BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.1.1 Donasi Individual
Donasi dapat diartikan sebagai sumbangan tetap berupa uang dari penderma kepada perkumpulan, atau dapat juga diartikan sebagai pemberian atau
hadiah Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995. Dari pengertian tersebut, donasi yang dimaksud adalah uang yang diberikan kepada perkumpulan atau organisasi
yang digunakan untuk kepentingan perkumpulan atau organisasi tersebut. Sedangkan donasi individual adalah donasi yang diberikan oleh perorangan.
Untuk mengukur donasi individual, penelitian ini menggunakan responden mahasiswa, sebagai perwakilan proxy dari donatur individual. Hal ini
dilakukan sejalan dengan penelitian sebelumnya yang juga menggunakan mahasiswa sebagai responden Khumawala dan Gordon, 1997; Parsons, 2007; Li
dkk., 2012. Lembaga Amil Zakat LAZ yang nyata juga dipilih sebagai objek organisasi nirlaba yang akan diberikan donasi.
Pengukuran donasi individual dilihat dari perhitungan jumlah donasi yang diberikan partisipan dari total donasi lima ribu rupiah. Pada penelitian ini,
partisipan akan diberikan uang sejumlah lima ribu rupiah dengan pecahan uang masing-masing seratus rupiah. Dari jumlah uang tersebut partisipan diminta untuk
menyumbangkan uangnya ke lembaga amil zakat berdasarkan informasi yang disediakan dalam kuesioner. Asumsi yang diinginkan adalah dengan adanya
28
pembatasan dan efisiensi keuangan yang tinggi, maka donasi yang diterima oleh lembaga amil zakat juga semakin banyak.
3.2.2 Efisiensi Keuangan
Efisiensi dapat diartikan sebagai proses yang menggunakan jumlah masukan input yang sedikit untuk menghasilkan hasil keluaran output yang
banyak. Efisiensi keuangan dapat diartikan dengan bagaimana mencapai misi atau tujuan sebuah organisasi dengan menggunakan sumber daya keuangan yang ada.
Efisiensi keuangan yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan perhitungan rasio program dan rasio administratif. Berdasarkan penelitian
sebelumnya, Better Business Bureau’s Wise Giving Alliance di Amerika Serikat merekomendasikan bahwa efisiensi keuangan yang baik adalah dengan rasio
minimum 65 persen Li dkk., 2012. Sebagai eksperimen, terdapat dua tipe kuesioner, yaitu dengan efisiensi keuangan yang tinggi dan yang rendah. Kondisi
efisiensi keuangan yang tinggi, rasio beban programmnya sebesar 85 persen, dan rasio beban program sebesar 25 persen sebagai indikator efisiensi keuangan yang
rendah. Untuk menguji apakah responden mengerti akan tingkat efisiensi
keuangan yang disajikan, dalam penelitian ini responden ditanyakan untuk menilai efisiensi keuangan Lembaga Amil Zakat LAZ. Penilaian ini dilakukan
dengan memberikan pertanyaan mengenai pemahaman responden akan informasi keuangan berupa rasio yang disajikan. Responden diminta untuk menilai dalam
bentuk skala Likert bertingkat 10, dari 1 untuk menilai efisiensi keuangan yang sangat rendah, hingga 10 untuk menilai efisiensi keuangan yang sangat tinggi.
29
3.2.3 Pembatasan Pemberian Dana