13
Pendidikan Agama Katolik
entah itu fisiknya, karakternya, sifat-sifatnya ada kesamaan dengan ibu. Dan kesamaan ini bukan dalam arti yang sebenarnya, tetapi merupakan gambaran dari ibu.
Hasil karya, entah itu seni atau yang lainnya dapat menggambarkan si penciptanya. Demikian pula mahkluk yang disebut manusia itu, dapat dikatakan sebagai gambaran
atau citra si penciptanya, yaitu Allah sendiri.
2. Manusia sebagai Citra Allah.
Dalam Kitab Suci Kej.1:26-31. Kej. 2:4-7 silahkan baca, kiranya cukup jelas bahwa manusia diciptakan oleh Allah menurut gambaran dan Citra-Nya. “Baiklah kita
menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita”. Kej. 1:26. Selanjutnya kepada manusia itu diberi kuasa untuk menguasai alam ciptaan
lain. Menguasai alam berarti menata, melestarikan, mengembangkan, dan menggunakannya secara bertanggungjawab. Untuk itu diperlukanlah akal budi dan
kehendak bebas yang bertanggungjawab. Hanya kepada manusia diberi kemampuan- kemampuan itu. Kemampuan-kemampuan itu membuat manusia mirip dengan Allah.
Ia menjadi citra Allah.
1. Kemampuan Akal Budi
Dengan akal budi kita dapat: Mengerti dan menyadari diri sendiri
Manusia mengerti dan sadar bahwa ia ada, bahwa ia sedang berbuat sesuatu. Ia sadar bahwa ia sadar. Ia dapat merefleksikan kembali apa yang sedang ia buat. Hanya
manusia yang dapat berbuat demikian. Mengerti dan menyadari apa saja di luar dirinya.
Manusia dapat menyadari bahwa ada awan dan ada hujan, dan mencari tahu hubungan natara awan dan hujan. Manusia dapat mencari hubungan antara factor-
faktor dan membuat kesimpulan. Manusia dapat membuat rencana untuk masa depan. Manusia dapat menerima pengaruh-pengaruh dari luar dan mengatasinya.
Manusia dapat mengembangkan dirinya, dapat membuat riwayat dan sejarah hidupnya.
Dengan demikian manusia dapat membuat kemajuan, dapat menentukan arah dan sejarah hidupnya.
Manusia dapat membangun hubungan yang khas dengan sesama. Manusia dapat bertemu dan mengalami kebersamaan dan persahabatan dengan
orang lain. Karena itu manusia menciptakan bahasa, adat istiadat dsb.
2. Kemampuan berkehendak bebas Kehendak bebas berarti kemampuan untuk bertindak dengan tidak ada
paksaan. Kebebasan merupakan cirri khas manusia. Apa yang dapat kita perbuat dengan kehendak bebas itu?
1. Dengan kehendak bebas kita dapat bertindak dan melakukan sesuatu dengan sengaja. Hanya manusia yang dapat melakukan sesuatu dengan sengaja.
Melakukan dengan tahu dan mau. 2. Dengan kehendak bebas manusia dapat melakukan suatu tindakan dan
perbuatan moral. Tindakan moral hanya dapat dibuat oleh manusia, sebab hanya manusia dapat bertindak dengan tahu dan mau. Oleh karena itu manusia
mempunyai kewajiban-kewajiban moral. Kewajiban moral ini dibisikan oleh Hati Nurani kita masing-masing. Tuhan berbicara kepada kita lewat hati
nurani kita.
~~Realino Widianto, S.Pd~~
14
Pendidikan Agama Katolik
3. Dengan kehendak bebas, kita dapat bertindak secara bertanggungjawab. Hanya manusia dapat bertindak secara bertanggungjawab.
3. Kemampuan “Menguasai” Tuhan menyerahkan alam lingkungan ini kepada manusia untuk
menguasainya. Bukan menguasai secara sewenang-wenang, tetapi menguasai secara bertanggungjawab. Tuhan menghendaki supaya alam ini, selain digunakan oleh
manusia, supaya ditata dan dilestarikan. Kita menjadi rekan sekerja Tuhan untuk mengembangkan alam lingkungan kita, untuk itu kita dikaruniai akal budi dan
kehendak bebas.
Dengan melihat kemampuan-kemampuan tersebut, kiranya menjadi jelas bahwa manusia adalah mahkluk yang istimewa dan unik. Manusia adalah mahkluk
yang berpribadi dan bermartabat. Manusia sungguh gambaran dan citra Allah. Oleh karena itu, sesudah manusia diciptakan sebagai puncak ciptaan, dalam Kitab Kej.
1:31, tertulis: “Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya sungguh amat baik”
D. STUDI KASUS;