BATASAN TERORISME TINJAUAN PUSTAKA

dipolitisasi. Kekaburan definisi membuka peluang penyalahgunaanm, mengingat tidak lepas dari kepentingan politis. Dalam sejarah kehidupan manusia terror adalah fenomena klasik. Menakut- nakuti, mengancam, memberi kejutan kekerasan atau membunuh dengan maksud menyebarkan rasa takut adalah taktik yang melekat demi merebut kekuasaan, jauh sebelum disebut dengan terror atau terorisme. Menurut Muladi 2002, tindak pidana terorisme dapat dikategorikan mala per se atau “ mala probibita”, “mala per se” adalah kejahatan atas nurani crime against conscience menjadi jahat bukan karena diatur atau dilarang undang-undang tetapi memang tercela natural wrong atau acts wrong in them selves. Siapa pun pelakunya dan apa pun motif dibalik tindakan terror, tidak bisa ditolerir, tindakan itu merupakan kejahatan luar biasa extradonary crime aksi teror pada ruang public dipandang sebagai kejahatan, bukan semata-mata pada tindakannya, namun juga pada dampak kelanjutan yang diakibatkanny4 disamping menimbulkan ketakutan, peristiwa terror, bom dan jenis kekerasan lainnya mengakibatkan mencuatrya aneka motif sentiment masyarakat antara pro dan kontra sehingga berpotens miemicu konflik sosial lebih lanjut. Karena itu terorisme merupakan kejahatan luar biasa terhadap kemanusiaan dan peradaban.Terorisme menjadi ancaman bagi manusia dan musuh dari semua agama. Perang melawan terorisme menjadi komitmen bersama yang telah disepakati berbagai Negara.

B. BATASAN TERORISME

Terorisme masuk kedalam kekerasan politis political violence 16 seperti kerusuhan, huru-hara pemberontakan, revolusi, perang saudara, gerilya, dan pembantaiann, namun teroris misalnya penyanderaan yang dilakukan psikopat, sadistis ataupun orang iseng. Ini diluar pembahasan kita. Hard Core kelompok teroris adalah fanatikus yang siap mati. Teroris tampaknya adalah seorang pribadi narsistis, dingin secara emosional, askestis, kaku, fanatic, dan seterusnya.tipe personalitas pra teoritis ini cocok dengan gerakan totaliter, sistem tertutup dan sekte. Adakah ciri-ciri seperti ada disekitar kita? Kalau ada waspadalah karena orang tersebut gampang direkrut menjadi teroris. Jika dicermati, terror itu sendiri sesungguhnya merupakan pengalaman subyektif sebab setiap orang memiliki ambang batas ketakutan. Ada orang bisa bertahan meski lama dianiaya, namun ada orang cepat panik. Didalam dimensi subyektif inilah terdapat peluang kewenangan stigmatisasi atas pelaku terorisme. Justifikasi aksi terorisme oleh para pelaku biasanya didasarkan 17 - Segala cara dibenarkan demi pencapaian tujuan transendental - Kekerasan extreme dianggap bersifat katarsis, memberi rahmat, regenerative - Pelaku meletakan aksinya dalam konteks sejarah, dimana aksi itu merupakan elemen dari Hukum Sejarah itu sendiri - Dijelaskan dari perspektif moral kesetimpalan mata ganti mata, gigi ganti gigi, nyawa ganti nyawa,begitu seterusnya, sebagaimana kita saksikan dalam konflik berkepanajangan Israel-Palestina. 16 Loudewijk F Paulus, Kolonel INF, TNI kopasus Terorisme, Dimuat dalam website LITBANG DEPHAN 17 www. Antiteror.com Pengertian terorisme bermacam versinya, menurut Konvensi PBBTahun 1937, terorisme adalah segala bentuk tindak kejahatan yang ditunjukan langsung kepada Negara dengan maksud menciptakan bentuk terror terhadap orang-orang tertentu atau kelompok orang atau masyarakat luas. Menurut U.S. Departement of defense tahun 1990, terorisme adalah perbuatan melawan hukum atau tindakan yang mengandung ancaman dengan kekerasan atau paksaan terhadap individu atau hak milik untuk memaksa atau mengintimidasi pemerintah atau masyarakat dengan tujuan politik, agama dan ideologi. Pasca bom WTC, New York dan Pentagon di AS, 11 September 2001, arti teroris menjadi “penting walaupun belum ada definisi teroris namun bagi intelijen sudah punya arti baku teroris yakni kelompok kecil small group yang menyerang kekuasaan untuk kepentingannya. Definisi lainnya teroris adalah orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut untuk tujuan politiknya. Perpu No. 1 Tahun 2002, yang dimaksud tindak pidana terorisme adalah setiap tindakan dari seseorang yang sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan menimbulkan suasana terror atau rasa takut tehadap seseorang secara meluas atau menimbulkan korban bersifat misal, dengan cara merampas kemerdekaan atau hilangnya nyawa atau harta benda orang lain, atau mengakibatkan kerusakan atau kehancuran terhadap terhadap obyek-obyek vital yang strategis atau lingkungan hidup atau fasilitas public atau internasional. Teroris dalam pengertian diatas dapat bersifat perorangan, kelompok, orang, sipil, oknum militer, maupun oknum polisi yang bertanggungjawab secar individual atau kelompok. Karateristik teroris antara lain : - Organisasi yang baik, bedisiplin tinggi dan bermilitan - Merupakan kelompok kecil yang yang diindoktrinasidan dilatih bertahun-tahun - Untuk mencapai tujuan politik, melakukan perbuatan criminal - Tidak mengindahkan nofina-norma yang berlaku, seperti mengabaikan agama, hukum norma lainnya - Dalam aksinya memilih sasaran yang menimbulkan efek psikologis tinggi dengan menebar asa takut lewat publikasi luas Karateristik Terorisme dapat dikelompokkan menjadi 4 empat macam yaitu: o Karateristik Organisasi, meliputi organisasi, rekrutmen, pendanaan dan hubungani nternasional o Karateristik Operasi meliputi perencanaan, waktu, taktik, dan solusi. o Karakteristik Perilaku, meliputi : motivasi, dedikasi, disiplin keinginan membunuh dan keinginan menyerah hidup-hidup. o Karakteristik Sumber Daya, meliputi : latihan atau kemampuan, pengalamam perorangan di bidang teknologi, peisenjataan, perlengkapan dan transportasi

C. METODE TERORIS