercinta dan tersayang yang senantiasa memberikan dorongan dan dukungan baik moril maupun materiil.

13.Partner Knee & Toes tersayang, Bayu Nurhendra Paksi S.T., yang selalu memberi semangat untuk menyelesaikan tesis ini.

14.Teman-teman sekelas Magister Manajemen Angkatan 2010 yang telah mengisi kebersamaan di masa kuliah.

15.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari penyusunan tesis ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, saran serta kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya akhir ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.

Malang, Agustus 2012

Penulis


(6)

ABSTRAK

Ristri Octaviana Permana Putri, Pengaruh Faktor Kepribadian dan Lingkungan Eksternal terhadap Minat Berwirausaha (Studi pada Siswa Peserta Youth Entrepreneurship Program di SMAN 10 Malang).

Pembimbing: Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., Drs. Noor Aziz, M.M.

Pada usia sekolah, upaya optimalisasi potensi, bakat, dan minat berwirausaha dilakukan agar dapat mengurangi tingkat pengangguran dan menambah jumlah wirausahawan di Indonesia. Minat berwirausaha dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Pada penelitian ini diteliti faktor kepribadian dan lingkungan eksternal yang mempengaruhi minat berwirausaha siswa SMAN 10 Malang yang mengikuti Youth Entrepreneurship Program. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui deskripsi kepribadian, lingkungan eksternal, dan minat berwirausaha serta pengaruh kepribadian dan lingkungan eksternal secara simultan, parsial, dan dominan terhadap minat berwirausaha siswa peserta Youth Entrepreneurship Program di SMAN 10 Malang.

Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada 48 siswa peserta Youth Entrepreneurship Program di SMAN 10 Malang. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan kuesioner yang terdiri dari pertanyaan tertutup dan terbuka. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji regresi berganda, dan uji hipotesis yang terdiri dari uji F, uji t, dan uji variabel dominan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepribadian dan lingkungan eksternal berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan kerja. Kepribadian mempunyai pengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap minat berwirausaha. Sedangkan lingkungan eksternal mempunyai pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap minat berwirausaha. Terakhir, kepribadian memiliki pengaruh dominan terhadap minat berwirausaha. Kepribadian dan lingkungan eksternal mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap minat berwirausaha sebesar 37,2%.

Temuan dari penelitian ini adalah bahwa minat berwirausaha yang dimiliki oleh siswa peserta Youth Entrepreneurship Program tampaknya telah ada bahkan sebelum mengikuti program ini. Sehingga ditampakkan oleh nilai kepribadian yang besar. Lingkungan eksternal tidak memiliki pengaruh signifikan artinya bahwa seluruh siswa peserta Youth Entrepreneurship Program memiliki sikap tidak berbeda tentang faktor lingkungan eksternal. Hal ini menunjukkan bahwa siswa Youth Entrepreneurship Program mempunyai persepsi yang sama tentang pentingnya lingkungan eksternal terhadap minat berwirausaha.

Kata kunci: kepribadian, lingkungan eksternal, minat berwirausaha


(7)

ABSTRACT

Ristri Octaviana Permana Putri, The Effect of Personality Factors and External Environment to Interest of Entrepreneurship (Study on Youth Entrepreneurship Program Participants Student in SMAN 10 Malang).

Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., Drs. Noor Aziz, M.M.

At school age, efforts to optimize the potential, talent, and interest in entrepreneurship carried out in order to reduce unemployment and increase the number of entrepreneurs in Indonesia. Interest in entrepreneurship is influenced by several factors: internal and external factors. This research investigated personality and external environmental factors that affect student interest in entrepreneurship who participate the Youth Entrepreneurship Program in SMAN 10 Malang. The purpose of this study are, to describe the personality factors, external environment which affect to the interest of entrepreneruship, and to investigate the influence of personality and the external environment simultaneously, partialy, and to find the dominant factors which affect to the interests of entrepreneurship Youth Entrepreneurship Program participants student in SMAN 10 Malang

This research applies explanatory research descriptive approach. The research was conducted on 48 student participants in the Youth Entrepreneurship Program SMAN 10 Malang. Data collection methods uses questionnaires and interview which consist of closed and open questions. Analysis tools used in this research is validity test, reliability test, classic assumptions test, regression test, and hypothesis test by the F test, t test, and dominant variable test.

The results showed that the personality and the external environment influence on job satisfaction simultaneously. Personality has a positive and significant influence on interest in entrepreneurship partially. While the external environment has a positive but not significant to the entrepreneurial interests. Finally, personality has a dominant influence on interest in entrepreneurship. Personality and the external environment is able to explain its effect on interest in entrepreneurship was 37.2%.

The findings of this study is that the interest in entrepreneurship which is felt by the Youth Entrepreneurship Program student participants seem to have been there even before they join the program. That's why the high value of personality revealed. The external environment has no significant effect means that all Youth Entrepreneurship Program participants students have the same attitudes and assumptions about the external environmental factors. This shows that the Youth Entrepreneurship Program students have the same perceptions about the importance of the external environment of entrepreneurship interests.

Keywords: personality, external environment, entrepreneurship interests


(8)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... ... i

Abstrak ……….………... iii

Abstract ……….………... iv

Daftar Isi ……….……….... v

Daftar Gambar ……… ix

Daftar Tabel ……… x

Daftar Diagram ..………. xi

Daftar Lampiran ... ………. xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ……….... 1

1.2 Rumusan Masalah ………... 10

1.2.1 Identifikasi Masalah ……….. 10

1.2.2 Perumusan Masalah ……….. 10

1.3 Batasan Masalah ………. 10

1.4 Tujuan Penelitian ……… 11

1.5 Manfaat Penelitian ……….. 12

1.5.1 Untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan ………. 12

1.5.2 Untuk Praktisi ………... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu ………. 13

2.2 Kewirausahaan ……… 16

2.3 Minat ...……… 23

2.3.1 Pengertian Minat ...………. 23

2.3.2 Jenis-jenis Minat ...………. 25


(9)

2.3.3 Pengukuran Minat ...………. 27

2.3.4 Aspek Yang Mempengaruhi Minat Wirausaha …....………... 28

2.4 Kepribadian ………. 41

2.4.1 Pengertian Kepribadian ...………... 41

2.4.2 Kepribadian Wirausaha ………. 42

2.4.3 Need for Achievement (Kebutuhan Akan Prestasi) ...…………. 44

2.4.4 Locus of Control (Lokus Kendali) …..……… 48

2.4.5 Self Efficacy (Efikasi Diri) ... 52

2.5 Lingkungan Eksternal ……….... 55

2.5.1 Lingkungan Keluarga ………... 55

2.5.2 Lingkungan Sekolah ………...……….. 57

2.5.3 Lingkungan Sosial ...….………. 60

2.6 Kerangka Berpikir ……….. 62

2.7 Model Hubungan Antar Variabel ………63

2.8 Hipotesis ...……….. 65

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ………66

3.2 Lokasi Penelitian ……… 67

3.3 Fokus Penelitian ………. 67

3.4 Sumber Data ………68

3.5 Teknik Pengumpulan Data ………. 70

3.6 Populasi dan Sampel ……….. 71

3.7 Variabel dan Definisi Operasional Variabel ……….. 71

3.8 Skala Pengukuran ……….. 74

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ………... 75

3.10 Analisis Data ………. 78


(10)

3.10.1 Uji Asumsi Klasik Regresi ………78

3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda ………. 80

3.10.3 Uji Hipotesis ………. 81

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SMAN 10 Malang ... ……….. 85

4.1.1 Tentang SMAN 10 Malang ………. 85

4.1.2 Visi, Misi, dan Motto ... 86

4.1.3 Sarana dan Prasarana Sekolah ... 88

4.1.4 Young Entrepreneurship Program ... 89

4.1.5 Tujuan Young Entrepreneurship Program ... 90

4.1.6 Pihak-pihak Youth Entrepreneurship Program ... 90

4.1.7 Daftar Unit Bisnis dan Siswa Peserta Program ... 91

4.2 Karakteristik Responden ………. 93

4.2.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 93

4.2.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ………. 95

4.3 Hasil Uji Instrumen ... 96

4.3.1 Hasil Uji Validitas ... 96

4.3.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 99

4.4 Statistik Deskriptif ... 100

4.4.1 Kepribadian (X1) ... 100

4.4.2 Lingkungan Eksternal (X2) ... 109

4.4.3 Minat Berwirausaha (Y) ... 116

4.4.4 Analisis Pertanyaan Terbuka ... 121

4.5 Hasil Analisis Data ... 132

4.5.1 Hasil Uji Asumsi Klasik Regresi ... 132

4.5.1.1 Hasil Uji Multikolinearitas ... 132


(11)

4.5.1.2 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 133

4.5.1.3 Hasil Uji Normalitas ... 134

4.5.2 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda ... 136

4.5.3 Pengujian Hipotesis ... 139

4.5.3.1 Hasil Uji F (Uji Signifikansi Serentak) ... 139

4.5.3.2 Hasil Uji t (Uji Signifikansi Individual) ... 141

4.5.3.3 Hasil Uji Variabel Dominan ... 143

4.6 Pembahasan ... 143

4.7 Temuan Penelitian ... 159

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 163

5.2 Saran ... 165

5.2.1 Saran Bagi Pihak-Pihak yang Berkepentingan ... 165

5.2.2 Saran Bagi Penelitian Selanjutnya ... 166

Daftar Pustaka ………... 167 Lampiran


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Entrepreneur Muda ………… 22

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ………. 62

Gambar 2.3 Desain Penelitian ……….. 63

Gambar 2.4 Model Hubungan Antar Variabel ……… 64

Gambar 4.1 Grafik Sebaran Heterokedastisitas ... 133

Gambar 4.2 Grafik Histogram Asumsi Normalitas ... 135

Gambar 4.3 Grafik Plot Diagonal Asumsi Normalitas ... 135


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Variabel, Indikator, dan Item Penelitian ………... 73

Tabel 4.1 Daftar Unit Bisnis dan Siswa Peserta Youth Entrepreneurship Program ... 92

Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 93

Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ... 95

Tabel 4.4 Uji Validitas Variabel ... 98

Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Variabel ... 99

Tabel 4.6 Tabel Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Indikator Need for Achievement (X1.1) ... 100

Tabel 4.7 Tabel Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Indikator Locus of Control (X1.2) ... 104

Tabel 4.8 Tabel Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Indikator Self Efficacy (X1.3) ... 106

Tabel 4.9 Tabel Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Indikator Lingkungan Keluarga (X2.1) ... 109

Tabel 4.10 Tabel Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Indikator Lingkungan Sekolah (X2.2) ... 112 Tabel 4.11 Tabel Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Indikator Lingkungan Sosial (X2.3) ... 114

Tabel 4.12 Tabel Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Minat Berwirausaha (Y) ... 117

Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinearitas ... 132

Tabel 4.14 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda ... 137

Tabel 4.15 Hasil Uji Signifikasi F ... 140

Tabel 4.16 Crosscheck Pertanyaan Tertutup dan Terbuka ... 147


(14)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 2.1 Daftar Asia’s Best Young Entrepreneur tahun 2007 ……... 22 Diagram 4.1 Diagram Lingkar Karakteristik Responden berdasarkan

Jenis Kelamin ... 94 Diagram 4.1 Diagram Lingkar Karakteristik Responden berdasarkan

Usia ... 95


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Tabulasi Jawaban Responden Lampiran 3 Hasil SPSS


(16)

167

DAFTAR PUSTAKA

Andrisani, P. J. , & Nestle, G. (1976). Internal-external control as contributors to

and outcome of work experience. Journal of Applied Psychology , 61, 156-165.

Alma, Buchari. (2003). Kewirausahaan. Alfabeta: Bandung

Alma, Buchari. (2006). Pengantar Bisnis. Alfabeta: Bandung

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian Ekonomi. Universitas

Indonesia: Jakarta

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Rineka Cipta: Jakarta

Bandura, A. (1997). Self-efficacy: The exercise of control. Freeman: New York

Bangun, Henny A. (2012). Hubungan Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik dengan

Kinerja Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas. Tesis Fakultas Kesehatan Masyarakat, tidak dipublikasikan. Universitas Sumatra Utara

Chaplin, (1995). Kamus Lengkap Psikologi. Terjemahan Kartono K. Rajawali:

Jakarta

Chigunta, F. (2002): Youth Entrepreneurship: Meeting the Key Policy Challenges.

Wolfson College, Oxford University, England

Chowdhury, Sanjib, (2009). Gender Difference and The Formation of

Entrepreneurial Self Efficacy. Michigan

Ciputra, (2008). Quantum Leap: Bagaimana Entrepreneurship Dapat Mengubah

Masa Depan Anda dan Masa Depan Bangsa. Cetakan Pertama, PT Elex Media Komputindo: Jakarta

Dewanti, Retno. (2008). Kewirausahaan. Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana. Media: Jakarta

Ghozali, Imam. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

BPUD: Semarang


(17)

168

Giles, M., dan A. Rea, (1970). Career self-efficacy: an application of the theory of

planned behavior”. Journal of Occupational & Organizational Psychology 73 (3): 393-399.

Greve, Arentdan Janet W. Salaff, (2003). Social Networks and

Entrepreneurship. Entrepreneurship, Theory & Practice, 28(1): 1-22

Gujarati, Damodar. (1995). Ekonometrika Dasar. Erlangga: Jakarta

Gunarso, S. (1985). Psikologi Remaja. Andi Offset: Jakarta

Handayani. (2000). Perilaku melayani ditinjau dari Minat Kerja dan Konsep Diri

pada Perawatan Rumah Sakit. Skripsi S1 (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi UMS: Surakarta

Harefa, Andreas. (2006). The Ciputra’s way, Praktik Terbaik Menjadi

Entrepreneur Sejati. Elex Media Computindo: Jakarta

Hendro & Chandra W.W. (2006). Be a Smart and Good Entrepreneur. CLA

Publishing, Bekasi Selatan

Hurlock, Elizabeth B. (1991). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih Bahasa Istiwidayanti. Jakarta; Erlangga.

Hurlock, Elizabeth B. (1993). Psikologi Perkembangan. Edisi kelima. Erlangga:

Jakarta

Hyatt, Troy A., Prawitt, Douglas F. (2001). Does Congruence between Audit

Structure and Auditors’ Locus of Control Affect Job Performance?. The Accounting Review Vol. 76, No. 2 (Apr., 2001), pp. 263-274

Ismangil, Wagiyono. 2005. Kewirausahaan Manajemen dan Pengembangan

Koperasi, The Jakarta Consulting Group: Jakarta

Indarti, N., (2004). Factors affecting entrepreneurial intentions among Indonesian

students. Jurnal Ekonomi dan Bisnis 19 (1): 57-70.

Indarti, Nurul dan Rokhima Rostianti, (2008). Intensi Kewirausahaan

Mahasiswa: Studi Perbandingan Antara Indonesia, Jepang dan Norwegia.

Ekonomika dan Bisnis Indonesia. Oktober, 23 (4).

Indriantoro, Nur. Supomo. Bambang. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis.


(18)

169

Istijanto. (2008). Riset Sumber Daya Manusia. Cetakan Ketiga. Gramedia Pustaka

Utama: Jakarta

Kadarsah, A. (2004). Hubungan Persepsi tentang Pelaksanaan Pendidikan Sistem

Ganda dengan Minat Siswa SMK Negeri 5 Bandung dalam Memasuki Dunia Kerja. Skripsi pada FPTK Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung.

Kertonegoro, Sentanoe. (1998). Manajemen Organisasi., Edisi I,. Jakarta : PT.

Widya Press Jakarta.

Kristiansen, S., (2001). Promoting African pioneers in business: what makes a

context conducive to small-scale entrepreneurship?. Journal of

Entrepreneurship 10 (1): 43-69.

Larsen, R.J., & Buss, D.M. (2002). Personality Psychology: Domains of.

Knowledge About Human Nature. McGraw-Hill: New York.

Lefcourt, H. M. (1982). Locus of control: Current trends in theory and research.

Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum Associates

Lidyawati. (1998). Hubungan antara Intensitas Menonton Iklan di Televisi

dengan Perilaku Konsumtif. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi UMS: Surakarta

Lina., Haryanto, F Rosyid. (1997). Perilaku Konsumtif Berdasarkan Locus of

Control pada Remaja Putri. Jurnal Psikologika, 4, 7-8. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta

Longenecker, J.G. et.al. (2001). Kewirausahaan (Manajemen Usaha Kecil) Buku

1. Salemba Empat: Jakarta

Lupiyoadi, Rambat. (2007). Entrepreneurship: From Mindset to Strategy.

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Malhotra, N. K. (1996). Marketing research: An applied orientation (2nd ed).

Prentice-Hall International, Inc: New Jersey

Marshall, Maria I. dan Whitney N. Oliver. (2005). The Effects of Human,

Financial, and Social Capital on the Entrepreneurial Process for Entrepreneurs in Indiana. Allied Social Science Associations Annual Meeting, Philadelphia, Pennsylvania.

Marzuki. (1991).MetodologiRiset. Fakultas Ekonomi Universitas Islam


(19)

170

Matondang, Indra H. (2006), Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong

Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Gerai

Penjualan Pulsa Handphone Di Sepanjang Jalan Letda Sujono Medan).

Skripsi, Fakultas Ekonomi – Universitas Sumatera Utara: Medan

Mazzarol, Tim, Thierry Volery, Noelle Doss dan Vicki Thein, (1999). Factors

Influencing Small Business Start-Ups. International Journal Of

Enterpreneurial Behaviour & Research Vol. 5 No. 2, 48-63.

McClelland, D., (1961). The Achieving Society. Princeton. New Jersey: Nostrand.

Mudjiarto dan Aliaras Wahid, (2006). Membangun Karakter dan

Kepribadian Kewirausahaan. Edisi Pertama .Cetakan Pertama. Penerbit Graha Ilmu dan UIEU University Press: Yogyakarta dan Jakarta.

Muhandri, Tjahja, (2002). Strategi Penciptaan Wirausaha (Pengusaha) Kecil

Menengah yang Tangguh. Program Pasca Sarjana S3. Institut Pertanian Bogor (tidak dipublikasikan).

Muhyi, Herwan Abdul, (2007). Menumbuhkan Jiwa dan Kompetensi

Kewirausahaan. Universitas Padjadjaran: Bandung.

Nastiti,Tur., Indarti, Nurul., dan Rostiani, Rokhima (2010). Minat Berwirausaha

Mahasiswa Indonesia dan Cina. Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta

Nurwakhid. (1995).Usaha Pengembangan Minat Murid SMK

Terhadap.Kewirausahaan di Kota Semarang (Laporan Penelitian). IKIP: Semarang.

Oosterbeek, Hessel, Mirjam C. Van Praag dan Auke Ijsselstein, (2008). The

Impact of Entrepreneurship Education On Entrepreneurship Competencies and Intentions. TI 2008-038/3, Tinbergen Institute dan University of Amsterdam. http://www.economist.ne.

Oswari, Teddy, (2005). Membangun Jiwa Kewirausahaan (Entrepreneurship)

Menjadi Mahasiswa Pengusaha (Entrepreneur Students) Sebagai Modal

Untuk Menjadi Pelaku Usaha Baru. Proceeding Seminar Nasional PESAT.

Porteus, M. (1997). Occupational Psychology. Prentice Hall: London

Purnama, Wahyu. (2009). Pengaruh Faktor Individu, Lingkungan dan Sosial

terhadap Minat Wirausaha Mahasiswa. Tesis pada Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung


(20)

171

Rianse, Usman & Abdi. (2008).Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi: Teori

dan Aplikasi. Alfabeta: Bandung

Riyanti, Benedicta Prihatin Dwi, (2003). Kewirausahaan Dipandang dari

Sudut Pandang Psikologi Kepribadian. Cetakan Pertama, Penerbit PT Grasindo, Jakarta

Robbins, Stephen P. (1996). Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi,

Jilid 1, Edisi Bahasa Indonesia. Prehallindo: Jakarta

Rudy. (2010). Analisis Faktor Kepribadian, Lingkungan, dan Demografis

terhadap Minat Kewirausahaan Mahasiswa Strata Satu Universitas Sumatera Utara. Tesis S2 Jurusan Manajemen Universitas Sumatera Utara.

Sab’atun, I. (2001). Minat Membeli Kosmetik Produk Luar Negeri Ditinjau dari

Penerimaan Diri dan Dukungan Sosial Di Kalangan Peragawati. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi UMS: Surakarta.

Sandjaja, Soejanto. (2005). Pengaruh Keterlibatan Orang Tua Terhadap Minat

Membaca Anak Ditinjau dari Pendekatan Stres Lingkungan.

www.unika.ac.id/fakultas/ psikologi/artikel /ss-1.pdf. diakses 19 April 2012

Santoso, Singgih. (2002). Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS

versi 11.5. Elex Media Komputindo: Jakarta

Saud, Mohammad Basir dan Mohd Noor Sharrif, (2009). An Attitude Approach to

the Prediction of Entrepreneurship on Students at Institution of Higher Learning in Malaysia. International Journal of Business and

Management. July, 4 (4), 129 ñ 135.

Schoof, Ulrich. (2006). Stimulating Youth Entrepreneurship: Barriers and

incentives to enterprise start-ups by young people. Small Enterprise Development Programme Job Creation and Enterprise Development Department. International Labour Office: Geneva

Schultz, D., Schultz S. Y. (1994). Theories of personality (5th ed). Brooks/Cole

Publishing Company: Belmount, California

Sengupta, S. K. dan S. K. Debnath, (1994). Need for achievement and

entrepreneurial success: a study of entrepreneurs in two rural industries in West Bengal. The Journal of Entrepreneurship 3 (2): 191-204.


(21)

172

Setiyorini, Mamik, (2009). Pengaruh Faktor Personal dan Lingkungan terhadap

Keinginan Berwirausaha. Universitas Sebelas Maret: Surakarta

Singarimbun dan Effendi. (1995).Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta

Soemanto, Wasty. (2002).Pendidikan Wiraswasta. Bumi Aksara: Jakarta

Sugijono. (1994). Statistik Untuk Penelitian. Alfakta: Bandung.

Sukardi, Dewa.K. (1998), Pendidikan Konseling dalam Bimbingan Karir. Ghalia

Indonesia, Jakarta.

Sumarni. (2000). Hubungan antara Minat Belajar dengan Kreativitas pada

Remaja Putus Sekolah. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta : Fakultas Psikologi UMS.

Sumarsono, Sonny HM (2004). Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan

Aplikasinya. Edisi Pertama Cetakan 15. Raja Grafindo Persada: Jakarta

Suntara. (1998). Memahami Minat Beli Konsumen. Majalah Usahawan. No. 10

Tahun XXXI. Halaman. 8-12.

Suryaman, Maman. (2006). Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Pendidikan

Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Skripsi S1 Teknik Elektro tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Semarang

Suryana, (2006). Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju

Sukses. Edisi Ketiga, Penerbit Salemba: Jakarta.

Susanto, A.B. (2009). Leadpreneurship: Pendekatan Strategic Management

dalam Kewirausahaan. Esensi (Erlangga Group): Jakarta

Tampubolon. (1993). Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada

Anak. Angkasa: Bandung.

Tayras, Diana (2010). Pengaruh Faktor Demografi, Faktor Kepribadian dan

Faktor Ketersediaan Informasi terhadap Keinginan Berwirausaha (Studi Kasus pada Toko Grosir di Jalan Bandung ). Universitas Sumatera Utara

Tunggal, Amin Wijaya, (2008). Pengantar Kewirausahaan. Edisi Revisi.

Penerbit Harvarindo: Jakarta.

Utami, Erlitha D. (2007), Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Minat

Berwiraswasta (Studi Deskriptif Pada Usahawan Rental Komputer di Sekaran Gunung Pati Semarang). Skripsi. Fakultas ilmu pendidikan. Universitas Negeri Semarang.


(22)

173

Usman, Husaini. (2003). Metodologi Penelitian Sosial. Cetakan keempat. Bumi

Aksara: Jakarta

Walgito, Bimo. (2004). Pengantar Psikologi Umum. Andi: Yogyakarta

Wardhana, Wisnu. (2011). Analisa Aspek-aspek yang Mempengaruhi Minat

Mahasiswa Binus University untuk Menjadi Entrepreneur (Studi Kasus

Mahasiswa Semester Tujuh). Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan

Manajemen tidak dipublikasikan. Universitas Bina Nusantara Jakarta

Wilkie, L.W. (2001). Customer Attitude Toward Buying Decision. Journal

Consumer Behavior: New Jersey

Winarso, Widyo. (2003). Perkembangan Pembelajaran Berwawasan

Entrepreneurship. (JURNAL ONLINE, Vol. II, No. 9, 2003).

Yohnson, (2003). Peranan Universitas dalam Memotivasi Sarjana Menjadi

Young Entrepreneurs. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, 5 (2),

September, 97 ñ 111.

Zarkasyi, Srihadi W, (2006). Mahasiswa dan Motivasi Berprestasi.

Universitas Padjadjaran (tidak dipublikasikan) http://pustaka.unpad.ac.id.

Zimmerer, Thomas W. dan Norman Scarborough, (2004). Pengantar

Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil, Gramedia: Jakarta. Internet:

Ayip. (2009). Dominasi Indonesia di Asia’s Best Young Entrepreneur. Diakses

tanggal 30 April dari

http://www.ayipbali.com/2009/12/11/dominasi-indonesia-di-asias-best-young-entrepreneurs-2009-business-week/

Helmi, Avin F & Megasari, Rista B (2006), Kewirausahaan dari perspektif

Psikologi, diakses tanggal 14 Juli 2012 dari

http://avin.filsafat.ugm.ac.id/index.php?option=com_content&task=view& id=22&Itemid=34

Hida, Ramdhania El. (2012). Pengangguran Paling Banyak Lulusan SMA dan

SMK. Diakses tanggal 14 Juli 2012 dari

http://finance.detik.com/read/2012/05/07/144017/1911085/4/penganggura n-paling-banyak-lulusan-sma-dan-smk

Kementerian Negara Koperasi dan UKM : Muda Berani Usaha. Diakses tanggal


(23)

174

http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&i

d=854:-kementerian-negara-koperasi-dan-ukm--muda-berani-usaha&catid=50:bind-berita&Itemid=97

Oktavia, Hanum. (2012). Pengangguran di Kota Malang Capai 10.175 Jiwa.

Diakses tanggal 14 Juli 2012 dari

http://www.beritajatim.com/detailnews.php/6/Politik_&_Pemerintahan/20 12-06-07/137752

Republika. (2009). Kurikulum 2010-2011 Berbasis Kewirausahaan. Diakses

tanggal 1 Agustus 2012 dari

http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/berita/09/11/02/86467-kurikulum-2010-211-berbasis-kewirausahaan

Sucipto, Ari Bowo. (2010). Pengangguran Paling Banyak Justru Sarjana.

Diakses tanggal 1 Agustus 2012 dari

http://www.antaranews.com/berita/1280482509/pengangguran-paling-banyak-justru-sarjana

Wiloto, C. Why No Singaporeans in BusinessWeek's Asia's Best Young

Entrepreneur. Diakses tanggal 30 April 2012 dari


(24)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia wirausaha menimbulkan ketertarikan tersendiri bagi orang-orang yang memiliki keinginan untuk memulai dan mengembangkan usahanya. Tidak semua orang terlahir dengan bakat berwirausaha, namun sifat-sifat kewirausahaan dapat diciptakan dengan menanamkan bibitnya sejak dini. Dahulu kebanyakan pelatihan dan pendidikan kewirausahaan diberikan saat seseorang mengenyam perguruan tinggi. Saat ini konsep dan pelajaran kewirausahaan pun telah diberikan sejak usia sekolah, terutama sekolah menengah atas.

Sejak tahun 2010, pendidikan kewirausahaan telah disosialisasikan untuk dimasukkan dalam muatan lokal sekolah oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional (Balitbang Kemendiknas). Pemberian pendidikan kewirausahaan tersebut diharapkan menjadi tambahan nilai budaya untuk meningkatkan daya saing dan karakter bangsa. Pendidikan kewirausahaan tersebut bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh (holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan keterampilan sebagai wirausaha. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidikan. Pendidikan kewirausahaan tersebut dapat diintregrasikan dalam bentuk mata pelajaran, ekstrakurikuler, atau melalui pengembangan diri.


(25)

Pada usia sekolah, upaya optimalisasi potensi, bakat, dan minat kewirausahaan dilakukan agar dapat mengurangi tingkat pengangguran dan menambah jumlah wirausahawan di Indonesia. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia diketahui bahwa jumlah pengangguran sampai Februari 2012 mencapai 7,6 juta. Dari jumlah itu, paling banyak adalah lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 10,34% dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 9,51% (Hida, 2012). Berdasarkan data tahun 2011, jumlah pengangguran di kota Malang mencapai 10.175 dari total 850 ribu lebih jiwa (Oktavia, 2012).

Oswari (2005) menyatakan bahwa kurangnya jumlah wirausaha di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor yakni kurangnya pengetahuan tentang kewirausahaan, etos kerja yang kurang menghargai kerja keras, cepat merasa puas dengan hasil kerja yang telah dicapai, pengaruh penjajahan negara asing yang terlalu lama terhadap rakyat Indonesia dan kondisi ekonomi yang buruk. Padahal McClelland (dalam Ciputra, 2008) menyatakan bahwa agar suatu negara bisa menjadi makmur dibutuhkan minimum 2% jumlah wirausaha dari total jumlah penduduknya.

Menurut pernyataan Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan bahwa rasio kewirausahaan Indonesia meningkat dalam satu tahun terakhir. Pada 2011, terdata jumlah wirausaha di Indonesia baru sebanyak 0,24 persen dari total populasi penduduk. Namun ternyata angka ini meningkat, menjadi 1,56 persen atau sekitar 3.744.000 orang dari jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2012

(depkop.go.id, 2012). Peningkatan jumlah entrepreneur ini tidak lepas dari


(26)

sekolah dan universitas di Indonesia kini mulai mengedepankan kewirausahaan sebagai nilai tambahnya seperti yang dilakukakn oleh SMAN 10 Malang.

Menghadapi tantangan kewirausahaan tersebut, SMAN 10 Malang melakukan upaya untuk memperkenalkan kewirausahaan secara dini pada siswa-siswinya dengan program kewirausahaan muda (Youth Entrepreneurship Progam). Program ini memberikan pembelajaran kepada pesertanya dengan metode yang didesain dan dikembangkan untuk memahami dan melakukan kegiatan berwirausaha secara langsung. Diawali pada tahun 2011, program ini diikuti sebanyak 36 siswa yang telah lulus dan sebanyak 48 siswa sukses mengikuti program tersebut tahun ini.

Ciputra (2008) menyatakan bahwa pendidikan entrepreneurship akan

mampu menghasilkan dampak nasional yang besar bila kita berhasil mendidik seluruh bangku sekolah kita dan mampu menghasilkan empat juta entrepreneur baru dari lulusan lembaga pendidikan Indonesia selama 25 tahun mendatang. Pendapat yang dikemukakan oleh Longenecker dkk (2001), menyatakan bahwa usia paling tepat untuk berwirausaha adalah antara pertengahan 20-an dan 30-an. Pada usia ini ada keseimbangan antara persiapan pengalaman dan kewajiban terhadap keluarga. Namun ada pengecualian dari generalisasi ini bahwa beberapa remaja memulai perusahaan milik sendiri dan pada sisi lain ada generasi yang lebih tua yang memulai bisnis mereka pada usia 50 hingga 60 tahun.

Dari dua pendapat yang dikemukakan, patut disimak bahwa usia memulai bisnis tidaklah ada patokan yang tepat. Oleh karena itu keinginan individu yang


(27)

ingin memulai bisnis mereka sejak usia dini (usia sekolah yakni 18 - 24 tahun) bukanlah hal yang tidak lazim. Di kalangan etnis Tionghoa, pebisnis kawakan di Indonesia maupun di mancanegara aktivitas bisnis sudah mereka mulai sejak usia muda melalui pembelajaran dari toko orang tuanya sejak mereka masih di Sekolah Dasar. Saat mereka merasa ingin memulai aktivitas bisnis sendiri mereka tidak lagi bekerja dengan bisnis orang tuanya tetapi sudah memulai bisnis sendiri. Di Indonesia etnis lain yang mempunyai motif berbisnis yang relatif tinggi dapat dilihat pada etnis tertentu antara lain Minang, Bugis dan Madura.

Ketertarikan siswa terhadap kewirausahaan ini tidak lepas pengaruhnya dari minat yang timbul dari dirinya. Hurlock (1993) menjelaskan bahwa minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa saja yang ingin dilakukan ketika bebas memilih. Minat tidak bersifat permanen namun bersifat sementara atau dapat berubah-ubah. Tampubolon (1993) mengemukakan bahwa minat adalah perpaduan antara keinginan dan kemauan yang berkembang jika ada motivasi. Hal senada juga dikemukakan oleh Sandjaja (2005) bahwa suatu aktivitas akan dilakukan atau tidak sangat tergantung sekali oleh minat seseorang terhadap aktivitas terebut, disini nampak bahwa minat merupakan motivator yang kuat untuk melakukan suatu aktivitas.

Hurlock (1993) mengemukakan bahwa minat merupakan hasil dari pengalaman belajar, bukan hasil bawaan sejak lahir. Hurlock juga menekankan pentingnya minat menjadi sumber motivasi kuat bagi seseorang untuk belajar, minat juga mempengaruhi bentuk dan intesitas aspirasi seseorang dan minat juga menambah kegembiraan pada setiap kegiatan yang ditekuni seseorang.


(28)

Minat merupakan suatu respon yang positif yang berhubungan secara terus menerus, terhadap faktor yang memberikan kepuasan (Kadarsah, 2004). Menurut Suryaman (2006), minat pada dasarnya adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri pribadi sehingga kedudukan minat tidaklah stabil karena dalam kondisi-kondisi tertentu, karena itulah minat dapat berubah-ubah, tergantung faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Minat bertalian erat dengan perhatian, maka faktor-faktor tersebut adalah pembawaan, suasana hati atau perasaan, keadaan lingkungan, perangsang dan kemauan (Nurwakhid, 1995). Menurut Kartini Kartono (1980) dalam Suryaman (2006), faktor lingkungan yang mempengaruhi minat meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Dalam Susanto (2009), faktor-faktor pendorong kewirausahaan antara lain faktor personal, faktor lingkungan, faktor sosiologis, dan faktor ketersediaan sumber daya.

Minat berwirausaha dipengaruhi beberapa faktor diantaranya karakteristik kepribadian, faktor demografi dan karakteristik lingkungan. Karakteristik kepribadian seperti efikasi diri dan kebutuhan akan prestasi merupakan prediktor yang signifikan minat berwirausaha, faktor demografi seperti umur, jenis kelamin, latar belakang pendidikan dan pengalaman bekerja seseorang diperhitungkan sebagai penentu bagi minat berwirausaha, faktor lingkungan seperti hubungan sosial, infrastruktur fisik dan institusional serta faktor budaya dapat mempengaruhi minat berwirausaha (Indarti, 2008). Minat berwirausaha sendiri sebenarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terangkum dalam dua

kategori, yaitu internal dan eksternal. Faktor internal meliputi : dorongan dari


(29)

emosional, dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal meliputi : lingkungan, demografi, sosial, dan lain-lain (Purnama, 2009).

Beberapa peneliti terdahulu membuktikan bahwa faktor kepribadian seperti kebutuhan akan prestasi (McClelland, 1961; Sengupta dan Debnath, 1994) dan efikasi diri (Gilles dan Rea, 1999; Indarti, 2004) merupakan prediktor signifikan intensi kewirausahaan. Kristiansen (2001) menyebutkan bahwa faktor

lingkungan seperti ketersediaan informasi dan jaringan sosial dapat

mempengaruhi intensi kewirausahaan.

Pentingnya variabel kepribadian juga didukung oleh Scriber dalam Alma (2003) yang menyatakan bahwa keberhasilan seseorang yang ditentukan oleh pendidikan formal hanya sebesar 15% dan selebihnya (85%) ditentukan oleh sikap mental atau kepribadian orang tersebut. Muhyi (2007) menyatakan bahwa kepribadian yang mempengaruhi kewirausahaan adalah motif berprestasi, komitmen, nilai-nilai kepribadian, pendidikan dan pengalaman. Muhyi (2007) menyatakan bahwa variabel lingkungan mempengaruhi minat kewirausahaan, dari faktor lingkungan yang mempengaruhi faktor lingkungan adalah peluang, model peran dan aktivitas.

Menurut Indarti (2008) dan Kristiansen (2001) ada tiga faktor yang mempengaruhi yaitu faktor demografi dan latar belakang individu, faktor kepribadian, dan unsur unsur lain yang berhubungan. Faktor demografi dan latar belakang individu yang diteliti disini mencakup usia, jenis kelamin, dan pendidikan. Faktor kepribadian mencakup kebutuhan untuk berprestasi, sumber


(30)

kendali, dan keyakinan diri, sedangkan unsur unsur yang berhubungan mencakup ketersediaan informasi dan jaringan sosial.

Dalam Harefa (2006), Ciputra menyatakan bahwa motivasi adalah modal

lain yang sangat penting untuk menjadi entrepreneur. Dan itu akan sangat baik

jika dipupuk sejak dini. Lingkungan keluarga adalah pilar yang penting untuk

membangun motivasi menjadi entrepreneur. Ditambahkan pula bahwa lingkungan

adalah tempat membentuk motivasi terbaik, yang kemudian menjadi dorongan untuk selalu bekerja keras.

Penelitian-penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan minat berwirausaha lebih banyak dilakukan pada mahasiswa dan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Siswa SMK dan mahasiswa biasanya dianggap lebih berpotensi untuk melakukan kegiatan wirausaha karena telah memiliki pengetahuan dan keterampilan tertentu. Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja Sosial Pemerintah Kota Malang, Sri Supangasih, di kota Malang pada tahun 2010 jumlah sarjana yang menganggur mencapai 12.424 orang atau hampir 45 persen dari total pengangguran sebanyak 27.238 orang. Lulusan SMK menempati urutan kedua sebanyak 5.978 orang dan urutan berikutnya lulusan SMA sebanyak 5.899 orang (Sucipto, 2010).

Dari pernyataan di atas mengindikasikan bahwa pada usia produktif, mahasiswa, siswa SMK, dan SMA masih banyak yang menganggur.

Kemungkinan hal ini terjadi karena adanya mindset atau pemikiran bahwa dengan

keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki, mereka lebih memilih untuk mencari pekerjaan daripada menciptakan lapangan pekerjaan yang menyebabkan


(31)

rendahnya minat berwirausaha. Sehingga dalam kondisi ini, tidak hanya siswa SMK dan mahasiswa saja yang perlu diketahui minat berwirausahanya, namun juga siswa SMA.

Siswa SMA memiliki potensi yang sama besar dengan siswa SMK dan mahasiswa untuk menjadi wirausahawan. Bahkan seharusnya tidak hanya siswa SMK atau mahasiswa saja yang diberi pendidikan kewirausahaan, siswa SMA juga seharusnya diarahkan untuk menjadi entrepreneur. Walaupun orientasi siswa SMA masih banyak yang ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi yakni kuliah, namun tetap memungkinkan bagi mereka untuk memiliki keinginan berwirausaha dan bahkan melakukan wirausaha saat mereka berkuliah. Selain itu apabila lulusan siswa SMA gagal atau tidak dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi mereka juga telah mendapatkan bekal ilmu kewirausahaan sehingga dapat menciptakan usaha.

Pada tahun ajaran 2010-2011, Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh mengatakan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) mulai menerapkan konsep kurikulum berbasis kewirausahaan untuk seluruh jenjang pendidikan (republika, 2009). Hal ini dilakukan agar sekolah dapat mendorong rasa ingin tahu, fleksibilitas berfikir, kreatifitas, dan kemampuan berinovasi dalam rangka pembentukan karakter kewirausahaan sejak dini.

Oleh karena itu, penelitian mengenai minat berwirausaha ini dirasa dapat diterapkan pada siswa SMA terutama yang telah mendapatkan pendidikan kewirausahaan baik secara teori maupun praktek. Penelitian ini tidak dilakukan pada siswa SMK atau mahasiswa karena peneliti ingin mengetahui tingkat jiwa


(32)

entrepreneur melalui minat berwirausaha pada siswa SMA. Masih jarangnya penelitian (scarcity) minat berwirausaha pada siswa Sekolah Menengah Atas, menjadikan salah satu alasan peneliti untuk melakukan penelitian pada siswa SMA yakni SMAN 10 Malang.

Penelitian ini dibatasi pada siswa SMAN 10 Malang yang merupakan

peserta Youth Entrepreneurship Program atau program kewirausahaan muda.

Program kewirausahaan muda yang bertujuan untuk menumbuhkan dan melatih kemampuan wirausaha ini merupakan yang pertama di Indonesia dan pertama kali dilakukan di SMAN 10 Malang sehingga menjadi percontohan bagi sekolah menengah atas lainnya. Siswa-siswi peserta program kewirausahaan muda dipersiapkan untuk menjadi wirausahawan dengan mempelajari tentang studi kelayakan bisnis, dasar-dasar manajemen, dan kewirausahaan. Selain itu mereka

telah terjun langsung ke lapangan selama empat bulan dengan menjadi co-owner

pada unit bisnis tertentu dan mengalami proses dalam unit bisnis yang diikutinya. Dengan kondisi tersebut, subyek penelitian yang dipilih ini dianggap relevan dan layak untuk diketahui minat berwirausahanya.

Dari aspek-aspek yang mempengaruhi minat berwirausaha, disesuaikan dengan responden penelitian, maka pada penelitian ini akan diteliti aspek-aspek faktor kepribadian dan lingkungan eksternal yang mempengaruhi minat

berwirausaha siswa SMAN 10 Malang yang mengikuti Youth Entrepreneurship

Program atau program kewirausahaan muda. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar faktor kepribadian dan lingkungan eksternal berpengaruh terhadap minat berwirausaha sebagai upaya untuk menginspirasi


(33)

generasi muda lainnya untuk menjadi wirausahawan selanjutnya.1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Dalam memupuk minat berwirausaha sejak dini, perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha siswa-siswi peserta program kewirausahaan muda. Dengan mengetahui seberapa besar faktor kepribadian dan

lingkungan eksternal terhadap minat berwirausaha diharapkan dapat

memaksimalkan potensi dan bakat mereka untuk mengembangkan diri dan memilih jalan berwirausaha di masa mendatang.

1.2.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah adalah usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan apa saja yang perlu dijawab atau dicarikan jalan pemecahannya (Usman, 2003). Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah deskripsi kepribadian, lingkungan eksternal, dan minat

berwirausaha?

2. Apakah kepribadian dan lingkungan eksternal berpengaruh terhadap minat

berwirausaha?

3. Variabel apa yang paling dominan dalam mempengaruhi minat

berwirausaha?

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, batasan obyek dan subyek penelitian yang ditentukan agar tidak keluar dari pokok permasalahan adalah:


(34)

a. Pada variabel kepribadian sebagai variabel bebas, didasari oleh teori

David McCleland yakni need for achievement, teori J.B. Rotter yakni

locus of control, dan teori Albert Bandura yakni self-efficacy.

b. Pada variabel lingkungan eksternal sebagai variabel bebas, didasari

oleh penelitian Purnama (2009) yakni lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan sosial.

c. Pada variabel minat sebagai variabel terikat didasari oleh Hurlock

(1993) bahwa minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa saja yang ingin dilakukan ketika bebas

memilih. Minat diukur dengan pengungkapan/ucapan,

tindakan/perbuatan, dan dengan menjawab sejumlah pertanyaan (Super & Crites dalam Sukardi, 1998)

d. Penelitian minat berwirausaha ini dilakukan pada 48 siswa peserta

Youth Entrepreneurship Program atau program kewirausahaan muda di SMAN 10 Malang. Pemilihan dan pembatasan ini didasarkan pada anggapan bahwa siswa yang telah mengikuti program kewirausahaan muda tersebut telah mempelajari tentang kewirausahaan baik teori maupun praktek dan aplikasinya.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui deskripsi kepribadian, lingkungan eksternal, dan


(35)

2. Untuk menguji pengaruh kepribadian dan lingkungan eksternal terhadap minat berwirausaha.

3. Untuk mengetahui variabel yang dominan dalam mempengaruhi minat

berwirausaha.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan wawasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan di bidang manajemen sumber daya manusia khususnya tentang pengaruh faktor kepribadian dan lingkungan eksternal terhadap minat berwirausaha pada generasi muda di kota Malang.

1.5.2 Untuk Praktisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi bagi para entrepreneur,

khususnya generasi muda, agar mengetahui faktor kepribadian dan lingkungan eksternal apa saja yang berpengaruh pada minat berwirausaha. Diharapkan pula penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya.


(1)

kendali, dan keyakinan diri, sedangkan unsur unsur yang berhubungan mencakup ketersediaan informasi dan jaringan sosial.

Dalam Harefa (2006), Ciputra menyatakan bahwa motivasi adalah modal lain yang sangat penting untuk menjadi entrepreneur. Dan itu akan sangat baik jika dipupuk sejak dini. Lingkungan keluarga adalah pilar yang penting untuk membangun motivasi menjadi entrepreneur. Ditambahkan pula bahwa lingkungan adalah tempat membentuk motivasi terbaik, yang kemudian menjadi dorongan untuk selalu bekerja keras.

Penelitian-penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan minat berwirausaha lebih banyak dilakukan pada mahasiswa dan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Siswa SMK dan mahasiswa biasanya dianggap lebih berpotensi untuk melakukan kegiatan wirausaha karena telah memiliki pengetahuan dan keterampilan tertentu. Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja Sosial Pemerintah Kota Malang, Sri Supangasih, di kota Malang pada tahun 2010 jumlah sarjana yang menganggur mencapai 12.424 orang atau hampir 45 persen dari total pengangguran sebanyak 27.238 orang. Lulusan SMK menempati urutan kedua sebanyak 5.978 orang dan urutan berikutnya lulusan SMA sebanyak 5.899 orang (Sucipto, 2010).

Dari pernyataan di atas mengindikasikan bahwa pada usia produktif, mahasiswa, siswa SMK, dan SMA masih banyak yang menganggur. Kemungkinan hal ini terjadi karena adanya mindset atau pemikiran bahwa dengan keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki, mereka lebih memilih untuk mencari pekerjaan daripada menciptakan lapangan pekerjaan yang menyebabkan


(2)

rendahnya minat berwirausaha. Sehingga dalam kondisi ini, tidak hanya siswa SMK dan mahasiswa saja yang perlu diketahui minat berwirausahanya, namun juga siswa SMA.

Siswa SMA memiliki potensi yang sama besar dengan siswa SMK dan mahasiswa untuk menjadi wirausahawan. Bahkan seharusnya tidak hanya siswa SMK atau mahasiswa saja yang diberi pendidikan kewirausahaan, siswa SMA juga seharusnya diarahkan untuk menjadi entrepreneur. Walaupun orientasi siswa SMA masih banyak yang ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi yakni kuliah, namun tetap memungkinkan bagi mereka untuk memiliki keinginan berwirausaha dan bahkan melakukan wirausaha saat mereka berkuliah. Selain itu apabila lulusan siswa SMA gagal atau tidak dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi mereka juga telah mendapatkan bekal ilmu kewirausahaan sehingga dapat menciptakan usaha.

Pada tahun ajaran 2010-2011, Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh mengatakan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) mulai menerapkan konsep kurikulum berbasis kewirausahaan untuk seluruh jenjang pendidikan (republika, 2009). Hal ini dilakukan agar sekolah dapat mendorong rasa ingin tahu, fleksibilitas berfikir, kreatifitas, dan kemampuan berinovasi dalam rangka pembentukan karakter kewirausahaan sejak dini.

Oleh karena itu, penelitian mengenai minat berwirausaha ini dirasa dapat diterapkan pada siswa SMA terutama yang telah mendapatkan pendidikan kewirausahaan baik secara teori maupun praktek. Penelitian ini tidak dilakukan pada siswa SMK atau mahasiswa karena peneliti ingin mengetahui tingkat jiwa


(3)

entrepreneur melalui minat berwirausaha pada siswa SMA. Masih jarangnya penelitian (scarcity) minat berwirausaha pada siswa Sekolah Menengah Atas, menjadikan salah satu alasan peneliti untuk melakukan penelitian pada siswa SMA yakni SMAN 10 Malang.

Penelitian ini dibatasi pada siswa SMAN 10 Malang yang merupakan peserta Youth Entrepreneurship Program atau program kewirausahaan muda. Program kewirausahaan muda yang bertujuan untuk menumbuhkan dan melatih kemampuan wirausaha ini merupakan yang pertama di Indonesia dan pertama kali dilakukan di SMAN 10 Malang sehingga menjadi percontohan bagi sekolah menengah atas lainnya. Siswa-siswi peserta program kewirausahaan muda dipersiapkan untuk menjadi wirausahawan dengan mempelajari tentang studi kelayakan bisnis, dasar-dasar manajemen, dan kewirausahaan. Selain itu mereka telah terjun langsung ke lapangan selama empat bulan dengan menjadi co-owner pada unit bisnis tertentu dan mengalami proses dalam unit bisnis yang diikutinya. Dengan kondisi tersebut, subyek penelitian yang dipilih ini dianggap relevan dan layak untuk diketahui minat berwirausahanya.

Dari aspek-aspek yang mempengaruhi minat berwirausaha, disesuaikan dengan responden penelitian, maka pada penelitian ini akan diteliti aspek-aspek faktor kepribadian dan lingkungan eksternal yang mempengaruhi minat berwirausaha siswa SMAN 10 Malang yang mengikuti Youth Entrepreneurship Program atau program kewirausahaan muda. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar faktor kepribadian dan lingkungan eksternal berpengaruh terhadap minat berwirausaha sebagai upaya untuk menginspirasi


(4)

generasi muda lainnya untuk menjadi wirausahawan selanjutnya.1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Dalam memupuk minat berwirausaha sejak dini, perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha siswa-siswi peserta program kewirausahaan muda. Dengan mengetahui seberapa besar faktor kepribadian dan lingkungan eksternal terhadap minat berwirausaha diharapkan dapat memaksimalkan potensi dan bakat mereka untuk mengembangkan diri dan memilih jalan berwirausaha di masa mendatang.

1.2.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah adalah usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan apa saja yang perlu dijawab atau dicarikan jalan pemecahannya (Usman, 2003). Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah deskripsi kepribadian, lingkungan eksternal, dan minat berwirausaha?

2. Apakah kepribadian dan lingkungan eksternal berpengaruh terhadap minat berwirausaha?

3. Variabel apa yang paling dominan dalam mempengaruhi minat berwirausaha?

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, batasan obyek dan subyek penelitian yang ditentukan agar tidak keluar dari pokok permasalahan adalah:


(5)

a. Pada variabel kepribadian sebagai variabel bebas, didasari oleh teori David McCleland yakni need for achievement, teori J.B. Rotter yakni locus of control, dan teori Albert Bandura yakni self-efficacy.

b. Pada variabel lingkungan eksternal sebagai variabel bebas, didasari oleh penelitian Purnama (2009) yakni lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan sosial.

c. Pada variabel minat sebagai variabel terikat didasari oleh Hurlock (1993) bahwa minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa saja yang ingin dilakukan ketika bebas memilih. Minat diukur dengan pengungkapan/ucapan, tindakan/perbuatan, dan dengan menjawab sejumlah pertanyaan (Super & Crites dalam Sukardi, 1998)

d. Penelitian minat berwirausaha ini dilakukan pada 48 siswa peserta Youth Entrepreneurship Program atau program kewirausahaan muda di SMAN 10 Malang. Pemilihan dan pembatasan ini didasarkan pada anggapan bahwa siswa yang telah mengikuti program kewirausahaan muda tersebut telah mempelajari tentang kewirausahaan baik teori maupun praktek dan aplikasinya.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui deskripsi kepribadian, lingkungan eksternal, dan minat berwirausaha.


(6)

2. Untuk menguji pengaruh kepribadian dan lingkungan eksternal terhadap minat berwirausaha.

3. Untuk mengetahui variabel yang dominan dalam mempengaruhi minat berwirausaha.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan wawasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan di bidang manajemen sumber daya manusia khususnya tentang pengaruh faktor kepribadian dan lingkungan eksternal terhadap minat berwirausaha pada generasi muda di kota Malang.

1.5.2 Untuk Praktisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi bagi para entrepreneur, khususnya generasi muda, agar mengetahui faktor kepribadian dan lingkungan eksternal apa saja yang berpengaruh pada minat berwirausaha. Diharapkan pula penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Kepribadian, Lingkungan, Dan Demografis Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

7 112 106

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2 46 91

Pengaruh Faktor Kepribadian dan Demografi Terhadap Minat Berwirausaha (Studi Kasus Pujasera Simpang 7 Gaperta Medan)

0 5 103

PENGARUH KEPRIBADIAN, LINGKUNGAN KELUARGA DAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 1 149

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 2 9

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 7

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 14

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPRIBADIAN WIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI SMKN PONTIANAK

0 0 13

PENGARUH KEPRIBADIAN DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TADULAKO

1 2 10