3 sengaja berpegian jauh hanya
untuk mengabadikan perjalanan travelling mereka,
dan juga keadaan sekitar, menarik memang untuk
melihat bagaimana setiap momen diabadikan secara
sempurna. Melihat persoalan
tersebut, penulis mencoba ingin mengeksplorasi salah
satu daerah wisata di Indonesia diharapkan mampu
memberikan inspirasi tersendiri bagi masyarakat
dan ikut melestarikan cagar alam dan budaya Indonesia.
Penulis ingin menyampaikannya melalui
media audio visual dimana agar mudah dan dapat
dicermati. Karya yang penulis pilih adalah program acara
berformat feature. Penulis memilih judul acara
“CATATAN PERJALANAN“
karena penulis ingin menjelaskan
bagaimana seorang sutradara atau pengarah acara dalam
pembuatan program acara berformat feature harus
mempersiapkannya. Baik dalam tahapan pra produksi,
produksi, dan pasca produksi. Dalam tiga tahapan tadi
seorang pengarah acara sangat berperan penting
tercapainya feature tersebut. Disamping itu
diharapkan feature ini yang berjudul
“CATATAN PERJALANAN”
dapat memberikan tontonan
informasi yang bermanfaat dan berkesan bahwa
keindahan alam di Indonesia adalah harta yang tak ternilai
harganya.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana teknik editing
dalam memproduksi program feature yang
mengangkat tema petualangan?
2. Bagaimana menciptakan
sebuah karya feature yang mengangkat tema
petualangan?
1.3 TUJUAN
4 Berdasarkan perumusan
masalah yang ada, maka penulis bertujuan untuk:
1. Seorang editor dalam
memproduksi program Feature memberikan
variasi transisi dan tempo cutting yang menarik.
2. Mengenalkan masyarakat
sebuah program acara televisi yang menarik dan
berkualitas serta bersifat mendidik dan
memberikan informasi tentang panorama alam di
salah satu daerah di Indonesia. Untuk
itu disini penulis
memproduksi program Feature yang mengangkat
tema berpetualang di Gunung Ungaran,
kabupaten Semarang sehingga menjadi karya
yang menarik dan diminati.
1.4 BATASAN MASALAH
Untuk mempermudah didalam memahami Laporan
Proyek Akhir, maka penulis akan menitik beratkan pada
Editor: Setelah pengambilan gambar selesai selanjutnya
adalah tugas editor yang berkolaborasi dengan
sutradara. Editor mempunyai kuasa penuh dengan alur dari
sebuah Feature tentunya di bawah pengawasan dari
sutradara. Tugas dari editor
adalah merangkai gambar dengan gambar, gambar dan
suara dengan gambar, suara dengan suara menjadi satu
rangkaian yang kronologis sehingga mampu
menyampaikan pesan sesuai dengan naskah, enak
ditonton, dan dapat memberikan informasi.
1.5 MANFAAT
1.5.1 Untuk akademik:
1 Menambah referensi bagi
mahasiswa yang ingin mencari informasi
mengenai Feature. 1.5.2
Untuk praktisi: 1
Untuk membuat Feature dengan baik dan benar
sesuai dengan ketentuan pembuatan Feature.
5 2
Untuk beajar menyampaikan sebuah
pesan dengan baik dalam bentuk audio visual
kepada khalayak. 3
Untuk belajar menghargai karya seni agar kembali
ke jalur semula, yaitu karya yang benar-benar
dibuat karena imajinasi sang pencipta. Bukan
karena tuntutan dan kontrak yang bersifat
komersil sehingga menghasilkan karya yang
tidak layak. 4
Untuk belajar membuat sebuah karya yang lebih
bersifat terbuka dan jujur. 5
Untuk belajar berani mempraktekkan atau
merealkan sebuah informasi yang bersifat
fakta. 1.5.3
Untuk sosial: 1
Untuk memperkenalkan program Feature kepada
masyarakat. 2
Untuk memberikan informasi yang mendidik
kepada masyarakat. 3
Untuk menyadarkan masyarakat agar lebih
menghargai hal-hal yang mungkin tidak mereka
sadari disekeliling mereka.
4 Untuk memberikan
variasi sebuah program televisi dalam bentuk
Feature kepada masyarakat.
1.6 METODE