Latar Belakang PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. DENSO INDONESIA SUNTER PLANT TANJUNG PRIOK, JAKARTA UTARA

x xi BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di jaman modern seperti sekarang ini telah terjadi persaingan yang sangat ketat diantara perusahaan-perusahaan besar. Hal tersebut disebabkan karena tuntutan konsumen untuk memperoleh barang dan jasa dengan kualitas yang baik semakin meningkat, sehingga perusahaan-perusahaan yang mampu bertahan hanyalah perusahaan yang responsif terhadap tuntutan tersebut Pengendalian kualitas memiliki pengaruh yang cukup besar dalam peningkatan kualitas produk, mengurangi jumlah yang rusak dapat meningkatkan tanggung jawab karyawan. Selain itu pemakaian mesin yang canggih juga dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas barang yang dihasilkan. Sekarang ini semakin banyak perusahaan yang memakai mesin-mesin yang canggih untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain. Namun seberapapun canggihnya mesin yang digunakan, tetap tidak menutup kemungkinan tingginya faktor dan potensi bahaya yang ada di perusahaan. Faktor bahaya yang ada di perusahaan antara lain berasal dari proses produksi mesin produksi dan human error dan lingkungan kerja suhu, bising, penerangan, bahan kimia, bakteri, kuman, dll. Sedangkan potensi bahaya yang mungkin timbul di perusahaan antara lain kebakaran, kebanjiran, terjepit, kejatuhan benda, terpleset, terjatuh, tersengat listrik, dll. Faktor dan potensi bahaya tersebut dapat menyebabkan Kecelakaan Akibat Kerja KAK dan juga Penyakit Akibat Kerja PAK, sehingga dapat merugikan tenaga kerja dan juga perusahaan. Selain itu pengolahan limbah yang tidak sempurna juga dapat menyebabkan pencemaran x xii lingkungan pencemaran air, tanah dan udara yang dapat merugikan masyarakat sekitar perusahaan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengendalian terhadap faktor bahaya dan potensi bahaya tersebut agar tenaga kerja dapat sehat, aman dan nyaman dalam melakukan pekerjaannya sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Langkah-langkah yang dapat dilakukan perusahaan untuk tindakan pengendalian terhadap faktor dan potensi bahaya, antara lain : 1. Subtitusi mesin produksi dan bahan baku yang mempunyai faktor dan potensi bahaya yang tinggi dengan mesin produksi dan bahan baku yang tidak mepunyai faktor dan potensi bahaya yang tinggi. 2. Engineering Control pengendalian pada mesin 3. Pengendalian Administratif 4. Pemakaian Alat Pelindung Diri Meskipun setiap perusahaan mempunyai faktor dan potensi bahaya, tetapi dengan adanya perusahaan mempunyai pengaruh yang baik juga bagi masyarakat sekitar, antara lain membuka lapangan kerja baru menjadi karyawan di perusahaan tersebut, banyak masyarakat sekitar yang berjualanwarung, dll, adanya kegiatan dari perusahaan untuk bersosialisasi dengan masyarakat sekitar perusahaan, dll. PT. Denso Indonesia Sunter Plant merupakan perusahaan yang memproduksi komponen kendaraan bermotor antara lain : Radiator, O 2 Sensor, Stick Coil, Spark Plug, Oil Cooler dan Filter. Dalam setiap proses produksinya, PT. Denso Inonesia Sunter Plant menggunakan mesin-mesin yang canggih yang di import dari Jepang, Inggris, dll. Potensi bahaya yang ada di PT. Denso Indonesia Sunter Plant antara lain kebakaran, kebanjiran, terpleset, terjepit, peledakan, x xiii kejatuhan benda, menghirup gas beracun, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, terpercik api dan pencemaran tanah, air, udara. Faktor bahaya yang ada di PT. Denso Indonesia Sunter Plant berasal dari semua mesin produksi soldering radiator, area press, horn, spark plug, spark plug part, O 2 sensor, stick coil, filter. Program DIV Kesehatan Kerja berusaha menghasilkan lulusan yang benar- benar mampu menguasai tentang Keselamatam dan Kesehatan Kerja. Salah satu usaha yang dilakukan adalah mewajibkan mahasiswanya untuk magang di perusahaan. Disini penulis memilih magang di PT. Denso Indonesia Sunter Plant karena penulis ingin mengetahui tentang pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di perusahaan tersebut.

B. Tujuan Magang