Kajian ekonomi ekosistem mangrove bagi pengembangan bandara Ngurah Rai - Bali

T

330- 34%

HA-P
w

KAJIAN EKONOMI EKOSISTEM MANGROVE BAG1
PENGEMBANGAN BANDARA NGURAH RAI BALI

-

Oleh :
ARIEF WALUYO HAD1

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
20Q4

ABSTRAK
Arief Walugo Eadi, Kajian Ekonomi Ekosistem Mangrove Bagi Pengembangan

Bandara Ngurah hi-Bali di Bawnh Birnbingrn Prof.Dr.Ir.Dietrich. G-BengenJlEA
( Ketua ) dan Dr.Ir.Victor P . E Nikijuluw, M.Sc (Anggota).

Kawamn pesisir di seklah timur Bandara Ngurah &-Bali merupakan k a m n pesisir
yang banyak ditumbuhi mangrove dan merupakan kawasan hutan mangrove yang
dilindungi, karena banyak memberikan manfaat langsung maupun tidak langsung bagi
kehidupan masyarakat di sekitar bandara.bkasi penelitian ini dilakukan di kawasan
pantai sebelah timur bandm yang terletak di desa Tuban yang mencakup 9 (sembilan)
hektar wilayah yang menjadi obyek vegetasi mangrove yang akan dib-n
untuk
dijadikan kawasm pengembangan landasan pacu sepanjang 600 M, penelitian ini
berlangsung =lama 4 buian terhitung mulai bulan Nopember 2003 sampai dengan
Februari 2004.
Tujuan penelhian ini addah : (1) Untuk mengidentifhsi pemanfaatan ekosistem
hutan mangrove dikawasan bmdara saat ini; (2) Maganalisis nilai ekonomi total
ekosistem hutan'mangrove dikawasm timur bandara baik ddam keadaan dami (sebelum
dikonversi) dan setelah dikonversi &bat pengembangan bandara tersebut; (3) Untuk
mengetahui keuntungadkerugian pemanfaatan hutan mangrove terhadap kelayakan
pengembangan bandara; (4) Memberikan rnasukan bagi pengambilan kebijah dalarn
pengelolam ekosistem mangrove setelah direklamasi untuk pengembangan b a d a m

Penelitian kajian ekonomi lingkungan bandara Ngurah Rai-Bali dilhkan dengan
metode dishiptif adisis yaitu tehnik peniiaian ekonomi (emmmic valmtiun)
sumberdaya, dihitung bedasarkan pendekatan nilai ekonomi total ( t d e m m i c value),
sedangkan untuk rnenentukan alternatif pemanfaatan dipergunrtkan tehaik analisis
rnanfaat dan biaya (cost benefit mfd undysis)
Dari hasil analisa terhadap manfaat dan fbngsi hutan mangrove set* tahunya
dikawasan timur bandara diketahui a& 4 (empat) jenis manfaat yang diperoleh dengan
total sebesa. Rp 14.686.990.466,- atau rata-rata Rp 1.63 1.887.829 /Hahahuh Hasil
malisa menunjukan bahwa kawasan mangrove seluas 9 ha tersebut apabila dikonversi
untuk dijadikan kawasan bandara sebaiknya tahun 20 12, meskipun 2010 telah
memperoleh keuntungan dari opemi bmdara, namun apabila dilihat dari layak tidaknya
proyek sebaiknya pembangunan bandara tersebut dapat dilaksanakan pada tahun 20 12,
dimana sesuai hasil perhitungan dipercileh Net B/C2,16 atau Net B/C > 1.

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul :

KAJIAN EKONOMJ EKOSISTEM MANGROVE BAG1
PENGEMBANGAN BANDAEA N G W RAI - BAI,T

Adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan.
Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dm
dapat diperiksa kebenarannya.

KAJIAN EKONOMI EKOSISTEM MANGROVE BAG1
PENGEMBANGAN BANDARA NGURAH RAI - BALI

Oleh :
ARIEF WALUYO HAD1
99805

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PElRTANIAlY BOGOR
2004

Nama Mahasiswa

:

Arief Waluyo Hadi


Nomor Pokok

:

99805

Program Studi

:

Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan (SPL)

Menyetujui,
1. Komisi Pembimbing

Prof

H.Ir. Dietriech G . T3enndn DEA.


Dr. Ir. V~dorP.H. Nikijuluw. M.Sc.
Anggota

Ketua

Mengetahui,

2. Ketua Program Studi Pengelolaan
Sumberdaya Pesisir dm Lautan

Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri. MS
Tanggal Lulus :

18 Juni 2004

Penulis di lahirkan di Surabaya pada tanggal 25 Nopember 1955, merupakan an&
ke-4 (empat) dari 7 ( tujuh ) bersaudara dari pasangan Alm. Soewadjak Partoatrnodjo

dengan Soesi Sukarsi ('~lmh).
Penulis menamatkin pendidikan sarjana ekonomi jurusan managemen pada


Universitas Negeri Jember-Jatim pada tahun 1983 penulis mendapatkan kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan Program Magister pada Program Pascasarjana Pengelolaan
Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor.
Saat ini Penulis bekerja di Departemen Perhubungan sebagai Kepala Sub Bagian

Perenman Tarif Udara dan Postel Biro Perencanaan, Departemen Perhubungan.

PRAKATA

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan

penulisan Tesis ini dengan baik dm lancar.
Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister

Saint, pada Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautaq Program Pasca

Sarjana Institut Permian Bogor dengan judul : 'XAJIAN EKONOMI

EKOSISTEM

MANGROVE: BAGI

PENGFXMNW

BANMRA

NGURAH RAI - BALI".
Pada kesempatan ini penuIis mengucapkan banyak terima kasih kepada

Bapak ProEDr.Ir. Dietriech G. Bengen, DEA dan Bapak Dr.Ir. Victor P.H Nikijuluw
yang masing-masing selaku K e t u dan Anggota Komisi Pembimbing yang telah
berkenan memberikan bimbingan kepada kami dalam rnenyusun Tesis.

Akhir kata penulis menyadari bahwa usulan penulism ini masih belum
sernpuma, untuk itu semua kritik dan saran yang bertujuan untuk melengkapi usulan
ini sangat diharapkan.

Bogor, Juni 2004


D A F T A R IS1
Halaman
PRAKATA ..........................................................................................................

i

DAFI'AR IS1 ......................................................................................................

ii

DAFTAR TABEL .............................

iv

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................

vi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................


vii

.
..............................................................

11. TlNJAUAN PUSTAKA

................................................
Damp& Pemanfaatan Sumberdaya Wilayah PwKi ...................
HutanMangrove.............................................................
Karakteristik Hutan Mangrove ............................................
Valuasi Ekonomi Hutan h n g m v e .......................................

2.1. Pengelolaan Wilayah Pessir

11

2.2.


13

2.3.
2.4.

2.5.

.

III METODOLOGI

..

....................................................................
Metode Pengambilan Smqw.1 ............................................
Lokasi dan Waktu Penelitii...............................................
Pengumpulan Data ..........................................................
A d k a D ~ l t.................................................................
a
3.5.1.Analisapenilaian .....................................................


15
16
17

3.1. MetodePenelalan

22

3.2.

22

3.3.
3.4.

3.5.

ii

25

26
28
28

1V

.

IJlaIinlIua

...-.

.............................................
4.2. Keadaan Mmgove............................................................
4.3. Rencana ~ o h~ i e h t a ~utan
n
Mangrove...........................
4.4.
pel^.........................................................
4.5. Penduduk dm Mata Pencahatian.............................................
4.6. Tata Ruang .....................................................................
4.7. KeaddSituasi Badara N g u d Rai ......................................
4.8. Perkiraan Kebutuhan Lalu Lintas Udara ..................................
4.9. P d h a n Angkutrrn Udam Dao Fasilitasnya ..............................
4.10. Jumlah-P
Pesawat U b .........................................
4.11. KegiatanUsaha ...............................................................
4.12. KeaaiaanFauaa ...............................................................
4.13. kadam Perikanan ..........................................................
4.14. Perikanan Tambak ...........................................................
4.1.

v.

UCLUIY-

Let&Geogd%bAdministratif

m
I
L DAN PEMBAfiASAN

.

5. 1

Pemadaatan Ekosistern Mangrove........................................

.........................
Estimasi Kehggmgan Proyek ............................................
Amlisa Ekommi ...........................................................
Implikasi Pengeblaan Mangrow Tehadap Bandma ....................

5.2. Manfaat Ekommi Eko&em Hutan Mangrove
5.3.
5.3.

5.4.

.

VI KESIMPULAN DAN SARAN

....................................................................
Saran ...........................................................................

6.1. Kesimpulan

6.2.

.....................................................................
................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii

DAFTAR TABEL

Halaman
1.

.

Jumlah populasi dan sampel per jenis kegiatan...... ........

25

2. G a m h pengambilan data sesuai dengan nilai, jenis, satuan

..

.

.

dan asal swnber data ................ . ............... - ....... ...

3. Jenis mangrove yang dit&

di kawasan timur badara ....

..............................

35

Jenis clan Frekuensi ter@ burung di Ujung sebelab Timur
Hutan Mangrove.. ........................ .................... ... ..

. .

55

...,........

57

.

Ngurah Rai-Bali ..... ...,...........

8.

27

.

.

9. Jenis peralatan penangkapan ikan yang digudcan..

10. Rata-rats hqp bkapje& has3 perikanan di desa T

h

11. Rekapitulasi nilai manfaat lagsung dcosisternhutan mangrove,
dmgm analisa ekonomi manfaat dan biaya per Hdtahun p&
tabm 2003 . ,
. .. . . .
,

.. ............ ..... .. .. .. ..... .............. .

12. Rekapitulasi niSai d

71

t b g s u q hutan mmgmve di sebelah

.

T i Bandara desa T u b ...............................*. .. ....

14. Kompilasi nilai keberadaan ekosistern mangrove di seblah Timur

..

.

Bmdara Desa Tuban Kec. Kuta-Bali . .................... .........

15. KumMkasi seluruh nilai madkt ekosistem mangrove di sebelah
Timur Bandam Ngumh Rai s e l w 9 Ha tahun 2003 , , ,

.. .. . .......

16. Kelebiban penurnpangdalam hal WOP (
k-

katan)

58

72

77
78

dan kebemg-

................................................. ...........

85

......................

17. K e l e b ~ ~ ~ ~ n a s i n g ~ h W O P

86

.

18. Jumlah pedaran uang asbg dari jumlah wisatawan asing di Bali

.
21. Ke-

20 Ke-

dari biaya pesawat

.......................................

dari biaya jasa penumpmg pesawat
udara (PJP2U) ......................................................

87

90
91

Air Traffic Actual....................................................

Analisa hasil pengambilan kayu di Desa Tuban ................

h l h a usaha pembuatan arang ...................................
Analisa hasil pengambilan dam nipah ...........................

Analisa usaha penangkapan ikan ..................................

Analisa usaha penan&pan kepiting .............................
Analisa penangkapn udang ........................................

Analisa pemqkapan kerang ........................................

d i s a hasil penmgkapan burung .................................
Perbandingan hasil Benefit Cost Analysis antara jasa bandara
dengan martgrove ....................................................

Biaya tmbahan o p i dan p e r a m badamNgurah Bali..

118

Rencana biaya tambalm Investasi pengembangan Bandara Ngurah
Rai-Bali .................................................................

119

1.1

Latar Belakang

Wilayah pesisir mempahn bentang alam yang sangat dinamis clan sangat
produldf, sebagaimana yang dikemulmkan Sorensen, et aL (1990), bahwa dalam
setiap pemanfkatan sumbdaya di wilayah p i s i r dan lautan dapat s a l h g

~~ dan menimhhn dua jenis damp& k h d a p l

i

i yaitu

damp& positif dan negative. Dampak negative yang terjadi akibat pemdhtm
sumbedaya pesisir

adalah: (1) kerusalcan dan de-i

sumbdaya dam,

(2) pencemaran tanah, air dan udata, (3) konfiik sosw dapat terjadi k a n a

kepentingan rnanusia terganggu. Sebaliknya kualitas lingkungan juga menentukan

kekmgsungan suatu kegiataa Sebagai contoh misalnya dengan berkembangnya

penduduk di wilayah pesisir, akztn mendorong kegiatan di berbagai sector d m dengan
berkembmgnya penduduk di wilayah pesisir tersebut akm s e e rnengmcam
kelangsungan kekadaan ekosistem dan sumberdaya wilayah pesisir baik secara
langsung maupun tidak hgsung. Untuk itu salah satu tahapan penting yang

diperlukan dalam penyusunan rencana p e n g e l o h ekosistem clan sumberdaya
d a y a h pesisir dan Iaut adalah memxgah timbulnya kerusakan Iinghmgan dm salah
satunya adalah hutan mangrove.

H u m mangrove merupkan salah satu sumberdaya vegetasi yang tumbub di
daerah intertidal dan supratidal yang cukup madapt a b m air dan terlindung dari

gelombang besar d m zvus pasang surut yang b.Kmna itu hutan mangrove
banyak ditemukan di pantai-pmtai tehk yang dangkal,&u&,

delta dan dm-&

pantai yang terliadung.Penyebamya ditentukan oleh ber-

W Mhghngm

hsalahsatunyraadalah*.

Selain itu hutan mangrove mempunyai nilai ekonomis dan ekobgis tinggi
y

q sangsrt memmdm

d m mermnjang tingkat perkembagan sosial dan

perekommian masyarakat pisir. Berbagai produksi dari hutan mangrove
mernberkm b y a k d d ekonomi seperti kyu, mmg sumber @an &an, tempat
berpijah dll. Secata ekologis hutan mangrove rnempunyai peranan yang saagat
petlting bagi perlkbgan whyah pesisir, p a d dan pulau-pub kecil dari amcaman

a-

pantai, p e g a h

interusi air laut, penjaga terjadinya sedimentasi serta

penjamin d a m n bagi kehidupan biota hut. Dengzm demilrian setiap konversi atau

eksploitasi yang dilakukan akan be&mpak

t~~

ekosistem mangrow tentu d m

memkwa resiko lingkungan rnaupun sosial mmyarakat setampat. Oleh karena itu

dalam pqeblaan mangrove di h w a m pesisir W
I
u
k
a
n

peteacaasran yang

Seiring dengan hal tersebut, Pemerintah dalsm ha1 ini Ditjen P e r h u w

Udara m e m m d c m melakukan rekw

pantai y m g diperlukan untuk

pengembangan Bandara Beberapa stwli teiah d h k d m dahn pengembangan

b d m a tersebut mmm sering timbul banyak pertenhagan d h b g a n Pemerimah
sendm antam hh D i m Kehutanan, Perhu-

para SrakeiaoIder teruterma atas

Pariwisata, BapeIdalda maupun

pemhdbmya, baik ditinjau dari aspek sosial,

ekonomi, bdaya rumpun ekologis texutam k k m a a n dengan masalah konversi
yang akan d i r e k b i

Seperti diketahui bahwa di wilayah pntai sehlah timur Bandara Ngurah Rai-

Bali naerupakan kawasan hutan mangrove yang hafils dilindungi, karena banyak

dmi

juga bermanfaat sebagai pnghasil sejumlah detritus, temhma yang

k m a i dari daun dan dahan pohn mangrove yang matok. Sebagian dari detritus ini

sebagai daerah asuhaa (nursely g
r
m
,d

d @jaban(

bemacam biota perairan (ikan,udang dan k q - k - )

Spawning ground ),

Wk

hidup di

peraim pantai maupun lepas pant&,

Hutan m a q p v e juga memiliki fimgsi yang k d a i jasa keindahan dan

kenyamanan (estetih) serta fungsi pendidikan dm penelitirmn karem menrperkan
suatu e h s h yang khas dm memiliki
-k

bayati (biodiversi&y).

Dahuri (1996) mnyatakan bahwa smbagan terpenting hum mangrove. terhadap
ekosistem perairan pantai adahh s
e
w sumber baban organ&yang sangat penting

d a b rantai makamn flood chain) pada hgkmgan perairaxl lewat h m i h daunnya

Dengan &nya
damp&

pengembangan bandara di =belab timur tersebut, kamgkinan
yang t&em

akibat dati per-

badma tersebut adalah desa

Tuban yang berkhsi di Kecamatau Kuta.
Kawasau Kuta mempakm damah pariwisata, di samping mexupaEcan daerah

kunjmgan, j u p m e r u b daerah domisili. Itulah sebbnya diwilayah ini b y &
penduduk yang beraktifitas pekerjaannya dibidang wisata, sedangkan dibidang

pertaniandanpeternakansangatdikit*
Sesuai basil wawamma dengrln reqmaden dan juga basil studi yang didapat

dari studi Amdal Dephub, mengemi keadaan sosial elcornmi di wkyah T u b
menydmn bahwa persepsi mmka terbadap m c a m perluasaa Bandrrra Ngurah

Rai-Baii tW d m k q m g a d terhadap pengembangan h i b r a dm sebagiian
~merasatidakdirugiksrndan~terganggu~kebisinganpesrrwat

dan selain itu m k a mempedbkm bahwa deugan adanya perhiasan badam
m k a kmggapan damhya &an maju dan bahkan a h memmbah kesempatan

kerja dan pendapatan yang lebih &t

hd ini rnembulcthn dari hasil responden

babwa k e b a n y h pmduduklmasymkat desa Tuban rata-rata s
e
w pegawai
Pemerbb dan pexrdidikan m k a relatif sudah mju dan ditunjang peruntukan

diwilayah tersebut mempdcm d m a h kawasan w h h
Bertitik toU dati uraian di atas, Irernyang mmgkin timbu1 y&u

adanya pengalihm fUngsi

ada bebrapa permasalaban

hutan mangrove yang &an

diteklamsi untuk pengembangan bandara, karena k d a p t sebagian fungsi hutan
mangrove terganggu dan hilang, antam lain fungsi ekobgis ekosistem mmgmve dan

funssi ekommi

Akibat terg-ya

funpi hutan mangrove tersebut, sebagian

masyarakas sekitar pantai thur baadara akm menjadi kehihgan kesempatan untuk
m d a p h m manhat ekommi misahya prokhan p m d a a h n kayu mtuk balm

bangunan, kayu Mar, arang, hasil perikanan berkurang dan h h h hilangnya

sebagian mata p m c a k h mereka dll, sebaliknya jika fungsi hutan mangrove

dibiarh secara ahmi, rHaka fmgsi ekologi dan sumkdaya lingkungan akan
lmmbah Untuk itu yang menjadi problem perrrrasalahannya, bagahma

memecahkan pertl3asalahantersebut.
DaIam pmdhtm sumberdaya wilayah pesisir Irhusumya

tan

hutan mangFove txhiknya dihituog terlebih dahulu madhat dan kerughannya atau

sebelum m e W suatu jenis maha yang hkaitan dtngan wilayslh psisir,
sebdcnya

diperhatikan pengalihan m
i hutan mangrove tersebut

pengemhangan b d a r a dengan

menjadi

harapan fungsi bandara tersebut

rneminimalisasikm dampak negative yang timbul dan

dapt

dam&

positifnya dalam rangka uatuk mencapai t u j m

1.3

Tujuao Penelitian

Tujuan dari p n e l i t b hiaddah :

a. Untuki-

p

e

e ekosistem hutan mangrove di bwasan

b. Mengadisis nilai ekonomi total ekosistem hutan mangrove di ka-

timur

badam baik d a b keadaan a h i (sebelum dikonvmi) clan setelah dikonversi

akibat pengembangan bandara tersebut;
c. Untuk mengetahui keuntrmgsn / kerugian pemanfaatan hutan m q m v e terhadap

kelayakan pengernbangan bandara;

1.4

Ktmngkn Pemikimn

Ekonomi Indonesia telah imdapatkan manfaat yang besar dari
p e n g e d a q p pariwiSata d m tujuan utam para Wisatarwan numa mgerra adalah
p u b Bali D
e
w keindahan alam dan & budayanya yang unik, Bali termasuk
s
e
w tujuan wisata kelas dunh Untuk menjaga k e k h d a n hi harus

=Mu

yang b h d i t m clan h h t m h n yaag efisien. Akomodasi yaw

temedh ako&

berZNalitas telah disediakan oleh sektor swasta namuu dcdcian Pemerintah

Indonesia jwga hanu Mtmgpq jawab atas ketersediaan clan k & p
i

n

~

,

t

d

~

&

~

~

~

~

m

~ ~ 1 ~ l i m a s u d a r a . U n t u k ~ k e ~ ~ ~
dengan

wu- Hal

-a

ini d i m a t r s d m untuk mengantisipsi ~

n

sdm luapani p e m m p~g

& i t pertumbuban Mu bpmrbmgmkedepan.

S m * h i 1 Studi PT. Angkasa Pura I tentang Pengembangan Banrllit udara

N g m h Rai-Bali talnm 2002 tacatat bhwa pacia tahm 1995 jumlab pxuuqang
pawat w l m sebtsar 4,5 juts permmpang yang rnelebihi jumlah perk-

master p h 2,s juta pmmpmg. Ti-

pertlrmbuhsm permmpaag

dalsm
tahunan

mta-rata memapi t3,1% dari tRhun 1992 hingga fahtM 1995, dm hd hi

.

m m g a k i i f a s i l i t a s e k s i s t i n g y a n g *~ * d ( t a b a p I )

mebymi di atas kapashmya sejak d-i'bulczt pa&

t&un 1992. H d ini yang

~

h

h

k

m pmtddm dm k e s u l e bagi pihalr m e m e n dalam raogka

lebih tanjut lalu lintas udara dari operator wisata.

Bali ma&

terbka yaitu den*

~

~

j landas
m pacu
g kesebelah timur

k o n s e W n y a Analah hilangnya sehgian nilai hutan mangrove, h y a perolehan

m
i eko-

dan nilaiekomtmi hutanmangrove.

Untuk ciapat mmetaplcrm kebijhn yang s#lil, Pemzhtah harus mampu
rnenampung 2 (dua) ha1 kepedqym sekaligus dengan mengutamakan prinsip

komb-

hkasi pma&a&m sumbdaya yang efisien. M

m Munaringhe

(1993) dan Barton (1994) tehnik p e d a h ekotzomi (Zcommic Vduation)

bedasarkan pendekatan nilai ekonomi total (total economic value), sedmgkm untuk
menentukan ahematifpemar&tan

dipergutrakan teknik d i s h madat biaya (cost

benefit amlysis) atau CBA yang dik-

aleh Ruitenkk (1991) dan

PERPAN~ANGAN
LANDASAN PACU
BANOARA
NGURAH R A C W

b

+1
PERKEMBANGANDAN
PENINGIGITAN WlSATA
KE PUIAU BALl

4
REKUMASl PANTAI
TIMUR BANOARA
NGURAH RAI BALl

4

1

DAMPAK
LlNGKUNGAN

DAMPAK EKONOMI
DAN SOSlAL

1

1
1

P€RTLMLlNGKUNGAN

PERTlMBANGAN
EKONOMl

I

1

1
NllAl EKONOMI
TOTAL I
TOTAL ECONOMIC
I

DAN BlAYA (CBA)

Berbmkrln kmaqka pwnikiran tersebut di atas, d i h q k a n babwa dengan &is
ekommi total dm analisa manfkat biaya (cost benefit mdysis) akm dapat diketahui

madaat dm kerugiannya dalarn mengernhgkan Ban-

di areal hutan mangrove

tersebut.

1.5

Hipot&
Sesuai dengan kerangka pemikkan tersebut di aias, mrlka diberikan biputesis,

&agaiberikut:

a Dengan hibgnya sehagian hutan mangrove yang akan dikonversi untuk
mengem-

bandara, diduga akan memberikan dm@

ekonomi t e r w masyarakat disekitar
b. P w n u b d w a akan mem-

kerugian sews

e,
kerugian yrrng lebih besar dibandingkan

b g m k c k d i i m hutan mangrove yang dami

1.6

Linglmp Penelftian
Lingkup penelith m h h h mencakup 9 h e b c k i W w h y a h vegetasi
mangrove yang diliti dan yang akan dijadikan d peagembangan

baedara dari

total huts hutan mangrow yang ada di kwiasan Tirrmr badam seh'64,7 Ha

Lingkup materi p e n e l i meliputi aspek ekonomis dm ekologis keberadaan hutan
mangrove k r h h p reklamasi guna pengembangan badam Ngurah Rai-Ba& aspek
ekonomi meliputi konversi rupiah yang

bzmdam

~~ &kt

adanya pengembangan

1.7

Manfrat PeneWrn

Manhat yang d i h a p b clapat m i l dari penelitian ini a

-lain ad-

a Untuk mengetahui dm mengidedfdd nilai ekonomi pe-

hutan

mangrove apabiia dikonyefsi dengan pengembmgm btncha;

b. M e m M masukan d m merekomendasikan bagi pengambil keputusan guna
m~mperoleh masukau msnfilat dan kemgbmya serta mkuk

maphsi

yang timbul bagi m a s p n h sekitar baadara;
c. k q p n k e h a d a n pengembangan

M m alran clapat mengatasi frehmsi

pemrbgm yang selama ini tidak dapat tatmpq dan waktu tmggu I slot time
(kbususnya pesawat k h d m lebm (B-737-400 dan B-737-600) serta

meqantisipasi jumlah arw penumpang yang k h tahun Idan krtambah.

IL TINJAUAN PUSTAKA

Pengelohan Wihyah Pesijir

Pemhgumm ekmrni meruperkan salah satu

stlsatan

pemerintah dalam

d N i ekonomi kurang memperhatikan kqentiugan
ekobgi ksnna rbagi.n bosar didasari bahwa pcmbanevlan ekonomi lebih

lebih ce&zuq

m m p t a d m dad sisi &nomi

h d a wilayabwilayh yang

m e m e r h perliodungat~ekosistem seperti h h y a di wilayah pesisir dan pantai
k h u t m m m p v e menarik

uutuk dlhdiyakan krltena mapmyd potensi

elcornmi yang menjanjikan sqxd budkhya udmg, ikan, kepi*

Konsep p e n g e b h wilayah psisir s e a m t@u

dan lain-lain.

m m p h m dab satu

syarat mtdc mencapai pembangunan yang optimsl dan berkelanjutau Dimana

sedemikistn rupa sehingga k a p h fungsionalnya dapat m e r n h i h m a d k t bagi

ekologis, sosial ekonomi dm budaya, s o d politik clan bukum dan k e l h g a a n
( Bengeq 2000 ).

Clark ( 1996), menpmkan Mma Peremman dan pengelohm wilayab
p i s i r terpdu d d a h pengkajian sistematis tentang sumberdaya pe%isirdan laut dan
potensinya, & e m a t i f - & d pemaTlfaatannya p i s i r yang paling b i k untuk

memenuhi kebutuban masyarakat

mernpmadcan sumbdaya tersebut

untuk~llasadepan

Sedangkan Dahuri et d., (1 9%) memlifinisikan k o q pengeblaaa wilayah
terpadu addah suatu pendekatan pengeloh wilayah pesisir y m g melibatlran dua

atau kbib ekoskta m d m h y a dan kegiatan

secara teqiadu gum

m m q d pcrdmgwm wilayah psisir sbcara berkclanjutan Dimam Ireterpduan

Ilirlrrm k o m q ini mmgadmg tiga dememii yaitu s e w bid-

h u dan

penerintahtertclrt ( i P o r i z o n i d i n t e g r d o n ) ; d a n a n t a r ~ ~ m u l a i d a r i
-k

th&t

kabuprrten, p p i n s i

k&&at

pusat ( vertical

integration ).

K e t e q d m d u t pandang k e i h m mensyaratlcan bahwa di ddam
pengelolaan wilayah pesisir b d h y a dU&mhn
,

atas dasar p e n d e h

interdisiplh ilmu, y m g meli?mtkanbidang ilmu ekommi, ekologi, tehnik, sosioIogi
hukum dan himya y a q relevan, Hal ini wajar karena wiltiyah pesisir pada dasarnya

terdiri dari &em

dan s k e m dam yaag tealin seam komplek dan ninamin.

(m
e
n
,2m),m e n g e

pentingnya pengeloh wilayah

psisir : (I) seam empiris k d r p t Werhhn ekobgis (bubuagan fhgsional) baik

mtarekosistemdirlalrunkawasan~maupunantmkawssan~dengan

-

Man atas laut l q q (2) ddam matu krlwasrm pesjsir, b k m q a t d a p t bbih dari
dua macam mmberdaya dam dan jasa-jasa lingkmgan yang dapt dikenbqkan
umlk k
q
m pabangunan, (31 rllllrun slmu

*,

@ -ya

terdapt lebih dari satu kelompok mwya&at (orang) yang memiliki keablian dan
p n h m i bekerja yang berbeda, (4) seam ekologis clan

pemmhhn

tungeal--perentan-perub-maupUL1
ekshmd yang m n j m pads kegagah utaha, dm ( 5 ) kaummmya merupakan mi&

psisir pala

k s a m a ( common property resources ) yang clapat

d h m b t h n semua orang ( o p tucces).

Dampak Pemdaatam Sumberdaya WiIayab Pesisir
Scmmeq et d.,(f980&mengemukakan babwa &dm setiap pemanfaacan
sum-ya

di a y a h peskir dan lautan dapat d i n g mempengaruhi clan

~~ dua jenis dampak terhdap- 1

y a h damp& positif dan

dampak negatif.
Dsmpak negrrtif yang terjadi a l u i p m d b m sumbeidaya -sit.

ahlab

se)rrrPai berikut : (1) kefllsakan drrn degradasi sumbenbya yang ada di a y a h

pesisir. Pemanfirstan sum-ya

alam akan

~~kerwaha Tingkat

kerusakan W t m g p d a upaya yang dilakukan untuk mmdihhn atau
nmmgph@ dan ltaengendalikan k e w a k q dan (2) pencemaran tanah, air dan
udara, penambangan, pmganghtan dm pengeblaaan sumbedaya diwilayah pesisir

dapat m e n d tanah, air dan udtua. Pencenmm tersebut akan nmggmggu

k e b p q a n mahhk hidup tennasuk m a y & dikawasan t e b u t ; (3) konflik sosial.

Dqm t e r j d l a m a kepent-

d tergomggu.

pemhgumm

b d a m m h h y a cukup meqganggu kepentingan manusia, bulcan saja akibt

~~

dm bising yang diraraLan masyardat tetlpi juga k e m d m lingkuugan

ekobgi hutan m

v

e yang akan dikonvcrsi dan terhlasirnya pedesaan &bat

pengemhangan bandam SeMiknya k d h lingkungaa juga menentukan
k e h p q a n suatu kegiatan, d y a lingkmgm yang tmik dapat mmbdcan salah
satu usha, mid.nya p e d t a n sumberdaya

alam hutan mugrove memberikan

mdaat ekonomi yang nyata =perti pzndiwtan kayu s
e
w b k m bangmaq

program pemerintah &lam mgka me@

dm m q m t k i p s i frekuemi

peaerbmgm sem kepadatan arus p c m t u n I ~yang
~ semakin hari semrtkin padat.

Dalam laju pembanguaan suatu negarts baadar udam mempunyai kedudukam

nasiod maupun intemasional. Oleh ktuem itu b d a r udara internasioaal Ngurah-

Rai Bali sebagai sdah satu hilitas yang mermnjaag p m b a q m dari rlalam dan
k e l w q e r i uwuk mengangkut pumpng, barang dan ps,bal ini terbukti bahwa
~ ~ ~ y a ~ N ~ R a i B r l Z i ~ b U t d a r i w a k t u k e w a k t u
tcrus meazuljukkm kenaikan jumlah

petmbangm, pemmpmg maupun

hang yang s a d h mmingkat. Untuk mngami kal a b u t pmrhtah ( Ditjen

Perhuhmpn Udara ) meffacanakan untuk m e r e b i sebagimtn butsn mangrove
yang terW &blah

dilakukan katerm me-

timur bandara K e b i j h rekfamasi Man &mebut barus

tuntutan Pemerintab t d k p perkembangan wisata di

Pulau Bali yang terus meningkst. Oleh karem itu aItematXe yang terpilih adalah
adid& pqmnjangtin hdsm ke arab timur teluk -a,

karma pekejaan r e k b i

di m a ini dianpgap Iebih mudah dan m u d di b x h g area &belab bstat. Dengan
berdasarhaltef~ebutdiatqmak8dalamrangka~bfhaN~Rai
Bali pemerintah-m

melakulcan relclamasi petatai yang saat ini banyak

dhmbuhivegetasi~ve.

Hutan Mangrove

H ~ ~ v e ~ ~ f o d h u t a n y a n g b e r p e r a n s e ~
penyambung (intwftuce) mtara ekosistem daratan dengsm ekosistem lautan h e m
peranannya inilab hutan mangrove ~o~

elm@ ekosistem yang unik @adi

et al, 200 1).
Mangrove adalah suatu ekosistem di wilayah pesisir yang mempmyai

produkMtas tinggi (Murachmorn ef al, 2000). MeqAan ekosistem

yang

sclahratausecatatersrturter~~wdan~okh~slwt&laut
t-i

tidak t c ~ g a r u oleh
h Slim (Depr&mnK

1994).

Menund N y W e n (1982), hutan mangrove nrlalah sebutm unaua yang

d i g u d m ~ ~ ~ s u a t u ~ k o ~ ~ m p ; k y s l n

dklorrhasi OMbeberapa spesies pobo~pohonyrmg kbas atau semak-semak yang

mempunyai~~tumbuh&dampwairanasin,tumbuhprldasu~
tanah berlumpurikpasir kama d e t a s dan salinitamya kmwhsi.

Sehjutnya Bengen (2001), me*

komnim vegetasi

tropis, yang dido-

hutan mangrove merup&m

okh bebrapa spesies pohon

mangrove yaag mmpu tumbuh dan Hembang p d a daerah pasang sunrt pmtai

ber1umpur1 Khtllunitrls vegetasi ini umumnya nrmbuh pada d a d hmtidal dan

supratidal yang cukup mendapat aliran sir, dan terlindung dari gelombang b a r dan
~ p a s a n g ~ y a n g ~ , ~ b r m y a k d i ~ ~ ~ t e
dangkal,€stuarkde~dan-~yangMung.

Hutan m n p v e m e m p h smberdaya alam

2.4.

daerah tropika

yang

Kamkteristik Hmtau Mangrove
J e n b j d s pbon -ve

ceadenmg tumbuh d a h zona-zona atau jahrr-

jalur. Berdaswkan hd tersebut hutan mangrove clapat dibagi dalam b e h a p mna,
yaitu : Somaemiia: Awcermia (pqm r o k ke laut), h p h o r a , h g u i e r 4
Ceriops dan Asosiasi

Pembegianmm~butmrllaidariyangpalingkuat~pengaruh
angin dan om-

yalmi mm tetdepan yang digeaanggi air h k a h garam yang

Sonneratia, Sp) dm di tanah lebih

tinggi dm dhmbuhi pobn Pioner (&ya

padat tumbuh Awcermia. Makin debt ke dmat malcin tw let& tanah dan dmgm
melalui~~maaperalihanakhjmya~ahpdabentukldimakn

Pada e d q m seperti lumpur yang kokob, lebih umum terdapt Avecennia
marim, sedang prtda lumpur yang lebih Iunak ditumbuhi Avicemia alba. DibeUaq
zona-mna ini Bmpiera cyZi&ica

temamp

d-

Rhizopimora apidut4 R..

mucronata, B. Pmuflora, &n XyIocarpw grormrrtum

pun& tajultnya dapt

mencapai 3540 meter). Hutan mangrove yang paling jauh d d laut d n g

mumi. Zonasi tersebut dari suatu tunpat ke tempat h y a

mnphn te-

tergmmgdari*~tnya(~2001)

2.5.

Valuasi Ekonomi Hatan Mangmvt
Smber daya hutm mmgmve

smhg mm@m

d l i k mum, karena

''prvp=@ right" di wilayah tersebut dikelola oleh publik atau tidak terdaprrt
kejeiasan kepemilikannya
S u d d a y a dam merqakm faktm p d d a i yang sangat peat&

M ini

dikemukakm R o k q a t t m (1987) ddam KwumaStantO (1994) bahwa sumberdaya

aEamdanl~~hanya~!3cbagaipenyedirt~bakuproduksi
tetapi juga sebgai penyerap p o U yang dihasillcan okh mses pmduksi karena

~linglrungaslsebagaifilktorprodulcsi~

~

Aalam pemikiran ekonomi
P e m m h t m dan pengelohan a m h d a y a pesisir mmpdm hal yang

dm me-.

P-

cukup sulit

tanpa disertai Q e a p pengelohan trukan saja dapat

~~ k

d m n mutu nphmlaya dan linnlrunpsn, tetapi juga

k d m p k dahn hal dhtribusi pedaptm clan kwahtam msid

V h i ekowmi tmbgsi sebagai kerangka analisia dalam pro=

kep-

pgambh

Nikijduw (1995) q m m b k m W w a , k p W a l l untuk

sektor hanya krganhq pzPda perthbangan ekommj, tetapi faktor-faktor lain seperti

faktor s o w kdtwal, plitik serta bio-ekologi perh @er.batikaa Namun dari segi
ekoaomi, p d a batas d m asumsi t e r m pmgaruh hktm-faktor -but

dapat rlinilai

m u d@erhhq@n bisya dan manfmnya, sehiogss analisis ckom&

mqat

baperan d+am mngevaluasi bcrba$ai akwtXsLEnarb pembangunan.
Lubis (1995) ~ z l m g e m b k a nbhwa dengm telolik i%temkd Benefzt Cost Am&sis
(EBCA) dapat membmhs pqambilan kqutusaa ddam pereacanam dan
pengelolamhgkungan

Ad&

Biaya ManfrlatCart B e q t A W s h m e r u p a h metode sistenmtis untuk

metlentukan srta mmgukur mmfka~
dan biap ekommi suatu p y e k . Manhat suatu
proyek adalah

tambah hasil dari bouang-kmg m q u n jasa dm biaya proyek

adaM nilai tambah suatu daya riel yaag d

m proyek (Hdschmidt et d,

1996). Amhis Biaya Madkat (Cost BeraeEit Am&&)

&lab

suatu telmik yang

obyektif dalam mernbuat keputusan yang b e b dad Meologi, &-nilai

dan selera

M i v i h (Scbmed; 1993). Mahdnya add& Benefit Cost AniatysidBCA m m p k a n

kerangka yang be-

umlk meng-

. .

berbqpi informasi yang

sebagian besar bersifkt subyektif.

BCA

merupah alat ukur yang tmik

dari efisiensi e k o d d i p d q dari

kqmtiagan msyanht. Alat ini dapat digunakan jilca :

Sebagian besar manfaat (Bentflr) dan Biaya (Cost) p y e k &pat dihirung

a

d e q p nilai
~ uang;

h

&=fit

dm

Cost tmmmk manfaa~biaya lingkungan yang mengemti

sekebmpok m a s y d u t tidak secara langsung dihitung Ilalwn p'oyek

(-am;
Manfilat dan b y a proyek berlaugsung selama kberapa tafnm.

c.

J 3 d d a u dengan ha1 ini

, Barton

(1994) mengemkbn hahwa a d s i s

ma&at bhya (cmf Wflt m s i s ) , )renrak d

M-m,

-tannya

i ddzm penilaian partial.

i

partiai m b yaag &
-

b y a PeWnJh-

pengaruh m d a w r dari ktbijakan &ommi dan e k o s h dmgkan analiais

total ecommic vaIare (TEV) mu total nilai ekommi (NET) sumber daya tetdiri dad :
1.

NiJBi~rrtauurevrrlue(CTY)

2.

Nilainonpe~ataumnwevalue(UUt3

Use Value meliputi nilai p e m d a a m hgsmg a;tau Direct Use V i u e
nilai pemdatm yang tidak langsung atllu Ip i l i b atau @tion Value (Oy3.

@m,yaitu

Use Ydte flw, dan nilai

SBdangkan nilai m n pmdmtm (Uon Use Value) adalah nilai eksistemi atau

ehistellsi value

@v.

Economic Value (TE
TEV

TEV

Dengan demikian, maka nilai ekonomi totat a m Told

amber daya dapat djrumuskan sebagai betikut :

-

UV+NtrVatau

@W+IW+Ov)

=o
... (2)

&lab itu ada hberolpa pendapat yang sama p n g dikemukakan oleh Sanim
(1997),

bahm nilai ekommi total (NET) dari asset lingkungan hidup dapst

dipkhkan kedalam suatu set bagian komponea %I&
satu contoh sulalah dahm

pmmuan aft&

pengembmgm p u n f a a m hutan mangrow. Berdasarhn

hukum biaya dan madhat @eneflt - cost rule), kep-

untuk nmgmbanghn

hutan mangrove dapat dibemkan Qwt~fzed),
jika manfaat h i h dari pengembangan

tersebut, lebih ksar dari manhat b i h konyersi
Dalam ha1 ini manfaat konvcrsi adahh n M ekonods total dari hutrm mangrove itu
d m . Nilai Ekomrm*Total (NET)juga dapat di iut-

sebagai NET dari

pubahan kwlitas hgkuagan hidup, sedtlngkan menurut Cserge (1994) dalam

Sanim (19W)Nilai Elcornmi Totd (NET) adahh basil penjumlahan dari nilai
p m d a a h n (Use Value

/mdan nilai non p m d h t a n won Uie Valu-.

Nilai p m d a a m addah hasil penjumlahan h i p e m d m t m laagsung (Direct Use
Value / D w , nil&

tidak- 1

(3ndrect Use Valse =

nib non pmmhtan adalah jumlah dad nilai cksisteosi &htence

im dari

Value / E v dan

nilai pewaris (Bequest Value / B V . Apabila dikonvmsikan s e w f o d maka
nihi ekonorni total (totuI economic d u e ) d a b h :

TEV

=

UV+NUV=@W+IWtOV)+@V+BV)

......(3)

Sebenolrnya dalam pelhaman penhian h m m i suatu ekosistem @it

dsn h
t

dapat digolongkan kedalam 3 h g k & :
1.

Jdentifibi terh&p fungskfimgsi d m manfaat dari

2.

Menilai fungsi-fungsidan manfaat tersebut dalam bent& uang;

3.

Menilai total k e u m q m bersih
dan manfaat ekosistem (Dahuri, et

Dahm Iraitzln ini, Po-

hayati;

net benefit) dari seluruh fungsi-fungsi

1995).

(1992) dahm hhmi, ef a1 (1995) memberih~konsep

d d ekonomi s u m M y a hgkmgan yang lebih s t x l e r w Mtnurut
~a,nilaisekarang~Value)daris~ahlsumbudayadqatdihitung

=

-

=

Biaya @sung

=

Biaya plindungm sumber daya

=

Biaya eksteraal atau biaya linghugan (eksistensi).

=
=

Nilai sekarang manfaat bersih m m k &ya
langsung

Manhat e k s b i atau xmdbt linglcmgan (ekskkns~

3.1 Metode Penelitian

Metode peaelitian yang digunakrrn arlalah metode -if

dengan obyek

peaelitian di kawasan mangrove yang terletak di sebelah timur bandara Ngurah RaiBali.

Pemilihan obyek penelitian dilakukan seam sengaja ( Purposive -ling
pertimboragan bhwa kawaan ini m m p h m dae&

) dengan

hutan maupye yang secara

dan ekommis paling layak umk p n g d q p n badam Ngurah Rai,

gea-

disampmg

p d n y a dmgkd, mhif biayanya

d dl'banding disebelah batat

bandara.

3.2 Metode pengambilam sampel
Populasi rtalam penelitian ini dalah masymbt dan atau lembaga yang terkait
l s n g f l l n g ~ ~ ~ s u n g d e q g a n P = f = ~ ~ = -

Sub populasi addab pengambil hasil hutan, nelayan, p b i l satwa clan penerima
manfaat kekradaan hutan mangrove. Dengan demikian penetapan responden b h m
penelhian ini -nr

tehniEE pengambilan sample acak d q a Stmti&asi

( Strutwed Random Sampling ) yang berdasarkan atas jenis kegiatan dahm

pmanfaatan sumkdaya ekosistem hutan mangrove.
Penetapan jumhh responden mtdc s e h h populasi mengikuti pendapat Sbvin dengan

menggunalcan rumus :

N

= Ukuran Populasi

pengambiian sampel yang masib &pat ditolerir

antam lain juga rnengikuti mjuran Gay ( 1976 ) dm P
,

d a b Se-

et a1

(19931, #tu untuk ppbi sebesar 1500 - 2500 dengan Was k e a h h yang

dapt ditolerir adaiah 5 %. kdasarkan kreteria tersebut, rnaka &dam penelitian

ini

dengan jumhh populasi s e h y a k 1865 orang akan diperlukan sampel sebanyak
329 orang/responden:
Mengingat popuhsi y m g & bersih hetmgen, maka dikebmpokkan dalam

beberapa Sub Populasi dhdterktiknya, sehingga setiap Sub Popuki ymg
ads d i i k i

anggota

pangelompolam d

sampel yang relative bmogen. Dengan adanya

b Sub Popdad tersebut,

dengan cara S-i

(Sfratifled Random Sampling) danjudah sampel mtuk thp strata Mak sama, maka

jumlah sampling d rasing-masing Sub Po@&
kikut :

dapt digmkkan s
e
w

Gambar :2 Skema Pengambilan contoh Responden

Jumlah Responden yang mewakifi masing-masing Sub Populasi ditetapkan
berdasarkanalokasi non proposional sebagaimana yang tertera pada tabel dibawah
hi:

Tabel 1 Jumhh Popahsi dan Sampel Perjenis Kegirtan

Sub Papalasi

No

Popuhsi
( Orang )

Sampel Minimal
( Omng )

Pmentnst
(Oh )

I

Pengambil hasil hutan

26

5

19-

2

Nelayan

144

25

17a

3

Pengambil satwa

5

1

20

4

Peaerima manfaat
keberadaan

1690

298

17,63

1865

329

17,64

I

3 3 . Lokad dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di kawasan timur h d a r a yang berlokasi di Desa Tuban,

Kecamatan Kuta. lingkup gmelitian yang diteliti me&p
m

y

a

9 (sembilan) hektar

h yang a& temmuk wihyah yang menjsdi obyek vegetasi mangrove

yang akan dl-n

untuk pengembangan Bandara dari total Iuas yang ada di

kawsan timur badara sebesar 64,7 Ha. Adapun gambmn tentang lokasi penelhian

&pat dilihat peta gambar 1. Penelitian d i h k t b n selama 4 (empat) bulan yaitu bulan
Nopember 2003 dd bulan Febrvari 2004.

Adapun penelitian di kawasan twsebut dengan pertimbaugan sebgai bwikut :
a.

Pa& lahan rekhmasi pesisir pantai timur banha-t

sumberdaya hutm

mangrove yang masih b e i i namun karem kondisi akibat

akti*

~~

penumpang dm frekuensi penerbangan yang tcmi meningkat, maka

pengembangan bandara di kawssaa ini sudah ti&

dapt ditunda lsgi dan

b.

Suljtnya memilih tempat mtuk ~ e d g a lain
n slain

mmprhms dm

-=ysng
c.

Terdapt kodik kepentingan dalam

kawasan hutan mangrove

ditinjau dari aspek ekommi maupua linghmgamya

3.4.

Pengumpulan Data

Data prig diperpmkan dalam penelitian ini k a d dari data primer dan data
sekunder.
Data primer :

Data yang dilakukan melalui p n g m a t m
wawmcm langsmg den-

st&imol&r

~~ di

lapmgm dan

para pengambil keputusm, yaitu apamt pemerhtah dan

(swasta,msyarakat). Sebagai ilustrasi dalam pengambilan data primer

d a p n t d i l i h a t d a l a m ~ l ~ ~ ~ :

Tabel 2. Gambamn pengambilan data stsnai dengan aihi,
jenh sawan dan asd sumber data.
NO. '

DATA

JENIS

SATUAN

SUMBER DATA

Nilai Maafrrt Lsngsmg

A.
1.

Nilai & . m s i ky..mmgmve

Primer

w
m
3

R~ponden

2.

Nilai kayu bakar msmgrove

Primer

-3

Rtsponden

3.

Nilai arang

Primer

Rpflrg

-dm

4,

Ndai daun nipah

Primer

Rp/i

Responden

5.

Nilai p b i b i t a a maagmve

Primer

R@pohm

Responden

6. Nilai m a a m kepiling

Primer

RP&

Responden

7.

Nilai manfaat ikan

Primer

Rplkl5

-den

8.

Nilai manfaat kerang

Primer

Rpflrg

Responden

9.

Nilai manfaat burung

Prim=

Rptjenis bunrng

Responden

10.

Nilai mmfaat biawsk

Primer

11.

Nild manfaat karr

Prima

wb

Prima

Rpfltg

Repden

Rimer

Rplkunjrnganfo%

Raponden

R@m3

Pustaka

12. Nilai manfaat h t o

13.

Nilai mmht wish

M

g

Responden
-den

B. Nilai mmfaat tidak hngmug
1.

Biologis & Ekologis

Prime

2.

Nilai manfaat pilihaa

Primer

3.

Nilai keberadaan

Primer

Pustaka

R@a

Responden

Data sekunder :
Pengurnpulan data s e w e r dilakukan dengan cara mengmpulkstn

dokumendokumen penelitian, buku-bukulitmature, pdoman dan staudar peraturan
perundang-undangan dan data peartukung k y a yang dikelurkan oleh P e m M
27

Pusat maupun Daerah serta Diaasnnstansi yang terkait dengan pelkian yakni :

k m b r Dims Kehtamq Dinas Perinsusttian, Dinas Perikanan, Bapedalda Bali,
Bappeda Bali, Dims Perhubungan serta Kantor Camat setempat.

3.5.

AnaWi Data
3.5.1

A n a b penilaian

Untuk menganalisis data dahn peoelitian digudtm metode diddptif

.
a n a l i s i s y a i t u t e k n i k r ~ e k o n mi
o {economic valuation) sumber daya dihitung
krdamrh pendekatan nilai ckommi total / totd ecomm*cvalue, sethmgh dalam

p m a n h t a n sumber dam hutaa mangrove untuk dijadikan

menentukan

ka-

pengembangan Bandara agar efisien dilakulcan dengan meaggunakan

adisis madhat bkya (cost bemflt &is).

bahwa analiais mrvlfkrvt biaya (cost knefd *is

-ukaIcan

banyak d

M q a h a m halnya Barton (1994)

'

atau CBA)

i dalam penelitian ptlrtial, mengingat pndebtm pmtial, maka yang

d i i h g k m banya p e n g a d mendasar dari k e b i j h ekommi dan ekosistem,
sedmgkm adisis

dampak mwupakan bagitln dari beberap p e n i k Analisis

dibangun kmhmkan asumsi-asumsi ekonomi neo khsilr, kern sangat s

d

untuk menetapkan altefnatif slokasi pemanfaatan mmkdaya yang paling efisien,

yaitu dengan m e m p g u d m "shdbw prices" atau "accounting prices" yang
menggmbdm nilai sosial atau nilai eko&

ailai yaag sesmg@nya

social or economic VCIIUB) daripda unsur-mur

(the time

bimya maupun h i 1 sebagai

ptimbangan. Analisis data penelitian meliputi analida nilai ekommi total ekosistem

mangrove dan cost benefit armlysis (CBA) yrtitu dengan cam ~embmdkgkan(ratio)

antara bkya yang harus dikeluarkan untuk meremzlngrove

-but

pntai di kawasan hutan

dengan mnht yang diterirmt jika akm nmg-

t a d a m Analisa data peailalan meliputi analisis Nilai Ekommi Total Ekosistem

Mangrove dm Cost Bemfit A d y s y s ( CBA ). A d i s i s wrsebut dapat dluraikan

sebagai berikut :

a

Nilai Ekonomi Total ( NET),Tofal Economic Val= (TEU

..

-

NML + NMTL + NMP + NME ,.. .. ....... (1)

NML

=

Nilai madhi hgsmg

NM'm

=

NMmmfaattidaklangfllng

NMP

=

Nifai madim piliRan

NME

=

Nilaimanfkateksistensi(kekmhan)

NET
Dilmm

b.

P m e t q m M e r n a t i f ~ S u m M y a

Pemtapm

alokasi

pemdhtm

badara

dilalrukan d
e
w

membdingkm cost beneJt dari bandam dengm cost bemejit dari mangrove.

Apabila rortio manfaat I

cost benefit

dari badam kbih betar dari nilai d m

manfaat s w n k daya hutan mangrove yang akan dikonversi, maka W a r a

tetsebut layak uatuk dikembangkan atau BCR > 1 dan seldiknya, +ila

ratio manfaat dari bandam lebih kecif atau BCR < 1 d d nihi pemadmtm

hutan mangrove maka se-ya

bandma tersebut tidak perlu dik-

352.

Variibel Yang Diamati
Untuk mengetahui sejauhmanor damp& yang ditimhbn hibat dari

ppanjangm h&sm

ditiijau dari sisi Lingkungan clan ekommi mangrove

di Bandam Ngurah Rai-Bali mrrkfl tmlapat beberapa bal yang perh diamati
seperti yang dijelaskan oleh Rukmbeck (1 992) :

terkandung ddam ekosistem tersebut.

1.

Identi6kasi manffft dm fungsi-fungii ekosisttm

Langkah awal dari t a h q ini IulalAh

seg-

manhat dm

fimgsi c
h
iekosistcm yang diteliti untuk setiap ekosistem rimgrove di daerah

penelitian meliputi :
a.

Manfaat Langsung (ML)

Manfaat langsung atau D h d Use Value { D w yaitu :manfaat yang
dapat dipefoleh secara langsung dmi ekosistem mangrove m y a :

pengambih kayu umuk bakar, amber days perikanan (Barton,
1994),

baban

makmm,

wise

dsm

kesehatdobat-obatan

(Munasingk, 1993).

ML =MLHi+MLPi+MLSi+MLTi+ML Wi+ ...........(1)
Dimana :

ML

-

MLHi

=

WLangsung

ManfaatLangsungHasilHutsm(i=1,2,3,~
dhana
1

=

ptensi

3

-

arang

4

=

damnipah

5

-

bibit mangrove

kayu

untuk

bhm

MLWi

=

Madhat -sung

sebagai habitat flora dan

fama yang r n d untuk w h t a diestimasi
setma dengan nilai rup*

yang dikeldrm deh

wisatawan ke tempt tersebut.

b.

Maahat Tidak Langsung (MTL)
M a n f h tidak langsung atau Indirect Use V a k (Iwyaitu manfaat

yang diperoleh dsri suzttu ekosistem secara tidak langsun& dsalnya

hutan b&au s
e
w pencegah interasi air hut, daerah pedjahan,
amhm dm mencari malcan (spawning g r o t 4 mrrsery grad &

feeding groturd), (Bartog 1994) sebagai pemegah k j k , pnahtm
angin dan b e k a p fungsi ekobgk lain (Mmasinghe, 1993).
MTL

=

Dimaaa:

.

MTLe + MTLb.. .... .,... (2)

MTLe

=

M a n h t tidak langsung dari ekobgis dm

perlhdungan @enahan hterusi
diestimasi setam d

air

hut)

m nilai tumnnya produksi

dan kualitss padi sawah akibat lahan sawah
terifitrusi air hut. (Asumsi :Penyebatan d a a t

mmta pada selurub luasan hutan mangrove)
MTLb

=

Mmfkat tidak bgsung dari biologis (sebagai
tempat p e n y d h u bahan palcan organik l q i

biota peakan q e r t i kepiting, dang, ikan
mauPun ketang).
c,

Minfaat PiPhan (MP)
&&at

pdbn

option value (Ov yaitu nilai yang memjukkm

kesdaan seseorang individu mtdt membyar demi kelestarian

s u m k daya h i pmmhtan d h m dqan, dengan kata lain nilai
p i l W &pat dianggap sebagai suatu premi

masydmt

bersedia

afllransi

membaymye guna

dan untuk ini

menjamin

adanya

pemadham di maser depan t e h d a p sum& daya dan fungsi ekologis

dari ekosistemp i s i r .
Nitai madbat pilihan ini did&& dengan mengacu pa& nilai

Ire=yaku

hayati (biodiversie) hutan mangrove di Indonesia

US$ 1,500 W t a h i m atau U S 1 5 W a h u n (Ruitenbeelr,

1991). Nilai tersebut dihitung brdasmkan ailai

tJrar rata-rata

US D o k terbadap rupiah Cjual. dm beli) pada saat pelitian.

Manhat pilihan tersebut d@umuskan,s
e
w berikut :

MP

=

MPBi..................... (3)

Dimana
MPBi =
d.

Manhat pilihan Bidversity

Manhat Eksistensi (ME)
Manhat ekskemi atau Eristence Value fly) y h manfaat yang

dirasakan oleh masyarakat dari k e k d a m hutan mangrove setelah
manfaat lainnya d i k e h m b dari adhis. Manfaat ini merupkm nib

&onomis k e k d a m (fisjk) d d ekosistem hu&u -ve
d

i

f

dm

o sebgai
~ b
~ rht :

n

ME

=

C MEi /n..........................

.(4)

i= 1

dimana

2.

MEi

=

M-

n

=

Jumlah contoh atau respoden

eksistensi dari rapmien ke-i

Karntitiklmi sehmh mmfaat d m fungsi kc d a b nihi uang (lppiah).
Tahap ini dilddan setelah sehmh m m h t dm fimgsi ekosistem hutan
mangrove W i l diide-i

a.

Teknik kuantifikasiyang digumkm addah :

Nilai p a r yaitu d i g u d m untuk menrpidhn komdh-konmditas
ymg fangsung d a p t dipamhm Pendekatan ini tenrtama untuk

menilai manfaat hgsung ekosistem hutan mangrove, yaitu hasil
hutan, has3 perikanan, hasil satwrl dm has3 mbak;

p a r gaga1 m e r n k i l a d d pada komponen yang diteliti sebagai
contoh misalnya : Komponen tersebut behm memiliki pasar clan cara
seperti ini digunakan untuk mpirlhkan nilai manfaat tidak hgsung

bagi hutan mangrove;
c.

Contingent Valuation Method : metode id digunakm untuk

mengkuantiflkasi manfaat k e k d a a n dari ekosistem yang diteliti,
uotuk itu ddam m

i digudan 3 model pertanyaan yang d i n g

melengkapi yaitu : pertanyaan t e r m pertmyam pilihan drmn
pertmyaan setuju atau tidak setuju
3.

Penilaian alternatif alokasi pemanfaatan hutan mangrove terhadorp
pengembangan bandara.

Tahap ini d i h h k m setelah nilai masing-masing komponen sumberdaya

diperoleh dann hiasarkan niiai manfaat wing-masing komponen
sumberdaya, k e d i a n lawasan dibuat skenario alternatif pemdaatan

dengin memperhatikan hasil-hasil penelitian yang dilakukan lembagafdinas

4.

Penentuan skeaario alternatif pemanfaatan lahao mangrove nntuk
pengembangan Bandara, antam lain :
a.

Skenario awaVtahap I menghitung nilai mangrove di sebelah Timur
Bandara dimana kondiii mangrove tersebut mash alami yaitu

sebelum proyek kjdanltanpa proyek Hal ini dilakukan untuk
mempermudah pelaksanaan perbihmgan sebelum hutan mangrove
tersebut dikembangkan;

b.

T h p I1 mencari besarnya kehilangadkerugian mangrove bila daerah
mangrove tersebut direkomendasikan untuk pengembangan bandara ;

c.

Tahap 111 Menghitung ailaj atau manfaat dari adanya pengemhangan

bsndara setekh pmyek selesai yang diaswikan tahun 2012.
Dari beberapa &endo t m b u t di atas, k d i a n dianalisis memperguaakan
lnetode cost benefir a d y s i s

(CBA)dan mengingat k e t e r b data, mala

mengadkisnya dipergunakan bebempa asumsi dm lingkup pekerjaan
qbagai berikut :
a

Aoalisis biaya dan madhat dipergumkan untuk keseluruban ekosistem
mangrove, baik sebelum dikonversi maupun setelah dikonversi. Berap

nilai kehilangan mangrove tersebut akibat pengembangan badam dm
seInjutnya juga dinilai berapa nilai mangrove setelah h d a r a tersebut

selesai dioperashn;
b.

Setiip tahun niiai mmfaat mangrove W b a h se-

nilai pada

saat p e r w a n tahun pert-

c

Untuk sehjutnya dihitung berapa nilai atau manfaat dari adanya

pengembangan bandm tersebut setelah proyek selesai dan diasumsikan
tabun 2012 sudah selesai.

4.1.

Letak geografis dan administratif

Kawassn sebelab Timur badam k a b p di Desa Tuban yang sebagian be=

merupkan daerah paatai y q banyak ditumbuhi oleh vegetasi mangrove yang
mash mas& ddam kawasan Tahum ( T m hutan rap) selw

Saara pgrafis kawasm msngrn;

tersebut

+ 1.737,

05

Fk

m W di Kabvpaten Badung,

Kecamattm Kuh, y a ~ tdetak
g
pada posisi 0.8" 43 '32.6" Lhtmg S
e
w dan 115"
10'39.2'' Bujur Timur yang meliputi 3 (tiga) desa, yaitu dew Tuban, Kuta dm desa

J i m b Ketiga desa tersebut t e n h i dsri 5 (lima) Banjar, yaitu : K e h , Tuban,

Kedonganan, Kuta dan J i m W aksln tetapi seam a d m h k t d v e b h i hutan
mangrove y a n g ~ d i r e ~ i ~ ~ + 9 H a d a r i t o t S l s e b e s a r ~ , 7 H r l

ymg a h dijadilcan kawazan pgembmgm h d a m dan dserah kat

43.

tersebut

d d a b wilayah Kuta.

Keadaan hutan mangrove

Kawasan sebelah Timur bdara mpdm hwasan yang sarat sekali

dengan hum mangrove. Kawasan htm mangrove tersebut saat ini be