Penyusunan Model Kandungan Karbon Berdasarkan Nilai Respon Indeks Vegetasi Citra Landsat ETM+.

40 dan Kieffer 1994, tingkat energi matahari yang datang pada spektral tengah MIR diserap oleh tanaman sebagai fungsi jumlah total air pada daun, atau merupakan fungsi persentase kandungan kelembaban dan ketebalan daun. Pada saat kelembaban daun menurun, reflektansi pada panjang gelombang MIR meningkat tajam. MIRII Index 1.00 .75 .50 .25 0.00 Digital Num ber 1.00 .75 .50 .25 0.00 Y = 43,448E + 11G -3,69 MIRI -2,28 Gambar 8. Hasil analisis regresi berganda hubungan Digital Number dan MIRI pada Citra Landsat 7 ETM+ SLC Off Tahun 2005 Dengan mengacu pada Gambar 8 diatas maka dapat dilihat bahwa hubungan antara Digital Number dengan Midle Infra Red I adalah positif. Nilai Digital Number yang sangat signifikan dapat dilihat dari titik-titik DN yang umumnya berimpit dengan garis diagonal yang mengindikasikan bahwa hubungan keduanya sangat erat. 5.2.2 Penyusunan Model Kandungan Karbon Berdasarkan Nilai Respon Indeks Vegetasi Citra Landsat ETM+. Indeks vegetasi merupakan suatu algoritma yang diterapkan terhadap citra biasanya multispektral, untuk menonjolkan aspek kerapatan vegetasi ataupun aspek lain yang berkaitan dengan kerapatan misalnya biomassa, leaf area index 41 LAI dan konsentrasi klorofil. Secara praktis, indeks vegetasi merupakan suatu transformasi matematis yang melibatkan beberapa band sekaligus dan menghasilkan citra baru yang lebih representatif dalam menyajikan fenomena vegetasi Danoedoro 1996. Sebelum penyusunan model juga dilakukan korelasi antara peubah indek vegetasi dengan kandungan cadangan karbon. Pemilihan model juga dilakukan berdasarkan koefisien determinasi R 2 dan kuadrat tengah sisa KTS dari model penduga yang dicobakan dan prinsip-prinsip statistik yang didukung oleh data- data citra yang handal, sehingga diperoleh model yang terbaik. Model penduga kandungan karbon berdasarkan Nilai Respon Indeks Vegetasi Citra Landsat 7 ETM+ adalah seperti pada Tabel 9 berikut: Tabel 9. Model penduga kandungan karbon berdasarkan Nilai Respon Indeks Vegetasi Citra Landsat 7 ETM+ Model Penduga Karbon R 2 C p KTS Fhit Sig Model Linier Y = -77 + 113 TNDVI 3,5 -2,1 639,1 1,02 0,320 Y = 11,1 + 133 II 21,5 -3,5 520,4 7,65 0,010 Y = 89,2 - 78,2 MidIR 22,0 4,1 516,5 7,92 0,009 Model perpangkatan Y = 27,113NDVI 6,49 7,8 -3,0 1,136 2,38 0,134 Y = 68,033NDVI 1,35 9,8 -3,2 1,112 3,03 0,093 Y = 7,099 MidIR -3,28 29,0 -2,5 0,875 11,44 0,002 Model Eksponensial Y = e -3,6 + 6,90TNDVI 7,1 -3,5 1,144 2,15 0,154 Y = e 1,96 + 6,67II 29,2 -0,2 0,872 11,55 0,002 Y = e 5,9 - 3,95MidIR 30,3 -0,1 0,859 12,15 0,002 Dari Tabel 9 diatas, dilakukan pemilihan model untuk menduga kandungan cadangan karbon di atas permukaan tanah tegakan RTH yang didasarkan pada prosedur semua kemungkinan regresi all possible regression dengan tiga kriteria yaitu koefisien determinasi R 2 , Cp Mallow dan kuadrat tengah sisa KTS. Hasil pemilihan model tersebut ditunjukan oleh Tabel 10. 42 Tabel 10. Model penduga kandungan karbon terpilih berdasarkan Nilai Respon Indeks Vegetasi Citra Landsat 7 ETM+ Citra Model Penduga Karbon R 2 Fhit Sig Landsat 7 ETM+ Y = e 5,9 - 3,95MidIR 30,3 12,15 0,002 Hasil model penduga kandungan karbon terpilih Tabel 10 diatas selanjutnya dilakukan verifikasi untuk mengetahui apakah model yang terpilih sebagai model untuk menduga kandungan karbon di atas permukaan tanah tegakan RTH tidak berbeda dengan kandungan karbon di lapangan. Hasil verivikasi model kandungan karbon hasil dugaan Citra Landsat 7 ETM+ dengan kandungan karbon lapangan adalah pada Tabel 11. Tabel 11. Hasil verifikasi model terpilih berdasarkan Nilai Respon Indeks Vegetasi Citra Landsat 7 ETM+ Model Terpilih R 2 d¯ std T hitung Sig Y = e 5,9 - 3,95MidIR 30,3 4,36 3,68 1,19 0,002 Tabel 11 menunjukan bahwa model terpilih pada Citra Landsat 7 ETM+ tidak berbeda nyata antara Digital Number DN dengan Midle Infra Red. Hal ini menunjukan bahwa hasil pengukuran menggunakan model terpilih dimana Thit Ftab maka dapat dinyatakan bahwa model tersebut menerima H-1 Hubungan antara Digital Number DN dengan Midle Infra Red pada tahun 2005 menggunakan Citra Landsat 7 ETM+ disajikan pada Gambar 8, dimana titik-titik Digital Number DN banyak yang menjauhi garis asymptot normal. Oleh karena itu dilapangan perlu dilakukan penanaman dengan jarak tanam yang proporsional dengan mempertimbangkan aspek ketersediaan penetrasi sinar matahari. 43 MidIR 1.00 .75 .50 .25 0.00 Digital Numb er 1.00 .75 .50 .25 0.00 Y = e 5,9 - 3,95MidIR Gambar 9. Hasil analisis regresi hubungan Digital Number DN dan MidIR pada Citra Landsat 7 ETM+ SLC Off Tahun 2005 Hasil penelitian menunjukan bahwa model penduga kandungan cadangan karbon berdasarkan Nilai Respon Langsung Spektral Citra Landsat 7 ETM+ mempunyai tingkat kehandalan yang lebih tinggi dimana mempunyai nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 42,8 dibandingkan dengan model kandungan karbon berdasarkan Nilai Respon Indeks Vegetasi Citra Landsat ETM+ yang mempunyai nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 30,3 .

5.3 Pendugaan Kandungan Karbon menggunakan