Densing Murah Bergizi

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Singkong merupakan salah satu bahan pangan alternatif yang sangatpotensial
untuk dikembangkan secara intensif. Di Indonesia, singkong merupakan bahan
makanan pokok nomor tiga setelah padi dan jagung. Selain dapat tumbuh dimana
saja, tanaman singkong juga mudah didapat dalam berbagai produk makanan dan
harganya murah. Kita sudah cukup mengenal daun singkong yang selama ini kita
konsumsi dalam bentuk lalapan, tumisan atau sayuran dalam pelengkap makanan.
Namun banyak ditemui di masyarakat bahwa sebagian warga tidak gemar
mengkonsumsi daun singkong. Sehingga hanya sebagian masyarakat saja bahkan
bisa dikatakan sangat sedikit yang mengkonsumsi daun singkong. Salah satu
alasannya adalah karena rasanya yang pahit. Daunnya memang agak tebal dan
rasa aslinya sedikit pahit, namun dari rasa khasnya inilah banyak khasiat daun
singkong yang bermanfaat untuk kesehatan. Berikut beberapa kandungan gizi
yang terdapat dalam daun singkong, yaitu:
1. Memiliki kadar protein cukup tinggi, sumber energi yang setara
dengan karbohidrat, 4 kalori setiap gram protein.
2. Zat aktif yang dikandungnya dapat digunakan untuk bahan obatobatan, sayang saya belum tahu nama zat aktif yang dikandungnya.
3. Sumber vitamin A, setiap 100 gram, mempunyai kandungan vitamin A

mencapai 3.300 RE, kesehatan mata anda akan lebih baik.
4. Kandungan serat yang tinggi, dapat membantu buang air besar menjadi
lebih teratur dan lancar dan mencegah kanker usus dan penyakit
jantung.
5. Kandungan vitamin C per 100 gram daun singkong mencapai 275 mg,
anda bisa terbebas dari sariawan dan kekebalan tubuh anda bisa lebih
terjaga dengan asupan vitamin C.
Cara penyajiannya yang monoton membuat masyarakat merasa jenuh dan
bosan sehingga mengurangi minat mereka untuk mengkonsumsi daun singkong.
Oleh karena itu, kami mencoba membuat modifikasi baru dari daun singkong
dengan mengolahnya menjadi dendeng nabati yang dicampur dengan sedikit hati
ayam dan rasanya sangat mirip dengan dendeng sehingga kita menamakannya
densing (dendeng singkong). Orang yang tidak menggemari daun singkong dapat
menyukainya karena tidak akan merasakannya kembali dalam rasa yang pahit.
Dari hasil inovasi ini maka kandungan gizi daun singkong pun semakin beragam
dan bertambah yakni dengan campuran ayam untuk menigkatkan kandungan
protein serta peresan buah jeruk yang tetap menstabilkan kandungan vitamin C
didalamnya dan larutan gula putih untuk memberikan tambahan kandungan
karbohidrat. Dalam kaitan mencerdaskan otak ada beberapa asam amino yang
terkandung dalam daun singkong di antaranya asam glutamik, phenilalanin,

tirosin, dan triptophan.
Daun singkong yang dikonsumsi secara rutin juga dapat mencegah
aterosklerosis (penimbunan lemak di dinding pembuluh dara) yang bisa
berdampak pada serangan jantung. Kandungan vitamin pada daun singkong
seperti vitamin A dan C juga patut diperhitungkan. Dalam setiap 100 g daun

2

singkong mengandung 3.300 RE vitamin A yang baik untuk kesehatan mata dan
vitamin C sebanyak 275 mg yang baik untuk mencegah sariawan, meningkatkan
kekebalan tubuh, membantu menangkal radikal bebas, dan melindungi sel dari
kerusakan oksidasi.
Yang tak kalah penting, kandungan serat pada daun singkong cukup tinggi
sehingga dapat membantu melancarkan buang air besar. Melihat begitu banyak
manfaat dari daun singkong, apalagi daun ini harganya cukup ekonomis dan
bahkan bisa dipetik begitu saja di kebun, masyarakat meningkatkan konsumsi
daun singkong agar tercipta masyarakat yang cerdas dan sehat. Tujuan dari
pengangkatan tema ini adalah untuk membangun masyarakat mencintai produk
lokal dan berusaha memanfaatkannya semaksimal mungkin seiring dengan
kekayaan sumber alam Indonesia.


Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah:
1. Peserta program Kreatifitas Mahasiswa mampu memberikan solusi
untuk mempertahankan produk lokal dan berpikir inovatif dalam
penciptaan produk olahan makanan berbahan baku tradisional.
2. Meningkatkan kesejahteraan petani singkong khususnya di wilayah
pedesaan.
3. Mengurangi laju impor bahan pangan.

Manfaat Penulisan
Karya tulis ini diharapkan dapat dijadikan sebagai wacana diversifikasi bahan
pangan lokal sehingga dapat memenuhi gizi masyarakat. Selain itu karya tulis ini
merupakan bentuk pengabdian insan akademis dalam pembelajaran pemberdayaan
masyarakat sebagai wujud Tri Dharma perguruan tinggi.

GAGASAN
Daun singkong selama ini kita temui dalam produk lalapan, tumisan dan sayuran
khususnya pelengkap makanan padang. Meskipun telah mengalami pengolahan,
namun rasa pahit daun singkong masih tersisa. Oleh karena itu, makanan

tradisional ini kurang digemari masyarakat dibanding sayuran kacang, kangkung
atau bayam.
Dari hasil penelitian terbukti bahwa 8 dari 10 orang menyatakan tidak suka
daun singkong. Mereka tidak memiliki interest pada produk olahan daun
singkong. Dari hasil inovasi daun singkong yang diproduksi menjadi dendeng
nabati akan dapat menambah minat masyarakat untuk mengkonsumsi produk
lokal.

3

Hasil survey yang ditujukan kepada mahasiswa diperoleh bahwa ada satu
mahasiswa yang tidak menyukai daun singkong sehingga tidak pernah
mengkonsumsinya sama sekali. Jika satu wilayah ada setiap orang yang demikian,
maka dapat diasumsikan produksi daun singkong semakin berkurang hingga
akhirnya dijadikan limbah atau sampah yang tidak berguna setelah memanen
daging singkongnya.
Awet muda dan cerdas berkat daun singkong. Makanan tradisional seperti
buntil, urap, opor, ataupun lalapan daun singkong yang kelihatannya sederhana,
ternyata dapat mencegah penuaan dini dan mencerdaskan otak. Di antara berbagai
sayuran, kandungan gizi daun singkong termasuk baik. Secara umum, kandungan

protein (nabati) daun singkong hampir sama dengan telur. Dari penelitian
terhadap 150 jenis singkong (yang disebut juga ketela pohon) diketahui, daun
singkong dari jenis yang kandungan proteinnya paling rendah saja masih
mengandung lebih dari 60% macam asam amino esensial.
Sebagai orang yang telah mengetahui kandungan gizi, manfaat dan berbagai
khasiat dari daun singkong seperti mahasiswa, para pakar pertanian, orang-orang
yang duduk di Lembaga Penelitian Pangan dan obat-obatan dapat memulai
membiasakan mengkonsumsi daun singkong dalam berbagai bentuk olahannya.
Hal ini dapat masyarakat sekitar untuk mengikutinya. Di Indonesia yang jumlah
penduduk miskin pada tahun 2008 mencapai 34,96 juta jiwa, daun singkong
merupakan solusi alternatif untuk mengatasi kekurangan gizi. Namun, bila daun
singkong dikombinasi dengan bahan pangan lain seperti telur, tempe, ataupun
ikan, tentunya akan lebih baik. Dari berbagai analisis disebutkan, di dalam daun
singkong ada berbagai kandungan asam amino yang diperlukan tubuh baik untuk
membantu mengubah karbohidrat menjadi energi, membantu pemulihan kulit dan
tulang, meningkatkan daya ingat, mood, kinerja otak, metabolisme asam amino
lain. Dalam kaitan mencerdaskan otak ada beberapa asam amino yang terkandung
dalam daun singkong di antaranya asam glutamik, phenilalanin, tirosin, dan
triptophan. Daun singkong yang dikonsumsi secara rutin juga dapat mencegah
aterosklerosis (penimbunan lemak di dinding pembuluh darah) yang bisa

berdampak pada serangan jantung. Kandungan vitamin pada daun singkong
seperti vitamin A dan vitamin C juga patut diperhitungkan.
Dalam setiap 100 g daun singkong mengandung 3.300 RE vitamin A yang
baik untuk kesehatan mata dan vitamin C sebanyak 275 mg yang baik untuk
mencegah sariawan, meningkatkan kekebalan tubuh, membantu menangkal
radikal bebas, dan melindungi sel dari kerusakan oksidasi. Yang tak kalah
penting, kandungan serat pada daun singkong cukup tinggi sehingga dapat
membantu melancarkan buang air besar.
Melihat begitu banyak manfaat dari daun singkong, apalagi daun ini
harganya cukup ekonomis dan bahkan bisa dipetik begitu saja di kebun,
masyarakat kita perlu sering-sering mengonsumsi daun singkong agar tercipta
masyarakat yang cerdas dan sehat.
Kualitas produk sangat penting dan menentukan proses pemasaran. Hal Ini
dapat dilihat dari aspek rasa, bentuk fisik, dan kemasan produk. Dari hasil
pengamatan membuktikan bahwa betapapun enaknya rasa dari pangan, namun
ketika penampilan tidak cukup menarik maka akan mengurangi minat masyarakat
untuk mengkonsumsinya. Oleh karena itu, hasil olahan pangan dari daun singkong
akan dikemas dalam bentuk yang menarik dan lain dari tampilan produk pangan

4


tradisisonal lainnya. Ketika kita mengkonsumsi densing kita akan mendapatkan
rasa seperti dendeng pada umumnya (dendeng sapi) dan tidak ada lagi rasa pahit
yang ada pada daun singkong. Hal ini didukung juga karena produk olahan daun
singkong ini disajikan dalam bentuk dendeng sapi. Selain bentuknya yang
menyerupai dendeng sapi, rasanya pun tidak jauh berbeda dendeng sapi.

Gambar 2.1
Dendeng Sapi

Gambar 2.2
Densin

KESIMPULAN
Densing merupakan salah satu alternatif produk pangan dalam rangka
diversifikasi pangan untuk memenuhi gizi masyarakat. Bahan bakunya mudah
didapat karena ada di sekitar lingkungan kita. Densing ini memiliki rasa yang
hampir menyerupai dendeng pada umumnya( dendeng sapi) namun dijual dengan
harga yeng terjangkau sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat
mengkonsumsinya.


5

Penjualan densing lebih diutamakan pada penampilannya. Densing
diproduksi dalam bentuk yang sama seperti dendeng umumnya, namun dalam
proses pembuatannya di tambahkan inovasi bahan pangan lain seperti perasan
buah jeruk dan larutan gula untuk menambah dan menyeragamkan kandungan gizi
di dalamnya.

DAFTAR PUSTAKA
Purnomo Ir., dan Ir. Heni Purnamawati.2007.Budi Daya 8 Jenis Tanaman Pangan
Unggul. Depok:Penebar Swadaya.
Wijaya, C. Hanny dan Noryawati Mulyono.2008.Bahan Tambahan Pangan
Pewarna. Bogor:IPB Press.
Soetanto, N. Edy.2008.Tepung Kasava dan Olahannya. Yogyakarta:Kanisius
Klipingku.2010.Singkong untuk Mengobati Luka, Penglihatan Kurang Jelas, dan
Beri-Beri. www.klipingku.com (26 Februari 2011).
Anne Ahira.2011.Khasiat Daun Singkong, Lalapan yang Nikmat.
www.anneahira.com (26 Februari 2011)


6

BIODATA PENULIS
Penulis I:
Nama
Nama Panggilan
Jenis Kelamin
Kebangsaan
Agama
Tempat / Tanggal Lahir
Alamat Lengkap

: Oktaviola Putri
: Viola
: Perempuan
: Indonesia
: Islam
: Payakumbuh, 20 Oktober 1991
: Jalan Jendral Sudirman No.123 Kel. Balai Cacang
Kec. Payakumbuh Utara Kota Payakumbuh Sumatra

Barat 26214
Telephone/Handphone
: 085274336969
Email
: aoyaviola@yahoo.com
Pendidikan
:
TK Islam Raudhatul Jannah (1997-1998)
SD Islam Raudhatul Jannah (1988-2004)
SMP Negeri 1 Payakumbuh (2004-2007)
SMA Negeri 2 Payakumbuh (2007-2010)
Institut Pertanian Bogor (2010-sekarang)

Pelatihan yang Pernah Diterima
1. Ajang Mengenal Karya Tulis (AMKT) Februari 2011

( OKTAVIOLA PUTRI )

7


Penulis II:
Nama
Nama Panggilan
Jenis Kelamin
Kebangsaan
Agama
Tempat / Tanggal Lahir
Alamat Lengkap

: Vitalia Putri Asheri
: Vita
: Perempuan
: Indonesia
: Islam
: Pemalang, 31 Januari 1992
: Desa Tegalmlati, RT 01 RW 02 Kec. Petarukan,
Pemalang, Jawa Tengah
Telephone/Handphone
: 087879202306
Email
: puzzy_zahra@yahoo.com
Pendidikan
:
TK Pertiwi Tegalmlati (1996-1998)
SD N 03 Tegalmlati (1998-2004)
SMP Negeri 1 Petarukan (2004-2007)
SMA Negeri 1 Pemalang (2007-2010)
Institut Pertanian Bogor (2010-sekarang)

Pelatihan yang Pernah Diterima
1. Ajang Mengenal Karya Tulis (AMKT) Februari 2011

( VITALIA PUTRI ASHERI)

8

Penulis III:
Nama
Nama Panggilan
Jenis Kelamin
Kebangsaan
Agama
Tempat / Tanggal Lahir
Alamat Lengkap

: Riska Asri Pertiwi
: Riska
: Perempuan
: Indonesia
: Islam
: Pemalang, 5 Juni1991
: Jalan Tanimbar 1 No.2 Perumnas Bojong Bata,
Pemalang. Jawa Tengah
Telephone/Handphone
: 085642571421
Email
: rizkaasri.pertiwi@yahoo.com
Pendidikan
:
TK Adhyaksa 3 Pemalang (1995-1997)
SD N 01 Kebun Dalem (1997-2003)
SMP Negeri 2 Pemalang (2003-2006)
SMA Negeri 1 Pemalang (2006-2009)
Institut Pertanian Bogor (2009-sekarang)

( RISKA ASRI PERTIWI )

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
DENSING MURAH BERGIZI

BIDANG KEGIATAN:
PKM-GT

Diusulkan oleh:
OKTAVIOLA PUTRI / H44100013 / 2010
VITALIA PUTRI ASHERI / H34100057 / 2010
RISKA ASRI PERTIWI / G14090045 / 2009

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011

HALAMAN PENGESAHAN USUL PKM-GT

1. Judul Kegiatan
: Densing Murah dan Bergizi
2. Bidang Kegiatan
: PKM-GT Bidang Ilmu : Pertanian
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
: Oktaviola Putri
b. NIM
: H44100013
c. Jurusan
: Ekonomi Sumber Daya Lingkungan
d. Universitas/Institut/Politeknik : IPB
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Asrama Putri TPB IPB
f. Alamat email
: aoyaviola@yahoo.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis: 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Ir. Nurhayati HS, Arifin, MSc.
b. NIP
: 19620121 198601 2001
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP: 085717321441

Bogor, 04 Maret 2011
Menyetujui
Kepala Departemen

Ketua Pelaksana Kegiatan

( Kastana Sapanli, S.Pi.M.Si )
NIP.

(Oktaviola Putri)
NIM. H44100013

Wakil Rektor Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan

Dosen Pendamping

(Prof.Dr.Ir.Yonny Koesmaryono)
NIP. 19581228 1985031 003

(Dr.Ir. Nurhayati HS Arifin M.Sc)
NIP. 19620121 198601 2001

ii

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang
selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ini dengan lancar. Penulis menyadari karya tulis ini
tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Seluruh keluarga besar kami yang tidak pernah berhenti berdoa
mendukung kesuksesan kami.
2. Ibu Dr. Ir. Nurhayati HS. Arifin Msc. sebagai Dosen Pembimbing.
3. Seluruh kariyawan perpustakaan LSI IPB yang turut membantu pencarian
literatur dalam penyusunan proposal ini.
4. Teman-teman asrama TPB IPB yang selalu memberikan semangat.
5. Berbagai pihak yang telah membantu proses terselesaikannya karya tulis
ini.
Kami menyadari karya tulis ini tidak luput dari berbagai kekurangan,
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan
perbaikan karya ilmiah ini. Akhirnya karya tulis ini dapat memberikan sumbangan
bagi Indonesia dalam pencarian alternatif pembasmian hama sehingga tercapai
keseimbangan lingkungan.

Bogor, 4 Maret 2011
Penulis

iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................. i
Lembar Pengesahan ...................................................................................... ii
Kata Pengantar ............................................................................................. iii
Daftar Isi....................................................................................................... iv
Daftar Gambar............................................................................................... v
Daftar Lampiran ........................................................................................... vi
Ringkasan ..................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang .............................................................................. 1
Tujuan ............................................................................................ 2
Manfaat ......................................................................................... 2
BAB II GAGASAN.................................................................................... 2
BAB III KESIMPULAN ............................................................................ 4
Daftar Pustaka ............................................................................................. 5
Biodata Penulis ............................................................................................ 6

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1
Gambar 2.2

Dendeng Sapi ........................................................................ 4
Densing ................................................................................. 4

v

RINGKASAN
Tanaman singkong termasuk jenis tanaman yang relatif mudah tumbuh di tanah
tropis seperti Indonesia. Hanya dengan menancapkan batangnya saja, tanaman ini
sudah akan tumbuh dengan baik. Karena itu tak heran bila tanaman ini juga
mudah ditanam di halaman rumah, baik untuk diambil ubinya maupun daunnya.
Selain dapat tumbuh dimana saja, tanaman singkong juga mudah didapat dalam
berbagai produk makanan dan harganya murah
Penbuatann dendeng singkong sebagai alternatif program diversifikasi
makanan untuk meningkatkan minat masyarakat mengkonsumsi pangan lokal.
Densing memiliki rasa yang hampir menyerupai rasa dendeng sebenarnya
(dendeng sapi). Harganya yang terjangkau membuat masyarakat dari seluruh
lapisan dapat menikmati densing.

vi