berasal dari sumber-sumber pembakaran. Konsentrasi partikulat dinyatakan dalam satuan mikro gram per meter kubik µgm
3
. Untuk mengubah dari µgm
3
menjadi ppm dengan basis volume, diperlukan data mengenai berat molekul partikulat tersebut. Karena komposisi partikulat
bervariasi, maka sulit untuk menentukan berat molekulnya. Menurut BPLHD Jabar 2007 secara umum partikel yang mencemari udara
dapat merusak lingkungan, tanaman, hewan dan manusia. Partikel-partikel tersebut sangat merugikan kesehatan manusia. Pada umumnya udara yang telah
tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai macam penyakit saluran pernafasan atau pneumokoniosis.
a. Dampak Pada Tanaman
Pengaruh partikulat terhadap tanaman terutama adalah dalam bentuk debunya,dimana debu tersebut jika bergabung dengan uap air atau air hujan
gerimis akan membentuk kerak yang tebal pada permukaan daun, dan tidak dapat tercuci dengan air hujan kecuali dengan menggosoknya. Lapisan kerak tersebut
mengganggu proses fotosintesis pada tanaman karena menghambat masuknya sinar matahari dan mencegah pertukaran CO
2
dengan atmosfer. Akibatnya petumbuhan tanaman menjadi terganggu. Bahaya lain yang ditimbulkan dari
pengumpulan partikulat pada tanaman adalah kemungkinan bahwa partikulat tersebut mengandung komponen kimia yang berbahaya bagi hewan yang
memakan tanaman tersebut Wieringa 1997
b. Dampak Pada Manusia
Polutan partikulat masuk ke dalam tubuh manusia terutama melalui sistem pernapasan. oleh karena itu pengaruh yang merugikan langsung terutama terjadi
pada sistem pernafasan. Faktor yang paling berpengaruh terhadap sistem pernafasan terutama adalah ukuran partikulat, karena ukuran partikulat yang
menentukan jauhnya penetrasi partikulat ke dalam sistem pernafasan dan menentukan letak penempelan atau pengendapan partikel tersebut. Partikel yang
berukuran lebih dari 5 mikron tertahan di saluran nafas bagian atas, sedangkan partikel berukuran 3 sampai 5 mikron tertahan pada saluran pernafasan bagian
tengah. Partikel yang berukuran lebih kecil, 1 sampai 3 mikron, masuk ke dalam
kantong udara paru-paru, menempel pada alveoli. Partikel yang lebih kecil lagi, berukuran kurang dari 1 mikron ikut keluar saat nafas dihembuskan Zhang 2005.
Tabel 3 Partikel-partikel logam yang berbahaya bagi kesehatan
No Elemen
Sumber Pengaruh
1 Nikel
Minyak diesel, minyak residu, batu arang, asap
tembakau, bahan kimia dan katalis, baja dan logam lain
Kanker paru-paru sebagai karbonil
2 Berilium
Batu karang, industri tenaga nuklear
Keracunan akut dan khronis, kanker
3 Boron
Batu arang, bahan pembersih, kedikteran,
industri gelas dan industri lain
Tidak beracun kecuali dalam bentuk boran
4 Germanium Batu arang
Keracunan ringan 5
Arsenik Batu arang, petroleum,
deterjen, Pestisida
Kemungkinan kanker 6
Selenium Batu arang, Sulfur
Karang gigi, karsinogenik pada tikus, penting pada
mamalia pada dosis rendah
7 Tirarium
Batu arang, petroleum Karsinogenik terhadap tikus
jika kontak dalamwaktulama 8
Merkuri Batu arang, baterai elektrik,
industri lain Kerusakan syaraf dan
kematian 9
Vanadium Petroleum, kimia dan katalis,
baja, dan logam lain Tidak berbahaya pada
konsentrasi yang pernah ada
10 Kadmium
Batu arang, peleburan seng, pipa air, asap tembakau
Penyakit jantung dan hipertensi pada manusia,
mengganggu metabolisme seng dan tembaga
11 Antimoni
Industri Memperpendek umur tikus
12 Timbal
Buangan mobil dari bensin, cat sebelum 1948
Kerusakan otak, konvulsi,gangguan tingkah
laku, kematian Sumber: BPLHD Jabar 2007
Partikulat-partikulat yang masuk dan tertinggal di dalam paru-paru mungkin berbahaya bagi kesehatan karena tiga hal penting, yaitu:
a. Partikulat tersebut mungkin beracun karena sifat-sifat kimia dan fisiknya. b. Partikulat tersebut mungkin bersifat inert tidak bereaksi tetapi jika tertinggal
di dalam saluran pernafasan dapat mengganggu pembersihan bahan-bahan lain yang berbahaya.
c. Partikulat-partikulat tersebut mungkin dapat membawa molekul-molekul gas yang berbahaya, baik dengan cara mengabsorbsi atau mengadsorpsi, sehingga
molekul-molekul gas tersebut dapat mencapai dan tertinggal di bagian paruparu yang sensitif. Karbon merupakan partikulat yang umum dengan
kemampuan yang baik untuk mengabsorbsi molekul-molekul gas pada permukaannya BPLHD Jabar 2007.
Partikulat-partikulat yang beracun biasanya tidak terdapat dalam jumlah banyak di atmosfer, kecuali aerosol asam sulfat. Tabel 3 memperlihatkan berbagai
partikulat logam yang berbahaya yang biasanya terdapat dalam jumlah sangat kecil, tetapi konsentrasi tersebut dapat meningkat karena aktivitas manusia.
Pneumokoniosis adalah penyakit saluran pernafasan yang disebabkan oleh adanya partikel debu yang masuk atau mengendap di dalam paru-paru. Penyakit
pneumokinosis banyak jenisnya, tergantung dari jenis partikel debu yang masuk atau terhisap ke dalam paru-paru. Jenis penyakit pneumokinosis yang banyak
dijumpai di daerah yang memiliki banyak kegiatan industri dan teknologi adalah, Silikosis, Basinosis, Asbestosis, Antrakosis dan Beriliosis BPLHD Jabar 2007.
c. Dampak Pada Sinar Matahari dan Iklim