dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
14
2. Spesifikasi Penelitian
Spesifikasi penelitian dalam penulisan tesis ini berupa penelitian deskriptif analitis. Deskriptif dalam arti bahwa dalam penelitian ini penulis
bermaksud untuk menggambarkan dan melaporkan secara rinci, sistematis dan menyeluruh mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan
pelaksanaan tanggung jawab notaris dalam hal terjadi pelanggaran kode etik, sedangkan analitis berarti mengelompokkan, menghubungkan dan
memberi tanda pada tanggung jawab notaris dalam hal terjadi pelanggaran kode etik.
3. Sumber dan Jenis Data
Secara umum jenis data yang diperlukan dalam suatu penelitian hukum terarah pada penelitian data sekunder dan data primer.
15
Penelitian ini menggunakan jenis sumber data primer yang didukung dengan data
sekunder, yaitu : data yang mendukung keterangan atau menunjang kelengkapan Data Primer yang diperoleh dari perpustakaan dan koleksi
pustaka pribadi penulis yang dilakukan dengan cara studi pustaka atau studi literatur.
14
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2000, hal. 5.
15
Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis, Semarang : Program Studi Magister Kenotariatan Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, 2009 Hal. 6.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber dan jenis data sebagai berikut :
a. Data Primer, adalah data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat yang dilakukan melalui wawancara, observasi dan alat
lainnya.
16
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari atau berasal dari bahan kepustakaan.
17
4. Populasi dan Metode Penentuan Sampel a Populasi
Populasi adalah seluruh obyek atau seluruh individu atau seluruh gejala atau seluruh kejadian atau seluruh unit yang akan diteliti.
18
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pihak yang terkait dengan tanggung jawab notaris dalam hal terjadi pelanggaran kode etik dan
akibat hukum jika terjadi pelanggaran kode etik oleh Notaris. Oleh karena itu dengan menggunakan populasi tersebut akan diperoleh data
yang akurat dan tepat dalam penulisan tesis ini.
b Metode Penentuan Sampel
16
P. Joko Subagyo, Metode penelitian Dalam Teori dan Praktek¸ Cetakan Kelima, Jakarta : Rineka Cipta, 2006. Hal. 87
17
Ibid, Ha. 88
18
Ronny Hanitijo Soemitro, Op. Cit, Hal. 44
Penarikan sampel merupakan suatu proses dalam memilih suatu bagian dari suatu populasi yang berguna untuk menentukan bagian-
bagian dari obyek yang akan diteliti. Untuk itu, untuk memilih sampel yang representatif diperlukan teknik sampling.
Dalam penelitian ini, teknik penarikan sampel yang dipergunakan oleh penulis adalah teknik purposive-non random sampling maksud
digunakan teknik ini agar diperoleh subyek-subyek yang ditunjuk sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian dilakukan terhadap tanggung jawab
notaris dalam hal terjadi pelanggaran kode etik dan akibat hukum jika terjadi pelanggaran kode etik oleh Notaris. Oleh karena itu, berdasarkan
sampel tersebut di atas maka yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1 Ketua Majelis Pengawas Daerah Notaris Kota Semarang, termasuk anggotanya yang terdiri atas :
a 1 satu anggota Majelis Pengawas Daerah Kota Semarang dari unsur Akademisi ;
b 1 satu anggota Majelis Pengawas Daerah Kota Semarang dari Praktisi Notaris ;
c 1 satu anggota Majelis Pengawas Daerah Kota Semarang dari unsur Pemerintah;
2 Ketua Ikatan Notaris Indonesia INI Pengurus Daerah Kota Semarang ;
3 2 dua orang Notaris di Wilayah Kota Semarang.
5. Teknik Pengumpulan Data